Anda di halaman 1dari 15

Mata

Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih


baik, karena mata dapat dipandang sebagai alat optik maka pembahasan kita
tentang alat optik kita mulai dari mata sebagai Alat Optik

Bagian-bagian mata:
Gambar disamping melukiskan
bagian-bagian mata. Mata
berbentuk hampi bulat dengan
diameter sekitar 2,5 cm. Agar
tidak mudah luka, mata
dibungkus dengan sutu
cangkang ( ”sclera” berwarna
putih ) yang keras.
Bagian depan mata sedikit
lebih lengkung dibandingkan
bagian belakang. Bagian depan
ini dibungkus selaput kuat
transparan yang cukup tebal.
Selaput ini dinamakan kornea.
Indeks bias kornea sekitar
1,376.

Di belakang kornea terdapat semacum


cairan yang dinumaka.n "aqueous
humor". Cairan ini mempunyai indeks
bias hampir smna dengan indeks bias
air , n = 1,33 dan berfungsi sebagai
pencuci mata. Di belakang cairan ini
terdapat lensa mata. Lensa mata terdiri
dari lapisan-lapisan seperti bawang.
Lapisan-lapisan ini terus bertambah
sejalan dengan pertambahan umur.
Lapisan yang terbentuk makin lama,
makin keluar sehingga lensa tampak
lebih teba1 dan lebih rata.
Pada orang yang bertumur 80 tahun tabal lensa ini bisa mencapai 1.5
kali tebal lensa orang berumur 20 tahun. Indeks bias lensa ini berkisar
antara 1,386 di permukaan sampai 1,406 dekat pusat lensa.
Di belakang lensa terdapat cairan yang dinamakan cniran getah bening
"vitreous humour" yang mempunyai indeks bias 1,336. Caira.n ini
bertinda.k sebagai pemberi zat makanan untuk sel-sel mata, di samping
itu cairan ini juga memberikan tekanan sehingga bentuk mata tidak
- 30 -
akan berubah (tekanan cairan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
penyakit glukoma yang dapat mengakibakan kebutaan)
Kornea dan lensa mata pada mata membentuk suatu sistem lensa yang
memegang peranan penting yaitu Pembentukan bayangan. Ketika
memasuki mata melelui kornea, cahaya akan mengalami beberapa
proses pembiasan sebelum bayangan terbentuk di permukaan belekang
mata yang dinamakan retina. Pembiasan tersebut terjadi ketika sinar
masuk dari udara ke kornea. Setelah memasuki kornea sinar akan
dibiaskanen dan masuk dalam cairan "aquaeous humor" (pembiasan
ini tidak besar karena perbedaan indeks bias kornea dan cairan tidak
besar). Sinar ini kemudian memasuki lensa mata. Di dalam lensa mata
sinar juga mengalami pembinsan. Lensa mata dapat mengatur
bentuknya sedemikian sehingga sinar yang keluar darinya mempunyai
sudut bias tertentu. Sudut bias dari sinar ini sedemikian rupa sehingga
setelah mengalami pembiasan ketika memasuki cairan getah bening,
sinar ini akan tefokus tajam di retina yang bertindak sebagai layer
sehingga terbentuklah bayangan.
Permukaan retina dilapisi oleh lapisan yang terdiri dari jutaan sel-sel
yang dinamakan sel-sel batang dan sel-sel kerucut sesuai dengan
bentuknya. Semua sel-sel ini bermuara ke saraf optik dan sangat peka
terhadap intensitas dan warna cahaya yang tiba. Cahaya yang tiba di
retina dapat merubah sistern sel-sel ini dan merangsangnya untuk
mengirimkan sinyal-sinyal listrik tertentu ke otak melalui sistem saraf
optik. Bayangan nyata , terbalik, dan diperkecil yng terbentuk di
retina akan diterjemahkan oleh otak sebingga kita mempunyai kesan
melihat benda dalam keadaan tegak.
Di daerah retina terdapat bagian yang hanya terdiri dari sel-sel kerucut
saja . Jumlah sel-sel ini sangat banyak, lebih banyak dibandingkan
dengan sel-sel kerucut di daerah lain. Daerah ini dinamakan fovea
yang mempunyni diameter sekktar 0,3 mm (catatan: bayangan bulan di
retina hanya sebesar 0,2 mm ) Daerah ini sangat sensitif terhadap
warna dan mampu membentuk bayangan yang sengat tajam. Ketika
kita mengamati suatu benda secara teliti , mata akan memfokuskan
bayangan benda ke fovea dengan menggerakan bola mata .
Di daerah retina juga ada daerah dimana tidak ada sel-sel kerucut atau
sel-sel batang sehingga bayangan yang jauh di titik ini tidak dapat
dilihat oleh mata. Titik ini disebut titik buta vang merupakan ujung
saluran syaraf optik.
Di muka lensa mata terdapat iris. Warna-warna pada iris menentukan
warna pada mata. Pada iris ada bagian yang mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Bagian ini dinamakan pupil .
Apabila ada di tempat gelap , intensitas cahaya yang masuk sedikit
maka pupil akan membesar sehingga banyak cahaya yang masuk,
sedangkan di tempat yang terang atau intensitas cahaya banyak, pupil
akan mengecil untuk mengurangi jumlah sinar yang masuk ke mata.
Kemampuan memperbesar dan memperkecil pupil ini dinamakan
kemampuan adaptasi mata.

