Anda di halaman 1dari 35

BAB 1

A.

Latar Belakang

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami kepada


guru fisika. Dan karna begitu pentingnya materi ini dan untuk
menambag kemandirian, maka dengan ini kami membuat
makalah fisika tentang Struktur Atom Hidrogen, Inti Atom dan
Radioaktivitas, Reaksi Inti dan Tenaga Nuklir.

B.

Perumusan Masalah

Apa sajakarakteristik dari teori-teori yang akan dipelajari?


Apa sajakah perulangan sifat-sifat kimia dari unsur?
Bagaimana mengidentifikasi karakteristik stabilnya inti atom?
Bagaimana konsep waktu paro?
Bagaimana karakteristik radioisotop?
Apa saja perbedaan dari reaksi fisi dan reaksi fusi?

C.

TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Mendeskripsikan karakteristik teori atom Dalton, Thomson,


Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum.
Memformulasikan atom berelektron banyak kaitannya dengan asas
larangan pauli dan perulangan sifat-sifat kimia dari unsur.
Mengidentifikasikan karakteristik kestabilan inti atom.
Mengaplikasikan konsep waktu paro (halftime)
Medeskripsikan karakteristik radioisotop
Page
1

Menjelaskan perbedaan reaksi fisi dan reaksi fusi .

BAB 2
Atom hidrogen merupakan atom yang paling sederhana karena hanya memiliki satu
proton dan satu elektron sehingga sering digunakan sebagai model idealisassi dalam
menjelaskan berbagai aspek mengenai gejala atomik. Teori atom bohr dapat menjelaskan
dengan baik mengenai garis spektrum emisi dan spektrum absorpsi dari atom hidrogen
serta memberi penjelasan yang memadai tentang kestabilan atom. Akan tetapi, teori
atom bohr tidak dpat menjelaskan secara memuaskan mengeni hal-hal berikut: Efek
zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom dalam medan magnet dan spektrum
garis pada atom berelektron banyak.

9.1 PERKEMBANGAN MODEL ATOM DARI DALTON SAMPAI

Model Atom Dalton


Pendapat bahwa suatu zat terdiri dari bagian-bagian kecil yang jika
dibagi-bagi terus, akhirnya akan ditemukan suatu bagian terkecil yang
sudah tidak bisa dibagi lagi telah dikembangkan oleh Demokritus,
seorang pemikir yunani pada abad ke-5 sebelum masehi. Pada awal
abad ke-19, John Dalton (1766-1844), seorang ilmuwan berbangsa
Inggrismengembangkan suatu teori tentang atom, yang secara garis
besar dpt dirangkum sebagai betrikut.
1. Zat terdiri dari atom-atom yang merupakan sesuatu yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi.
Page
2

2. Atom-atom penyusun suatu zat tertentu memiliki sifat yang


sama.
3. Perbedaan antara suatu zat dengan zat lain disebabkan oleh
perbedaan atom-atom penyusunnya.
4. Reaksi kimia pada dasarnya merupakan penyusun kembali atomatom penyusun zat.
5. Dalam reaksi kimia, jumlah atom yang terlibat memiliki
perbandingan tertentu yang sederhana.
Dalam teorinya ini, dalton menyebutkan bahwa atom adlh bagian
terkecil dari suatu zat. Pernyataan inilah yang akhirnya dibuktikan
ternyata salah oleh JJ.Thomson , melalui percobaan sinar katode.
Dalam percobaanya, Thomson menemukan bahwa ada bagian dari
zat lebih kecil dari atom, yaitu elektron.

Model Atom Thomson


Percobaan Thomson menunjukan dengan jelas bahwa atom terdiri dari muatanmuatan listrik, yang selanjutnya disebut elektron.
Model atom Thomson
1. Atom bukan merupakan bagian terecil dari zat.
2. Atom berbentuk bulat dengan muatan positif dan muatan negatif tersebar
merata diseluruh bagian atom.
3. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif sehingga atom
bersifat netral.
4. Masa elektron jauh lebih kecil dari masa atom.

Model Atom Rutherford


Percobaan Rutherford yang mengugurkan model atom Thomson adalah percobaan
hamburan

. Dalam percobaan ini, bekas partikel , partikel yang bernma

listrik positif ditembakan kearah suatu logam tipis, misalnya terbuat dari emas.

9.2 STRUKTUR ATOM


Page
3

Ketika zat padat dipanaskan secara terus menerus, maka zat ini akan
memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum kontinu. Pancaran atom radiasi
cahaya ini desebabkan oleh getaran atom-atom penyusun zat padat.
Gas pada tekanan rendah juga dapat memancarkan cahaya. Jika suatu tabung
berisi gas diberikan pd potensial yang tinggi, maka akan memancarkan cahaya
dengan bentuk spektrum diskret. Artinya, gas hanya memancarkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu. Jika diamati dengan spektrometer, maka
akan diperoleh garis-garis terang, atau spektrum emisi. Spektrum emisi
menunjukan bahwa hanya panjang gelombang tertentu yang dipancarkan oleh
tabung pelucutan gas. Secara umum, suatu spektrum emisi/spektrum garis
merupakan karakteristik dari atom atau molekul zat tertentu.
Atom hidrogen merupakan atom yang paling sederhana karena hanya memiliki
satu elektron yang mengelilingi inti. Dengan demikian, spektrumnya pun akan
sederhana. Pada tahun 1885, J.J Balmer menemukan empat buah garis pd
spektrum hidrogen yang memiliki panjang gelombang

sebesar 656nm, 486nm,

dan 410nm.
9.3 MODEL ATOM BOHR
Spektrum garis atom hidrogen akhirnya berhasil dijelskan oleh Niels Bohr,
seorang fisikawan pd tahun 1913. Bohr memberikan 3 postulat untuk menjelaskan
model atomnya. Pertama-tama Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron atom
hidrogen bergerak mengitari inti atom dalam bentuk orbit lingkaran (seperti planet
mengitari matahari). Pernyataan ini dikenal sebagai postulat ke-1 Bohr. Pd
keadaan ini terjadi keseimbangan gaya Coulomb dan gaya sentripetal.

Fcoulomb=F sentripetal
q2
k r2 = m

v2
r

........(9-3)

dengan q adalah besarnya muatan elektron dan proton, v adalah kecepatan orbit,
dan r adalah jari-jari orbit.
Page
4

Energi total elektron sama dengan jumlah energi kinetik dan energi potensial,
yaitu

E = EK + EP =

2
1 2
kq
mv
- r
2

.......(9-4a)

Dari persamaan (9-3) dihasilkan


2

E=

kq
2r

kq
r

kq
= - 2r

........(9.4b)

Perhatikan bahwa nilai E yang negatif menunjukan bahwa elektron dan inti saling
terikat. Jika r mendekati tak hingga, maka E sama dengan nol. Jika E = 0, elektron
tidak lagi terikat oleh inti atom. Dikatakan bahwa atom telah mengalami ionisasi.
Selanjutnya Bohr mengansumsikan bahwa momentum sudut elektron yang
bergerak mengintari inti atom bernilai diskret (terkuantisasi). Besarnya
momentum sudut ini sama dengan
mvr =

( 2h )

.........(9.5)

dengan n = 1, 2, 3 . . . .
Bilangan n disebut bilangan kuantum utama, sedangkan h adalah konstanta
Planck yang besarnya 6,62 x 10 J s.

