FISIKA MODERN
TENTANG
ATOM BERELEKTRON BANYAK
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. SPIN ELEKTRON DAN EFEK ZEEMAN ANOMALI
Kesan Normal Zeeman
Kesan normal Zeeman adalah fenomena yang menjelaskan perpecahan garis
spektrum menjadi tiga komponen dalam medan magnet apabila diperhatikan
dalam arah yang berserenjang dengan medan magnet yang digunakan. Kesan ini
dijelaskan berdasarkan fizik klasik. Dalam kesan Zeeman normal, momentum
sudut orbit hanya dipertimbangkan. Moment sudut sudut, dalam kes ini, adalah
sifar. Kesan normal Zeeman hanya sah untuk peralihan antara negara-negara
tunggal di dalam atom. Unsur-unsur yang memberikan kesan Zeeman normal
termasuk He, Zn, Cd, Hg, dan sebagainya.
Medan magnetic yang dialami electron berarah ke atas dari bidang kertas.
Interaksi antara momen magnetic spin elekteron dan medan magnetic ini
menghasilkan gejala kopling spin orbit.
C. PRINSIP EKSKLUSI PAULI
Dalam tahun 1925, Wolfgang Pauli menemukan prinsip pokok yang
mengatur konfigurasi elektronik atom yang memiliki lebih dari satu electron.
Pronsip eksklusinya (larangannya) menyatakan bahwa tidak terdapat dua electron
dalam sebuah atom yangdapat berada dalam keadaan kuantum yang sama.
Masing-masing electron dalam sebuah atom harus memiliki kuantum n, l, mi, ms
yang berbeda. Pada keadaan yang tidak ada, bilangan kuantum kedua electron
harus sama dengan n=1, l=0, ml=0, ms= ½, sedangkan dalam keadaan yang ada,
satu electron memiliki ms=1/2, dan yang lainnya ms=-1/2. Pauli menunjukkan
setiap keadaan atomic yang tak teramati mengandung dua atau lebih electron
dengan bilangan kuantum yang identik, dan prinsip eksklusi merupakan
pernyataan dar hasil eksperimen tersebut.
D. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron adalah susunan atau distribusi elektron-elektron pada
sebuah atom atau molekul. Susunannya mengikuti aturan khusus. Aturan tersebut
antara lain prinsip aufbau, kaidah hund, dan larangan pauli. Menurut hukum
mekanika kuantum, untuk sistem yang hanya memiliki satu elektron, elektronnya
dapat berpindah dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam bentuk foton.
Konfigurasi elektron menunjukkan jumlah elektron pada setiap sublevel. Sublevel
pertama adalah 1s, kemudian 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Masing-masing
elektron dapat berpindah dengan sendirinya di dalam sebuah orbital. Salah satu
contoh konfigurasi elektron adalah atom neon dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p6.
Pengetahuan tentang konfigurasi elektron di setiap atom sangat berguna untuk
memahami struktur tabel periodik. Konsep konfigurasi elektron ini juga berguna
untuk menjelaskan konsep ikatan kimia, sifat laser, dan semikonduktor.
Orbital yang di dalam tanda kurung tidak berisi atom setelah atom
dengan nomor atom tertinggi yaitu Uuo = 118.
Prinsip Aufbau dapat diaplikasikan untuk memodifikasi susunan proton
dan neutron di inti atom bersama dengan model kulit dari fisika nuklir dan
kimia nuklir.
Sehingga
F. KOPLING LS DAN JJ
a. KOPLING LS
Pola yang biasa untuk semua atom, kecuali atom yang sangat berat ialah,
bahwa momentum sudut orbital Ldari berbagai electron terkopel bersama
secara listrik menjadi resultan tunggal, dan momentum sudut spin Si terkopel
bersama menjadi resultan tunggal lainnnya S secara bebas. Kita akan
memeriksa penyebab kelakuan ini kemudian dalam pasal berikut. Momentum
L dan S berinteraksi magnetis melalui efek spin untuk membentuk
momentum sudut total J.
Bila momentum sudut total J terbentuk oleh lebih dari satu electron yang
menyumbang momentum sudut orbital dan spin. J merupakan tetap jumlah
vector dari momentum individual. Skema ini disebut kopling LLS (sambatm
LS) yang dapat diringkas sebagai berikut:
b. KOPLING JJ
Gaya listrik yang terkopel dalam Li menjadi vector tunggal L dan Si
menjadi vector S , ini lebih kuat dari gaya spin orbit magnetic yang
mengkopel L dan S membentuk J dalam atom ringan. Gaya listrik yang
mengkopel Li menjadi L mendominasi, walaupun terdapat medan
magneteksternal yang agak besar. Dalam kasus ini presesi J dalam
mengelilingi B lebih lambat dari pada presesi L dan S yang mengelilingi J ..
Dalam batas kegagalan kopling L S , momentum sudut total Ji dari electron
masing-masing dapat dijumlahkan langsung membentuk momentum sudut J
dari keseluruhan atom itu, situasi ini dikenal sebagai kopling j-j (sambatan j-j)
karena masing-masing Ji diperikan dengan bilangan kuantum j. maka:
G. SPEKTRUM SINAR X
Berkas sinar-x yang dihasilkan oleh sebuah sumber dapat terdiri atas dua
jenis spektrum, yaitu spetrum kontinyus (polikhromatik) dan spektrum diskrit
(monokhromatik).
Spektrum kontinyus sinar-x timbul akibat adanya pengereman elektron-
elektron yang berenergi kinetik tinggi oleh anoda. Pada saat terjadi pengereman
tersebut, sebagian dari energi kinetiknya diubah menjadi sinar-x. Proses
pengereman ini dapat berlangsung baik secara tiba-tiba ataupun secara perlahan-
lahan, sehingga energi sinar-x yang dihasilkannya akan memiliki rentang energi
yang sangat lebar.
Sinar-x yang lebih bermanfaat dan sering digunakan dalam setiap kegiatan
eksperimen adalah sinar-x. Sinar-x monokhromatik (sinar-x karakteristik) ini
timbul akibat adanya proses transisi eksitasi elektron di dalam anoda. Sinar-x ini
timbul secara tumpang tindih dengan spektrum bremstrahlung. Disamping
panjang gelombangnya yang monokhromatik, inensitas sinar-x monokhromatik
ini jauh lebih besar dari pada intensitas sinar-x bremstrahlung. Nilai l sinar-x
karakteristik ini tidak bergantung pada besarnya tegangan tinggi yang digunakan,
tetapi ia hanya bergantung pada jenis bahan anoda yang digunakan.