- 31 -
Pembuluh-pembuluh darah (koroid) pada mata berguna untuk
memberi makanan pada sel-sel di retina. Sedangkan otot-otot siliar
dan sendi perekat berguna untuk daya akomodasi mata.
Beberapa istilah yang perlu diketahui pada mata :
1. Daya Akomodasi :
Daya menebal dan menipisnya lensa mata, lensa paling tipis pad saat
mata tidak berakomodasi.
2. Titik jauh (punctum remotum) :
Titik terjauh yang masih terlihat jelas oleh mata (tidak berakomodasi).
Untuk mata normal : titik jauh letaknya di jauh tak berhingga.
3. Titik dekat (punctium proximum) :
titik terdekat yang masih terlihat jelas oleh mata. (berakomodasi max).
Untuk mata normal : titik dekat 25 cm.

Cacat-cacat mata .
Mata dinyatakan cacat biasanya karena :
- Berkurangnya daya akomodasi mata.
- Kelainan bentuk bola mata.

1. Mata normal (Emetropi).


• Dalam keadaan istirahat tidak berakomodasi maka bayangan jatuh
tepat pada retina.
• Titik dekat 25 cm.
• Titik jauh tak berhingga.

Gambar :

2. Mata rabun jauh (Myopi).


• Mata tidak mampu melihat benda-benda jauh.
• Titik jauh mata lebih dekat dari tak berhingga.
• Bayangan jatuh di depan retina, disebabkan karena :
- Lensa mata terlalu cembung.
- Lensa mata tidak dapat berakomodasi maximum.
- As mata (sumbu mata terlalu panjang).

- 32 -
Gambar.

Supaya dapat melihat seperti orang normal maka orang itu perlu
bantuan kacamata berlensa negatip (supaya sinar-sinar lebih divergen).

3. Mata rabun dekat (Hypermetropi).


*. Mata tidak mampu melihat benda-benda dekat.
*. Titik dekat lebih jauh dari 25 cm.
*. Titik jauh tetap dianggap tak berhingga.
*. Bayangan jatuh dibelakang retina, disebabkan karena :
- Lensa mata terlalu tipis.
- Lensa mata tak berakomodasi maximum.
- As mata terlalu pendek.

Gambar.

Supaya dapat melihat seperti normal, maka orang ini perlu bantuan kaca
mata lensa positip ( supaya sinar-sinar lebih konvergen).

4. Presbiopi.
Adalah kelainan mata pad orang tua, hal ini disebabkan :
Daya akomodasi mata berkurang.
Dapat ditolong dengan kacamata lensa rangkap.