Bunyi Postulat Teori Atom Bohr


Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut:
Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk
lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang
dinyatakan dengan notasi K, L, M, N ... dst yang secara berututan sesuai
dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi
dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n.
Energi ini bersifat terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan
dinyatakan oleh harga momentum sudut elektron yang terkuantisasi
sebesar n(h/2) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan
dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit
Page
5

stasioner ini dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik elektron oleh


inti atom yang diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak elektron.
Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai
energi lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang
besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang
bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron berpindah ke orbit yang
mempunyai energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang
teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan
perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan.
Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground
state) apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian
sehingga memberikan energi total terendah. Dan apabila elektronelektron menempati orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi
daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom dalam tingkat
tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil
daripada dalam keadaan tereksitasi.

9.4 BILANGAN KUANTUM


Pengertian Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam
sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat orbital dan elektron
dalam orbital.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk
orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki
satu atau lebih bilangan kuantum.
Macam-Macam Bilangan Kuantum
Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan
kuantum, yaitu:
Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.
Page
6

Bilangan kuantum azimut () yang menyatakan bentuk orbital.


Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyakatakan orientasi orbital dalam ruang
tiga dimensi.
Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom.
Penjelasan Bilangan Kuantum

9. 4. 1 Bilangan kuantum utama


Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat
energi utama yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan
kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Semakin tinggi nilai n semakin
tinggi pula energi elektron.
Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat
energi yang mengandung elektron terluar. Bilangan kuantum utama
mempunyai nilai sebagai bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-nilai
tersebut melambangkan K, L, M, dst.
Kulit

Nilai n

9. 4. 2 Bilangan kuantum azimut

Bilangan kuantum azimut sering disebut dengan bilangan kuantum angular


(sudut). Energi sebuah elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang
digambarkan dengan momentum sudut. Momentum sudut tersebut dikarakterisasi
menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan kuantum azimut menyatakan
bentuk suatu orbital dengan simbol .
Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini
menggambarkan subkulit yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f,
bilangan kuantum azimut berturut-turut adalah 0, 1, 2, 3.

9. 4. 3 Bilangan kuantum magnetik


Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan
magnet. Tidak adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital
mempunyai nilai n dan yang sama tetapi berbeda m. Namun dengan adanya
medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar.
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya
berhubungan dengan aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron
menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal
Page
7

sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan


menggunakan bilangan kuantum magnetik m.

Kulit
(n)

Subkulit Nama Orbital


Orientasi (m1)
(l)
(nl)

Jumlah
Orbital

Maksimum
Terisi

n=1

l=0

1s

ml = 0

2 e-

l=0

2s

ml = 1, 0-1

2 e-

l=1

2p

ml = 1, 0-1 (or px, py, pz)

6 e-

l=0

3s

ml = 0

2e-

l=1

3p

ml = 1, 0-1

6 e-

l=2

3d

ml = 2, 1, 0, -1, -2 (or dxy,


dyz, dxz)

10 e-

n=2

n=3

9. 4. 4 Bilangan kuantum spin


Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin
mempunyai simbol s atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin
magnetik). Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum spin s = + atau
.
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada
sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = + berarti berlawanan arah jarum jam (ke
atas), sedangkan s = - berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai
setengah karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan
demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk
mengarah ke bawah adalah 50% .

9.5 ASAS PAULI

Asas larangan Pauli adalah prinsip mekanika kuantum, yang dirumuskan


oleh fisikawan Austria Wolfgang Pauli pada tahun 1925. Dalam bentuk yang paling
sederhana untuk elektron pada atom tunggal, aturan ini menyatakan bahwa tidak
ada dua elektron yang memiliki bilangan kuantum yang sama. Jadi bila n, l,
Page
8

dan ml kedua elektron semuanya sama, ms haruslah berbeda, sehingga kedua


elektron tersebut memiliki spin berlawanan. Secara lebih umum, tidak ada dua
fermion identik (partikel dengan spin pecahan) boleh menduduki keadaan
kuantum yang sama secara bersamaan.

9.6 SPEKTRUM EMISI DAN


ABSORBSI
Spektrum merupakan bukti adanya tingkat-tingkat energy dalam suatu atom.
Spectrum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu spektrum emisi dan spektrum
absorpsi yang dapat diamati menggunakan spektroskop.
Spektrum emisi dihasilkan oleh suatu zat yang memancarkan gelombang
elektromagnetik dan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu spectrum garis,
spectrum pita, dan spectrum kontinu. Spectrum garis dihasilkan oleh gas-gas
bertekanan rendah yang dipanaskan. Spectrum ini terdiri dari garis-garis cahaya
monokromatis dengan panjang gelombang tertentu yang merupakan karakteristik
dari unsur yang menghasilkan spectrum tersebut. Spectrum pita dihasilkan oleh
gas-gas dalam keadaan molekuler, misalnya gas H2, N2, O2, dan CO. spectrum yang
dihasilkan berupa kelompok-kelompok garis yang sangat rapat sehingga
membentuk pita-pita. Spectrum kontinu adalah spectrum yang terdiri atas cahaya
dengan semua panjang gelombang, walaupun dengan intensitas yang berbeda.
Spectrum ini dihasilkan oleh zat padat, zat cair, dan gas yang berpijar.

Page
9

Gambar spectrum garis emisi atom hydrogen, helium, neon, sodium, dan raksa

Spektrum absorpsi adalah spektrum yang terjadi karena penyerapan

panjang gelombang tertentu oleh suatu zat terhadap radiasi gelombang


elektromagnetik yang memiliki spectrum kontinu. Spectrum ini terdiri dari
sederetan garis-garis hitam pada spectrum kontinu. Contoh spectrum absorpsi
adalah spectrum matahari. Secara sepintas spectrum matahari terlihat seperti
spectrum kontinu. Akan tetapi, jika dicermati akan tampak garis-garis teranggelap yang disebut garis-garis franhoufer. Adanya garis-garis franhoufer
disebabkan cahaya putih dari bagian inti matahari diserap oleh atom-atom atau
molekul-molekul gas dalam atmosfer matahari maupun atmosfer bumi.

