Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Topik : Alat-Alat Optik
Sub Topik :Mikroskop
Pertemuan :3
Alokasi Waktu : 2x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida,
kalor dan optik.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan,melaporkan, dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan
cahaya oleh cermin dan lensa.
Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mikroskop.
b. Menganalisis perbesaran bayangan yang terjadi pada mikroskop.
c. Menentukan panjang mikroskop.
d. Memformulasikan persamaan-persamaan yang berhubungan dengan perbesaran
bayangan yang terjadi pada mikroskop.
e. Memformulasikan persamaan-persamaan yang berhubungan dengan panjang
mikroskop.
4.6 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan
dan pembiasan pada cermin dan lensa.
Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Memberikan desain alat serupa mikroskop.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan proses pembentukan
bayangan yang terjadi pada mikroskop dengan benar.
2. Setelah melakukandiskusi, peserta didik dapat memberikan hasil analisa mengenai
perbesaran bayangan yang terjadi pada lensa objektif.
3. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat memberikan hasil analisa mengenai
perbesaran bayangan yang terjadi pada lensa okuler.
4. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat memberikan hasil analisa mengenai
perbesaran bayangan yang terjadi pada mikroskop.
5. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan panjang mikroskop
dengan benar.
6. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat merumuskan persamaan-persamaan
yang berkaitan dengan perbesaran bayangan pada lensa objektif.
7. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat merumuskan persamaan-persamaan
yang berkaitan dengan perbesaran bayangan pada lensa okuler.
8. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat merumuskan persamaan-persamaan
yang berkaitan dengan perbesaran bayangan pada mikroskop.
9. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat merumuskan persamaan-persamaan
yang berkaitan dengan panjang mikroskop.
10. Setelah mengikuti seluruh proses pembelajaran, peserta didik dapat
menerapkanprinsip perbesaran bayangan mikroskop dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar.
11. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat saling menghargai dan menghormati
perbedaan pendapat dengan orang lain.

D. Materi Pembelajaran
1. Mikroskop (terlampir)

E. Model Pembelajaran
ModelPembelajaran Berbasis Masalah

F. Langkah–Langkah Pembelajaran
Kegiat Fase
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
an Kegiatan
Kegiat Fase
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
an Kegiatan
1. Memberi salam dan 1. Siswa menjawab salam
menanyakan kabar siswa, guru dan memberi tahu
kemudian menanyakan jika ada yang tidak hadir.
apakah ada siswa yang
tidak hadir.
2. Menunjuk seorang siswa 2. Salah satu siswa
untuk memimpin do’a. memimpin do’a.
3. Menyampaikan tujuan 3. Siswa memperhatikan
pembelajaran. informasi dari guru.
4. Memotivasi siswa dengan 4. Siswa menjawab
bertanya mengenai pertanyaan-pertanyaan
Orientasi siswa beberapa hal berkaitan yang diberikan guru
kepada masalah dengan materi yang akan dengan antusias.
disampaikan, di antaranya
adalah “ada yang pernah
Pendah menggunakan 15
1
uluan mikroskop? Bagaimana menit
proses pembentukan
bayangan pada
mikroskop”.
5. Memberikan masalah 5. Memperhatikan dan
yang akan diselesaikan mencatat masalah yang
selama proses diberikan oleh guru.
pembelajaran.

1. Mengarahkan siswa untuk 1. Membentuk kelompok


membentuk kelompok. untuk berdiskusi.
Mengorganisasi 2. Mengarahkan siswa untuk 2. Memperhatikan arahan
kan siswa untuk mendiskusikan guru.
belajar permasalahan yang telah
diberikan.

1. Memberikan LKPD yang 1. Mengambil LKPD yang


berkaitan dengan materi diberikan.
pembelajaran.
2. Mengarahkan siswa untuk 2. Menjawab pertanyaan
melakukan diskusi dan tersebut dengan
Membimbing
menjawab beberapa melakukan diskusi.
penyelidikan
pertanyaan yang terdapat
individu dan
di LKPD.
kelompok
3. Membimbing siswa untuk 3. Melakukan diskusi untuk 50
2 Inti
melakukan eksplorasi memecahkan masalah menit
(pengumpulan yang diberikan.
data/informasi) melalui
diskusi.