Kaca Mata
Kacamata pada dasarnya adalah sebuah lensa yang dipakai untuk mengatasi
cacat mata, supaya diperoleh bayangan yang tepat dan jelas di retina.
Ada 2 macam :
a. kacamata lensa positip.
b. Kacamata lensa negatip.
Bayangan yang dibentuk oleh kacamata senantiasa maya.
(s` dalam persamaan lensa tipis atau persamaan Gauss, senantiasa negatip).

- 33 -
Kacamata lensa positip.
Kacamata ini digunakan untuk mengatasi cacat mata rabun dekat
(hypermetropi)
Contoh :
Seseorang yang titik dekat matanya 75 cm (rabun dekat) ingin melihat
sebuah benda yang letaknya 25 cm di depan mata ( seperti mata normal),
maka dia harus dibantu dengan kacamata lensa positip. Fungsi dari
kacamata ini untuk membentuk bayangan dari sebuah benda (dalam contoh
diatas s = 25 cm) supaya terletak pada titik dekatnya (dalam contoh diatas =
75 cm)
Jadi untuk kacamata berlaku :
1 1 1
+ = untuk : s = 25 s` = -75 (selalu maya)
s s` f
sehingga diperoleh kekuatan lensa yang sesuai.

Kacamata lensa negatip.


Kacamata ini digunakan untuk mengatasi cacat mata rabun jauh (Myopi)
seorang yang rabun jauh, keinginan untuk mempunyai kemampuan seperti
mata normal (titik jauhnya tak berhingga). Fungsi dari kacamata ini adalah
untuk membentuk bayangan dari benda yang letaknya jauh tak berhingga,
supaya terletak di titik jauhnya.
Jadi dalam hal ini berlaku persamaan :
1 1 1
+ = untuk : s = . s` = -x.
s s` f
x adalah titik jauh dari seorang myopi.
f = s` = -x.

Contoh Soal :
1. Seorang penderita rabun jauh, mempunyai titik jauh 75 cm di depan
mata. Tentukanlah kekuatan lensa kaca mata yang harus dipakai agar
orang itu dapat melihat dengan jelas benda pada jarak tak berhingga ?

Penyelesaian
s = ∞ , s’ = - 75 cm
1 1 1
= +
f s s′
1 1 1 1
= − =−
f ∞ 75 75
f = -75 cm
1 1
=−
( )
Kekuatan lensa (dalam dioptri) =
f dalam meter 0,75
= - 1,3 dioptri

- 34 -
2. Ahmad hanya dapat membaca buku dengan jelas jika buku itu berada
pada jarak 100 cm di depan matanya. Agar ia dapat membaca pada jarak
baca normal ( 25 cm), berapakah jarak fokus lensa yang harus
dipakainya ?

Penyelesaian :
jarak benda s = + 25 cm
jarak bayangan s ′ = - 100 cm ( tanda (-) , karena bayangan maya dan harus
terletak pada titik dekat dari mata Ahmad yaitu 100 cm)
1 1 1
= +
f s s′
1 1 1 3
= + =
f 25 − 100 100
100
f = cm
3
Jadi lensa kaca mata yang harus dipakai Ahmad adalah lensa cembung
dengan jarak fokus 100/3 cm. Jika ingin mengetahui kekuatan lensanya
maka dapat dihitung kekuatan lensa P adalah :
1
P=
(
f dalam meter )
1
P= = 3 dioptri
1
3

Lup
Merupakan alat optik yang paling sederhana, hanya mempergunakan sebuah
lensa cembung (positip).
Bayangan yang terbentuk oleh lup adalah maya, diperbesar, tegak. Lup
digunakan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar
dan lebih jelas.

Gambar untuk mata tak berakomodasi.


Gambar untuk mata berakomodasi.

- 35 -
Perbesaran anguler (∂)
sn
Mata berakomodasi maksimum : m= +1
f

sn
Mata tak berakomodasi : m=
f

Dengan : sn = titik dekat mata normal


f = jarak focus lup

Contoh Soal
Sebuah lup dengan jarak focus 5 cm digunakan untuk mengamati benda
kecil. Bayangan dari benda itu berada tepat pada titik dekat mata pengamat
(berjarak 25 cm di depan mata). Tentukan jarak benda ke lup serta
perbesaran anguler dari lup itu !