Page
10

9.7 ENERGI IONISASI DAN


AFINITAS ELEKTRON

Energi Ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi terendah yang dibutuhkan
sebuah atom untuk dapat melepaskan elektron valensinya. Hasil
eksperimen untuk energi ionisasi yang dilakukan pada unsur-unsur
golongan IA menunjukkan bahwa energi ionisasi dari logam Litium (Li)
sampai dengan Cesium (Cs) menurun.
Pengertian Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan salah satu sifat keperiodikan unsur.
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan oleh suatu atom
(dalam wujud gas) ketika menangkap satu elektron membentuk ion
negatif. Karena energi dilepas, maka harga afinitas elektron diberi
tanda minus.
Afinitas Elektron dalam Tabel Periodik

Nilai
afinitas elektron untuk beberapa unsur dalam satu golongan dan satu
periode tidak teratur. Sebagai contoh, unsur-unsur dalam golongan
IIIA, IVA, dan VA. Meskipun demikian, secara umum keperiodikan
Page
11

afinitas elektron dalam tabel periodik adalah dalam satu periode, dari
kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung semakin besar. Adapun
dalam satu golongan, dari bawah ke atas, afinitas elektron cenderung
semakin besar .

BAB 3
Neutron dan proton yang menyusun inti, juga partikellain yang
mungkin mendekatinya, diatur oleh beberapa interaksi. Gaya inti kuat
yang tidak teramati pada skala makroskopis, merupakan gaya yang
paling kuat pada rentang subatomik. Gaya elektrostatis juga cukup
signifikan, sedangkan gaya inti lemah kurang signifikan. Sistem kerja
gaya-gaya ini sangat kompleks. Beberapa konfigurasi partikel dalam
suatu inti memiliki sifat bahwa apabila terjadi pergeseran relatif kecil,
partikel dapat jatuh dalam susunan energi yang lebih rendah.
Sejumlah peluruhan memerlukan energi aktivasi khusus. Dalam kasus
inti atom, gangguan kecil datang dari fluktuasi vakum kuantum. Suatu
inti (atau setiap sistem yang tereksitasi dalam mekanika kuantum)
dapat meluruh secara spontan. Transformasi yang dihasilkan dapat
mengubah strutur. Kebanyakan reaksi inti alamiah jatuh dibawa
peluruhan radioaktif, dimana suatu inti yang tidak stabil dan meluruh
setelah interval yang acak. Proses yang paling umum melalui
pemancaran alfa, beta, dan gamma.
11.1 INTI ATOM

Page
12

Inti atom

Inti atom terdiri atas proton dan neutron yang terikat bersama pada
pusat atom. Secara kolektif, proton dan neutron tersebut disebut
sebagai nukleon (partikel penyusun inti). Diameter inti atom berkisar
antara 1015 hingga 1014m.Jari-jari inti diperkirakan sama
dengan
fm, dengan A adalah jumlah nukleon.Hal ini sangatlah
kecil dibandingkan dengan jari-jari atom. Nukleon-nukleon tersebut
terikat bersama oleh gaya tarik-menarik potensial yang disebut gaya
kuat residual. Pada jarak lebih kecil daripada 2,5 fm, gaya ini lebih
kuat daripada gaya elektrostatik yang menyebabkan proton saling
tolak menolak.

11.1.1 Simbol Atom


Simbol Atom
Partikel-partikel penyusun inti disebut nukleon atau nuklida yang terdiri atas
proton dan neutron. Setiap atom atau unsur yang berbeda mempunyai jumlah
proton yang berbeda dengan intinya. Bilangan yang menunjukkan banyaknya
proton yang dimiliki oleh sebuah atom disebut nomor atom (diberi Iambang Z).
Bilangan yang menunjukkan banyaknya nukleon (proton dan neutron) disebut
nomor massa (diberi Iambang A).
Berbagai Isotop dibedakan dengan menggunakan sumbu atom.
X = simbol atom
A = nomor massa
Z = nomor atom (menunjukkan jumlah proton atau elektron dalam suatu atom)
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
A = n + p (massa atom merupakan jumlah dari massa proton + massa neutron)
Di alam banyak terdapat unsur yang memiliki nomor atom (Z) yang sama tetapi
nomor massa (A)
Unsurunsur di atas disebut isotop. Isotop adalah atomatom yang mempunyai
nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda.
Selain isotop, kita mengenal kelompok nuklida Iain yaitu isoton, isobar, dan
isotop-isotop.
a. Isoton, yaitu nuklidanuklida yang mempunyai jumlah neutron sama tetapi
nomor massa berbeda.
Page
13

b. Isobar, yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa sama tetapi nomor
atom berbeda.

11.1.2 Energi Ikatan Inti


Energi Ikat Inti (E)
Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan ilustrasi dari teori
Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
E = mc2
Dengan m dalam kg, c = 3 x 108 m/s, dan E dalam joule (J). Jika m dinyatakan
dalam satuan sma, energi ikat inti memenuhi persamaan berikut.

E = m 931,5 MeV
Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan
untuk memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya.

Energi ikat inti belum menggambarkan kestabilan suatu nuklida. Perkiraan


tentang kestabilan inti dapat dilakukan dengan memperhatikan energi ikat ratarata per nukleon Eaveyang besarnya dapat dihitung melalui persamaan di samping.

11. 1. 3 Hubungan Energi Ikat dan Stabilitas Inti

1. Kesetaraan massa dan energi


Massa atom dinyatakan dalam atomic mass unit (u),dalam sumber lain massa
atom sering dinyatakan dalam sma ataupun amu, namun disini dinyatakan dalam
u. 1 u didefinisikan sebagai:
Page
14

1 atomic mass unit (u) =

Massa isotop karbon-12

adalah

massa isotop karbon-12

. Jadi 1 atomic massa

unit (u) adalah

1 atomic mass unit (u) =

1 atomic mass unit (u) =

Dengan memasukkan nilai 1 u dan nilai kecepatan cahaya (c) kedalam persamaan
kesetaraan massa dan energi Einstein,

11.1.4 Gaya Inti


Di dalam inti atom terdapat interaksi gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik
antara nuklida-nuklida (proton dan neutron). Namun, besar gaya gravitasi ini bisa
diabaikan dibandingkan dengan besarnya gaya tolak-menolak secara listrik (gaya
coulomb) antarproton.
Karakteristik gaya inti ini antara lain adalah sebagai berikut :
1.gaya inti merupakan gaya tarik menarik ,yang lebih besar dari gaya coulomb
dalam inti atom
2.gaya inti bekerja pada kisaran jarak yang sangat pendek . ini artinya,nuklidanuklida berinteraksi hanya dengan nuklida terdekatnya
3.gaya inti bekerja diantara dua proton ,dua neutron,atau antara proton dan
neutron

11.2 RADIOAKTIVITAS
Page
15

11.2.1 KESTABILAN INTI DAN PELURUHAN


Kestabilan Inti dan Peluruhan Radioaktif. Kestabilan inti atom dapat ditinjau dari
aspek kinetika dan energitika. Kestabilan secara energitika ditinjau dari aspek
energi nukleosintesis dihubungkan dengan energi komponen penyusunnya (proton
dan neutron), disebut energi ikat inti. Kestabilan secara kinetika ditinjau
berdasarkan kebolehjadian inti meluruh membentuk inti yang lain, disebut
peluruhan radioaktif.
2. Peluruhan Radioaktif

Peluruhan radioaktif adalah peristiwa spontan emisi beberapa partikel dan


radiasi elektromagnetik dari suatu inti atom tidak stabil menuju inti yang stabil.
Peluruhan radioaktif diketahui merupakan suatu peristiwa eksoergik (pelepasan
energi). Pada proses peluruhan inti berlaku Hukum Kekekalan Energi, Momentum,
Massa, dan Muatan.

