Anda di halaman 1dari 70

F I S I K A M O D E R N | 364

BAB 44

Struktur
Nuklir
44.1. Beberapa Sifat Inti Atom
44.2. Ikatan Energi Nuklir
44.3. Model-model Nuklir
Manusia Salju Ötzi, seorang pria Zaman Tembaga, ditemukan
44.4. Radioaktivitas oleh wisatawan Jerman diItalian Alps pada tahun 1991 ketika
gletser mencair jenazahnya terlihat. Dari analisa mayatnya
44.5. Proses-proses Peluruhan telah ditemukan makanan terakhirnya, Penyakit-penyakit
yang dideritanya, dan tempat-tempat ia tinggal.
44.6. Radioaktivitas Alami Radioaktivitas yang digunakan membuktikan bahwa ia tinggal
di sekitar 3300 SM. (© Paul Hanny /
44.7. Reaksi Nuklir Gamma Liaison)
44.8. Resonansi magnetik
nuklir dan Pencitraan Resonansi Magnetik.

Tahun 1896 menandai kelahiran fisika nuklir ketika, fisikawan Perancis


Antoine Henri Becquerel (1852-1908) menemukan radioaktivitas dalam senyawa
uranium. Penemuan ini mendorong para ilmuwan lain untuk menyelidiki lebih
dalam mengenai radioaktivitas dan struktur inti. Penelitian rintisan dari Ernest
Rutherford menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan dari radioaktif terdiri
atas tiga jenis yaitu alpha, beta, dan sinar gamma diklasifikasikan menurut sifat
muatan listrik dan kemampuan mereka untuk menembus materi dan mengionisasi
udara. Eksperimen selanjutnya menunjukkan bahwa sinar alpha adalah inti
helium, sinar beta adalah elektron, dan sinar gamma adalah foton berenergi tinggi.
Pada tahun 1911, Rutherford, Hans Geiger, dan Ernest Marsden melakukan
percobaan penghamburan partikel alpha yang dijelaskan dalam Bagian 42.2.
F I S I K A M O D E R N | 365

Percobaan ini menyatakan bahwa (a) inti atom dapat dimodelkan sebagai massa
titik dan muatan titik dan (b) sebagian besar dari massa atom berada di dalam inti.
Penelitian selanjutnya mengungkapkan adanya gaya baru , gaya nuklir jarak
pendek, yang sangat dominan pada jarak kurang dari 10-14 m dan nol untuk jarak
yang cukup jauh.

Pencapaian-pencapaian lainnya dalam perkembangan fisika nuklir adalah sebagai


berikut:
 Pengamatan reaksi nuklir pada tahun 1930 oleh Cockroft dan Walton
menggunakan inti yang dipercepat menggunakan artifisial
 Penemuan neutron pada tahun 1932 oleh Chadwick dan kesimpulan bahwa
neutron menyususn kira-kira setengah dari inti
 Penemuan radioaktivitas buatan pada tahun 1933 oleh Irene dan Fredrick
Joliot-Curie
 Penemuan fisi nuklir pada tahun 1938 oleh Hahn dan Strassmann
 Pengembangan reaktor fisi nuklir yang pertama pada tahun 1942 oleh
Fermi dan rekan-rekannya

Dalam bab ini, kita membahas sifat-sifat dan struktur inti atom. Kita mulai
dengan menjelaskan sifat dasar dari inti aton, diikuti dengan diskusi tentang gaya
nuklir dan energi ikat, model nuklir, dan fenomena radioaktivitas. Kemudian kita
akan membahas macam-macam proses peluruhan inti, dan menjelaskan reaksi-
reaksi nuklir.
44.1 Beberapa Sifat Inti
Semua jenis inti atom terdiri dari dua jenis partikel: proton dan neutron. Satu-
satunya pengecualian adalah inti hidrogen, yang merupakan satu proton. Kita
jelaskan inti atom menurut jumlah proton dan neutron yang dikandungnya,
menggunakan besaran-besaran berikut:

 Nomor atom Z, yang sama dengan jumlah proton dalam inti (kadang-kadang
disebut nomor muatan).
 Jumlah neutron N, yang sama dengan jumlah neutron dalam inti
 Jumlah massa A = Z + N, yang sama dengan jumlah nukleon (neutron
ditambah proton) dalam inti.
F I S I K A M O D E R N | 366

Pencegahan Perangkap 44,1


Untuk mempresentasikan inti, akan lebih mudah untuk Nomor Mass Bukan Massa Atom

Nomor massa A tidak sama dengan


menggunakan simbol untuk melambangkan jumlah proton massa atom. Nomor massa adalah
bilangan bulat spesifik untuk suatu
dan neutron, di mana X merupakan simbol kimia dari unsur. isotop dan tidak memiliki satuan;
itu hanya hitungan jumlah
Misalnya, (besi) memiliki nomor massa 56 dan nomor nukleon. Massa atom memiliki
satuan dan umumnya bukan
bilangan bulat karena itu adalah
atom 26; jadi, unsur tersebut mengandung 26 proton dan 30
massa rata-rata dari isotop alami
neutron. Ketika kebingungan tidak mungkin akan muncul, kita unsur tertentu.

hilangkan Z karena simbol kimia selalu dapat digunakan untuk

menentukan Z. Oleh karena itu, sama dengan dan

juga dapat diekspresikan sebagai "besi-56."

Inti dari semua atom dari unsur tertentu mengandung


jumlah proton yang sama tapi jumlah neutronnya dapat
berbeda. Inti atom yang seperti itu disedut isotop. Isotop dari
sebuah unsur memiliki nilai Z yang sama tetapi jumlah N dan
A yang berbeda.

Kelimpahan alami isotop dapat sangat jauh berbeda.

Misalnya , , , dan ini adalah empat isotop dari

karbon. Kelimpahan alami dari isotop adalah sekitar

98,9%, sedangkan kelimpahan alami dari isotop hanya

sekitar 1,1%. Beberapa isotop, seperti dan tidak

memiliki kelimpahan alami, tetapi dihasilkan oleh reaksi nuklir


dalam laboratorium atau oleh sinar kosmik.
F I S I K A M O D E R N | 367

Bahkan unsur paling sederhana, hidrogen, memiliki

isotop: , inti hidrogen yang umum; , deuterium; dan ,

tritium.

Kuis Cepat 44.1 Misalkan terdapat tiga inti berikut , , dan . Inti ini

memiliki kesamaan dalam hal (a) jumlah proton (b) jumlah neutron (c) jumlah
nukleon

Kuis Cepat 44.2 Misalkan terdapat tiga inti berikut , , . Inti ini

memiliki kesamaan dalam hal (a) jumlah proton (b) jumlah neutron (c) jumlah
nukleon

Kuis Cepat 44.2 Misalkan terdapat tida initi berikut , , dan . Inti ini

memiliki kesamaan dalam hal (a) jumlah proton (b) jumlah neutron (c) jumlah
nukleon

Muatan dan Massa

Proton membawa sebuah muatan tunggal positif e, besarnya sebanding


-19
dengan muatan –e pada elektron (e= 1,6 x10 C). Neutron bersifat netral secara
kelistrikan, sesuai namanya. Karena neutron tidak memiliki muatan, sulit untuk
mendeteksi sejak awal dengan alat dan teknik eksperimental di masa lampau.
Sekarang, kita telah dapat menghitung besarnya neutron dengan mudah, yakni
menggunakan peralatan modern seperti scintillators plastik.
Massa nuklir dapat diukur dengan akurasi yang tinggi menggunakan
spektrometer massa (Lihat Subbab 29.5 pada Buku 2) dan dengan analisis reaksi
nuklir. Proton sekitar 1836 kali besar elektron, dan massa proton dan neutron
besarnya hampir sama. Satuan massa atom, yaitu u pertama kali diperkenalkan di

subbab 1.3 (Buku 1), didefinisikan sedemikian rupa sehingga isotope atom
Gambar 44.2 Sebuah inti dapat
dimodelkan sebagai sekelompok
bola yang berikatan , di mana
masing-masin bola adalah sebuah
nukleon.
F I S I K A M O D E R N | 368

tepat bernilai 12 u, di mana 1 u setara dengan 1.660 539 x10-27 kg. Menurut
definisi ini, proton dan neutron masing-masing memiliki massa yang mendekati 1
u dan elektron memiliki massa yang sangat kecil dibandingkan nilai tersebut.

Massa proton = 1,007 276 u


Massa Neutron = 1,008 665 u
Massa elektron = 0,000 548 6 u

Kita mungkin berpikir, bagaimana mungkin enam proton dan enam neutron,
yang masing-masing memiliki massa yang lebih besar dari 1 u, dapat bergabung
dengan enam elektron untuk membentuk atom karbon-12 yang memiliki massa 12
12
u. Sistem terikat C memiliki energi diam (Subbab 39.8) yang lebih rendah
daripada enam proton yang terpisah dan enam neutron yang terpisah. Menurut
Persamaan 39.24, ER = mc , energi diam yang lebih rendah ini sesuai dengan massa
2

yang kecil untuk sistem terikat. Masaa tambahan dari partikel-partikel yang
terpisah ini sama dengan energi ikat ketika partikelnya bergabung untuk
membentuk inti. Kita akan membahas lebih lanjut mengenai hal ini di Subbab
44.3.
Oleh karena energi diam partikel dinyatakan oleh ER = mc2, akan lebih baik
untuk menyatakan satuan massa atom dalam ekuiavalen energi diam. Untuk satu
satuan massa atom,

ER = mc2 = (1.660 539 x 10-27 kg) (2,997 92 x 108 m / s) 2 = 931,494 MeV

di mana kita telah menggunakan konversi 1 eV = 1,602 176 x 10-19 J.

Berdasarkan pernyataan energi diam dalam persamaan 39.24, fisikawan


nuklir sering menyatakan massa dalam satuan MeV / c2. Massa beberapa inti dan
atom dapat dilihat pada tabel 44.1. Massa dan beberapa ciri lainnya dari isotop
tertentu dapat dilihat dalam lampiran A.3.
F I S I K A M O D E R N | 369

Tabel 44.1 Massa Beberapa Partikel dari Berbagai Unit.

Partikel kg Massa U MeV/c2

Proton 1.672 62 x 10 -27


1.007 276 938.27

Neutron 1.674 93 x 10 -27


1.008 665 939.57

Elektron 9.109 38 x 10 -31


5.485 79 x 10 -4
0.510999

Atom 1.673 53 x 10 -27


1.007 825 938.783

Inti 6.644 66 x 10 -27


4.001 506 3727.38

Atom 1.992 65 x 10 -27


12.000 000 11177.9

Contoh 44.1 Satuan Massa Atom

Gunakan bilangan Avogadro yang menunjukan bahwa 1u = 1,66 x 10-27 kg.

PENYELESAIAN
Berdasarkan definisi mol di Subbab 19.5 (Buku 1), kita mengetahui bahwa 12g (=
F I S I K A M O D E R N | 370

1 mol) 12C mengandung atom sejumlah bilangan Avogadro, yakni NA = 6,02 x


1023 atom/mol. Jadi, massa satu atom karbon adalah....

Oleh karena satu atom didefinisikan memiliki massa 12 u, kita dapatkan

bahwa:

Ukuran dan Struktur Inti Atom

Dalam percobaan hamburan Rutherford, inti bermuatan


positif dari atom helium (Partikel alpha) ditembakkan ke selembar lapisan tipis
dari logam. Ketika partikel alpha bergerak melalui lapisan, partikel inti lewat
didekat inti logam. Karena muatan positif pada partikel datang dan inti, partikel
tersebut akan dibelokkan dari lintasannya oleh gaya tolak coulomb. Beberapa
partikel bahkan terpantulkan kembali! Partikel ini akan bergerak menuju inti dan
akan langsung bertumbukan.

Rutherford menggunakan prinsip kekekalan energi


pada sebuah sistem terisolasi untuk mendapatkan
pernyataan untuk jarak pemisahan d, jarak antara
partikel alfa yang dibelokkan oleh gaya tolak Coulomb
terhadap inti. Dalam tumbukan langsung seperti ini, ia
Figur 44.1 Sebuah partikel alfa
beralasan, energi kinetik partikel yang datang harus berada pada lintasan tumbukan
langsung dengan inti muatan Ze.
diubah sepenuhnya menjadi energi potensial listrik
Oleh karena gaya tolak Coulomb
dari sistem partikel alfa-inti ketika partikel berhenti yang terjadi antara muatan-
muatan dengan tanda yang
sejenak pada titik terdekat sebelum bergerak kembali sama, partikel alfa mendekati
inti pada jarak d, yang disebut
jarak terdekat.
F I S I K A M O D E R N | 371

ke belakang melintasi jalur yang sama (Figur 44.1).


jika kita menyamakan energi awal dan akhir dari
sistem, kita dapatkan

di mana m adalah massa partikel alpha dan Z adalah


nomor atom dari inti sasaran. Dengan mencari d, jarak
terdekat, kita dapatkan

Berdasarkan pernyataan itu, Rutherford menyatakan


bahwa partikel alpha mendekati inti pada jarak 3,2 x
10-14 m saat lempeng itu terbuat dari emas. Oleh karena
itu, jari-jari inti emas pasti lebih kecil dari nilai ini.
Untuk atom perak, jarak terdekatnya adalah 2x10-14.
Dari hasil percobaannya, Rutherford menyimpulkan
bahwa muatan positif dalam atom terkonsentrasi dalam
bola kecil, yang ia disebut inti, yang jari-jarinya tidak
lebih dari 10-14 m.
Oleh karena ukuran kecil tersebut adalah dal yang
umum dalam fisika nuklir, satuan panjang yang sering
digunakan adalah femtometer (fm), yang kadang-
kadang disebut sebagai satuan Fermi dan didefinisikan
sebagai

1 fm =10-15 m

Figur
Figur 44.2
44.2 Inti
Inti yang
yang
dimodelkan
dimodelkan sebagai
sebagai
sekelompok
sekelompok bolabola yang
yang
rapat,
rapat, dimana
dimana setiap
setiap
bolanya
bolanya adalah
adalah nukleon.
nukleon.
F I S I K A M O D E R N | 372

Pada awal 1920-an, diketahui bahwa inti atom


mengandung Z proton dan memiliki massa hampir
setara dengan massa A proton, di mana rata-rata A ≈
2Z untuk inti ringan (Z ≤ 20) dan A > 2Z untuk inti
yang lebih berat. Untuk menjelaskan massa nuklir,
Rutherford mengusulkan bahwa setiap inti juga harus
mengandung A - Z partikel netral yang disebut
neutron. Pada tahun 1932, fisikawan Inggris James
Chadwick (1891-1974) menemukan neutron, dan ia
dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada
tahun 1935 untuk pekerjaan penting ini.
Beberapa waktu setelah eksperimen Rutherford,
banyak percobaan lain yang telah menunjukkan bahwa
sebagian besar inti bentuknya menyerupai bola dan
memiliki jari-jari rata-rata

dimana ɑ adalah konstanta sebanding dengan 1,2 x 10-15 m dan A adalah


nomor massa. Karena volume bola sebanding dengan pangkat tiga dari jari-
jarinya, dari persamaan 44.1 bahwa volume inti (yang diasumsikan berbentuk
bola) sebanding dengan A, total jumlah nukleon. Kesebandingan ini menunjukkan
bahwa semua inti memiliki kerapatan yang hampir sama. Ketika nukleon
bergabung untuk membentuk inti, nukleon akan bersatu seperti bola-bola yang
tersusun rapat (Gbr. 44.2). Fakta ini telah membawa kita pada sebuah analogi
antara inti dan setetes cairan, yang kerapatannya bergantung pada ukurannya. Kita
akan membahas model tetesan cairan dari inti pada Bagian 44.3.