Penyelesaian :
1 1 1
Dari persamaan lensa = +
f s s′
s ′ = - 25 cm (bayangan maya)
f = 5 cm
1 1 1 6
= + =
s 5 25 25
25
s= cm = 4,17 cm
6
Karena bayangan terletak 25 cm di depan mata, maka mata dalam keadaan
akomodasi maksimum. Dengan demikian perbesaran angulernya adalah :
s
m = n +1
f
25
m= + 1 = 6 kali
5

Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa yaitu lensa
positif (obyektif ) yang diletakan dekat dengan obyek/benda yang akan
dilihat dan lensa positif (okuler) yang diletakan dekat dengan mata
pengamat. Kedua lensa tersebut dipisahkan dengan jarak tertentu (d).

- 36 -
Mikroskop digunakan untuk mengamati benda-benda renik agar tampak
lebih besar dan jelas. Sifat bayangan akhir yang dibentuk mikroskop maya,
perbesar , terbalik.
Untuk mata tak berakomodasi bayangan yang dibentuk oleh lensa
obyektif jatuh tepat pada fokus okuler, sehingga bayangan yang di bentuk
oleh lensa okuler di jauh tak terhingga.


s ob sn
m ob = ; m ok =
s ob f ok
Jika d adalah jarak antara lensa obyektif dan okuler, maka :

d = s`ob + f ok
Perbesarannya : m = mob x mok

s ob s
m= x n
s ob f ok

Untuk mata berakomodasi maksimum bayangan jatuh pada titik dekat


dari pengamat.
s` ⎛ s ⎞
Perbesarannya : m = ob ⎜⎜ n + 1⎟⎟
s ob ⎝ f ok ⎠

Dengan :
m = Perbesaran
fob = Jarak focus lensa obyektif
fok = Jarak focus lensa okuler
sn = Titik dekat mata
sob = Jarak benda dari lensa obyektif

sob = Jarak bayangan dari lensa obyektif
d = Panjang mikroskop

- 37 -
Contoh Soal
Sebuah mikroskop mempunyai lensa obyektif dan lensa okuler berturut-
turut 5 mm dan 10 mm. Jarak lensa obyektif dan lensa okuler 25 mm.
Tentukanlah :
a. letak benda terhadap lensa obyektif untuk pengamatan mata tak
berakomodasi
b. perbesaran linier untuk lensa obyektif
c. perbesaran anguler untuk lensa okuler
d. perbesaran total

Penyelesaian :
a. untuk pengamatan dengan mata tak berakomodasi, maka bayangan dari
lensa obyektif harus jatuh tepat di fok , jadi s ′ = - 15 mm
dari rumus lensa :

1 1 1
= +

f ob s ob s ob
1 1 1 2
= + = ; sob = 7,5 mm
s ob 5 15 15

b. Perbesaran linier untuklensa obyektif :



s ob
m ob =
s ob
15 mm
mob = = 2 kali
7,5 mm
c. Perbesaran untuk lensa okuler :
s 250 mm
mok = n = = 25 kali
f ok 10 mm

d. Perbesaran total :
m = mob x mok
m = 2 x 25 = 50 kali

Teropong
Prinsip terbentuknya bayangan nyata yang diperbesar pada mikroskop dapat
digunakan lebih lanjut pada teropong yang disebut juga dengan teleskop.
Keguanaan utama dari teropong adalah untuk melihat benda-benda yang
sangat jauh agar kelihatan lebih dekat dan jelas.
Macam-macamnya :
a. Teropong Astronomi.
Teropong ini digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa misalnya
bintang-bintang, planet, satelit dan benda angkasa lainnya. Berdasarkan
konstruksinya ada dua jenis teropong atau teleskop yakni teropong
refraksi (bias) dan teropong refleksi ( pantul)

- 38 -
Teropong Refraksi
Terdiri dari dua buah
lensa cembung. Lensa
pertama yang bertindak
sebagai obyektif
digunakan untuk
membentuk bayangan
nyata dengan prinsip
pembiasan. Lensa kedua
berfungsi sebagai lup.