11.2.2 PEMANCARAN PARTIKEL


Peluruhan alfa terjadi karena inti induk memiliki nomor massa A besar (A>150).
Inti atom tak stabil yang mengalami peluruhan alfa akan mengalami pengurangan
empat nomor massa dan dua nomor atom sehingga menyebabkan terjadinya
reduksi ukuran inti.
Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan
menjadi energi kinetik partikel alfa (inti helium) dan inti anak.
Proses peluruhan alfa memenuhi:

11. 2. 3 PELURUHAN PARTIKEL ()

Peluruhan beta terjadikarenaintiindukmemilikijumlah neutron yang


lebihbanyakdaripadajumlahprotonnya.
Page
16

Untukmencapaikestabilan, intiindukakanmengubah neutron menjadi proton


denganmemancarkanpartikel
Inti yang mengalamipeluruhan beta akanmengalamipenambahannomor atom
sebesar 1, dengannomormassatetap.

Proses peluruhan beta memenuhi:

11.2.4 PEMANCARAN SINAR


-

Peluruhan gamma terjadi karena inti memiliki energi yang berlebih, yakni saat inti
atom berada dalam keadaan tereksitasi.
Peluruhan gamma terjadi ketika inti atom tereksitasi kembali ke keadaan yang
stabil.
Peluruhan gamma biasanya menyertai peluruhan alfa dan beta.
Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja tanpa mengubah susunan inti,
karena sinar gamma tidak memiliki massa maupun muatan.

Proses peluruhan gamma memenuhi:

11.2.5 DERET RADIOAKTIF


Inti radioaktif tidak selalu meluruh dan menghasilkan inti anak yang stabil.
Seringkali inti anak juga tidak stabil, sehingga terjadi peluruhan berikutnya yang
juga belum tentu stabil.
Kita mengenal 4 macam radioaktif, yaitu deret thorium, deret neptunium, dan

deret aktinium.

Deret Thorium

Deret Thorium merupakan deret yang diawali unsur 92Th232 (inti induk) dan
diakhiri unsur 87Pb208 sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 7 peluruhan
dan 5 peluruhan . Deret ini disebut juga deret (4n), karena deret Thorium
memiliki nomor massa yang dinyatakan oleh bilangan 4n, dengan n adalah
bilangan bulat positif.
Page
17

- Deret Neptunium
Deret Neptunium merupakan deret yang diawali unsur (inti induk) dan diakhiri
unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 8 peluruhan dan 5
peluruhan . Deret ini disebut juga deret (4n+1).

- Deret Uranium

Deret Uranium merupakan deret yang diawali unsur (inti stabil) dan diakhiri
unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan dan 7
peluruhan . Deret ini disebut juga deret (4n+2).
- Deret Aktinium
Deret Aktinium merupakan deret yang diawali unsur (inti induk) dan diakhiri
unsur sebagai yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan dan 6 peluruhan .
Deret ini disebut juga deret (4n+3).

11.2.6 AKTIVITAS RADIOAKTIF


Aktivitas radioaktif R didefinisikan sebagai laju perubahan inti radioaktif, dan secara
matematis dapat dituliskan sebagai,

Setiapintiradioaktifmemilikipeluanguntukmeluruhsebesar
yang
disebut konstantapeluruhansehinggaaktivitasradioaktifdapatjugadinyatakansebagai
........................(9)
dengan R

= aktivitaspeluruhan (partikel/sekon = becquerel)


= konstantapeluruhan (/s)

= jumlahpartikelpadasaattertentu

Apabila persamaan-persamaan diatas digabungkan dan kemudian dilakukan operasi


integral akan diperoleh

Page
18

.................(10)
Dengan N

= jumlahintiradioaktifsetelahpeluruhan
= jumlahintiradioaktifmula-mula

= bilangan natural (e = 2,718)


= konstantapeluruhan

= waktupeluruhan

11. 2. 7 WAKTU PERO


Waktu paru adalah waktu yang diperlukan untuk peluruhan sehingga jumblah
inti setelah peluruhan tinggal setengah dari jumlah inti mula-mula, atau
waktu yang diperlukan untuk peluruhan sehingga aktivitas peluruhan tinggal
setengah dari aktivitas mula-mula.
Pada
Pada
Pada
Pada

t
t
t
t

=
=
=
=

0 jumlah inti sisa = N0


T jumlah inti sisa = N0
2T jumlah inti sisa = ( N0) = N0
3T jumlah inti sisa = ( No) = 1/8 No

Page
19

11.3 BAHAYA RADIASI


Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi alam dan radiasi buatan. Radiasi alam
dapat berupah tadiasi kosmis, yaitu radiasi yang berasal dari luar angkasa ke
bumi, serta radiasi dari bahan radio aktif pada berbagai materi disekitar kita.
Radiasi buatan merupakan radiasi hasil rekayasa manusia. Baik radiasi alam
maupun buatan dapat berbahaya bagi manusia jika radiasi tersebut mengionisasi
dan dosinya cukup untuk merusak sel-sel manusia sehingga dapat terjadi kelainan
sel pada manusia.
Contoh akibat kelainan sel tersebut, adanya kanker dan tumor.

Dosis Serapan Radiasi


Inti atom yang meluruhakanmemancarkanradiasi. Apabilasuatubahandenganmassa m
terkenaradiasimakaenergiradiasi E akandiserapbahantersebut. Jumlahenergiradiasi yang
diserapolehsatusatuanmassabahandinamakan dosisserap.Besarnyadosisserap D
dapatdirumuskan:

Keterangan,
D : dosisserap, satuan Gray (Gy)
E : energiradiasi yang diserap, satuan joule (J)
m : massabenda yang terkenaradiasi, satuan kilogram (kg)

Dosis Serapan Ekivalen


Dosisekivalenmerupakanperkaliandosisserapdanfaktorbobotradiasi.Faktorbobotra
diasiadalahbesaran yang
merupakankuantisasiradiasiuntukmenimbulkankerusakanpadajaringan/organ.
Satuandosisekivalenadalah
-SI = Sievert (Sv)
-Satuan lama = Radiation Equivalen Men (Rem)
Page
20

Dimana 1 Sievert (Sv) = 100 rem


Dosisserap yang samatetapiberasaldarijenisradiasi yang
berbedaternyatamemberikanakibatatauefek yang
berbedapadasistemtubuhmakhlukhidup. Makin
besardayaionisasimakintinggitingkatkerusakanbiologi yang
ditimbulkannya.Besaranygmerupakanjumlahradiasiuntukmenimbulkankerusakanp
adajaringan/organ dinamakanFaktorbobotradiasi(Wr)
Faktorbobotradiasisebelumnyadisebutdenganfaktorkualitas (QF),
Sedanguntukaplikasi di bidangradiologidinyatakandengan relative biological
effectiveness (RBE)
Rumusdosisekivalen :

keterangan :
H = dosisekivalen
D = dosisserap
Wr = Faktorbobotradiasi

Lajudosisekivalen
Lajudosisekivalenadalahdosisekivalen per satuanwaktu
Satuanlajudosisekivalen :
-SI = sievert/jam (Sv/jam)
-Satuan lama = Radiation Equivalen Men/jam (Rem/jam)

Sampah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi
radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan
(Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi
tersebut digunakan di dalam peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah
radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat
digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau
Page
21

peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena


pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion .

11.4 ALAT-ALAT PENDETEKSI


RADIOAKTIVITAS
Radioaktivitas tidak bisa dideteksi secara langsung oleh indera kita, maka
pendeteksian harus dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan yang disebut
detektor. prinsip kerja detektor radiasi didasarkan pada peristiwa ionisasi atau
pun eksitasi atom-atom ketika dikenai partikel-partikel berenergi tinggi. Seperti
telah kita ketahui, partikel alfa dan beta adalah partikel yang bermuatan listrik
dan memiliki energi, sehingga bisa menghasilkan efek ionisasi atau eksitasi. Sinar
gamma, walaupun tidak bermuatan listrik, tetap dapat menimbulkan ionisasi,
karena sinar gamma bisa melepaskan elektron atom-atom.
Salah satu detektor radiasi yang paling umum digunakan Geiger Counter (tabung
geiger), yang dikembangkan oleh Hans Geiger.
Suatu tegangan listrik 800-1000 V diberikan pada elektrode kawat dan elektrode
luar (tabung). Tabung berisi suatu gas (misalnya argon) pada tekanan rendah.
Ketika suatu partikel pengion memasuki tabung, partikel tersebut akan
mengionisasikan beberapa atom gas tersebut. Elektron yang dibebaskan tertarik
dan dipercepat ke arah kutub positif (anode). Di perjalanannya, elektron ini
mengionisasikan atom gas lain, sehingga terjadi proses pelipatgandaan elektron
yang dibebaskan. Elektron-elektron ini menghasilkan pulsa listrik yang bisa
dideteksi secara elektronika. Bahkan pulsa ini juga bisa dikonversikan menjadi
suara, sehingga terdengar bunyi jarum jam.
Metode pendeteksian yang lain adalah dengan detektor sintilasi. Dalam detektor
ini, atom-atom fosfor dieksitasikan oleh partikel-partikel yang menumbuknya.
Ketika atom-atom tersebut kembali ke keadaan dasarnya, dihasilkan suatu radiasi
gelombang cahaya tampak. Cahaya ini dikonversikan menjadi apa yang disebut
fotoelektron. Selanjutnya, fotoelektron ini diperkuat oleh tabung photomultiplier
yang terdiri dari deretan elektrode-elektrode dengan potensial listrik yang
bertahap semakin besar (meningkat). Jadi, prinsip dasarnya adalah memperbesar
pulsa listrik yang dihasilkan, sehingga akhirnya bisa dideteksi dengan lebih baik.
Metode pendeteksian lain yang digunakan adalah dengan melihat secara visual
jejak-jejak partikel, misalnya dalam detektor kamar kabut, detektor kamar
gelembung, dan detektor percikan. Didalam detektor kamar kabut digunakan uap
yang sangat dingin. Uap ini kemudian mengembun menjadi tetesan-tetesan
Page
22

radiasi. Akibatnya, sepanjang lintasan partikel radiasi akan terlihat jejak-jejak


nyata.

Dalam kamar gelembung, digunakan suatu cairan yang dipanaskan sehingga bisa
mendidih. Ion-ion yang dihasilkan sepanjang lintasan partikel radiasi menjadi
tempat bagi terbentuknya gelembung-gelembung. Ketika suatu medan magnet
diberikan pada kamar gelembung ini, partikel-partikel bermuatan dibelokkan
dengan kemiringan pembelokkan yang berbeda-beda.
Sinar gamma tidak meninggalkan jejak di dalam kamar gelembung. Namun,
keberadaannya dapat dideteksi secara tidak langsung dengan detektor percikan.
prinsip dasarnya adalah sebagai berikut.
Suatu partikel bermuatan bergerak melewati sepasang elektrode yang memiliki
beda potensial yang tinggi yang berada di dalam suatu gas. Partikel bermuatan ini
menyebabkan terionisasinya molekul-molekul gas, sehingga akan terlihat
percikan-percikan diantara kedua elektrode ketika elektron yang dilepaskan
bergerak ke elektrode positif. Rangkaian percikan menunjukkan lintasan partikel
radiasi.
Bahan-bahan semikonduktor juga bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi
radioaktif. Detektor semacam ini disebut detektor zat padat atau detektor
semikonduktor. Ketika suatu radiasi mengenai bahan semikonduktor, akan
dihasilkan pasangan elektron-lubang (disebut ionisasi zat padat). dengan
memberikan suatu beda potensial pada bahan zat padat ini, akan dihasilkan sinyal
listrik yang kemudian bisa diperbesar untuk diukut. Detektor zat padat memiliki
kemampuan deteksi yang tinggi dengan sangat cepat.

BAB 4
Page
23

Mayoritas fenomena sehari-hari tidak melibatkan gravitasi dan


elektromagnetisme. Dari gaya-gaya fundamental, ini merupakan gaya terlemah
tetapi gaya inti kuat dan gaya inti lemah yang secara esensial merupakan gaya
rentang pendek sehingga tidak berperan di luar ini atom. Inti atom secara umum
berjauhan karena mengandung muatan listrik positif sehingga saling tolakmenolak jadi,dalam lingkungan biasa tidak bersingguan. Sejumblah reaksi adalah
reaksi inti berlawanan dengan reaksi kimia yang melibatkan perubahan susunan
elektron terluar dari suatu atom.beberapa reaksi inti melibatkan sumber energi
luar dalam bentuk tumbukan dengan partikel lain.bagaimanapun,ini bukanlah
peluruhan,,namun lebih kepada reaksi inti induksi. Reaksi fisi dan fusi juga
termasuk reaksi inti induksi. Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan
reaksi inti atom. Aplikasinya mulai dari detektor asap sampai reaktor nuklir,
senjata ringan sampai senjata nuklir. Terdapat banyak masyarakat yang peduli
tentang implikasi yang mungkin, dan setiap aplikasi teknologi nuklir dibahas
secara hati-hati.