Contoh 44.2 Volume dan Kerapatan Inti


F I S I K A M O D E R N | 373

Untuk sebuah inti dengan nomor massa A, carilah


a. Pernyataan pendekatan untuk massa inti
b. Pernyataan untuk volume inti, dinyatakan dalam A
c. Nilai numerik untuk kerapatannya
PENYELESAIAN
a. Massa proton besarnya hampir mendekati massa neutron. Jadi, jika massa
salah satu partikel adala m, maka massa inti adalam Am
b. Asumsikan inti berbentuk bola dan gunakan persamaa 44.1, untuk
mendapatkan volume inti sebesar

c. Kerapatan nuklirnya adalah

Subtitusikan nilai numeric

kepadatan nuklir sekitar 2,3 x 1014 kali kerapatan air

BAGAIMANA JIKA? Bagaimana jika ukuran bumi hingga memiliki nilai


kerapatan seperti kerapatan di atas? Berapa besarkah ukuran bumi?
F I S I K A M O D E R N | 374

Jawaban Karena nilai kerapatan ini begitu besar, kita memperkirakan bahwa
Bumi dengan kerapatan ini akan menjadi sangat kecil. Gunakan Persamaan 1.1 dan
massa bumi kita dapatkan volume bumi yang diperkecil

Dari volume ini, tentukan jari-jarinya:

Betapa kecilnya ukuran bumi yang ini.

Stabilitas Nuklir
Oleh karena inti dipandang sebagai
sekumpulan proton dan neutron yang rapat,
Anda mungkin terjekut jika mengetahui bahwa inti
atom sungguh-sunggguh ada. Oleh karena muatan-muatan dengan tanda yang
sama (proton) dan sangat berdekatan akan saling memberikan gaya tolak
Coulomb yang sangat besar, gaya ini seharusnya akan membuat inti atom terburai.
Akan tetapi hal itu tidak terjadi karena adanya gaya tarik-menarik yang
menetralkannya. Gaya nuklir adalah gaya tarik yang berjarak sangat pendek
(sekitar 2 fm) dan bekerja pada seluruh partikel nuklir. Proton-proton saling tarik-
menarik karena adanya gaya nuklir, dan pada waktu yang bersamaan proton-
proton juga saling tolak-menolak karena gaya Coulomb. Gaya nuklir juga bekerja
antara pasangan-pasangan neutron dan antara neutron dan proton. Gaya nuklir
mendominasi gaya tolak Coulomb di dalam inti (pada jarak pendek) sehingga
kestabilan inti dapat terjaga.
F I S I K A M O D E R N | 375

Figur
Figur 44.3
44.3 (a)
(a) grafik
grafik energi
energi potensial
potensial terhadap
terhadap jarak
jarak pemisahan
pemisahan untuk
untuk sistem
sistem neutron-
neutron-
proton. (b) grafik energi potensial terhadap jarak pemisahan untuk sistem proton-proton.
proton. (b) grafik energi potensial terhadap jarak pemisahan untuk sistem proton-proton.
Perbedaan
Perbedaan antara
antara kedua
kedua kurva
kurva tersebut
tersebut adalah
adalah pada
pada gaya
gaya tolak
tolak Coulomb
Coulomb yang
yang besar
besar
dalam
dalam kasus
kasus interaksi
interaksi proton-proton.
proton-proton. Puncak
Puncak kurva
kurva untuk
untuk kurva
kurva proton-proton
proton-proton
dibesarkan
dibesarkan sebesar
sebesar 1010 kali
kali lipat
lipat agar
agar perbedaan
perbedaan dari
dari kedua
kedua kurva
kurva tersebut
tersebut dapat
dapat dilihat.
dilihat.

Gaya nuklir tidak tergantung pada besarnya


muatan. Dengan kata lain, gaya-gaya yang
berhubungan dengan interaksi proton- proton,
proton-neutron, dan neutron-neutron besarnya
sama, selain gaya Coulomb tolak-menolak untuk
interaksi proton-proton.
Bukti dari terbatasnya jarak pengaruh gaya nuklir dipeoleh dari eksperimen
hamburan dan dari berbagai penelitian dari energi ikat nuklir. Jarak yang perdek
dari gaya nuklir ditunjukkan pada grafik energi potensial neutron-proton (n-p) dari
figur 44.3a., yang diperoleh dengan cara menghamburkan neutron dari sebuah
sasaran yang mengandung hidrogen. Kedalaman dari sumur energi potensial n-p
adalah sekitar 40 sampai 50 MeV, dan terdapat komponen tolak-menolak yang
kuat yang mencegah nukleon mendekati sumur tidak lebih dekat dari 0,4 fm.
Gaya nuklir tidak berpengaruh terhadap elektron, sehingga elektron yang
energetik berlaku seperti satelit titik dari inti. Tidak dipengaruhinya gaya nuklir
oleh muatan juga berarti bahwa perbedaan uatama antara interaksi n-p dan p-p
adalah energi potensial p-p terdiri atas suatu suoerposisi dari ineraksi nuklir dan
interaksi Coulomb. Yang ditunjukkan pada figur 44.3b. pada jarak kurang dari 2
fm, baik energi potensial p-p maupun energi potensial n-p hampir sama besar,
F I S I K A M O D E R N | 376

tetapi untuk jarak yang lebih besar, potensial p-p akan memiliki batasan energi
potensial maksimumnya adalah 4 fm.
Ciri-ciri umum gaya nuklir yang menyebabkan kestabilan inti telah
dibuktikan dalam bermacam eksperimen dan dirangkum sebagai berikut.
 Gaya nuklir bersifat tarik-menarik dan merupakan gaya paling kuat di
alam
 Gaya nuklir memiliki jarak yang pendek dan besarnya hampir nol ketika
jarak pemisahan antarnukleonnya melebihi beberapa fermi.
 Besarnya gaya nuklir bergantung pada spin nukleon
 Eksperimen penyebaran dan bukti lainnya menunjukkan bahwa gaya
nuklir adalah muatan independen dari interaksi nukleon.
Keberadaan gaya nuklir adanya kira-kira 270 inti yang stabil; ratusan inti
lainnya telah diamati, tapi mereka tidak stabil. Sebuah kurva nomor neutron N dan
nomor atom Z untuk beberapa inti yang stabil digambarkan pada Gambar 44,4.
Inti yang stabil yang dilambangkan oleh titik-titik berwarna abu-abu, berada pada
jarak sempit yang disebut garis stabilitas. Ingat bahwa inti yang stabil yang
ringan mengandung jumlah proton dan neutron yang sama; yaitu, N = Z. Juga
ingat bahwa inti stabil yang berat mengandung jumlah neutron lebih banyak dari
jumlah proton: melebihi Z = 20, dan garis stabilitas berada di atas garis N = Z.
Hal ini dapat dimengerti dengan mengetahui bahwa seiring jumlah proton
bertambah, kekuatan gaya Coulomb bertambah, yang cenderung membuat inti
atom terburai. Sebagai dampaknya, diperlukan neutron yang lebih banyak untuk
menjaga agar inti tetap karena neutron akan mengalami gaya nuklir tarik-menarik.
Pada akhirnya, gaya tolak Coulomb di antara proton-proton tidak dapat diimbangi
oleh penambahan jumlah neutron. Hal seperti ini terjadi ketika Z = 83, yang
berarti bahwa unsur yang mengandung proton lebih dari 83 tidak dapat memiliki
inti yang stabil.
F I S I K A M O D E R N | 377

Gambar 44.4 Grafik nomor neutron N terhadap


nomor atom Z untuk inti-inti yang stabil (titik-
titik abu-abu). Inti-inti ini berada dalam suatu
pita yang sempit yang disebut garis stabilitas.
Garis putus-putus bersesuaian dengan N=Z.

44.2 Ikatan Energi Nuklir


Seperti yang telah dibahas dibagian
HATI-HATI
44.2 Energi Ikat
sebelumnya mengenai , massa total inti adalah
Ketika nukleon yang terpisah lalu
bergabung untuk membentuk inti, kurang dari jumlah massa nukleon di dalamnya.
energi sistem akan berkurang. Oleh
karena itu, perubahan energi negatif. Oleh karena massa adalah ukuran energi, energi
Nilai mutlak dari perubahan ini
disebut energi ikat. Perbedaan tanda total sistem terikat (inti) lebih kecil jika
yang menyebabkan kebingungan.
dibandingkan energi gabungan dari nukleon-
Sebagai contoh, bertambahnya
energi ikat bersesuaian dengan nukleonnya secara terpisah. Perbedaan energi ini
berkurangnya energi dari sistem.
disebut energi ikat dari inti dan dapat dipahami
sebagai energi yang harus ditambahkan pada inti
agar dapat memecahkannya menjadi komponen-
komponennya. Oleh karena itu, agar dapat memecah
F I S I K A M O D E R N | 378

inti menjadi proton dan neutron, energi harus


diberikan kepada sistem.
Prinsip kekekalan energi dan ekuivalensi energi-massa Einstein
menunjukkan bahwa energi ikat Eb dengan inti apa pun yang bermassa MA adalah

di mana M (H) adalah massa proton, mn adalah massa neutron, dan seluruh
massanya dinyatakan dalam satuan massa atom. Pada praktiknya, lebih mudah
bagi kita untuk menggunakan massa atom-atom netral (massa nuklir ditambah
massa elektron) dalam menghitung energi ikat karena spektrometer massa biasnya
digunakan untuk mengukur massa atom1.
Grafik energi ikat per nukleon Eb / A sebagai fungsi dari nomor massa A
untuk berbagai inti yang stabil ditunjukkan pada Gambar 44.5. ingat bahwa kurva
pada Gambar 44.5 memiliki puncak di dekat A = 60. Jadi, inti yang memiliki
nomor massa lebih besar atau lebih kecil dari 60 tidak terikat kuat sebagaimana
inti yang berada dekat dengan tengah-tengah dari tabel periodik. Semakin tinggi
nilai energi ikat per nukleon di dekat A = 60 menandakan bahwa energi akan
dilepaskan ketika inti yang berat terbelah, atau mengalami fisi, menjadi dua inti
yang lebih ringan. Energi dilepaskan dalam reaksi fisi karena nukleon dalam
setian inti yang dihasilkan berikatan lebih kuat jika dibandingkan dengan nukleon
dalam inti asalnya. Reaksi fisi dan fusi, atau peleburan, dimana energi dilepaskan
seiring inti-inti yang ringan bergabung, merupakan dua proses yang luar biasa
penting dan dibahas lebih lanjut di bab 45.
Hal penting lainnya dari figur 44.5 adalah bahwa energi ikat per nukleon
cenderung konstan di sekitar 8 MeV per nukleon untuk semua inti dengan A > 50.
Untuk inti-inti ini, gaya-gaya nuklir dapat dikatakan tersaturasi, yang berarti pada
struktur sangat rapat yang ditunjukkan pada figur 44.2a, sebuah nukleon dapat
membentuk ikatan tarik-menarik hanya dengan nukleon lainnya dalam jumlah
terbatas.
F I S I K A M O D E R N | 379

Figur 44.5 memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pertanyaan


fundamental tentang asal-usul unsur-unsur kimia. Pada awal kehidupan Alam
Semesta, unsur-unsur yang ada hanyalah hidrogen dan helium. Awan-awan gas
kosmik di bawah pengaruh gaya gravitasi bergabung untuk membentuk bintang-
bintang. Seiring bintang-bintang semakin tua, mereka menghasilkan unsur-unsur
yang lebih berat dari unsur-unsur lebih ringan yang ada di dalamnya, dimulai
dengan peleburan (fusi) atom hidrogen menjadi helium. Proses ini terus berlanjut
ketika bintang bertambah tua, menghasilkan atom yang lebih berat dan nomor
atom lebih berat lagi, hingga isotop besi yang memiliki A = 56, mendekati puncak
kurva pada figur 44.5.

Nuklida memiliki energi ikat per nukleon yang terbesar, dengan 8,7945
MeV per nukleon. Dibutuhkan energi tambahan untuk menciptakan unsur-unsur
dengan nomor massa lebih besar dari 62 karena energi ikat per nukleonnya lebih
rendah. Energi ini berasal dari ledakan supernova yang terjadi pada akhir dari ,asa
hidup bintang-bintang yang sangat besar. Jadi, semua atom berat dalam tubuh
Anda dihasilkan dari ledakan tersebut. Anda pada dasarnya terbuat dari debu
bintang!

Figur
Figur 44.5
44.5 Energi
Energi ikat
ikat perper nukleon
nukleon
terhadap
terhadap nomor massa untuk inti
nomor massa untuk inti yang
yang
berada
berada didi sepanjang
sepanjang garis
garis stabilitas
stabilitas pada
pada
Figur
Figur 44.4.
44.4. Beberapa
Beberapa inti
inti yang
yang
representatif
representatif tampak
tampak sebagai
sebagai titik-titik
titik-titik
berawan
berawan abu-abu
abu-abu dan
dan diberi
diberi nama.
nama. (Inti
(Inti
208
208Pb
Pb tidak
tidak stabil.
stabil. Kurva
Kurva ini
ini
mempresentasikan
mempresentasikan energienergi ikat ikat untuk
untuk
isotop-isotop
isotop-isotop yang
yang paling
paling stabil.)
stabil.)

44.3 Model-model Nuklir

Gambar 44,5 energi ikat tiap nukleon


dibandingkan jumlah massa untuk nuklida yang
terletak di sepanjang garis stabilitas pada
Gambar 44.4. beberapa perwakilan nuklida
muncul sebagai titik hitam dengan label.
F I S I K A M O D E R N | 380

Gaya nuklir masih sedang diteliti secara aktif. Beberapa model nuklir telah
diajukan, dan bermanfaat dalam memahami ciri-ciri umum dari data eksperimen
nuklir dan berbagai maknisme yang menyebabkan adanya energi ikat. Dua model
ini akan dibahas lebih lanjut sekarang. Model tetes cairan sangat cocok dengan
perilaku energi ikat nuklir yang diamati dan model kulit memprediksi adanya
isotop-isotop yang stabil.