Pada teropong refraksi, berkas cahaya dari bintang yang sangat jauh
dipusatkan pada bidang fokus lensa obyektif. Bidang fokus ini tepat
berimpit dengan bidang fokus pada lensa okuler, sehingga lensa okuler ini
membentuk bayangan maya dari bintang itu pada jarak tak berhingga.
Bayangan maya ini dianggap sebagai benda, sehingga mata dapat
mengamati dengan keadaan santai ( mata tidak berakomodasi ).
Perbesaran anguler untuk teropong pembias ditentukan dengan :

α tg α
m= ≈ (α dan β sudut yang sangat kecil )
β tg β

h s`oby
f ok f oby m=
m= ; m= ; f ok + f ob = d
h f ok s ok
f ob

m = Perbesaran
fob = Jarak focus lensa obyektif
fok = Jarak focus lensa okuler
d = Panjang teropong

Untuk mendapatkan perbesaran anguler yang besar, jarak focus lensa


obyektif harus jauh lebih besar dari jarak focus lensa okuler.

Untuk mata berakomodasi.


f oby sd + f ok f oby s`oby sd
m= [ ] = atau m=− x
f ok sd s ok s oby s ok

Teropong Refleksi
Teropong ini pertama kali dirancang oleh Isaac Newton dan hasilnya
sampai kini masih disimpan oleh Royal Society. Teropong yang
dirancang tersebut memiliki daya pembesaran sampai 38 kali.
- 39 -
Teropong refleksi raksana terletak di Mount Polamar , California (USA),
mempunyai obyektif berupa cermin cekung dengan jarak focus mencapai
16,8 meter.
Pada gambar disamping ini
diperlihatkan bagan sebuah
teropong refleksi yang
sederhana. Berkas cahaya dari
benda-benda angkasa dating
pada cermin cekung M,
kemudian dipantulkan oleh
cermin datar M’ sehingga
terbentuk bayangan nyata,
terbalik di bidang focus lensa
okuler (fok). Bayangan ini
kemudian diamati melalui lensa
cembung (okuler) yang
bertindak sebagai lup.

Perbesaran anguler teropong refleksi untuk mata tak berakomodasi :


m = Perbesaran
f
m = ob fob = Jarak focus cermin obyektif
f ok
fok = Jarak focus lensa okuler

b. Teropong bumi .
Prinsip dari teropong ini sama dengan teropong bintang, perbedaannya
terletak pada bayangan terakhir (yaitu tegak). Untuk itu harus dipasang
lensa pembalik. Oleh karena itu teropong ini terdiri dari 3 buah lensa
lensa cembung yaitu dua lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa
obyektif dan lensa okuler dan satu lensa cembung yang berfungsi
sebagai lensa pembalik. Lensa pembalik ini diletakan diantara lensa
obyektif dan lensa okuler.
Lensa obyektif membentuk bayangan nyata dan terbalik dari benda,
kemudian lensa pembalik membentuk bayangan terbalik dari bayangan
yang dibentuk oleh lensa obyektif. Akhirnya lensa okuler memperbesar
bayangan kedua tersebut sehingga terbentuk bayangan akhir tegak dan
diperbesar. Jika teropong diseting dalam keadaan normal (mata tak
berakomodasi) maka bayangan akhir harus terbentuk di tak berhingga.
Gambar di bawah ini diperlihatkan teropong bumi yang diseting agar
terbentuk bayangan pada titik dekat mata pengamat (mata berakomodasi
maksimum).