12.1 REAKSI INTI

Reaksi Inti Pengertian Unsur radioaktif, inti-intinya meluruh menjadi inti


yang lain yang lebih stabil. Padaperistiwa peluruhan radioaktif inti-inti berubah
dengan sendirinya tanpa dipengaruhi atauberlangsung secara alami. Tetapi
sebenarnya perubahan inti-inti radioaktif juga dapatdilakukan dengan cara
menembakkan partikel-pertikel yang mempunyai energi cukupsehingga
berlangsung reaksi pada unsur yang ditembaki. Reaksi yang terjadi
dinamakanreaksi nuklir. Jadi reaksi inti atau reaksi nuklir adalah proses yang
terjadi apabila partikel-pertikel nuklir (nukleon atau inti atom) saling mengadakan
kontak atau proses perubahanyang terjadi dalam inti atom akibat tumbukan
dengan partikel lain atau berlangsung dengansendirinya.Dalam reaksi inti berlaku
beberapa hukum kekekalan, antara lain:1. Hukum kekekalam muatan Z = tetap2.
Hukum kekekalan massa dan energi MA.C2 + ma.C2 + Ka = MB.C2 + Mb.C2 + Kb +
Kb MA.C2 + ma.C2 = MB.C2 + Mb.C2 + Q Dimana Q = energi reaksi = KB + Kb Ka
(Energi kinetik) Bila Q > 0 reaksi ekso energi Q < 0 reaksi endo energi3. Hukum
kekekalan nomor massa A = tetap4. Hukum kekekalan momentum sudut inti I =
tetap5. Hukum kekekalan paritas = tetap6. Hukum kekekalan momentum linier
P = tetap Partikel yang digunakan untuk menembaki inti-inti radioaktif agar
terjadi reaksinuklir adalah partikel , partikel , sinar , netron, proton dan
deuteron. Pada peristiwa reaksi.
Page
24

3. nuklir, inti yang ditembaki akan berubah menjadi inti yang lain disertai
pelepasan partikellain dan energi. Besarnya energi yang terbentuk pada peristiwa
reaksi sama dengan selisihmassa mula-mula dengan massa akhir. Persamaan
Reaksi Inti Misalkan pada percobaan reaksi inti dalam sebuah laboratorium
ditembakan seberkaspartikel a berenergi tinggi pada inti sasaran X.

Setelah reaksi inti terjadi, terbentuk inti baru Ydan sebuah partikel b.a X Y b
QEnergi sebelum reaksi = energi sesudah reaksiEnergi reaktan= energi produk +
energi reaksiEnergi reaksi = energi reaktan energi produkQ ma mX mY mb 931
MeV / sma Pengertian Fisi Nuklir Reaksi fisi (pembelahan) adalah reaksi yang
terjadi pada inti berat yang ditumbukoleh sebuah partikel (umumnya neutron)
kemudian membelah menjadi dua inti baru yanglebih ringan.

Proses Fisi Nuklir Pada reaksi tersebut, inti atom menangkap netron dan
menghasilkan keadaan inti yangsangat labil dan dalam waktu yang singkat inti
tersebut akan membelah menjadi belahan intiutama disertai munculnya dua atau
tiga netron-netron baru. Ukuran dari kedua pecahan hasil reaksi tidak tetap,
dengan kemungkinan terbesarpecahan yang satu memiliki nomor massa sekitar
90 dan yang lain sekitar 140. Energi yangdibebaskan dalam fisi, sebagian besar
akan berubah menjadi energi kinetik dari keduapecahan itu yaitu sekitar 80
persen, sedangkan yang 20 persen muncul dalam bentukpeluruhan (beta dan
gamma) serta energi kinetik sejumlah netron yang terpancar pada prosesfisi.
Sebagai contoh pada peluruhan Uranium yang sering terjadi adalah:Salah satu
contoh peluruhan Uranium yang ditampilkan dalam bentuk gambar.

12.2 PEMBUATAN ISOTOP


RADIOAKTIF
Page
25

Isotop radioaktif dapat dibuat melalui reaksi inti dengan menembakan neutron
atau partikel

pada isotop stabil (non-radioaktif). Sebagai contoh, perhatikan

reaksi inti yang melibatkan reaksi inti stabil emas (Au) dan kobalt (Co) berikut.
1
o

4
2

197
79

59
27

Au

Co

(stabil)
(stabil)

198
79

Au

61
29

Cu

(radioaktif)
1
2

+2

(radioaktif)

12. 3 REAKSI FISI

Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat mnjdi dua buah inti lain yang lebih
ringan dan disertai dengan pelepasan energi yang besar. Reaksi fisi terjadi apabila
suatu inti berat ditembak dengan neutron, deutron, partikel
235
92

. Sebagai contoh, inti uranium

, partikel , atausinar

ditembak dengan neutron lambat akan

menghasilkan kemungkinan reaksi sebagai berikut


1
0

235
92

236
92

133
51

Sb

99
41

1
0

235
92

236
92

140
54

Xe

94
38

Sr

+2

1
0

1
0

235
92

236
92

141
56

Ba

92
36

Kr

+3

1
0

U
U
U

U
U
U

Nb

+4

1
0

n
n

+E
+E
+E

Setiap kali terjadi reaksi fisi dihasilkan rata-rata 2,5 neutron cepat. Neutron yang
terbentuk akan diserap oleh inti uranium untuk mengadakan pembelahan lagi, dan
demikian seterusnya sehingga terjadi reaksi terus menerus sampai inti uranium
habis. Peristiwa reaksi ini disebut reaksi berantai. Reaksi berantai yang tidak
Page
26

terkendali akan menghasilkan ledakan energi yang sangat dahsyat, seperti pada
bom atom. Pada reaktor nuklir, reaksi berantai ini dapat dikendalikan sehingga
dapat dimanfaaatkan sebagai pusat pembangkit tenaga listrik. Dalam reaktor
nuklir, neutron-neutron yang dihasilkan oleh reaksi fisi berantai dijaga popilasinya,
sehingga jumlahnya terbatas dan bsa dikendalikan. Jadi didalam reaktor atom
digunakan reaksi fisi berantai yang terkendali.

12. 4 REAKSI FUSI


Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua buah inti ringan mnjdi inti yang lebih
berat dan disertai dengan pelepasan energi. Pada reaksi fusi diperlukan energi
yang sangat besar dan pada suhu yang sangat tinggi (dalam orde

108

K)

sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Contoh reaksi fusi adalah
reaksi yang terjadi pada Matahari dan bintang serta pada bom hidrogen.
2
1

2
1

2
1

2
1

3
1

2
1

3
2

He

2
1

4
2

He

1
1

H
1
0

1
0

+ 4 MeV
+ 3,3 MeV
+ 17,6 MeV

Meskipun energgi yang dihasilkan oleh reaksi fisi jauh lebih besar tetapi
ketersediaan hidrogen di alam sangat melimpah, energi per satuan massanya
lebih besar sebab massa partikel-partikel yang terlibat lebih kecil. Selain itu, fusi
nuklir dapat juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif yang bebas polusi zat
radioaktif.