Model Tetesan Cairan


Pada tahun 1936, Bohr mengajukan usulan untuk memperlakukan nukleon
selayaknya molekul dalam setetes cairan. Dalam model tetesan cairan, nukleon
berinteraksi satu sama lain dengan kuat dan mengalami tumbukan berkali-kali
ketika mereka berguncang di dalam inti. Gerakan guncangan ini dapat disamakan
dengan gerakan yang ditimbulkan secara termal dalam setetes cairan.
Empat efek penting yang memengaruhi energi ikat dari inti dalam model
tetes cairan:
 Efek volume. Gambar 44,5 menunjukkan bahwa untuk A> 50, energi ikat
untuk setiap nukleon adalah konstan. Hal ini menandakan bahwa gaya
nuklir pada suatu nukleon hanya disebabkan oleh tetangga terdekatnya dan
bukan oleh semua nukleon dalam inti. Secara rata-rata, energi ikat yang
berkaitan dengan gaya nuklir untuk setiap nukleon adalam sama dalam
semua inti – yaitu yang bersesuaian dengan interaksi dengan tetangga
terdekatnya. Hal ini berarti bahwa energi ikat total dari inti sebanding
dengan A dan oleh karena itu sebanding pula dengan volume nuklir.
Kontribusinya terhadap energi ikat dari seluruh inti adalah C1A, di mana
C1 adalah konstanta yang dapat ditentukan dengan cara mencocokkan
prediksi dari model terhadap hasil-hasil eksperimen.
 Efek permukaan. Oleh karena nukleon yang berada di permukaan tetesan
memiliki nukleon tetangga yang lebih sedikit dibandingkan nukleon di
bagian dalam, maka nukleon-nukleon di permukaan mengurangi energi
ikat mereka sebesar nilai yang sebanding dengan jumlahnya. Oleh karena
jumlah nukleon permukaan sebanding dengan luas permukaan inti (4πr 2),
F I S I K A M O D E R N | 381

dan karena r2 ∞ A2/3 (persamaan 44.1), maka suku permukaannya dapat


dinyatakan sebagai –C2A2/3, dimana C2 adalah konstanta kedua yang dapat
disesuaikan.
 Efek tolak-menolak Coulomb. Di dalam inti atom, setiap proton akan
menolak proton lainnya. Energi potensial per pasangan yang bersesuaian

dengan interaksi proton adalah , di mana ke adalah konstanta

Coulomb. Energi potensial listrik total ini ekuivalen dengan usaha yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan proton sejumlah Z, yang awalnya
terpisah sejauh tak hingga, untuk membentuk bola bervolume V. Energi
ini sebanding dengan jumlah pasang proton Z (Z - 1) / 2 dan berbanding
terbalik dengan jari-jari nuklir. Sebab akibatnya, berkurangnya energi ikat

yang disebabkan oleh efek Coulomb adalah , di mana

adalah konstan yang dapat disesuaikan.

 Efek simetri. Efek lainnya yang mengurangi energi ikat berhubungan


dengan sifat simetri dari inti, dalam kaitannya dengan jumlah dari N dan
Z. Untuk nilai A yang kecil, inti yang stabil cenderung memiliki N ≈ Z.
Asimetri besar berapa pun antara N dan Z untuk inti ringan akan
mengurangi energi ikat dan membuat inti menjadi kurang stabik. Untuk A
lebih besar, nilai N untuk inti yang stabil akan lebih besar dibandingkan Z.
Efek ini dapat dijelaskan oleh suatu suku energi ikat yang berbentuk

, dimana adalah constanta yang juga dapat

disesuaikan.2 Untuk A kecil, asimetri antara nilai N dan nilai Z membuat


suku ini menjadi relatif besar dan akan mengurangi energi ikat. Untuk A
yang besar, A dalam penyebut dari suku ini akan mengurangi nilainya
sendiri sedemikian hingga memberikan efek yang kecil saja pada energi
ikat keseluruhan.
F I S I K A M O D E R N | 382

Dengan adanya beberapa kontribusi ini, kita dapatkan sebuah persamaan


untuk energi ikat total
Rumus
Rumus energi
energi
ikat
ikat semiempiris
semiempiris

Persamaan ini, Sering disebut sebagai rumus energi ikat semiempirik,


mengandung empat konstanta yang dapat disesuaikan untuk mencocokkan
pernyataan teoritis dengan data eksperimental. Untuk inti dimana A≥ 15,
konstanta tersebut akan bernilai

Persamaan 44.3, bersama dengan keempat konstanta ini, sangat cocok


dengan nilai-nilai massa nuklir yang telah diketahui. Bagaimanapun juga, model
tetes cairan tidak dapat menjelaskan hal-hal terinci dari skruktur nuklir, seperti
aturan stabilitas dan momentum sudut. Dengan kata lain, model ini memberikan
penjelasan kualitatif mengenai fisi nuklir, yang akan kita bahas di bab 45.

Contoh 44.3 Penerapan Rumus Energi Ikat Semiempirik

Inti memiliki energi ikat yang dicatat sebesar 559,09 MeV. Gunakan rumus

energi ikat semiempirik untuk menghasilkan perkiraan teoritis energi ikat untuk
inti ini.
PENYELESAIAN
F I S I K A M O D E R N | 383

Untuk inti , Z = 30, N= 34 , dan A = 64. Keempat suku untuk rumus energi

ikat semiempirik bernilai:

Subtitusikan nilai tersebut ke dalam persamaan 44.3:

Nilai ini berbeda dengan nilai yang tercatat pada tabel sebesar kurang dari 0,2%.
Kita menyadari bahwa nilai dari setiap suku akan semakin berkurang, dimulai dari
suku pertama hingga suku keempat. Suku keempat sangatlah kecil, terutama untuk
inti ini, yang tidak memiliki jumlah neutron berlebih.

Model Kulit
Model tetes cairan menjelaskan perilaku umum dari energi ikat nuklir. Akan tetapi
ketika energi ikat dipelajari lebih mendalam, kita akan menjumpai beberapa hal
berikut.
 Sebagian besar inti stabil memiliki nilai A genap. Selebihnya, hanya
delapan inti yang memiliki nilai A, Z, dan N ganjil.
 Figur 44.6 menunjukkan grafik perbedaan antara energi ikat per nukleon
yang dihitung oleh persamaan 44.3 dan energi ikat yang terukur. Terdapat
bukti untuk puncak-puncak yang berjarak sama dalam data. Hal ini tidak
dijelaskan oleh rumus energi ikat semiempiris. Puncak-puncak tersebut
muncul pada nilai N atau Z yang kemudian disebut sebagai bilangan
ajaib.

Z atau N 52, 8, 20, 28, 50, 82.


F I S I K A M O D E R N | 384

 Penelitian dengan presisi tinggi dari radius-radius nuklir menunjukkan


penyimpangan dan pernyataan sederhana dalam persamaan 44.1. Grafik
data eksperimen menunjukkan puncak-puncak pada kurva jari-jari
terhadap N, pada nilai-nilai N yang sama dengan bilangan-bilangan ajaib.
 Isotop didefinisikan di subbab 44.1. Sekelompok Isoton adalah sejumlah
inti atom yang memiliki nilai N yang sama dan Z yang berbeda. Ketika
jumlah Isoton stabil dibuat grafik sebagai fungsi N, maka akan terdapat
beberapa puncak pada grafik tersebut – sekali lagi pada bilangan-bilangan
ajaib dalam persamaan 44.4.
 Beberapa pengukuran nuklir lainnya menunjukkan perilaku anomia pada
bilangan-bilangan ajaib.3

Figur
Figur 44.6
44.6 Perbedaan
Perbedaan antara
antara energi
energi ikat
ikat terukur
terukur dan
dan energi
energi ikat
ikat yang
yang dihitung
dihitung menggunakan
menggunakan
model
model tetes
tetes cairan
cairan sebagai
sebagai fungsi
fungsi dari
dari A.
A. Adanya
Adanya puncak
puncak menggambarkan
menggambarkan sifat-sifat
sifat-sifat yang
yang
tidak
tidak diprediksi
diprediksi oleh
oleh model
model tetes
tetes cairan.
cairan. (Dikutip
(Dikutip dari
dari R.A
R.A Dunlap,
Dunlap, The
The physics
physics of
of Nuclei
Nuclei
and
and Particle,
Particle, Brooks/Cole,
Brooks/Cole, Belmont
Belmont CA,CA, 2004.)
2004.)

Puncak-puncak dalam grafik data eksperimen mengingatkan kita pada


puncak-puncak yang terdapat pada fugur 42.20 untuk energi ionisasi atom, yang
muncul karena struktur kulit atom. Model kulit dari inti atau model partikel
F I S I K A M O D E R N | 385

bebas dikembangkan secara terpisah oleh Maria Geoppert-Mayer dan Hans


Jensen (keduanya ilmuan jerman) pada tahun 1949 dan 1950. Keduanya
mendapatkan Nobel Fisika pada tahun 1963. Dalam model tersebut, setiap
nukleon diasumsikan muncul dalam sebuah kulit, mirip dengan kulit atom untuk
elektron. Nukleon yang muncul berada dalam keadaan energi terkuantisasi, dan
terjadi beberapa tumbukan antarnukleon. Tentu saja, asumsi-asumsi dari model ini
sangatlah berbeda dengan asumsi-asumsi dari model tetes cairan.
Keadaan terkuantisasi yang dimiliki oleh nukleon dapat dijelaskan sebgai
sebuah kelompok bilangan kuantum. Oleh karena proton dan neutron sama-sama
memiliki spin 1/2, maka prinsip eksklusi dapat digunakan untuk menjelaskan
keadaan yang diizinkan (sama dengan elektron dalam bab 42). Artinya, setiap
keadaan hanya dapat memiliki dua proton (atau dua neutron) yang memiliki spin
berlawanan (figur 44.7). proton-protonnya memiliki sekelompok keadaan yang
diizinkan, dan keadaan ini berbeda dengan keadaan yang dialami neutron karena
dua spesiesnya bergerak dalam sumur potensial yang berbeda. Tingkat-tingkat
energi proton terpisah jauh lebih renggang daripada tingkat-tingkat energi neutron
karena proton mengalami superposisi antara gaya Coulomb dan gaya nuklir,
sedangakan neutron hanya mengalami gaya nuklir saja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik yang diamati dari
keadaan-keadaan dasar nuklir adalah efek spin nuklir-orbit. Interaksi spin-orbit,
yaitu interaksi antara spin elektron dan gerak orbitnya dalam sebuah atom
menghasilkan doublet sodium (dibahas di Subbab 42.6) dan asal-usulnya bersifat
magnetik. Bedanya efek spin-orbit untuk nukleon dalam inti disebabkan oleh gaya
nuklir. Gaya ini lebih kuat dibandingkan gaya dalam kasus atomik, dan memiliki
tanda yang berlawanan. Ketika efek ini digunakan dalam perhitungan, model kulit
dapat menjelaskan bilangan-bilangan ajaib yang diamati.
Model kulit membantu kita memahami mengapa inti yang mengandung
jumlah proton dan neutron genap lebih stabil dibandingkan inti lainnya. (terdapat
160 Isotop genap-genap yang stabil). Suatu keadaan akan penuh ketika keadaan
tersebut mengandung dua proton (atau dua neutron) yang memiliki spin
berlawanan. Proton atau neutron dapat ditambahkan ke dalam inti hanya dengan
F I S I K A M O D E R N | 386

cara meningkatkan energi inti. Penambahan energi ini akan menyebabkan inti
kurang stabil dibandingkan inti aslinya. Penelitian yang mendalam tentang inti-
inti stabil menunjukkan bahwa sebagian besar inti memiliki stabilitas khusus
ketika nukleon-nukleonnya bergabung menjadi pasangan-pasangan, yang akhirnya
membuat momentum sudut total menjadi nol.
Model kulit juga membantu kita memahami mengapa inti cenderung
memiliki lebih banyak neutron dibandingkan proton. Pada Figur 44.7, tingkat
energi proton lebih tinggi dibandingkan tingkat energi neutron. Hal ini
disebabkan oleh energi tambahan akibat gaya tolak Coulomb. Efek ini menjadi
lebih teramati seiring Z meningkat. Sebagai hasilnya, ketika Z bertambah dan
keadaan lebih tinggi dapat dipenuhi, suatu tingkat proton untuk suatu bilangan
kuantum tertentu akan memiliki energi lebih tinggi dibandingkan suatu tingkat
neutron dalam bilangan kuantum yang sama. Pada kenyataannya energi dari
tingkat proton ini bahkan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat
neutron dalam bilangan kuantum yang lebih tinggi. Akibatnya jauh lebih
menguntungkan secera energetika bagi inti atom untuk bergabung dengan neutron
dalam tingkat energi yang lebih rendah, dibandingkan memilih proton dalam
tingkat energi yang lebih tinggi. Dengan demikian, neutron akan lebih banyak dari
proton.
Model-model inti yang lebih canggih telah berkembang dan akan terus
dikembangkan. Sebagai contoh, model kolektif menggabungkan ciri-ciri dari
model tetes cairan dan juga model kulit. Pengembangan model teoritis dari inti
atom ini terus berlanjut.
F I S I K A M O D E R N | 387

Figur
Figur 44.7
44.7 Sebuah
Sebuah sumur
sumur potensial
potensial kotak
kotak yang
yang
mengandung
mengandung 12 nukleon. Lingkaran berwarna
12 nukleon. Lingkaran berwarna
abu-abu
abu-abu tua tua mempresentasikan
mempresentasikan proton,
proton, dan
dan
lingkaran
lingkaran berwarna
berwarna abu-abu
abu-abu muda
muda
mempresentasikan
mempresentasikan neutron.
neutron. Tingkat
Tingkat energuntuk
energuntuk
proton
proton sedikit lebih tinggi dibandingkan neutron
sedikit lebih tinggi dibandingkan neutron
karena
karena energi
energi potensial
potensial listrik
listrik yang
yang bersesuaian
bersesuaian
dengan
dengan sistem
sistem protonnya.
protonnya. Perbedaan
Perbedaan dalam
dalam
tingkat-tingkat
tingkat-tingkat energi ini meningkat seiring
energi ini meningkat seiring ZZ
bertambah.
bertambah. Ingat
Ingat bahwa
bahwa hanya
hanya dua
dua nukleon
nukleon yang
yang
memiliki
memiliki spin
spin berlawanan
berlawanan yangyang dapat
dapat memenuhi
memenuhi
tingkat
tingkat ini,
ini, sebagaimana
sebagaimana disyaratkan
disyaratkan oleh
oleh prinsip
prinsip
eksklusi.
eksklusi.

Goppert-Mayer dilahirkan dan dididik di jerman. Ia dikenal


atas pengembangan model kulit (model partikel bebas) dari inti
atom (nukleus), yang ia terbitkan pada tahun 1950. Model yang
serupa kemudia dikembangkan oleh Hans Jensen, ilmuan Jerman
lainnya. Goppert-Mayer dan Jensen mendapatkan Nobel Fisika
pada tahun 1963 atas penelitian mereka dalam memahami
struktur inti.