Mengembangka 1. Membimbing siswa 1. Mengasosiasikan


n dan dalam mengasosiasikan informasi yang
menyajikan (mengolah) infromasi diperoleh.
hasil karya yang diperoleh.
Kegiat Fase
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
an Kegiatan
1. Meminta siswa untuk 1. Mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
diskusi kelompok mereka mereka kepada
kepada kelompok lainnya. kelompok lainnya.
Menganalisa
2. Memberikan kesempatan 2. Menanyakan hal-hal
dan
kepada siswa untuk yang belum dimengerti.
Penutu mengevaluasi 25
3 bertanya.
p proses menit
3. Menyimpulkan hasil 3. Menyimpulkan hasil
pemecahan
diskusi bersama-sama diskusi bersama-sama
masalah
dengan siswa. dengan guru.
4. Memberikan tindak lanjut 4. Mencatat dan
berupa latihan memperhatikan tugas
soal/penugasan. yang diberikan.

G. Media, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : LKPD
2. Sumber Pembelajaran:
a. Nufus, N., dan Furqon A. 2009. Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
b. Handayani, S., dan Damari A. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas.
c. Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
d. Widodo, T. 2009. Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
e. Sumarsono, J. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik : Observasi, Tes tertulis
2. Bentuk : Daftar cek list, Isian
3. Soal/instrumen : Terlampir

Yogyakarta, Maret 2018

Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa,

Ernasari
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar 3.9 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan
dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
Materi Pokok : Mikroskop
MIKROSKOP
Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa
cembung), yaitu lensa okuler yang terletak di dekat mata dan lensa objektif yang terletak di
dekat objek. Titik fokus lensa okuler lebih besar dibandingkan dengan titik fokus lensa
objektif (𝑓𝑜𝑘 > 𝑓𝑜𝑏 ).

Cara kerja mikroskop yaitu lensa objektif akan membentuk bayangan benda yang
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Selanjutnya bayangan yang terbentuk oleh lensa
objektif akan diperbesar lagi oleh lensa okuler (bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
bertindak sebagai benda untuk lensa okuler). Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika
digambarkan, perjalanan cahaya pada mikroskop dapat dilihat pada Gambar 1.

(a)

(b)

Gambar 1. Skema jalannya sinar pada mikroskop saat mata tak berakomodasi (a), dan saat
mata berakomodasi maksimum (b)
Sebagaiman yang telah disebutkan di atas, mikroskop terdiri atas lensa objektif dan
lensa okuler. Maka dapat dikatakan bahwa perbesaran pada mikroskop merupakan perkalian
antara perbesaran oleh lensa objektif dengan perbesaran oleh lensa okuler. Secara matematis
dituliskan
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘

Keterangan: 𝑀 = perbesaran mikroskop


𝑀𝑜𝑏 = perbesaran lensa objektif
𝑀𝑜𝑘 = perbesaran lensa okuler
Perbesaran pada mikroskop tergantung pada daya akomodasi mata. Artinya, ketika
kita melihat benda dengan mata berakomodasi akan berbeda dengan tanpa berakomodasi.
Jadi, perbesaran mikroskop terdiri dari perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum dan
perbesaran mata tidak berakomodasi.

a. Perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum


Mata dikatakan berakomodasi maksimum jika benda yang dilihat berada pada titik dekat
mata. Begitu juga pada mikroskop, agar mata berakomodasi maksimum, maka bayangan
yang dihasilkan lensa okuler terletak di depan lensa okuler yang jaraknya sama dengan
titik dekat pengamat, yaitu:
𝑆 ′ 𝑜𝑘 = −𝑆𝑛
Pada lensa objektif berlaku persamaan:
1 1 1
+ ′ =
𝑆𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏
Sehingga perbesaran pada lensa objektif adalah:
𝑆 ′ 𝑜𝑏
𝑀𝑜𝑏 = −
𝑆𝑜𝑏
Sementara pada lensa okuler berlaku persamaan:
1 1 1
+ ′ =
𝑆𝑜𝑘 𝑆 𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘

Dengan mensubstitusikan 𝑆 𝑜𝑘 = −𝑆𝑛 diperoleh:
1 1 1
− ′ =
𝑆𝑜𝑘 𝑆 𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘
1 1 1
= +
𝑆𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘 𝑆𝑛
1 𝑓𝑜𝑘 + 𝑆𝑛
=
𝑆𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘 × 𝑆𝑛
𝑓𝑜𝑘 × 𝑆𝑛
𝑆𝑜𝑘 =
𝑓𝑜𝑘 + 𝑆𝑛
Sehingga perbesaran pada lensa okuler menjadi:
𝑆 ′ 𝑜𝑘
𝑀𝑜𝑘 =
𝑆𝑜𝑘
𝑆𝑛
𝑀𝑜𝑘 = 𝑓 ×𝑆𝑛
𝑜𝑘
𝑓𝑜𝑘 +𝑆𝑛
𝑆𝑛
𝑀𝑜𝑘 = +1
𝑓𝑜𝑘
Jadi, perbesaran bayangan pada mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum
dituliskan sebagai berikut.
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘
𝑆 ′ 𝑜𝑏 𝑆𝑛
𝑀=− ( + 1)
𝑆𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘

Keterangan: 𝑀 = perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum


𝑆 ′ 𝑜𝑏 = jarak bayangan lensa objektif
𝑆𝑜𝑏 = jarak benda dari lensa objektif
𝑆𝑛 = titik dekat mata (25 cm)
𝑓𝑜𝑘 = fokus lensa okuler
b. Perbesaran untuk mata tidak berakomodasi
Mata dikatakan tidak berakomodasi jika benda yang dilihat berada di jauh tak terhingga.
Karena lensa yang dekat dengan mata adalah lensa okuler, maka benda pada lensa okuler
harus terletak di jauh tak terhingga, benda harus diletakkan di titik fokus lensa okuler.
Jadi, pada lensa okuler berlaku persamaan berikut.
𝑆 ′ 𝑜𝑘 = ∞
1 1 1
+ ′ =
𝑆𝑜𝑘 𝑆 𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘
1 1
=
𝑆𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘
𝑆𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑘

Jadi, perbesaran pada lensa okuler dapat dituliskan,

𝑆𝑛
𝑀𝑜𝑘 =
𝑓𝑜𝑘

Perbesaran mikroskop untuk mata tanpa berakomodasi dihitung dengan persamaan:

𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘

𝑆 ′ 𝑜𝑏 × 𝑆𝑛
𝑀=−
𝑆𝑜𝑏 × 𝑓𝑜𝑘

c. Panjang mikroskop
Panjang mikroskop merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Dengan kata
lain, jarak bayangan lensa objektif di tambah jarak bayangan tersebut ke lensa okuler
adalah panjang mikroskop. Secara matematis ditulis:
𝐷 = 𝑆 ′ 𝑜𝑏 + 𝑆𝑜𝑘
Keterangan: 𝐷 = panjang mikroskop
𝑆 ′ 𝑜𝑏 = jarak bayangan lensa objektif
𝑆𝑜𝑘 = jarak benda lensa okuler
Untuk pengamatan dengan mata tanpa berakomodasi, bayangan dari lensa objektif harus
jatuh di titik fokus lensa okuler. Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi
adalah:
𝐷 = 𝑆 ′ 𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
Keterangan: 𝐷 = panjang mikroskop
𝑆 ′ 𝑜𝑏 = jarak bayangan lensa objektif
𝑓𝑜𝑘 = titik fokus lensa okuler

CONTOH SOAL

Sebuah mikroskop menggunakan lensa objektif dan lensa okuler yang masing-masing dengan
fokus 1 cm dan 2 cm. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berada pada jarak 15 cm
dari lensa okuler. Tentukan perbesaran total mikroskop jika:

a. Mata berakomodasi maksimum


b. Mata tidak berakomodasi.

Penyelesaian:

Dik: 𝑓𝑜𝑏 = 1 cm

𝑓𝑜𝑘 = 2 cm

𝑆 ′ 𝑜𝑏 = 15 cm

Dit: 𝑀, jika:

a. Mata berakomodasi maksimum


b. Mata tidak berakomodasi

Jawab:

a. Untuk mata berakomodasi maksimum


 Jarak benda dari lensa objektif
1 1 1
+ ′ =
𝑆𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏
1 1 1
= − ′
𝑆𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑏
1 1
= −
1 15
14
=
15
15
𝑆𝑜𝑏 = cm
14
 Perbesaran oleh lensa objektif
𝑆 ′ 𝑜𝑏 15
𝑀𝑜𝑏 = = 15 = 14 kali
𝑆𝑜𝑏
14
 Perbesaran oleh lensa okuler
𝑆𝑛 25
𝑀𝑜𝑘 = +1= + 1 = 13,5 kali
𝑓𝑜𝑘 2
 Perbesaran total mikroskop
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘 = 14 × 13,5 = 189 kali
b. Untuk mata tidak berakomodasi, perbesaran oleh lensa objektif sama dengan perbesaran
pada mata berakomodasi maksimum.
 Perbesaran oleh lensa okuler
𝑆𝑛 25
𝑀𝑜𝑘 = = = 12,5 kali
𝑓𝑜𝑘 2
 Perbesaran total mikroskop
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘 = 14 × 12,5 = 175kali
INSTRUMEN PENILAIAN

a. Penilaian Sikap

1. Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:


1. Kurang (K) jika tidak ikut memberikan andil (usaha atau bantuan) dalam proses
pembelajaran.

2. Cukup (C) jika memberikansedikit andil dalam proses pembelajaran secara tidak
konsisten.

3. Baik (B) jika sudah memberikanandil dalam proses pembelajaran,tetapi belum


konsisten.

4. Sangat baik (SB) jika memberikanandil dalam proses pembelajaran secara konsisten.

2. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok:


1. Kurang (K) jika sama sekali tidak berusaha untuk
bekerjasamadalamkegiatankelompok.

2. Cukup (C) jika menunjukkan sedikit usaha untuk


bekerjasamadalamkegiatankelompok secara tidak konsisten.

3. Baik (B) jika sudah menunjukkan usaha untuk


bekerjasamadalamkegiatankelompok,tetapi belum konsisten.

4. Sangat baik (SB) jika sudah menunjukkan usaha


bekerjasamadalamkegiatankelompok secara konsisten.

3. Indikator sikap toleran terhadap perbedaan pendapat ketika berdiskusi:


1. Kurang (K) jikasamasekali tidak bersikap toleran terhadap perbedaan pendapat
dalam proses diskusi.
2. Cukup (C) jika menunjukkan sedikit sikap toleran terhadap perbedaan pendapat
dalam proses diskusi.
3. Baik (B) jika sudah menunjukkan sikap toleran terhadap perbedaan pendapat dalam
proses diskusi secara tidak konsisten.
4. Sangat baik jika sudah menunjukkansikap toleran terhadap perbedaan pendapat
dalam proses diskusi secara konsisten.
4. Indikatorsikapkreatifdalam proses pembelajaran:
1. Kurang (K) jikasama sekali tidak bersikap kreatif dalam proses pembelajaran.
2. Cukup (C) jikamenunjukkan sedikit sikap kreatif dalam proses pembelajaran secara
tidak konsisten.
3. Baik (B) jika sudah menunjukkan sikap kreatif dalam proses pembelajaran secara
tidak konsisten.
4. Sangat baik (SB) jika sudah menunjukkansikap kreatif dalam proses pembelajaran
secara konsisten.
RUBRIKPENILAIAN SIKAP

Kelas : X
Materi : Mikroskop

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Sikap
Nama Aktif Bekerja sama Toleran kreatif
No NILAI
Siswa KR CK BA SB KR CK BA SB KR CK BA SB KR CK BA SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