- 40 -
Lensa pembalik diletakan sedemikian rupa sehingga bayangan nyata
yang terbentuk pertama kali terletak pada jarak dua kali focus lensa
pembalik ( 2.fp ) . Ini berarti bayangan nyata kedua yang terbentuk oleh
lensa pembalik tepat mempunyai ukuran yang sama dengan bayangan
nyata pertama, sehingga pembesaran sudut teropong bumi ini tidak
terpengaruh oleh adanya lensa pembalik. Karena memiliki lensa
pembalik, maka teropong ini bertambah panjangnya sebesar empat kali
jarak focus lensa pembalik (4.fp).
Untuk mata tak berakomodasi, panjang teropong :
d = s`ob +4 f p + f ok
f p = fokus lensa pembalik.

pembesarannya :
f ob
m =
f ok
Untuk mata berakomodasi
d = f ob + 4 f p + s ok
pembesarannya :
f
m = ob
sok

m = Perbesaran
fob = Jarak focus lensa obyektif
fok = Jarak focus lensa okuler
sok = Jarak benda dari lensa okuler

sob = Jarak bayangan dari lensa obyektif
d = Panjang mikroskop

- 41 -
c. Teropong panggung
Disebut juga teropong belanda , teropong tonil atau teropong Galilei.
Teropong panggung dibuat sebagai pembaharuan dari teropong bumi
(karena terlalu panjang). Untuk ini dipakai lensa negatip (-) yang
berfungsi sebagai lensa pembalik sekaligus sebagai okuler. Oleh karena
itu teropong ini terdiri dari lensa cembung sebagai obyektif dan lensa
cekung sebagai lensa okuler

Lensa obyektif membentuk bayangan nyata dan terbalik dari benda yang
diamati. Bayangan tersebut diletakan tepat pada bidang fokus okuler.
Bayangan ini merupakan benda maya bagi lensa okuler. Bayangan akhir
yang dibentuk oleh lensa okuler terletak di tak berhingga, sehingga mata
pengamat tidak berakomodasi.
Perbesaran anguler untuk mata tidak berakomodasi.

f oby
m=
f ok

Latihan Soal

1. Sebuah lup yang berjarak titik api 5 cm menghasilakan bayangan maya


25 cm dari mata. Berapakah jarak benda? Berapakah perbesaran
panjangnya?
2. Sebuah benda yang panjangnya 2 mm diamati oleh orang bermata
normal denagn memakai lup yang berjarak titik api 2 cm.
a. berapakah perbesaran sudutnya jika lup menghasilkan perbesaran
maximum?
b. Berapakah perbesaran sudutnya jika bayangan maya berada 50 cm
dari lensa?
c. Berapakah perbesaran sudutnya jika bayangan maya itu berada di
tempat yang jauh tak berhingga?

