bersifat
diskret.
Artinya,
suatu
benda
hanya
dapat
dan seterusnya
Lambang kulit
dan seterusnya
Bohr berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron pada atom
hidrogen sebagai berikut.
r = n2 a
n
dengan n = 1, 2, 3, . . .
a = 0,53 (53 pm)
Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron tidak dipastikan. Hal
yang dapat dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang menemukan
elektron pada setiap titik dalam ruang di sekitar inti.
Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah
densitas elektron.
F. Bilangan-Bilangan Kuantum
1. Bilangan Kuantum Utama (n).
Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi orbital atau kulit
atom. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan
bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
2. Bilangan Kuantum Azimut (l).
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit. Bilangan kuantum azimut
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari 0 sampai dengan
(n1) untuk setiap nilain.
Nilai l=0sampai dengan (n1)
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m).
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang.
Bilangan kuantum magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat
mulai daril sampai dengan+l, termasuk nil (0).
Nilai m=l,0,hingga +l
2. Orbital p
3. Orbital d
Elektron
dengan
Na(Z=11):1s22s22p63s1
Sc(Z=21):1s22s22p63s23p63d14s2
Na(Z=11):[Ne]3s1
Sc(Z=21):[Ar]3d14s2
Menggunakan
Elekron Valensi
Elektron valensi adalah elektron yang dapat digunakan untuk pembentukan
ikatan kimia. Kulit valensi
Golongan utama:
ns dan ps
Golongan transisi
(n 1)d dan ns
Contoh
Kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur-unsur Cl (Z = 17)
Cl(Z=17)
Konfigurasi elektron Cl(Z=17): 1s22s22p63s23p5 atau[Ne]3s23p5
Kulit valensi: 3sdan3p
Jumlah elektron valensi:2+5=7
Elektron
Valensi
ns1
ns2
ns2
ns2
ns2
ns2
ns2
ns2
np1
np1
np3
np4
np5
np6
Golongan
Tambahan
lllB
lVB
VB
VlB
VllB
VlllB
lB
llB
Elektron
Valensi
(n 1) d1ns2
(n 1) d2ns2
(n 1) d3ns2
(n 1) d5ns1
(n 1) d5ns2
(n 1) d6, 7,8 ns2
(n 1) d10ns1
(n 1) d10 ns2
Oleh karena elektron valensi khas bagi setiap unsur, maka kita
dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan
elektron valensinya, atau sebaliknya.
B. Blok s, p, d, dan f
Hubungan sistem periodik dengan konfigurasi elektron diringkaskan
pada gambar
A. Geometri Molekul
1. Teori Domain Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul
berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat.
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga)
merupakan satu domain.
2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain.
(EVX)
2
(EVX)
2
Langkah 1
Langkah 2
AXE
F
Langkah 3
I
F
Langkah 4
Planar bentuk T
C. Hibridisasi
Orbital Asal
s,p
sp
linear
s,p,p
sp2
s,p,p,p
sp3
tetrahedron
s,p,p,p,d
sp3d
bipiramida trigonal
s,p,p,p,d,
sp3d2
oktahedron
Gambar
E. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik antara atom hidrogen yang terkait
pada suatu atom berkeelektronegatifan besar dari molekul lain di sekitarnya.
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der Waals.
Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul
itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas
mulia, hidrogen, dan nitrogen.
Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipoldipol di samping gaya dispresi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.