Maria Goppert-Mayer
Ilmuan Jerman
(1906-1972)

44.4 Radioaktivitas
F I S I K A M O D E R N | 388

Pada tahun 1896, Henri Becquerel tidak sengaja


menemukan kristal sulfat uranil kalium yang memancarkan radiasi
tak tampak. Radiasi ini dapat menggelapkan plat fotografi ketika
plat tersebut ditutupi untuk menghindarkannya cahaya. Setelah
melakukan serangkaian eksperimen, ia menyimpulkan bahwa
radiasi yang dipancarkan oleh kristal tersebut adalah radiasi jenis
Time & Life Pictures/Getty Images
baru, suatu jeni radiasi yang tidak memerlukan stimulasi eksternal Marie Curie
dan sangat kuat sehingga dapat menggelapkan plat fotografi yang Ilmuwan Polandia (1867-1934)
Pada tahun 1903, Marie Curie
terlindung juga mengionisasi gas. Proses ini adalah radiasi emisi berbagi hadiah Nobel
Fisika dengan suaminya, Pierre,
spontan yang dihasilkan oleh uranium,dan di sebut dan dengan Becquerel untuk studi
mereka dari zat radioaktif. Pada
radioaktivitas. tahun 1911, ia dianugerahi Nobel
Hadiah Kimia untuk penemuan
eksperimen berikutnya yang dilakukan oleh para radium dan polonium.

ilmuwan lainnya menunjukkan bahwa bahan lainnya memiliki


radioaktivitas lebih kuat. Penelitian paling penting terhadap
materi ini dilakukan oleh Marie dan Pierre Curie (1859-1906).
Setelah beberapa tahun melakukan proses pemisahan kimiawi
pada ton pitchblende,suatu bijih radioaktif,pasangan suami istri
curie mengumumkan penemuan dua unsur yang sebelumnya
belum pernah diperoleh,keduanya radioaktif.unsur ini kemudian
diberi nama polonium dan radium. Berbagai eksperimen lanjutan,
termasuk penelitian hamburan partikel alfa oleh
Rutherford,menyimpulkan bahwa radioaktivitas adalah hasil dari
peluruhan,atau disintegrasi,dari inti yang tidak stabil .

Tiga jenis peluruhan radioaktivitas terjadi dalam bahan


radioaktif: peluruhan alpha (α), dimana partikel-partikel yang Perangkap
Perangkap Pencegahan
Pencegahan 44.4
44.4
Notasi
Notasi Peringatan
Peringatan
dipancarkan adalah inti; peluruhan beta (β), dimana partikel
Dalam
Dalam BagianBagian 44.1,
44.1, kami
kami
memperkenalkan
memperkenalkan simbol
simbol NN
yang dipancarkan oleh elektron atau positron; dan peluruhan sebagai integer yang
sebagai integer yang mewakilimewakili
gamma (γ), dimana “bekas” yang dipancarkan adalah foton jumlah
jumlah neutron
neutron dalam
dalam nukleus.
nukleus.
Dalam
Dalam diskusi ini, Simbol
diskusi ini, Simbol N N
berenergi tinggi. positron adalah sebuah partikel yang serupa merupakan
merupakan jumlah
jumlah inti
inti undecayed
undecayed
dalam
dalam radioaktif
radioaktif sampel
sampel yang
yang
tersisa
tersisa setelah beberapa waktu
setelah beberapa waktu
interval.
interval. Ketika
Ketika Anda
Anda membaca
membaca
lebih
lebih lanjut,
lanjut, pastikan
pastikan
mempertimbangkan
mempertimbangkan kontekskonteks untuk
untuk
menentukan
menentukan

makna
makna yang
yang sesuai
sesuai untuk
untuk simbol
simbol
F I S I K A M O D E R N | 389

dengan elektron dalam semua sifatnya, kecuali bahwa positron


memiliki muatan dari +e. (Positron adalah kembaran antipartikel

dari elektron; lihat Bagian 46.2.) Simbol digunakan untuk

mlambangkan elektron, dan melambangkan positron.

Kita dapat membedakan ketiga bentuk radiasi ini


menggunakan skema yang dijelaskan pada Gambar 44.9. Radiasi
dari berbagai sampel diarahkan pada sebuah daerah yang memliki
medan magnet. Sinar radiasi terbagi menjadi tiga komponen, dua 44.3
44.3 hati
hati hati
hati berkas
berkas atau
atau
partikel?
partikel?
komponen di belokkan dalam arah yang berlawanan dan
komponen yang ketiga tidak mengalami perubahan arah. Pada
Pada awalawal sejarah
sejarah fisika
fisika
nuklir
nuklir istilah radiasi digunakan
istilah radiasi digunakan
Berdasarkan penelitian sederhana ini, kita dapat menyimpulkan untuk
untuk menjelaskan
menjelaskan emanasi
emanasi
dari
dari inti radioaktif.
inti radioaktif. Sekarang
Sekarang
sinar radiasi yang tidak dibelokkan pastinya tidak membawa kita
kita telah
telah mengetahui
mengetahui bahwa
bahwa
radiasi
radiasi alfa dan
alfa dan radiasi
radiasi beta
beta
muatan (sinar gamma), yang komponen dibelokkan ke atas sesuai terlibat
terlibat dalam
dalam emisi
emisi partikel
partikel
dengan partikel bermuatan (partikel alpha) positif, dan komponen dengan
dengan energi
energi diam
diam yang
yang tidak
tidak
nol.
nol. Meskipun
Meskipun hal hal ini ini
dibelokkan ke bawah sesuai dengan bermuatan negatif partikel ( bukanlah
bukanlah contoh
contoh radiasi
radiasi
elektromagnetik
elektromagnetik penggunaan
penggunaan
istilah
istilah radiasi
radiasi untuk
untuk ketika
ketika
). Jika sinar tersebut mengandung sebuah positron ( ), sinar jenis
jenis emisi
emisi ini
ini sudah
sudah menjadi
menjadi
bahasa
bahasa sehari-hari
sehari-hari dalam
dalam dunia
dunia
tersebut akan dibelokkan ke atas seperti partikel alpha, tetapi sinar fisika
fisika

ini akan mempunyai lintasan yang berbeda karena massanya lebih


kecil.

Ketiga jenis radiasi memiliki daya tembus (penetrasi) yang


sangat berbeda. Partikel alfa dapat menembus selembar kertas,
partikel beta (elektron dan positron) dapat menembus beberapa
milimeter aluminium, dan sinar gamma dapat menembus
beberapa sentimeter dari timah.

Proses peluruhandi alam bersifat probabilistik dan dapat dijelaskan


dengan perhitungan statistik untuk materi radioaktif berukuran makroskopik,
sedemikian hingga jumlah inti radioaktifnya besar. Untuk jumlah inti radioaktif
F I S I K A M O D E R N | 390

yang besar,lajuproses peluruhan dalam sampel sebanding dengan jumlah inti


radioaktif yang ada (yaitu, jumlah inti yang belum meluruh). Jika N adalah jumlah
inti radioaktif yang belum meluruh,maka laju perubahan N adalah

(44.5)

dimana λ, disebut konstanta peluruhan, adalah probabilitas peluruhan per inti per
detik. Tanda negatif menandakan bahwa dN / dt adalah negatif; N akan berkurang
seiring dengan waktu. Persamaan 44.5 dapat ditulis dalam bentuk:

Setelah integrasi, didapat:

konstanta merepresentasikan jumlah inti radioaktif yang belum meluruh pada

t=0. Persamaan 44.6 menunjukkan bahwa jumlah inti radioaktif yang belum
meluruh dalam sampel berkurang secara eksponensial seiring dengan waktu.
Grafik N terhadap t ditunjukkan pada Gambar 44.10 mengilustrasikan sifat
eksponensial dari peluruhan.
Tingkat kerusakan R, yakni jumlah peluruh per detik, dapat diperoleh
dengan menggabungkan Persamaan 44.5 dan 44.6:

di mana adalah laju peluruhan pada t=0. Laju peluruhan sampel R sering
disebut aktivitas sampel. Ingat bahwa N dan R berkurang secara eksponensial
seiring dengan waktu.

Parameter lain dalam karakteristik laju peluruhan T1/2


F I S I K A M O D E R N | 391

Waktu Paruh dari sebuah materi radioaktif adalah rentang waktu yang
dibutuhkan inti untuk meluruh menjadi setegah dari jumlahnya semula.

Untuk menemukan persamaan waktu paruh, pertama-tama kita buat N

dan T1/2 di Persamaan 44.6 untuk mendapatkan:

Gambar 44.8 Radiasi dari


sumber radioaktif dapat
dipisahkan menjadi tiga
komponen magnet yang akan
membelokkan partikel bermuatan
detektor berada di sebelah kanan
sumber radioaktif.sinar gamma
tidak dibelokkan oleh medan
magnet

Dengan menghilangkan faktor N0 dan mempertukarkan nilai kedua sisi,kita

dapatkan .kita gunakan logaritma natural pada kedua sisi untuk

mendapatkan

T1/2 = (44.8)

Persamaan ini adalah persamaan yang tepat untuk menghubungkan waktu


paruh T1/2 dengan konstanta peluruhan λ. Setelah rentang waktu yang sama
dengan satu waktu paruh, akan tersisa inti dari radioaktif sejumlah N0 /2 (definisi);

setelah dua waktu paruh, setengah dari inti yang tersisa akan meluruh dan
menyisakan inti radioaktif sejumlah N0 /4; setelah tiga waktu paruh, akan tersisa
F I S I K A M O D E R N | 392

N0/8,dan seterusnya. umumnya, setelah n waktu paruh,bilangan inti radioaktif


yang tersisa adalah N0 /2n .

satuan aktivitas yang sering digunakan adalah curie (Ci), yang didefinisikan
sebagai

1 Ci

Nilai ini awal mulanya dipilih karena nilai ini adalah aktivitas dari sekitar 1g
radium. Satuan SI dari aktivitas adalah becquerel (Bq);

Figur 44.9

Grafik dari hukum peluruhan eksponensial


untuk inti radioaktif.sumbu vetikal
merepresentasikan jumlah inti radioaktif yang
belum meluruh yang ada pada waktu t,dan
sumbu hirizontalnya adalah waktu. Waktu T1/2
adalah waktu paruh dari sampel

Oleh karena itu, 1 Ci . nilai curie adalah satuan yang

cukup besar, dan satuan yang lebih sering digunakan sebagai satuan aktivitas
adalah milicurie dan mikrocurie.

Cepat Kuis 44.4 Pada hari ulang tahun Anda, Anda mengukur aktivitas sampel

, yang memiliki paruh 5.01 hari. Kegiatan Anda mengukur adalah 1.000
µCi. Apa aktivitas sampel ini pada ulang tahun berikutnya? (a) 1.000 µCi (b) 0
(c), 0,2 µCi (d), 0,01 µCi (e), 10.222 µCi
F I S I K A M O D E R N | 393

Kuis cepat 44.5 misalkan anda memiliki bahan radioaktif murni yang memiliki
waktu paruh T1/2. Anda mulai mengukur menggunakan bahan inti N0 yang belum
meluruh pada t=0. Pada t= ½ T ½ , berapa inti yang telah meluruh?

Contoh 44.4 Beberapa inti yang tersisa?

Isotop karbon-14, , bersifat radioaktif dan memiliki waktu paruh 5730 tahun.

Jika anda mulai mengukur 1000 sampel inti karbon-14,berapa inti yang akan
tersisa setelah 22.920 tahun?

PENYELESAIAN:

Dalam 5730 tahun,setegah sampel telah meluruh.sisanya adalah sebanyak 500 inti
karbon-14,setelah 5730 tahun berikutnya (rentang waktu totalnya menjadi 11.460
tahun),akan tersisa 250 inti. Setelah 5730 tahun berikutnya (rentang waktu
totalnya menjadi 17190 tahun),akan tersisa 125 inti. Akhirnya setelah empat kali
waktu paruh (22920 tahun),hanya akan tersisa 62 inti.

Bagaimana jika? Bagaimana jika anda dapat melakukan eksperimen


tersebut? Bagaimana perbedaannya dengan hasil prediksi?

Jawaban: jumlah yang ditemukan dalam sampel merepresentasikan keadaan


ideal,seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,peluruhan radioaktif sebenarnya
adalah proses statistika probabilitas,dan dengan nomor atom yang sangat besar.
Sampel dalam contoh ini hanya mengandung 1.000 inti,yang bukan jumlah yang
sangat besar. Jadi, apabila anda menghitung jumlah yang akan tersisa,misalnya
setelah satu waktu paruh,maka inti sampel yang akan tepat 500.

Contoh 44.5 aktivitas radium

waktu paruh inti tadioaktif radium -226, ,adalah 1,6 x 103 tahun.

(A) Berapa konstanta peluruhan λ inti ini?


F I S I K A M O D E R N | 394

Penyelesaian: kita dapat menghitung λ menggunakan persamaan 44.8 dan


fakta bahwa
T1/2 = 1,6 X 103 tahun ( 3,16 x107 s / 1 tahun)
= 5,0 x 1010
Oleh karena itu,

Ingat bahwa hasil ini juga merupakan probabilitas bahwa inti apa

pun akan meluruh dalam waktu satu detik.

(B) Jika sebuah sampel mengandung 3,0x1016 inti pada t=0,tentukan

aktivitasnya (dalam curie) pada waktu tersebut.


Penyelesaian: menurut definisi (persamaan 44.7) R0 aktivitas pada T=0,
adalah λN0, dimana N0 adalah jumlah inti pada t=0. Dengan N0 = 3,0 x
1016, kita dapatkan
R0 = λN0 = (1,4 x 10-11 s-1) (3,0 x 1016)
= (4,2 x 105 Bq) ( 1Ci / 3,7 x1010 Bq)

= 11

(C) Berapa aktivitas sampel setelah 2,0 x103 tahun?


Penyelesaian : kita gunakan persamaan 44.7 dan fakta bahwa umur sampel
2,0 x 103 tahun = 6,3 x1010 s:
R = R0 e-λt
= 1,7x 105 Bq ( 1 CI/ 3,7 x 1010 Bq)

= 4,7

Misalnya 44.6 Kegiatan Karbon

Pada waktu t=0, sampel radioaktif mengandung 3,50 µg murni yang memiliki

paruh 20,4 menit.

(A) Tentukan jumlah N0 dalam sampel pada t=0.