Page
27

12.5 REAKTOR NUKLIR

Reaktor nuklir adalah alat tempat terjadinya reaksi inti berantai baik
fisi atau fusi yang terkendali. Hingga saat ini hanya reaktor fisi yang
telah beroprasi.
12. 5. 1 Reaktor Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan nuklida radioaktif menjadi
nuklida-nuklida dengan nomor atom mendekati stabil. Pembelahan
nuklida ini disertai pelepasan sejumlah energi dan sejumlah neutron.
Jika inti 235-U dibombardir dengan neutron, akan dihasilkan inti-inti
atom yang lebih ringan, disertai pelepasan energi, juga pelepasan
neutron sebanyak 2 hingga 3 buah. Jika neutron dari setiap reaksi fisi
bereaksi lagi dengan inti 235U yang lain, intiinti ini akan terurai dan
melepaskan lebih banyak neutron, Reaksi ini disebut Reaksi Berantai
(Chain Reaction).
Reaksi Fisi Reaksi berantai : sederetan reaksi fisi yang
berlangsung spontan dan serta merta, disebabkan oleh neutron yang
dilepaskan dari reaksi fisi sebelumnya bereaksi lagi dengan inti-inti
yang lain. Oleh karena satu reaksi fisi dapat menghasilkan 3 neutron,
jumlah inti yang melakukan fisi berlipat secara cepat.
Reaktor Fisi Nuklir
Reaktor fisi adalah reaktor yang memanfaatkan pemecahan suatu
atom berat menggunakan neutron , sub-atom , yang dipercepat
sehingga melepaskan suatu energi.
Merupakan suatu tempat untuk melangsungkan reaksi berantai dari
reaksi fisi yang terkendali. Energi yang dihasilkan dari reaktor ini
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi nuklir
Reaktor Fisi Nuklir
Pipa-pipa berisi bahan bakar radioaktif dan batang pengendali
neutron yang disisipkan ke dalam pipa bahan bakar nuklir tersebut
Dalam reaktor air ringan (H2O), pipa bahan bakar berisi uranium
yang berpotensi melangsungkan reaksi fisi
Uranium yang digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir
mengandung isotop 235U sekitar 3%. Skema Bagian Ini Reaktor Nuklir
Bagian-Bagian Reaktor Nuklir
Page
28

Bagian-Bagian Reaktor Nuklir 1. Bahan Bakar Bahan Fisil Bahan


Fertil
suatu unsur/atom yang langsung dapat memberikan reaksi
pembelahan apabila dirinya menangkap neutron
Contoh : 92U233 & 92U235
suatu unsur/atom yang setelah menangkap neutron tidak dapat
langsung membelah, tetapi membentuk bahan fisil
Contoh : 90Th232, 92U238
- Bagian-Bagian Reaktor Nuklir 2. Bahan Moderator
Fungsi : Untuk memperlambat gerakan neutron, pada beberapa tipe
nuklir juga berfungsi sebagai pendingin.
Pada reaksi fisi, neutron yang menyebabkan reaksi pembelahan
adalah neutron thermal (0.025 eV), sedangkan neutron yang berasal
dari reaksi pembelahan energinya 2 MeV.
Yang menyebabkan reaksi fisi adalah neutron yang lambat.
Moderator yang dipakai umumnya air berat (2H2O), air ringan
(1H2O), atau grafit.
- Bagian-Bagian Reaktor Nuklir 3. Pendingin Reaktor (Coolant)
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas hasil
fisi dari dalam elemen bakar untuk dipindahkan /dibuang ke tempat
lain/lingkungan melalui perangkat penukar panas.
Berupa cairan atau gas yang mengalir sepanjang inti reaktor dan
memindahkan panas dari dalam keluar
Contoh : H2O, D2O, Na cair, gas He
- Bagian-Bagian Reaktor Nuklir 4.Batang Kendali Reaktor Fungsi :
sebagai pengendali jalannya operasi reaktor agar laju
pembelahan/populasi neutron di dalam teras reaktor dapat diatur
sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki.
untuk memadamkan reaktor/ menghentikan reaksi pembelahan
- Bagian-Bagian Reaktor Nuklir 5. Perangkat Detektor
Merupakan komponen penunjang yang diperlukan di dalam reaktor
nuklir.
Semua informasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang
meliputi popularitas neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain
hanya dapat dilihat melalui detektor yang dipasang di dalam teras.
Bagian-Bagian Reaktor Nuklir 6. Reflektor Merupakan bahan
pemantul neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan
dengan kecepatan tinggi ke segala arah. sehingga neutron-neutron
yang lolos akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk
Page
29

dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya. 7. Perisai Reaktor


Berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos
dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor
Bagian-Bagian Reaktor Nuklir 8. Perangkat Penukar Panas
Berfungsi sebagai sarana pengalihan panas dari pendingin primer,
yang menerima panas dari elemen bakar, untuk diberikan pada fluida
pendingin yang lain (sekunder).
menggunakan air ringan (H2O) baik itu sebagai pendingin maupun
moderator. Reaktor Air Tekan (Pressurized Water Reactor, PWR) b.
Reaktor Air Didih (Boiling Water Reactor, BWR)
Tipe-Tipe Reaktor 1. Reaktor Air Ringan (Light Water Reactor,
LWR)
Tipe-Tipe Reaktor 2. Reaktor Air Berat (Heavy Water Reactor,
HWR) Reaktor Air Berat Tekan (Pressurized Heavy Water Reactor,
PHWR) Reaktor Air Berat Pendingin Gas (Heavy Water Gas Cooled
Reactor, HWGCR)
Tipe-Tipe Reaktor 3. Reaktor Air Berat Pembangkit Uap (Steam
Generated Heavy Water Reactor, SGHWR) 4. Reaktor Grafit a.
Reaktor tipe GCR (Gas Cooled Reactor atau reaktor berpendingin gas)
dan AGR (Advance Gas Reactor atau reaktor gas maju ) b. Reaktor
tipe LWGR (Light Water Graphite Reactor atau reaktor grafit
berpendingin air ringan).
KESIMPULAN
Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan nuklida radioaktif menjadi
nuklida-nuklida dengan nomor atom mendekati stabil. Pembelahan
nuklida ini disertai pelepasan sejumlah energi dan sejumlah neutron.
Reaksi fisi merupakan salah satu prinsip kerja dari penerapan reaktor
nuklir yang kemudian dibagi kedalam beberapa tipe utama yaitu
Reaktor Air Ringan, Reaktor Air Berat, Reaktor Air Berat Pembangkit
Uap, Reaktor Grafit, Reaktor Pembiak Cepat dan Reaktor Temperatur
Tinggi Berpendingin Gas.