3. Seorang bermata normal ( titik dekat 25 cm) mengamati sebuah benda


denagn menggunakan sebuah lup yang jarak titik apinya 12,5 cm. Jarak

- 42 -
antara benda dengan lup 10 cm. Jarak antara mata dengan lup 50 cm.
Berapakah perbesaran sudutnya?
4. Berapakah panjang fokus sebuah kacamata membaca yang dipakai
seseorang, kalau orang tersebut mempunyai titik dekat 20 dm.
5. Titik jauh sebuah mata myop adalah 30 cm. Berapakah panjang fokus
kacamata yang harus dipakai supaya dapat melihat benda-benda yang
sangat jauh?
6. a. Dimana titik dekat sebuah mata yang memakai kacamata baca dari
2 dioptri.
b. Dimana titik jauh sebuah mata yang memakai kacamata -0,5 dioptri
untuk melihat jauh.
7. Sebuah mikroskop mempunyai obyektif yang berjarak titik api 10 mm
dan okuler yang berjarak titik api 25 mm. Berapakah jarak antara kedua
lensa itu dan berapakah perbesarannya apabila bendanya berada pad
jarak 10,5 mm daro obyektif dan mata berakomodasi maximum.
8. Obyektif dan Okuler sebuah mikroskop masing-masing mempunyai
jarak titik api 2 cm. Jika sebuah jenis benda diletakkan pad jarak 2,5 cm
dari obyektif, berapakah jarak antara obyektif dan okuler untuk mata
yang tidak berakomodasi dan berapakah perbesarannya?
9. Sebuah teropong bumi mempunyai obyektif yang berjarakm jitik api 1
meter. Bila orang dengan mata normal yang tidak berakomodasi melihat
kesebuah benda di tempat yang jauh tak berhingga dengan
menggunakan teropong tersebut, maka akan memperoleh daya
perbesaran 20 kali. Lensa pembaliknya berjarak titik api 25 cm.
Berapakah panjang teropong itu. Berapakah perbesarannya bila orang
itu berakomodasi pad 25 cm dan berapakah panjang teropongnya?
10. Berapakah panjang maximum dan berapakah panjang minimum
teropong panggung yang mempunyai obyektif dengan jarak titik api 20
cm dan okuler yang berjarak titik api 5 cm untuk mata normal dengan
titik ekat 25 cm? Berapakah daya perbesaran maximum dan berapa
minimumnya bila dipakai untuk melihat benda-benda yang berada di
tempat yang jauh tak berhingga?
11. sebuah teropong bintang mempunyai obyektif yang berjarak titik api
250 cm dan sebuah okuler yang berjarak titik api 2 cm. Obyektif
tersebut terdiri dari sebuah lensa positif yang berjarak titik api 1,5 cm
yang dilekatkan pada sebuah lensa negatif sehingga merupakan lensa
gabungan yang sentris. Teropong itu ditujukan ke sebuah bintang yang
dilihatnya dengan mata normal yang tak berakomodasi. Berapa dioptri
kuatnya lensa negatif tadi? Berapakah perbesaran teropong? Kemudian
teropong digeser sedemikian sehingga seorang berpenglihatan dekat
dengan titik jauh 70 cm dapat melihat bayangan terang dengan tak
berakomodasi. Berap cm okuler itu harus digeser dan kemana arahnya?
12. Sebuah teropong bumi diarahkan kesuatu benda yang berhingga
jauhnya. Okulernya terdiri dari lensa biconvex, gelas korona dan lensa
planconcaf dari gelas flinta yang ditempelkan pad lensa bikonvex tadi.
Jari-jari kelengkungan dari ketiga permukaan lengkung sama besarnya

- 43 -
yaitu 1,6 cm. Penunjuk bias lensa korona 1,48 dan gelas flinta 1,64.
jarak titik api obyektif 50 cm. Jarak titik api lensa pembalik = 5 cm.
Ditanyakan :
a. Jarak obyektif – okuler untuk mata tak berakomodasi.
b. Jarak obyektif – okuler untuk mata yang berakomodasi pad jarak 20
cm.
c. Jarak dan jurusan mengisarnya okuler untuk bayangan yang terang
pad sebidang tabir yang jaraknya 15 cm dibelakang okuler.
d. Lukislah pertanyaan b dengan skala 1 : 5.

13. Sebuah mikroskop mempunyai obyektif yang berjarak titik api 7,5 mm.
Benda kecil berada 8 mm dari obyektif. Bayangan yang terbentuk
dilihat dengan okuler yang berjarak titik api 5 cm. Pertanyaan :
a. Mata melihat bayangan terang tanpa berakomodasi. Berapakah jarak
obyektif dan okuler?
b. Mata berpenglihatan dekat dengan titik jauh 20 cm dan melihat
bayangan tak berakomodasi. Berapa cm okuler harus di geser dan
kemana arahnya?
c. Lukislah pembentukan bayangan pad b.
d. Mata berpenglihatan dekat tadi mengulang penilikannya seperti
halnya pada ad. a dengan menggunakan kacamata sehingga okuler
tidak usah digeser. Bila dalam hal ini mata juga tak berakomodasi.
Berapa dioptikah kacamata itu?
14. Suatu mikroskop mempunyai obyektif dengan perbesaran lateral 100
kali. Berapa panjang fokus okulernya bila mikroskop tersebut
menghasilkan perbesaran 1000 kali.
15. Suatu mikroskop dilengkapi dengan obyektif-obyektif yang panjangnya
16 mm,4 mm, 1,9 mm dan okuler-okuler yang mempunyai perbesaran
sudut 5 kali dan 10 kali. Bayangan dari obyektif 160 mm disebelah luar
titik fokus kedua.
a. berapakah perbesaran maximumnya?
b. berapakah perbesaran minimumnya?

- 44 -

Anda mungkin juga menyukai