F I S I K A M O D E R N | 395

Penyelesaian :massa molar adalah 11,0 g/mol, dan 11,0 g mengandung

bilangan Avogadro (6,02 x 1025) oleh karena itu 350 µg mengandung N0


nuklei,dimana

= 1,92 x 1017 inti

Aktivitas terhadap waktu untuk sampel dalam contoh 44.6

T (jam) R(Bq)

0 1,09 x 1014

1 1,42 x 1013

2 1,85 x1012

3 2,41 x 1011

4 3,15 x1010

5 4,10 x 109

6 5,34 x 108

7 6,97 x 107

8 9,08 x 106

(B) Beberapa aktivitas awal sampel dan aktivitasnya setelah 8,00 jam?
Penyeleesaian : dengan T1/2 = 20.4 menit = 1224 s, konstanta
peluruhannya adalah
λ = 0,693 / T1/2 = 0,693/1224 s
= 5,66 x 10-4 s-1
Oleh karena itu, aktivitas awal sampel adalah
F I S I K A M O D E R N | 396

R0 = λ N0 = ( 5,66 x 10-4 s-1 ) ( 1,92 x 1017)


= 1,09 x 1014 Bq
Kita gunakan persamaan 44.7 untuk mendapatkan aktivitas pada t= 8,00
jam = 2,88x104 s:

R = R 0 e-λT = (1,09 x 1014 Bq) e

= 9,08 x 106 Bq

Contoh 44.7 radioaktivitas isotop iodin


131
Sampel dari isotop I, yang memiliki waktu paruh 8,04 hari,memiliki
aktivitas 5,0mCi pada waktu pengiriman. Ketika diterima disebuah
laboratorium medis, aktivitasnya adalah 4,2 mCi. Berapa waktu yang telah
berlalu antara kedua pengukuran
Penyelesaian : untuk mengkonseptualisasikan dari persoalan
ini,asumsikan sampel meluruh secara kontinu selama waktu transit.
Berkurangnya aktivitas sebesar 16% selama rentang waktu antara
pengiriman dan penerimaan membawa kita pada perkiraan bahwa waktu
yng telah berlalu kurang dari waktu paruh 8,04 hari.keadaan aktivitas
seperti ini bersesuaian dengan jumlah peluruhan per detik yang besar
sehingga N adalah besar dan dapat dikategorikan sebagai perseolan yang
dapat diselesaikan dengan analisis stastika. Untuk dapat melakukan
analisis terhadap persoalan ini, kita menggunakan persamaan 44.7 dalam
bentuk

Dimana sampel dikirimkan pada t=0, dimana waktu aktivitas adalah R0.
Menghitung logaritma natural dari kedua sisi kita peroleh

In
F I S I K A M O D E R N | 397

(1) t= In

Sementara itu, untuk mendapatkan λ kita gunakan persamaan 44.8 ;

(2) λ = = 0,693 / 8,04 D = 8,62 X 10-2 d-1

kita subsitusikaan persamaan (2) ke dalam persamaan (1)

t= - (1/ 8,62 x 10-2 d-1 ) in(4,2 mCi/ 5,0 mCi) = 2,0 d

sebagai langkah finalisasi dari persoaalan ini,perhatiakn bahwa waktu


yang telah berlaku kurang dari waktu paruh,sebagaimana yang telah kita
perkirakan. Contoh ini menggambarkan betapa sulitnya mengirim sampel
radioaktivas dengan waktu paruh yang pendek. Jika penggirimannya
tertunda selama beberapa hari,maka hanya potongan kecil dari sampel
yang akan diterima. Kesulitan ini dapat diatasi dengan mengirimkan
kombinasi isotop dimana isotop yang diinginkan adalah hasil peluruhan
dari sampel yang telah dikirim,adalah mungkin untuk menjaga isotop yang
diinginkan agar berada dalam keseimbangan,yang berarti isotop tersebut
akan tercipta pada laju yang sama dengan peluruhan dirinya. Oleh karena
itu,jumlah isotop yang diinginkan akan tetap konstan selama proses
pengiriman. Ketika diterima, isotop yang diinginkan dapat dipisahkan dari
sampel dan peluruhan dari aktivitas awal akan dimulai ketika sudah
diterima dan bukan pada saat pengiriman.

44.5 Proses- proses Peluruhan


Seperti yang kita bahas sebelumnya,inti radioaktif secara spontan akan meluruh
dengan salah satu cara tiga proses: peluruhan alpha, peluruhan beta, atau
peluruhan gamma. Gambar 44.10 menunjukkan tampak dekat dari bagian
F I S I K A M O D E R N | 398

Gambar 44.4 sebagai tambahan, inti-inti yang tidak stabil di atas dan dibawah
garis stabilitas untuk setiap nilai Z yang akan ditunjukkan . Di atas garis stabilitas,
lingkaran biru menunjukkan inti tidak stabil yang kaya neutron dan menjalani
beta. Proses pembusukan di mana sebuah elektron dipancarkan. Di bawah
lingkaran hitam lingkaran merah sesuai dengan inti kaya proton tidak stabil dan
mengalami proses peluruhan beta,yang pada proses memancarkan positron atau
mengalam proses lain yang disebut penangkapan elektron. Peluruhan beta dan
penangkapan elektron akan dijelaskan lebuh lanjut dibawah ini. Lebih jauh
dibawah garis stabilitas (dengan sedikit pengecualian) adalah lingkaran kuning
yang merepresentasikan inti yang sangat kaya dengan proton, yang mekanisme
peluruhannya adalah peluruhan alfa. Hal ini yang akan kita bahas terlebih dahulu.

Figur 44.10 tampak dekat dari garis


stabilitas pada Figur 44.4. Z=65
hingga Z=80. Titik biru menandakan
bahwa inti stabil pada Figur 44.4.
titik berwarna lainnya
mempreentasikan isotop yang tidak
stabil di atas dan di bawah garis
stabilitas, dengan warna-warna yang
berbeda sebagai pembeda proses
peluruhannya.

Peluruhan Alfa
F I S I K A M O D E R N | 399

Sebuah inti memancarkan partikel alfa ( ) kehilangan dua proton dan dua

neutron. Oleh karena itu, nomor atom Z berkurang 2, massa Sejumlah bekurang
sebesar 4, dan jumlah neutron berkurang 2. peluruhan dapat ditulis:

di mana X disebut nukleus induk dan Y inti anak. Sebagai aturan umum dalam
ekspresi pembusukan seperti ini, (1) jumlah dari nomor massa A harus sama di
kedua sisi peluruhan dan (2) jumlah yang dari atom nomor Z harus sama di kedua
238 226
sisi pembusukan. Sebagai contoh, U dan Ra keduanya emitter alpha dan
peluruhan menurut skema

(44.10)

(44.11)

Peluruhan 226 Ra ditunjukkan pada Gambar 44,11


F I S I K A M O D E R N | 400

.
Figur 44.11 Peluruhan alfa dari radium-
226. Inti radium berada dalam keadaan
diam. Setelah mengalami peluruhan, inti
radon memiliki energi kinetik KRn dan
momentum PRn dan partikel alfa memiliki
energi kinetik Ka dan momentum Pa.

Induk sebagai Mx, My sebagai massa inti anak, dan m sebagai massa partikel alfa

,kita definisikan Q,energi disintegrasi dari sistem,sebagai

Energi Q adalah joule ketika massa yang dalam kilogram dan c adalah kecepatan
cahaya, 3,00 x 10 8 m. ketika massa yang dinyatakan dalam satuan massa atom u,
bagaimanapun,Q dapat dihitung dalam MeV menggunakan ekspresi

Tabel 44.13
Energi disintegrasi Q muncul dalam bentuk energi kinetik di inti anak dan
partikel alpha dan kadang-kadang disebut sebagai nilai Q dari peluruhan nuklir.
226
Pertimbangkan kasus pembusukan Ra dijelaskan pada Gambar 44.11. Jika inti
induk beristirahat sebelum pembusukan, total energi kinetik dari produk adalah
4.87 MeV.Sebagian besar energi kinetik ini terkait dengan partikel alpha karena
222
partikel ini jauh lebih besar dari putri inti Rn. Artinya, karena momentum harus
dilestarikan, alpha lebih ringan partikel mundur dengan kecepatan yang jauh lebih
tinggi dari pada inti anak. Pada Umumnya,
F I S I K A M O D E R N | 401

partikel yang lebih kecil akan membawa energi yang lebih banyak dari peristiwa
meluruh nuklir.
Pengamatan eksperimental energi alpha-partikel menunjukkan sejumlah
diskrit energi daripada energi tunggal karena inti putri dapat dibiarkan dalam
keadaan kuantum bersemangat setelah pembusukan. Akibatnya, tidak semua
energi disintegrasi tersedia sebagai energi kinetik dari partikel alpha dan anak inti.
Emisi dari alpha partikel diikuti oleh satu atau lebih foton sinar gamma (dibahas
tak lama) sebagai inti bersemangat meluruh ke keadaan dasar. Diskrit yang
diamati energi partikel alpha merupakan bukti dari sifat terkuantisasi inti dan
memungkinkan penentuan energi dari negara kuantum.
F I S I K A M O D E R N | 402
F I S I K A M O D E R N | 403
F I S I K A M O D E R N | 404

Proton atau neutron, massa produk pembusukan akan melebihi dari orang tua inti,
sesuai dengan nilai Q negatif. Nilai Q negatif menunjukkan bahwa pembusukan
seperti yang diusulkan tidak terjadi secara spontan.

Kuis Cepat 44.3 Manakah dari berikut ini adalah inti anak berikut iniyang

bersesuaian dengan peluruhan alfa dari ?

a)

b)

c)

contoh 44.8 energi yang terbatas dari peluruhan Radium

226
inti Ra mengalami peluruhan alfa menurut persamaan 44.11. hitunglah nilai Q
226 222
untuk proses ini. Gunakan massa 226,025403 untuk Ra 222,07 570u untuk

Rn,dan 4,002603 untuk , sesuai tabel A.3

penyelesaian : kita dapat menambahkan 88 elektron untuk kedua sisi dari


persamaan peluruhan dalam persamaan 44.11. perbedaan jumlah energi ikat
elektron akan diabaikan ketika membandingkan nilai Q untuk peluruhan nuklir.
Kemudian, kita gunakan massa atom netral dalam persamaan 44.13 untuk
menghasilkan

Bagaimana jika? Seandainya kita mengukur energi kinetik partikel alfa dari
peluruhan ini. Apakah hasilnya 4,87 Mev?
F I S I K A M O D E R N | 405

Jawaban nilai Q yang akan dihitung adalah energi disintegrasi, bukan energi
kinetik partikel alfa. Energi 4,87 MeV adalah energi kinetik dari partikel alfa dan
inti anak setelah terjadi peluruhan. Jadi, energi kinetik partikel alfa pasti kurang
dari 4,87 MeV.

Mari kita tentukan energi kinetik ini secara matematis,inti induk dalam
sistem terisolasi akan meluruh menjadi partikel alfa dan inti anak. Oleh karena itu
momentum untuk sistem ini adalah kekal.

Momentum awalnya adalah nol,jadi

(1) 0 = MY VY -

Ketika kita memiliki tanda minus hal ini menandakan bahwa partikel-partikelnya
bergerak dengan arah berlawanan,sehingga kita dapat mengartikan v dan
sebagai komponen kelanjutan, dari pada komponen kecepatan.

Energi diisintegrasi sama dengan jumlah energi kinetik partikel alfa dan
inti ank (dengan asumsi bahwa inti anak akan berada pada keadaan dasar):

2
(2) Q = ½ + ½ MY VY 2

Jika kita menyelesaikan persamaan (1) untuk v dan menggantikanya menjadi


persamaan (2) kita peroleh

2 2
(3) Q = ½ + ½ MY ( / MY ) 2 = ½ 2
+ (1 + ½

/ My)

= K ( My + M / My )

Jadi, pada umumnya, energi kinetik partikel alfa bersesuaian dengan energi
diisintegrasi menurut persamaan
F I S I K A M O D E R N | 406

K =( My + My / M )

226
Untuk peluruhan Ra yang kita teliti dengan lebih spesifik di contoh ini kita
peroleh

K (4,87 MeV) ( 222/222+4) = 4,78

MeV.

Untuk memahami mekanisme peluruhan alfa, mari kita


modelkan inti induk sebagai suatu sistem yang terdiri dari (1)
partikel alpha, sudah dibentuk sebagai entitas dalam inti, dan
(2) inti anak yang terbentuk karena partikel alphanya
dipancarkan. Gambar 44.13 menunjukkan grafik energi
potensial terhadap jarak pemisah r antara partikel alpha dan
inti anak, di mana jarak ditandai R adalah berbagai gaya
nuklir. Kurva tersebut merupakan efek gabungan dari (1) gaya
tolak-menolak Coulomb, yang membuat untuk r˃R, dan (2)
gaya tarik-menarik nuklir, yang menyebabkan kurva menjadi
negatif untuk r˂R. Seperti yang ditunjukkan pada Contoh
44.8,energi disintegrasi Q adalah sekitar 5 MeV, yang merupakan nilai pendekatan
untuk energi kinetik partikel alpha, yang dilambangkan oleh garis putus-putus
bagian bawah pada Gambar 44.12.

Berdasarkan fisika klasik, partikel alpha terjebak


dalam sumur potensial. Apakah partikel tersebut dapat lolos
dar init? Jawaban atas pertanyaan ini pertama kali ditemukan
oleh George Gamow (1904-1968) pada tahun 1928 dan
secara terpisah oleh RW Gurney dan Uni Eropa Condon pada
tahun 1929, menggunakan mekanika kuantum. Dalam sub
bab 4.16 kita membahas pandangan mekanika kuantum,
selalu ada probabilitas partikel partikel melalui sebuah
pembatas. Hal ini dapat kita jelaskan dengan tepat
F I S I K A M O D E R N | 407

menggunakan peluruhan partikel alpha-partikel alpha


mengalami efek penerowongan melalui sebuah pembatas
pada figur 44.12, sehingga lolos dari inti. Selebihnya, model
ini sependapat dengan partikel alpha bahwa energi lebih
tinggi berasal dari inti dengan waktu paruh lebih pendek.
Untuk partikel alpha berenergi lebih tinggi padafigur 44.12,
pembatasnya lebih sempit dan probabilitas terjadinya efek
penerowongan leboh tinggi. Tingginya probabilitas
menandakan waktu paruh yang lebih pendek.
238
Sebagai contoh, perhatikan peluruhan dari Udan 226Ra dalam Persamaan
44.10 dan 44.11, dan juga waktu paruh dan energi partikel alpha yang bersesuaian

Ingat bahwa sebuah perbedaan kecil dalam energi partikel alpha dikaitkan
dengan perbedaan yang sangat besar, yakni enam tingkat besaran dalam waktu
paruh. Asal mula efek ini dapat dilihat sebagai berikut. Pertama, pada figur 44.12,
perhatikan bahwa kurva dibawah enrgi partikel alpha 5MeV memiliki kemiringan
yang relatif kecil. Jadi, perbedaan kecil dalam energ pada sumbu vertikal akan
memiliki efek yang relatif besar pada lebar pembatas potensialnya. Kedua, lihat
persamaan 41.20 yang menjelaskan ketergantungan eksponensial dari probabilitas
transmisi pada lebar pembatas. Kedua faktor ini kemudian bergabung untuk
memberikan dukungan yang sangat sensitif antara waktu paruh dan energi partikel
alpha.
Mesin detektor asap
Sebuah penerapan dari peluruhan alpha adalah pada mesin detektor asap
yang ditunjukkan pada figur 44.13. sebagian besar dari alat ini menggunakan
bahan radioaktif. Alat ini terdiri atas suatu ruang ionisasi, sebuah
241
detektor arus sensitif dan alarm. Sumber radioaktif lemah 95Am
akan mengionisasi udara didalam ruang detektor, menciptakan
partikel bermuatan. Sebuah tegangan akan muncul antara keping-
keping di dalam ruang tersebut, menyebabkan munculnya arus
F I S I K A M O D E R N | 408

kecil yang terdeteksi di dalam rangkaian eksternal karena adanya ion-ion


membawa muatan diantara keping-kepingnya. Selama arus dapat terjaga konstan,
alarm akan mati. Tetapi ika asap masuk ke dalam ruang detektor, ion-ionnya akan
melekat pada partikel-partikel asap. Partikel berat ini akan mengurangi besarnya
arus. Rangkaian eksternal akan menyadari berkurangnya arus ini dan
menghidpkan alarm.