12. 5 . 2 Reaktor Fusi


ketersediaan bahan bakar deuterium yang lebih mudah diperoleh (diekstrak dari air laut),
tidak Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa depan
yang menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, sangat efisien, bersih dari
Page
30

polusi, tidak akan menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan
sampah radioaktif yang merisaukan seperti pada reaktor fisi nuklir.
Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum dioperasikan secara komersial. Prototip
reaktor-reaktor fusi saat ini masih dalam tahap eksperimentasi pada beberapa
laboratorium di USA dan di beberapa negara maju lainnya. Suatu konsorsium dari USA,
rusia, Eropa dan Jepang telah mengajukan pembangunan suatu reaktor fusi yang disebut
International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) di Cadarache (Perancis) untuk
menguji kelayakan dan keberlanjutan penggunaan reaksi fusi untuk menghasilkan energi
listrik.
Reaktor-reaktor nuklir yang saat ini dioperasikan untuk menghasilkan energi (listrik)
merupakan reaktor fisi nuklir. Dalam reaktor fisi nuklir energi diperoleh dari pemecahan
satu atom menjadi dua atom. Dalam reaktor-reaktor fisi nuklir konvensional, neutron
lambat yang menumbuk inti atom bahan bakar (umumnya Uranium) menghasilkan inti
atom baru yang sangat tidak stabil dan hampir seketika pecah menjadi dua bagian (inti)
dan sejumlah neutron dan energi yang besar. Pecahan hasil reaksi fisi tersebut
merupakan sampah radioaktif dengan waktu paruh yang sangat panjang sehingga
menimbulkan masalah baru pada lingkungan.
Dalam reaksi fusi nuklir dua inti atom ringan bergabung menjadi satu inti baru. Dalam
suatu reaktor fusi, inti-inti atom isotop hidrogen (protium, deuterium, dan tritium)
bergabung menjadi inti atom helium dan netron serta sejumlah besar energi. Reaksi fusi
ini sejenis dengan reaksi yang terjadi di dalam inti matahari dan bersifat jauh lebih
bersih, lebih aman, lebih efisien dan menggunakan bahan bakar yang jauh lebih
berlimpah dibandingkan dengan reaksi fisi nuklir.
Persyaratan untuk terjadinya reaksi fusi nuklir:
suhu awal yang sangat tinggi (di atas 100 juta kelvin)
tekanan yang sangat tinggi
Suhu setinggi yang dipersyaratkan tersebut dapat dicapai dengan bantuan microwaves
dan laser. Pada suhu setinggi ini elektron-elektron atom terpisah dari intinya dan
terbentuk wujud plasma. Inti-inti atom yang akan bergabung memiliki muatan listrik
sejenis (positif) sehingga tolak-menolak sehingga diperlukan energi yang sangat besar
(suhu tinggi) agar mereka dapat mengatasi tolakan listrik. Reaksi fusi baru dapat terjadi
jika inti-inti atom tersebut dapat didekatkan hingga jarak 10 15 m (seper satu juta miliar
meter). Pada jarak ini baru terjadi ikatan nuklir yang mampu mengatasi tolakan listrik
dari kedua inti atom yang akan berfusi tersebut.
Tekanan yang sangat tinggi digunakan untuk mendekatkan inti-inti atom yang akan
digabungkan. Persyaratan ini dicapai dengan bantuan medan magnet yang sangat kuat
(yang dihasilkan oleh arus listrik dalam superkonduktor) dan dengan bantuan laser
dengan daya tinggi.
Teknologi terkini baru mencapai suhu dan tekanan yang mampu menghasilkan fusi
antara deuterium dan tritium Fusi antara deuterium dan deuterium memerlukan suhu
Page
31

dan tekanan yang lebih tinggi. Reaksi fusi yang kedua inilah yang menjadi tumpuan
reaktor fusi nuklir masa mendatang, karenaradioaktif dan menghasilkan energi yang
lebih tinggi.

Secara teknis ada dua cara untuk mencapai persyaratan suhu dan tekanan yang
dipersyaratkan untuk terjadinya reaksi fusi, yaitu:
menggunakan medan magnet dan medan listrik yang sangat kuat untuk
memanaskan dan memampatkan plasma hidrogen. ITER di Perancis menggunakan
metode yang lebih dikenal sebagai metode Magnetic confinement ini.
menggunakan berkas laser atau berkas ion untuk memanaskan dan
memampatkan plasma hidrogen. Metode ini (Inertial confinement) digunakan dalam
pusat penelitian reaktor fusi nuklir di Lawrence Livermore Laboratory (USA).

12.6 REAKTOR NUKLIR DAN


RADIOISOTOP
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, reaksi inti yang digunakan saat ini secara
efektif adalah reaksi fisi berantai terkendali. Jika reaksi fisi yang terjadi tak terkendali,
maka akan sangat membahayakan karena menghasilkan energi yang luar biasa besar,
misalnya pada bom atom.
Walupun reaktor nuklir yang paling menarik untuk dikembangkan adalah reaksi yang bisa
menghasilkan energi untuk kebutuhan manusia, tetapi reaktor jenis lain juga dibangun
untuk kepentingan khusus. Comtohnya adalah reaktor penelitian dan reaktor produksi
isotop adalah yang dimiliki oleh BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) di Yogyakarta.
Isotop-isotop rdioaktif yang dihasilkan oleh reaktor nuklir ini disebut radioisotop buatan.
Radioisotop yang terdapat dialam disebut radioisotop alami. Radioisotp banyak digunakan
untuk kepentingan manusia misalnya:
1. untuk mendeteksi adanya kebocoran pipa-pipa industri, misalnya radioisotop Sb124
2. untuk mendeteksi atau mendiagnosis jenis penyakit tertentu, misalnya tumor atau
tiroid.
3. Untuk mengembngkaqn jenis tanaman baru yang lebih unggul
4. Untuk menentukan umus fosil misalnya

Page
32

14
6

BAB 5
A.

KESIMPULAN

pada teknologi dalam menyelesaikan masalah


Setelah membahas pembahasan ini, dapat dipahami
bahwa penerapan konsep serta prinsip Struktur
Atom Hidrogen, Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir, juga
pada Atom dan Radioaktiviktas.

Page
33

B.

SARAN

Dengan membaca lebih banyak sumber dan


referensi Bab mengenai Struktur Atom Hidrogen,
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir, juga pada Atom
dan Radioaktiviktas, sedikit lebih muda dipahami
dengan berbagai penjelasan yang berbeda selama
arti penjelasan tersebut sama.

- http://akmaliafisika.blogspot.com/2011/07/str
uktur-atom-hidrogen.html
- http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-atombohr.html
- http://ramliyanafisika.blogspot.com/2013/05/spektrum-emisidan-spektrum-absorpsi.html
- http://firyalulaiya.blogspot.com/2013/01/ener
gi-ionisasi-energi-ionisasi-adalah.html
Page
34

- http://www.slideshare.net/Julie_Meyling/intiatom-dan-radioaktivitas
- http://mohtar.staff.uns.ac.id/files/2008/08/intiatom-radioaktivitas.ppt

Page
35

Anda mungkin juga menyukai