jumlah skor yang diperoleh


Nilai yang diperoleh adalah: : N = x 100
16
b. Penilaian Pengetahuan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Banyak Soal : 5 Butir
Waktu : 60 Menit
Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebuah mikroskop disusun dari dua lensa positif. Lensa objektif dan lensa okuler
masing-masing memiliki titik fokus 3 cm dan 10 cm. Jika sebuah benda ditempatkan
3,5 cm di depan lensa objektif, maka tentukan perbesaran total bayangan yang terjadi
pada mikroskop jika mata berakomodasi maksimum! (SKOR: 20)
2. Untuk soal nomor 1 di atas, tentukanlah perbesaran total bayangan pada mikroskop jika
mata tidak berakomodasi!(SKOR: 20)
3. Tentukanlah panjang mikroskop untuk soal nomor 2!(SKOR: 20)
4. Panjang fokus lensa objektif dan okuler sebuah mikroskop berturut-turut adalah 10 cm
dan 5 cm. Jika mata tak berakomodasi jarak antara lensa objektif dan okuler adalah 35
cm, maka hitunglah perbesaran total mikroskop itu!(SKOR: 20)
5. Jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler sebuah mikroskop masing-masing 1,5 cm
dan 5 cm digunakan untuk mengamati benda kecil yang terletak 2 cm dari lensa
objektif. Jika pengamat bermata normal tidak berakomodasi, maka tentukan perbesaran
yang dihasilkan mikroskop!(SKOR: 20)
KUNCI JAWABAN
1. 𝑓𝑜𝑏 = 3 cm
𝑓𝑜𝑘 = 10cm
𝑆0𝑏 = 3,5 cm
𝑀 jika mata berakomodasi maksimum = ⋯ ?
 Jarak bayangan benda dari lensa objektif
1 1 1
+ ′ =
𝑆𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏
1 1 1
= −
𝑆 ′ 𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏 𝑆𝑜𝑏
1 1
= −
3 3,5
1
=
21
𝑆 ′ 𝑜𝑏 = 21cm
 Perbesaran oleh lensa objektif
𝑆 ′ 𝑜𝑏 21
𝑀𝑜𝑏 = = = 6kali
𝑆𝑜𝑏 3,5
 Perbesaran oleh lensa okuler
𝑆𝑛 25
𝑀𝑜𝑘 = +1= + 1 = 3,5 kali
𝑓𝑜𝑘 10
 Perbesaran total mikroskop
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘 = 6 × 3,5 = 21kali
(SKOR: 20)
2. Untuk mata tidak berakomodasi, perbesaran oleh lensa objektif sama dengan perbesaran
pada mata berakomodasi maksimum.
 Perbesaran oleh lensa okuler
𝑆𝑛 25
𝑀𝑜𝑘 = = = 2,5 kali
𝑓𝑜𝑘 10
 Perbesaran total mikroskop
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘 = 6 × 2,5 = 15 kali
(SKOR: 20)
3. Untuk mata tidak berakomodasi, maka 𝑆𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑘
𝐷 = 𝑆 ′ 𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘 = 21 + 10 = 31 cm
(SKOR: 20)
4. 𝑓𝑜𝑏 = 10cm
𝑓𝑜𝑘 = 5cm
𝐷 = 35 cm
𝑀 jika mata tak berakomodasi = ⋯ ?
 Jarak bayangan benda dari lensa objektif
𝐷 = 𝑆 ′ 𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
𝑆 ′ 𝑜𝑏 = 𝐷 − 𝑓𝑜𝑘 = 35 − 5 = 30cm
 Jarak benda dari lensa objektif
1 1 1
+ ′ =
𝑆𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏
1 1 1
= − ′
𝑆𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑏
1 1
= −
10 30
2
=
30
𝑆𝑜𝑏 = 15cm
 Perbesaran oleh lensa objektif
𝑆 ′ 𝑜𝑏 30
𝑀𝑜𝑏 = = = 2kali
𝑆𝑜𝑏 15
 Perbesaran oleh lensa okuler
𝑆𝑛 25
𝑀𝑜𝑘 = = = 5kali
𝑓𝑜𝑘 5
 Perbesaran total mikroskop
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘 = 2 × 5 = 10kali
(SKOR: 20)
5. 𝑓𝑜𝑏 = 1,5cm
𝑓𝑜𝑘 = 5cm
𝑆0𝑏 = 2cm
𝑀 jika mata tidak berakomodasi = ⋯ ?
 Jarak bayangan benda dari lensa objektif
1 1 1
+ ′ =
𝑆𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏
1 1 1
= −
𝑆 ′ 𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏 𝑆𝑜𝑏
1 1
= −
1,5 2
1
=
6

𝑆 𝑜𝑏 = 6cm
 Perbesaran oleh lensa objektif
𝑆 ′ 𝑜𝑏 6
𝑀𝑜𝑏 = = = 3kali
𝑆𝑜𝑏 2
 Perbesaran oleh lensa okuler
𝑆𝑛 25
𝑀𝑜𝑘 = = = 5 kali
𝑓𝑜𝑘 5
 Perbesaran total mikroskop
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘 = 3 × 5 = 15kali
(SKOR: 20)

Anda mungkin juga menyukai