Peluruhan Beta
Ketika inti radioaktif mengalami peluruhan beta, inti anak akan
mengandung jumlah yang sama dengan inti induk tetapi nomor atom akan
berubah sebesar 1, yang berarti bahwa jumlah protonnya berubah:

di mana, seperti yang disebutkan dalam Bagian 44.4, e- menunjuk sebuah elektron
dan e+ menunjuk positron, dengan partikel beta sebagai keadaan umum yang
mengacu pada keduanya. Peluruhan beta tidak dapat dijelaskan secara lengkap
oleh eksperimen ini.
Sama dengan peluruhan alpha, dalam peluruhan beta bilangan nuk;eon dan
muatan totalnya adalah kekal. Berdasarkan fakta bahwa A tidak berubah namun Z
berubah, kita simpulkan bahwa dalam peluruhan beta, neutron akan berubah
menjadi proton (persamaan 44.14). ingat bahwa elektron atau positron yang
terpancarkan dalam peluruhan ini tidak terjadi sebelumnya; kejadian ini terjadi
dalam proses peluruhan dari energi diam inti. Dua ciri peluruhan beta adalah

Mari kita anggap bahwa energi sistem mengalami peluruhan beta sebelum
dan sesudah peluruhan. Sama dengan peluruhan alfa, energi sistem yang terisolasi
adalah kekal. Secara eksperimen, diketahui bahwa partikel beta dari salah satu
jenis, inti akan dipancarkan dalam kisaran energi-energi yang kontinyu. Hal ini
berlawanan dengan peluruhan alfa, yang dipancarkan dalam energi-enrgi diskret.
Energi kinetik dari sistem setelah peluruhan adalah sama dengan berkurangnya
F I S I K A M O D E R N | 409

massa energi dalam sistem yakni Q. Akan tetapi karena seluruh inti dalam sampel
memiliki massa awal yang sama, nilai Q pasti sama pada setiap peluruhan.
Dengan demikian, mengapa partikel yang terpancar memiliki kisaran energi
kinetik seperti yang doitunjukkan pada figur44.14a? hukum kekekalan energi
akan dilanggar! Dan lebih buruknya analisis lebih lanjut mengenai proses
peluruhan yang dijelaskan oleh persamaan 44,14 dan 44.15 akan dilnggar juga!
Setelah melakukan bermacam eksperimen dan penelitian teoritis, Pauli
pada tahun 1930 mengusulkan bahwa haruslah terdapat suatu partikel ketiga
dalam proses peluruhan, yang akan membawa energi dan momentum yang
“hilang”. Fermi beberapa waktu kemudian menamai partikel ini neutrino (neutron
kecil) karena partukel ini netral dan memiliki massa yang sangat kecil atau hampir
nol. Meskipun selama bertahun-tahun tak kunjung terdeteksi, neutrino (bersimbol
v, dalam bahasa Yunanidibaca nu) akhirnya ditemukan secara eksperimen oleh
Frederick Reines pada tahun 1956. Reines menerima nobel untuk penelitiannya
ini pada tahun 1995. Berikut ini adalah sifat-sifat dari neutrino.

Memiliki muatan listrik nol

Massanya hampir nol (dalam kasus ini neutrino bergerak dengan kelajuan
cahaya) atau sangat kecil, ada beberapa bukti eksperimen yang
menunjukkan bahwa massa neutrino tidak nol. Eksperimen saat ini
memberikan batasan untuk massa neutrino sekitar 7eV/c2

Neutrino memiliki spin ½ yang menyebabkan hukum kekekalan
momentum sudut terpenuhi dalam peluruhan beta

Neutrino berinteraksi sangat lemah dengan bahan sehingga ia sangat sulit
dideteksi
Sekarang, kita dapat menuliskan proses peluruhan beta secara utuh dan
benar

Sama halnya untuk karbon-14 dan nitrogen-12(persamaan 44.16.44.17):


F I S I K A M O D E R N | 410

dimana simbol v merepresentasikan antineutron,


antarpartikel dari neutrino. Kita akan bahas lebih lanjut
tentang antarpartikel ini di bab 46. Untuk saat ini, cukuplah
untuk dikatakan bahwa sebuah neutrino dipancarkan dalam
peluruhan positron dan sebuah antineutrino dipancarkan
dalam peluruhan elektron. Sama halnya dengan peluruhan
alfa, peluruhan di bawah ini dianalisis menggunakan hukum-hukum kekekalan,
tetapi pernyataan relativistik digunakan untuk partikel beta karena energi kinetik
dari partikel ini besar (biasanya 1 Mev) jika dibandingkan dengan energi diamnya
(0,511 MeV). Figur 44.15 menunjukan representasi grafis dari peluruhan yang
dijelaskan oleh persamaan 44.20 dan 44.21.
Dalam persamaan 44.18 jumlah proton akan bertamabah 1 dan jumlah
neutron akan berkurang 1. Kita dapat menuliskan proses fundamental peluruhan
e- dalam perubahan neutron menjadi proton sebagai berikut.

Elektron dan antineutrino dikeluarkan dari inti dan menyebabkan adanya


tambahan satu proton dan berkurangnya satu neutron. Hal ini konsisten dengan
perubahan dalam Z dan A-Z. Sebuah proses yang serupa terjadi dalam peluruhan
e+, dimana neutron berubah menjadi neutron, positron dan neutrino. Proses lebih
lanjut ini hanya dapat terjadi di dalam inti dan menyebabkan massa nuklir
berkurang. Hal ini tidak dapat terjadi untuk proton yang terisolasi karena massa
yang dimiliki lebih kecil dibandingkan neutron.
Proses sebanding dengan peluruhan e+ adalah penangkapan elektron. Proses ini
teradi ketika inti induk menangkap salah satu elektronnya sendiri dan
memancarkan neutrino. Hasil akhir setelah peluruhan ini adalah inti dengan
muatan Z-1:

Pada umunya elektron dari kulit K lebih sering tertangkap sehingga


peristiwa ini disebut penangkapan K. Salah satu contoh penangapan elektron oleh
F I S I K A M O D E R N | 411

Oleh karena neutrino sangat sulit diperoleh, penangkapan elektron biasanya


dapat diamati dengan sinar X yang dipancarkan seiring elektron-elektron pada
kulit yang lebih tinggi jatuh kebawah untuk memenuhi kekosongan pada kulit K.
Akhirnya, kita dapat menentukan nilai Q untuk peluruhan beta. Nilai Q
untuk e- dan penangkapan elektron adalah , di mana dan
adalah massa atom netral. Nilai Q untuk peluruhan e+ adalah
Suku tambahan 2mec2 dalam persamaan ini adalah karena fakta bahwa bilangan
inti induk berkurang satu ketika inti anak terbentuk. Untuk membentuk atom
netral, atom anak mengandung satu elektron. Jadi, hasil akhir adalah atom anak,
eletron dan positron yang dikeluarkan. Dalam peluruhan e-, inti induk mengalami
penambahan nomor atom dan harus menambah satu elektron agar atomnya
menjadi netral. Jika kita membayangkan atom induk yang netral dan sebuah
elektron yang digabungkan dengan atom anak sebagai sistem awalnya dan sistem
akhirnya sebagai atom anak netral dan elektron keluaran-beta, maka akan terdapat
elektron bebas dalam sistem sebelum dan setelah peluruhan. Jadi, dengan
mengurangkan energi massa awal dan akhir dari sitem, massa elektron ini saling
meniadakan.

Figur 44.15

(a) Peluruhan beta karbon-14.


Hasil akhir peluruhan adalah
inti nitrogen-14, sebuah
elektron dan antineutrino

(b) Peluruhan beta nitrogen-12.


Hasil akhir peluruhan adalah
inti karbon-12, sebuah positron
dan neutrino

Hubungan ini sangat bermanfaat dalam menentukan apakah secara


energetika proses ini mungkin atau tidak mungkin terjadi. Sebagai contoh
persamaan yang menentukan peluruhan e+ untuk inti induk mungkin saja hasilnya
F I S I K A M O D E R N | 412

negatif. Dalam kasus ini peluruhan tidak mungkin terjadi. Persamaan untuk
penangkapan elektron dari inti induk ini, bagaimanapun juga, mungkin dapat
menghasilkan bilanganpositif sehingga penangkapan elektron terjadi meskipun
7
peluruhan e+ tidak dapat terjadi. Hal ini adalah kasus dari peluruhan 4 Beyang
ditujukan diatas.

Kuis Cepat 44.4 Manakah inti yang merupakan inti anak yang bersesuaian
dengan peluruhan beta dari

Penanggalan Karbon
14
Peluruhan beta dari C (persamaan 44.20) biasanya digunakan untuk
menentukan umur sampel organik. Sinar kosmik dalam atmosfer bagian atas
14
menyebabkan reaksi-reaksi nuklir (bagian 44.7) yang menciptakan C.
Perbandingan 14C terhadap 12C dalam molekul karbon dioksida di atmosfer kita
memiliki nilai konstan yang mendekati 1,3x10-12 . Atom karbon dari semua
12
organisme hidup meiliki rasio 14c atau C yang sama karena organisme
mempertukarkan karbondioksida luruhan beta dari (Persamaan. 44.21)
umumnya digunakan untuk sampel organ secara terus-menerus dengan
sekelilingnya. Ketika sebuah organisme mati, maka organisme tersebut tidak akan
menyerap lagi 14C dari atmosfer, sehingga rasio 14C/ 12C akan berkurang seiring
14
terjadinya peluruhan C dengan paruh waktu 5730 tahun. Oleh karena itu kita
dapat mengukur umur semua bahan dengan mengukur aktivitas 14C dalam bahan
tersebut. Dengan menggunakan teknik ini, para ilmuwan dapat menntukan umur
dari sampek kayu, arang, tulang dan cangkang yang diperkirakan hidup pada
waktu 1000-25000 tahun yang lalu. Pengetahuan ini sangat membantu kita dalam
merekonstruksi searah oragsnisme hidup-termasuk manusia-selama rentang waktu
itu.
Contoh sederhana adalah menentukan umur dari gulungan surat dari laut
mati. Naskah surat itu diperoleh oleh seorang gembala pada tahun 1947. Dari hasil
penerjemahan, gulunga surat ini diyakini doukumen keagamaan, yang mencakup
F I S I K A M O D E R N | 413

kitab-kitab perjanjian lama Alkitab. Oleh karena memiliki nilai keagamaan dan
sejarah, kaum akademisi ingin mengetahui umur dari surat tersebut. Maka
dilakukanlah penanggalan karbon terhaadap bahan tersebut, yang menghasilkan
kesimpulan bahwa gulungan tersebut memiliki umur sekitar 1950 tahun.

Contoh konseptual 44.9 Umur Manusia Es


Pada tahun 1991, seorang wisatawan dari Jerman menemukan mayat seorang
manusia yang masih dalam kondisi sangat utuh. Disebut “Manusia Es”, mayat ini
terjebak dalam gletser Pegunungan Alpen di Italia. (Lihat gambarnya pada
14
halaman pertama di bab ini.) berdasarkan penanggalan radiokarbon C, mayat
tersebut diduga berumur 5300 tahun. Mengapa ilmuwan melihat umur dari sampel
menggunakan 14C dan bukan menggunakan 11C, yang memancarkan beta dengan
waktu paruh 20, 4 menit?

Penyelesaian Oleh karena 14C memiliki waktu paruh 5730 tahun, bagian dari inti
14
C setelah satu waktu paruh masih cukup tinggi sehingga pengukuran aktivitas
14
sampelnya lebih akurat. Oleh karena C memiliki waktu paruh sangat pendek,
aktivitas sampel berkurang dengan sangat cepat, sehingga tidak dapat terdeteksi.
Isotop yang digunakan dalam pengukuran umur sampel harus berada dalam
jumlah yang dapat diketahui ketika terebntuk. Sebagai aturan umum, isotop yang
dipilih untuk mengukur umur sampel harus memiliki waktu paruh yang tingkat
besarannya sama dengan perkiraan umur dari smapel. Jika waktu paruhnya jauh
lebih kecil dari umur sampel, maka tidak terdapaat aktivitas yang dapat diukur
karenaa hampir seluruh inti radioaktifnya akan meluru. Jika waktu paruhnya yang
terjjadi sejak sampel mati akan terlalu kecil untuk dpaat diukur. Sebagai contoh,
jika Anda memiliki bahan yang diperkirakan mati 50 tahun yang lalu, maka 14C
(5730 tahun) ataupun 14C (20 menit) tidaklah tepat untuk digunakan. Jika Anda
mengetahui bahwa sampel Anda mengandung hidrogen, maka Anda dapat
mengukur aktivitas 3 H (tritium), sebuah partikel yang memancarkan beta
dengaan waktu paruh 12, 3 tahun.
F I S I K A M O D E R N | 414

Contoh 44. 10 Penanggalan Radioaktivitas


Sebongkah arang yang mengandung 25,0 g karbon ditemukan dalam reruntuhan
sebuah kota kuno. Sampel menunjukkan bahwa aktivitas R dari 14C adalah 250
peluruhan/ menit. Berapa lama arang kayu pohon ini telah mati?

Penyelesaian Pertama, mari kita hitung konstanta peluruhan untuk 14C dengan
waktu paruh 5730 tahun:

= = 3,38x10-12s-1

jumlah in 14C dapat dihitung dalam dua langkah. Pertama, jumlah inti 12C dalam
25,0 g karbon adalah

N(12C)= (25,09)

= 1,25x1024
Setelah kita ketahui bahwa rasio 14C terhadap 12C dalam sampel adalah 1,3x10-12
maka kita simpulkan bahwa jumlah 14C dalam 25,0 g karbon sebelum meluruh
adalah

N0 (14C) = (1,3x10-12) (1,25x1024)

= 1,6 x 1012 inti

R0 = N0 = (1,6 x 1012 inti) (3,83x10-12s-1)

= 6,13 peluruhan/s

= 368 peluruhan/menit

Sekarang kita gunakan persamaan 44.7 yang menghubungkan aktivitas Rpada


waktu t berapapun dengan aktivitas awal R0

R= R0
F I S I K A M O D E R N | 415

Menggunakan R=250 peluruhan/menit dan R0=368 peluruhan/menit, kita hitung nilai t


dengan menggunakan logaritma alami dari persamaan

- = = = -0,39

T= = = 1,0 x 10 11 s = 3,2 x 10 3 tahun

Peluruhan Gamma
Seringkaali sebuah inti yang mengalamai peluruhan radioaktif meninggalkan
keadaan energi yang tereksitasi. Inti tersebut kemudian mengalami peluruhan
kedua ke keadaan yang lebih rendah, mungkin ke keadaan dasar, dengan cara
memancarkaan energi tinggi:

Dimana X+ menunjukkan inti dalam keadaan terekitasi. Waktu paruh dari


keadaan nuklir tereksitasi biasanya adalah 10-10 s. Foton yang terpancarkan dalam
proses eksitasi disebut sinar gamma. Foton seperti ini memiliki energi sangat
tinggi (1MeV-1GeV) relatif terhadap energi cahaya tampak (sekitar 1eV). Ingat
dari subbab 43.7 bahwa energi sebuah foton yang dipancarkan atau diserap oleh
atom sama dengan perbedaan energi antara dua keadaan elektron yang terlibat
dalam transisi. Begitu pula foton snar gamma memiliki energi hf yang sama
dengan perbedaan energi ∆E antara dua tingkat energi nuklir. Ketika sebuah inti
meluruh dengan cara memancarkan sinar gamma, satu-satunya perubahan terjadi
dalam inti adalah bahwa akhirnya inti tersebut berada pada keadaan energi lebih
rendah. Tidak terjadi perubahan dalam Z,N dan A.
Sebuah inti dapat mencapai keadaan tereksitasi sebagai akibat dari
tumbukan dengan partikel lain. Akan tetapi, lebih lazim bagi inti untuk tereksitasi
F I S I K A M O D E R N | 416

setelah mengalami peluruhan alfa atau beta. Rangkaian kejadian yang


mempresentasikan situasi terjadinya peluruhan gamma adalah:

Gambar 44.16 menunjukkan skema peluruhan 12B dimana 12B mengalami


peluruhan beta. 12B dapat mengalami (1) peluruhan ke keadaan dasar 12C dengan
cara memancarkan elektron 13,4 MeV atau (2) mengalami peluruhan beta ke
12
keadaan tereksitasi C yang diikuti oleh peluruhan gamma ke keadaan dasar.
Proses tersebut menghasilkan emisi elektron 9,0 MeV dan foton 4,4 MeV.

44.6 Radioaktivitas Alami


Inti radioaktif umumnya diklasifikasikan menjadi dua kelompok: (1) inti stabil
yang diperoleh secara alami, yang menyebabkan teradinya radioaktivitas alami
dan (2) inti tidak stabil yang dihasilkan di laboraturium melalui reaksi nuklir,
yang menyebabkan terjadinya radioaktivitas buatan.
Tabel 44.4 Empat deret radioaktif
Deret Isotop Paruh Waktu Produk akhir yang
pemulai (Tahun) stabil
Uranium
Aktinium
Thorium
Neptunium

Pada tabel terdapat tiga deret yang mengalami inti radioaktif secara alami.
Setiap deret diawali dengan isotop radioaktif yang mewakili waktu paruh melebihi
isotop-isotop lainnya. Ketiga deret ini diawali oleh isotop 238U, 235U, dan 232Th, dan
206 207 208
menghasilkan hasil akhir stabil yaitu isotop Pb, Pb, dan Pb. Deret keempat
dalam tabel 44.4 diawali dengan isotop 237Np dan memiliki hasil akhir 209Bi. Unsur
237
Np adalah unsur transuranik ( salah satu yang memiliki nomor atom lebih besar
dari bilangan uraniumnya yang tidak diperoleh secara alami. Unsur ini memiliki
waktu paruh “hanya” 2,14 x 106 tahun.
F I S I K A M O D E R N | 417

232
Figur 44.18 menunjukkan peluruhan berturut-turut untuk deret Th. Ingat
232 228 228
bahwa Th awalnya mengalami peluruhan alfa menjadi Ra. Kemudian Ra
228
mengalami dua peluruhan beta menjadi Th. Deret ini terus mengalami
212
peluruhan hingga akhirnya menjadi Bi. Pada titik ini terdapat dua kemungkinan
208
peluruhan. Hasil akhir dari deret peluruhan ini adalah isotop Pb. Rangkaian
pada figur 44.17 dicirikan oleh berkurangnya nomor massa sebanyak 4 (untuk
peluruhan alfa dan 0 (untuk peluruhan beta atau gamma). Sementara itu, dua deret
232
yang merupakan deret uranium lebih kompleks dibandingkan deret Th. Dan
juga terdapat beberapa isotop radiaktif yang terdapat di alam seperti 14C dan 40K
yang bukan bagian dari deret peluruhan apapun.
Karena deret radioaktivitas inilah, lingkungan disekitar kita tak pernah
kehabisan unsur radioaktif yang seharusnya musnah sejak dulu kala. Sebagai
contoh, karena Tata Surya berumur sekitar 5 x 10 9 tahun, maka persediaan 226
Ra
(yang waktu paruhnya hanya 1600 tahun) akan habis jika saja tidak ada deret
radiaktivitas yang diawali dengan 238U.

44.7 Reaksi Nuklir

Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari radioaktivitas yaitu proses


spontan dimana struktur inti mengalami perubahan. Kita juga dapat mengubah
struktur inti dengan cara menembakkan partikel-partikel berenergi. Tumbukan-
tumbukan semacam ini, yang mengubah identitas dari inti-inti sasaran, disebut
reaksi nuklir. Rutherford adalah orang pertama yang mengamati proses ini pada
tahun 1919 menggunakan sumber radioaktif alami sebagai partikel yang akan
ditembakkan. Sejak saat itu ribuan reaksi nuklir telah dapat diamati setelah
dikembangkannya akselerator partikel bermuatan pada awal tahun 1930. Dengan
majunya teknologi akselerator partikel dan detektor partikel di masa sekarang.,
kita dapat menghasilkan energi partikel sebesar setidaknya 1000GeV = 1TeV.
Partikel-partikel bernergi tinggi ini digunakan untuk menciptakan partikel-partikel
baru dengan sifat-sifat yang dapat membantu kita memecahkan misteri dari inti.

Perhatikan sebuah reaksi dimana inti sasaran X ditembak oleh partikel a,


yang menghasilkan inti anak Y dan sebuah partikel b:

a+X Y+b (44.28) Reaksi Nuklir

Terkadang reaksi ini ditulis dalam bentuk


F I S I K A M O D E R N | 418

X(a,b)Y

Di subbab 44.5, nilai Q, atau energi disintegrasi, dari peluruhan


radioaktivitas telah didefinisikan sebagai energi-massa yang telah diubah menjadi
energi kinetik sebagai akibat dari peluruhan. Oleh karena itu, kita definisikan
energi reaksi Q yang terkait dengan sebuah reaksi nuklir sebagai perubahan total
dalam energi-massa sebagai akibat dari reaksi:

(44.29) Energi reaksi Q

Sebagai contoh, perhatikan reaksi 7Li ( ) 4He. Notasi p menunjukkan proton,

yang merupakan inti hidrogen. Oleh karena itu, kita dapat menulis reaksi ini
dalam bentuk:

nilai Q untuk reaksi ini adalah 17,3 MeV. Reaksi seperti ini, Q adalah positif,
disebut eksotermis. Reaksi Q negatif disebut endotermik. Untuk memenuhi
konservasi momentum, reaksi endotermik tidak terjadi kecuali partikel yang
meluruh memiliki energi kinetik lebih besar dari Q. (Lihat soal 58.) Energi
minimum yang diperlukan untuk reaksi tersebut terjadi disebut energi ambang
batas.

Jika partikel a dan b dalam reaksi nuklir identik maka X dan Y juga tentu identik,
reaksi ini disebut peristiwa hamburan. Jika energi kinetic dari sistem (a dan X)
sebelum peristiwa adalah sama dengan sistem (b dan Y) setelah peristiwa, itu
diklasifikasikan sebagai hamburan elastis. Jika energi kinetik dari sistem setelah
peristiwa ini kurang dari sebelum peristiwa, reaksi digambarkan sebagai inelastik
hamburan. Dalam hal ini, target inti telah diangkat ke keadaan tereksitasi oleh
peristiwa, yang menjelaskan perbedaan energi. Sistem final sekarang terdiri dari b
dan inti Y*, dan akhirnya akan menjadi b, Y, dan g, di mana g adalah foton sinar
gamma yang dipancarkan ketika sistem kembali ke keadaan dasar. Terminologi
elastis dan inelastis ini identik dengan yang digunakan dalam menggambarkan
Tumbukan antara objek makroskopik seperti dibahas dalam Bagian 9.4.
F I S I K A M O D E R N | 419

Selain energi dan momentum, muatan total dan jumlah total nukleon harus kekal
dalam reaksi nuklir. Sebagai contoh, perhatikan reaksi 19F (p, a) 16O, yang
memiliki nilai Q dari 8.11 MeV. Kita dapat menunjukkan reaksi ini lebih lengkap
seperti:

(44.30)

Jumlah nukleon sebelum reaksi adalah sama dengan jumlah

setelah reaksi . Selain itu, muatan total adalah sama sebelum

dan setelah reaksi.

44.8 Resonansi Magnetik Nuklir dan Pencitraan Resonansi Magnetik

Pada bagian ini, kita akan menjelaskan aplikasi penting dari fisika nuklir dalam
kedokteran disebut Magnetic Resonance Imaging (MRI). Untuk memahami
aplikasi ini, pertama kita bahas spin momentum sudut inti. Diskusi ini memiliki
kesamaan dengan diskusi spin elektron atom.

Dalam Bagian 42, kita bahas bahwa elektron memiliki momentum sudut intrinsik,
disebut berputar. Inti juga memiliki spin karena komponen partikel neutron dan

proton masing-masing memiliki spin dan juga momentum sudut orbital dalam

inti. Semua jenis momentum sudut mematuhi aturan kuantum yang diuraikan
untuk orbital dan spin momentum sudut dalam Bagian 42. Secara khusus, dua
nomor kuantum terkait dengan momentum sudut menentukan diperbolehkan nilai-
nilai besarnya vektor momentum sudut dan arah dalam ruang. Besarnya

momentum sudut nuklir adalah , di mana I adalah bilangan kuantum

spin nuklir dan mungkin integer atau setengah-integer, tergantung pada


bagaimana proton dan neutron individu berputar menggabungkan. Kuantum
F I S I K A M O D E R N | 420

nomor I adalah analog ke l, untuk elektron dalam atom seperti yang dibahas dalam
Bagian 42.6. Selain itu, ada sejumlah kuantum mI yang merupakan analog ke ml,
dalam proyeksi diperbolehkan spin nuklir vektor momentum sudut pada sumbu z

adalah . Nilai-nilai kisaran mI dari ke 1I dalam langkah 1. (Bahkan, untuk

jenis berputar dengan bilangan kuantum S, ada bilangan kuantum mS yang

berkisar di nilai dari ke dalam langkah 1.) Oleh karena itu, nilai

maksimum dari komponen z dari vektor berputar momentum sudut adalah Iℏ.
Gambar 44.19 adalah model vektor (lihat Bagian 42.6) menggambarkan
kemungkinan orientasi dari vektor spin dan proyeksi sepanjang sumbu z untuk

kasus di mana .

Nuklir berputar memiliki momen magnetik nuklir terkait, mirip dengan elektron.

Spin momen magnetik inti diukur dalam magneton nuklir, sebuah unit dari

definisi momen sebagai

(44.31) Magneton nuklir


F I S I K A M O D E R N | 421

di mana mp adalah massa proton. Definisi ini analog dengan bahwa dari Bohr

magneton , yang sesuai dengan momen magnetik spin elektron bebas (Lihat

Bagian 42.6). Perhatikan yang lebih kecil dari

dengan faktor dari 1836 karena perbedaan besar antara massa proton dan elektron
massal.

Momen magnetik proton bebas 2,7928 . Sayangnya, tidak ada teori umum

magnet nuklir yang menjelaskan nilai ini. Neutron ini juga memiliki momen

magnetik, yang memiliki nilai . Tanda negatif menunjukkan yang saat

ini berlawanan spin momentum sudut neutron. Keberadaan dari momen magnetik
untuk neutron adalah mengejutkan mengingat neutron menjadi bermuatan. Itu
menunjukkan bahwa neutron bukanlah partikel dasar
tapi bukan memiliki struktur yang mendasari yang
terdiri dari unsur muatan. Kita harus mengeksplorasi
struktur ini dalam Bagian 46.

Potensial energi yang terkait dengan dipol magnetik

saat di eksternal medan magnet diberikan oleh

. (eq.29.18). Ketika momen magnetik berbaris dengan lapangan sedekat

fisika kuantum memungkinkan, energi potensial sistem dipol-bidang memiliki

nilai minimum Emin. Ketika adalah sebagai antiparalel ke bidang mungkin,

energi potensial memiliki nilai maksimum Emax. Secara umum, ada keadaan energi
F I S I K A M O D E R N | 422

lainnya antara nilai-nilai ini sesuai dengan terkuantisasi arah dari momen

magnetik sehubungan dengan lapangan. Untuk inti dengan berputar , Hanya ada

dua daerah yang diizinkan, dengan energi E min dan Emax. Kedua energi daerah
ditunjukkan pada Gambar 44.20. Hal ini dimungkinkan untuk mengamati transisi
antara dua daerah spin ini menggunakan teknik disebut NMR, untuk resonansi

magnetik nuklir. Sebuah medan magnet konstan ( pada Gambar. 44.20)

diperkenalkan untuk menentukan sumbu a z dan membagi energi daerah spin.

Kedua, lemah, medan magnet yang berosilasi kemudian diterapkan tegak lurus ke

, Menciptakan awan foton frekuensi radio di sekitar sampel. Ketika frekuensi

medan osilasi disesuaikan sehingga energi foton sesuai dengan perbedaan energi
antara daerah spin, ada penyerapan bersih foton oleh inti yang dapat dideteksi
secara elektronik.
Gambar 44.21 adalah diagram sederhana dari peralatan yang digunakan dalam
nuklir magnetic resonansi (NMR). Energi yang diserap oleh inti yang disediakan
oleh osilator harmonik menghasilkan medan magnet yang berosilasi. Resonansi
magnetik nuklir dan teknik terkait yang disebut elektron beresonansi adalah
metode yang sangat penting untuk mempelajari sistem nuklir dan atom dan cara-
cara di mana sistem ini berinteraksi dengan lingkungan mereka.
F I S I K A M O D E R N | 423

Sebuah teknik diagnostik banyak digunakan oleh medis yang disebut MRI, untuk
pencitraan resonansi magnetik, berdasarkan resonansi magnetik nuklir. Karena
hampir dua-pertiga dari atom dalam tubuh manusia adalah hidrogen (yang
memberikan sinyal NMR yang kuat), MRI bekerja sangat baik untuk melihat
jaringan internal. Pasien ditempatkan di dalam solenoid besar yang memasok
medan magnet yang konstan dalam waktu tetapi yang besarnya bervariasi secara
spasial di seluruh tubuh. Karena variasi di lapangan, atom hydrogen di bagian
tubuh yang berbeda memiliki energi yang berbeda antara daerah beresonansi,
sehingga sinyal resonansi dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang
posisi proton. Sebuah komputer digunakan untuk menganalisis informasi posisi
untuk menyediakan data untuk membangun citra akhir. Kontras di gambar akhir
di antara berbagai jenis jaringan yang dibuat oleh analisis komputer dari interval
waktu inti untuk kembali ke keadaan spin-energi yang lebih rendah antara pulsa
frekuensi radio foton. Kontras dapat ditingkatkan dengan penggunaan agen
kontras seperti senyawa gadolinium atau nanopartikel besi oksida diambil secara
terpisah atau disuntikkan intravena.
Scan MRI menunjukkan detail yang luar biasa dalam struktur tubuh internal
ditunjukkan pada Gambar 44.22. Kegunaan utama dari MRI yakni pada teknik
pencitraan minimal kerusakan sel. Foton yang terkait dengan sinyal frekuensi
radio yang digunakan di MRI memiliki energi hanya sekitar 1.027 eV. Karena
kekuatan ikatan molekul yang jauh lebih besar (sekitar 1 eV), radiasi frekuensi
radio menyebabkan sedikit kerusakan seluler. Sebagai perbandingan, x-ray
memiliki energi mulai 104-106 eV dan dapat menyebabkan kerusakan sel yang
cukup. Oleh karena itu, meski ada kekhawatiran beberapa individu dari nuklir kata
yang berhubungan dengan MRI, radiasi frekuensi radio yang terlibat adalah sangat
aman daripada sinar-x bahwa orang-orang mungkin menerima lebih mudah.
Kelemahan dari MRI adalah bahwa peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan
prosedur sangat mahal, sehingga gambar MRI yang mahal. Medan magnet yang
dihasilkan oleh solenoid cukup untuk mengangkat sebuah mobil, dan sinyal radio
yang besarnya sama dengan stasiun penyiaran komersial yang kecil. Meskipun
MRI secara inheren aman dalam penggunaan normal, magnet yang kuat bidang
F I S I K A M O D E R N | 424

solenoid membutuhkan perawatan rajin untuk


memastikan bahwa tidak ada feromagnetik bahan
yang terletak di ruang dekat MRI. Beberapa
kecelakaan pernah terjadi, seperti pada tahun 2000
terjadi insiden di mana senjata ditarik dari tangan
petugas polisi karena mesin mencolok.
F I S I K A M O D E R N | 364

1336 BAB 44 | Struktur Nuklir

Soal Konsep
1. Dalam percobaan Rutherford, partikel alfa ditembakkan langsung menuju inti
atom. Mengapa partikel alfa tidak terjadi kontak fisik dengan inti?
2. Jelaskan mengapa inti yang baik dari jalur stabilitas pada Gambar 44.4
cenderung tidak stabil.
3. Seorang siswa menganggap bahwa atom hidrogen meluruh dengan karena
emisi sinar alfa. Bagaimana pendapat Anda?
4. Dalam peluruhan beta, energi dari elektron atau positron dipancarkan dari inti
yang terletak pada kisaran yang relatif besar terjadinya peluruhan. Dalam
peluruhan alfa, energi partikel alfa hanya memiliki nilai diskrit. Bagaimana
menjelaskan perbedaan ini.
5. Bisakah karbon-14 digunakan untuk mengukur usia batu? Jelaskan.
6. Dalam peluruhan positron, proton dalam inti dapat menjadi neutron dan
muatan positif yang terbawa oleh positron. Sedangkan neutron, memiliki
energi sisa yang lebih besar dari proton. Bagaimana hal itu dapat terjadi?
7. Bandingkan dan kontras sifat foton dan neutron.

8. Mengapa hampir semua isotop alami pada Gambar 44.4?

9. Mengapa inti hampir dapat dikatakan stabil?


10. "Jika ada lebih banyak orang yang dilahirkan, hukum pertumbuhan penduduk
akan sangat mirip dengan hukum peluruhan radioaktif. '' Diskusikan
pernyataan ini.
11. Pertimbangkan dua inti X dan Y memiliki nomor massa yang sama. Jika X
memiliki energi ikat yang lebih tinggi, dari kedua inti yang manakah yang
cenderung lebih stabil? Jelaskan jawaban Anda.
12. Bagaimana fraksi sampel peluruhan radioaktif setelah waktu paruh telah
berlalu?
F I S I K A M O D E R N | 365

Problems

persoalan yang ada dalam bab ini dapat diakses secara online pada
WebAssign 1. Persoalan sederhana; 2. Persoalan sedikit sulit; 3. persoalan yang
cukup sulit 1. solusi lengkap tersedia di Solusi Mahasiswa Pedoman Gratis /
Studi 1. Persoalan yang sering ditugaskan lihat di WebAssign; para siswa
maupun Guru mendapatkan umpan balik berupa tutorial atau video.

Terdapat solusi manual bagi mahasiswa

13. Gambar CQ44.13 sebuah jam dari awal abad ke-20. Angka pada jam tangan
dicat dengan cat yang mengandung sedikit radium alami dicampur
dengan bahan berpendar. Peluruhan radium menyebabkan bahan berpendar
bersinar terus-menerus. Radioaktif nuklida memiliki waktu paruh
sekitar 1,60 103 tahun. Saat tata surya berusia sekitar 5 miliar tahun,
mengapa isotop ini masih bersisa di abad ke-20 untuk digunakan pada jam
tangan ?

Gambar CQ44.13
F I S I K A M O D E R N | 366

14. Dapatkah inti memancarkan partikel alfa yang memiliki energi yang
berbeda? Jelaskan. 
15. Jika inti 226Ra mengalami peluruhan alfa, setelah peluruhan yang manakah
yang memiliki energi kinetic yang lebih besar, partikel alfa ataukah
inti? Jelaskan jawaban Anda.
16. Misalkan intensitas sinar kosmik di permukaan bumi jauh lebih besar pada
10.000 tahun yang lalu. Bagaimana perbedaan ini mempengaruhi nilai karbon
yang valid usia sampel kuno?Jelaskan jawaban Anda.

17. (a) Berapa banyak nilai-nilai Iz yang mungkin jika ? (b) jika ?

Penalaran secara kuantitatif dan konseptual

Persoalan yang membutuhkan penalaran simbolik

Tutorial untuk Guru Ini tutorial yang tersedia di WebAssign

Persoalan yang dipandu

"mencocokkan permaalahan" yang mengemba-ngkan


penalaran dengan simbol dan nilai-nilai numerik

| Problems
1337
Bagian 44.1 Beberapa Sifat Nuklir

1. Inti . Tentukan nilai-nilai untuk (a) radius, (b) volume, dan (c)

kepadatan.
2. (a) Tentukan jumlah massa inti yang radiusnya kira-kira sama dengan

dua pertiga jari-jari . (b) identifikasi elemennya. (c) Apakah ada

jawaban lain mungkin? Jelaskan.


3.
4. (a) Gunakan metode energi untuk menghitung jarak terdekat antara
partikel alfa memiliki energi awal dari 0.500 MeV dan inti emas ( 197Au) saat
diam. Asumsikan inti emas tetap diam selama tumbukan. (b) berapa
F I S I K A M O D E R N | 367

kecepatan minimum awal partikel alfa agar dapat mendekati inti emas sejauh
300 fm?
5. (a) bagaiman urutan besarnya jumlah proton dalam tubuh Anda? (b) jumlah
neutron? (c) Dan jumlah elektron?

6. Tentukan jari-jari nuklir (a) , (b) , (c) , dan (d) .

7. Gunakan 2.30 1017 kg / m3 sebagai densitas materi nuklir, tentukan jari-jari


bola yang memiliki massa yang sama dengan yang massa bisbol, 0,145 kg.
8. Sebuah bintang yang usianya sama dengan massa empat sampai delapan kali
massa Matahari diperkirakan akan runtuh dan kemudian menjadi
supernova. Dalam sisa yang tidak terbawa oleh ledakan supernova, proton
dan elektron membentuk bintang neutron dengan sekitar dua kali massa
Matahari. Bintang dapat dianggap sebagai inti atom raksasa. Asumsikan

(Persamaan. 44,1). Jika massa bintang 3,98 1030 kg seluruhnya

terdiri dari neutron ( 1,67 10-27 kg), berapakah jari-jarinya?

9. Gambar P44.8 menunjukkan energi potensial untuk dua proton


sebagai fungsi jarak pemisah. seperti pada grafik, puncak dalam kurva dengan
faktor sepuluh. (a) Tentukan energi potensial listrik dari sepasang proton
yang berjarak 4,00 fm. (b) tentukan puncak pada Gambar P44.8 dengan faktor
sepuluh.

Gambar P44.8
F I S I K A M O D E R N | 368

10. Ulasan. Atom karbon terionisasi oleh tegangan 1000 V dan menjadi


spektrometer massa untuk menentukan isotop ini (lihat Bab 29). Besarnya
medan magnet di spektrometer adalah 0.200 T. Jari-jari orbit untuk isotop 12C

saat melewati lapangan adalah 7.89 cm. tentukan jari-jari orbit isotop


13
C.

11. c Ulasan. Atom Karbon terionisasi dengan beda potensial dan menjadi

massa spectrometer untuk menentukan isotop ini (lihat Bab 29). Besarnya

medan magnet di spektrometer adalah B. Jari-jari orbit untuk isotop

massa saat melewati lapangan adalah . Tentukan jari-jari orbit sebuah

isotop dengan massa .

12. Asumsikan atom hydrogen seperti bola dengan diameter 0.100 nm dan
molekul hidrogen terdiri dari dua bidang tersebut dalam kontak. (A)
berapakah gas hidrogen yang menempati ruang dalam tangki padatemperatur
0° C dan 1,00 atm? (B) berapakah inti yang menempati satu atom hidrogen,
dari radius 1,20 fm?
13. Dalam sebuah percobaan hamburan Rutherford, partikel-partikel alfa
memiliki energi kinetik dari 7,70 MeV ditembakkan menuju inti emas yang
tetap diam selama tumbukan. Partikel alfa sejauh 29,5 fm untuk inti emas
sebelum berbalik. (A) Hitung panjang gelombang de Broglie untuk 7.70-MeV
partikel alfa dan bandingkan dengan jarak terdekat, 29,5 fm.(B) Berdasarkan
perbandingan ini, mengapa partikel alfa lebih tepat sebagai partikel dan bukan
sebagai gelombang dalam percobaan hamburan Rutherford?
14. Ulasan. Dua bola golf masing-masing memiliki diameter 4,30 cm dan 1,00 m
terpisah. Apa yang akan terjadi pada gaya gravitasi yang diberikan oleh
masing-masing bola di sisi lain jika bola terbuat dari materi nuklir?
Bagian 44.2 Energi Ikat Nuklir
15. Puncak grafik energi nuklir mengikat per nukleon terjadi dekat 56Fe,
itulah mengapa besi menonjol dalam spektrum Matahari dan bintang-
bintang. Tunjukkan bahwa 56Fe memiliki energi ikat yang lebih tinggi per
nukleon dari tetangganya 55Mn dan 59Co.
16. Hitung energi ikat per nukleon untuk (a) 2H, (b) 4He, (c) 56Fe, dan (d) 238U.
F I S I K A M O D E R N | 369

17. (a) Hitung perbedaan dalam mengikat energi per nukleon untuk inti

dan . (B) Bagaimana Anda menjelaskan perbedaan?

18. Sepasang inti dan disebut isobar cermin (nomor atom dan

neutron berubah).  Energi ikat pada inti dapat digunakan untuk memperoleh
energi bebas nuklir (yaitu, proton-proton, proton-neutron, dan neutron-
neutron yang kekuatannya sama). Hitung perbedaan energy ikat untuk dua

isobar dan . Perbedaan potensial listrik antara nomor atom delapan

proton dan nomor atom tujuh.


19. Energi yang dibutuhkan sebuah bola bermuatan total Q dan jari-jari R

adalah , di mana adalah konstanta Coulomb (lihat Soal 73).

Asumsikan inti 40Ca mengandung 20 proton tersebar dalam volume bola. (a)
Berapa banyak energi potensial sesuai dengan persamaan di atas? (b)
Hitunglah energi ikat 40Ca. (c) Jelaskan apa yang dapat Anda simpulkan dari
membandingkan hasil bagian (b) dengan bagian (a).

20. Nuklei memiliki nomor massa sama disebut isobar. Isotop stabil.

Sebuah isobar radioaktif, , terletak di bawah garis inti yang stabil seperti

yang ditunjukkan pada Gambar P44.19 dan meluruh dengan emisi . Isobar

radioaktif dari , , meluruh dengan emisi dan terletak di atas

garis inti yang stabil pada Gambar P44.19. (a) antara ketiga isobar ini yang
manakah yang memiliki rasio tertinggi antara neutron dan proton? (b) yang
memiliki energi ikat per nukleon terbesar? (c) Manakah menurut Anda yang

lebih berat, atau ?


F I S I K A M O D E R N | 370

Gambar P44.19
21. Hitung energi minimum yang diperlukan untuk meluruhkan neutron dari inti

Bagian 44.3 Model Nuklir


22. (a) Gunakan rumus energy ikat semiempirical (Persamaan. 44,3) untuk

menghitung energi ikat selama . (b) Berapa persentase energi ikat dari

masing-masing?
23. Menggunakan grafik pada Gambar 44.5, memperkirakan berapa banyak
energi yang dilepaskan ketika inti massa sejumlah 200 fisi menjadi dua inti
masing-masing nomor massa 100.
24. Dalam model cair-drop dari struktur nuklir, mengapa

permukaan-efek jangka memiliki tanda negatif?

Bagian 44.4 Radioaktivitas


25. Dari persamaan ungkapkan hukum peluruhan radioaktif, turunkan
persamaan untuk mendapatkan konstanta peluruhan dan waktu paruh, dalam

rentang waktu selama tingkat kerusakan menurun dari ke :


F I S I K A M O D E R N | 371

26. Contoh bahan radioaktif mengandung 1,00 1015 atom dan memiliki aktivitas

6,00 1011 Bq. Berapa waktu paruhnya?


27. Contoh serves dari tope isoradioaktif tertentu memiliki aktivitas 10,0
mCi. Setelah 4,00 jam, aktivitasnya adalah 8,00 mCi. Cari (a) konstanta
peluruhan dan (b) waktu paruh. (C) Berapa banyak atom dari isotop yang
terkandung dalam sampel? (D) Apa aktivitas sampel setelah 30,0 jam?
28. Waktu paruh 131I adalah 8.04 hari. (a) Hitung konstanta peluruhan untuk
nuklida ini. (b) Tentukan jumlah inti 131I yang diperlukan untuk
menghasilkan sampel dengan aktivitas 6,40 mCi. (c) sampel 131I dengan
kegiatan awal ini meluruh untuk 40,2 d. kapan aktivitas periode itu akan
berakhir?
29. Tritium memiliki waktu paruh 12,33 tahun. Apa fraksi inti dalam sampel
tritium akan tetap (a) setelah 5,00 tahun? (b) Setelah 10,0 tahun? (c) Setelah
123,3 tahun? (d) Menurut persamaan 44,6, dengan jumlah tak terbatas waktu
diperlukan untuk seluruh sampel meluruh. Diskusikan apakah itu masuk akal.
30. Isotop radioaktif 198Au memiliki paruh 64,8 jam. Sampel yang

mengandung isotop ini memiliki kegiatan awal ( ) dari 40,0 Ci. Hitung

jumlah inti yang meluruh dalam interval waktu antara 10,0 jam dan

12,0 jam.

31. Sebuah inti radioaktif memiliki paruh . Contoh yang memuat inti

ini memiliki kegiatan awal pada . Hitung jumlah inti yang meluruh

selama interval antara dan .

32. Pertimbangkan sampel radioaktif. Tentukan rasio peluruhan inti pada waktu


paruh pertama dan jumlah inti yang meluruh selama waktu paruh kedua.
33. (a) inti dibentuk pada saat peluruhan radioaktif. Biarkan N10

merupakan jumlah inti induk pada waktu , jumlah inti induk pada
F I S I K A M O D E R N | 372

waktu , dan konstanta peluruhan induk. Misalkan jumlah inti pada waktu

adalah nol.  jumlah inti pada waktu t dan l2 merupakan

konstanta. Tunjukkan bahwa memenuhi persamaan diferensial.

Anda mungkin juga menyukai