A.
Latar Belakang
B.
Perumusan Masalah
C.
BAB 2
Atom hidrogen merupakan atom yang paling sederhana karena hanya memiliki satu
proton dan satu elektron sehingga sering digunakan sebagai model idealisassi dalam
menjelaskan berbagai aspek mengenai gejala atomik. Teori atom bohr dapat menjelaskan
dengan baik mengenai garis spektrum emisi dan spektrum absorpsi dari atom hidrogen
serta memberi penjelasan yang memadai tentang kestabilan atom. Akan tetapi, teori
atom bohr tidak dpat menjelaskan secara memuaskan mengeni hal-hal berikut: Efek
zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom dalam medan magnet dan spektrum
garis pada atom berelektron banyak.
listrik positif ditembakan kearah suatu logam tipis, misalnya terbuat dari emas.
Ketika zat padat dipanaskan secara terus menerus, maka zat ini akan
memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum kontinu. Pancaran atom radiasi
cahaya ini desebabkan oleh getaran atom-atom penyusun zat padat.
Gas pada tekanan rendah juga dapat memancarkan cahaya. Jika suatu tabung
berisi gas diberikan pd potensial yang tinggi, maka akan memancarkan cahaya
dengan bentuk spektrum diskret. Artinya, gas hanya memancarkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu. Jika diamati dengan spektrometer, maka
akan diperoleh garis-garis terang, atau spektrum emisi. Spektrum emisi
menunjukan bahwa hanya panjang gelombang tertentu yang dipancarkan oleh
tabung pelucutan gas. Secara umum, suatu spektrum emisi/spektrum garis
merupakan karakteristik dari atom atau molekul zat tertentu.
Atom hidrogen merupakan atom yang paling sederhana karena hanya memiliki
satu elektron yang mengelilingi inti. Dengan demikian, spektrumnya pun akan
sederhana. Pada tahun 1885, J.J Balmer menemukan empat buah garis pd
spektrum hidrogen yang memiliki panjang gelombang
dan 410nm.
9.3 MODEL ATOM BOHR
Spektrum garis atom hidrogen akhirnya berhasil dijelskan oleh Niels Bohr,
seorang fisikawan pd tahun 1913. Bohr memberikan 3 postulat untuk menjelaskan
model atomnya. Pertama-tama Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron atom
hidrogen bergerak mengitari inti atom dalam bentuk orbit lingkaran (seperti planet
mengitari matahari). Pernyataan ini dikenal sebagai postulat ke-1 Bohr. Pd
keadaan ini terjadi keseimbangan gaya Coulomb dan gaya sentripetal.
Fcoulomb=F sentripetal
q2
k r2 = m
v2
r
........(9-3)
dengan q adalah besarnya muatan elektron dan proton, v adalah kecepatan orbit,
dan r adalah jari-jari orbit.
Page
4
Energi total elektron sama dengan jumlah energi kinetik dan energi potensial,
yaitu
E = EK + EP =
2
1 2
kq
mv
- r
2
.......(9-4a)
E=
kq
2r
kq
r
kq
= - 2r
........(9.4b)
Perhatikan bahwa nilai E yang negatif menunjukan bahwa elektron dan inti saling
terikat. Jika r mendekati tak hingga, maka E sama dengan nol. Jika E = 0, elektron
tidak lagi terikat oleh inti atom. Dikatakan bahwa atom telah mengalami ionisasi.
Selanjutnya Bohr mengansumsikan bahwa momentum sudut elektron yang
bergerak mengintari inti atom bernilai diskret (terkuantisasi). Besarnya
momentum sudut ini sama dengan
mvr =
( 2h )
.........(9.5)
dengan n = 1, 2, 3 . . . .
Bilangan n disebut bilangan kuantum utama, sedangkan h adalah konstanta
Planck yang besarnya 6,62 x 10 J s.
Nilai n
Kulit
(n)
Jumlah
Orbital
Maksimum
Terisi
n=1
l=0
1s
ml = 0
2 e-
l=0
2s
ml = 1, 0-1
2 e-
l=1
2p
6 e-
l=0
3s
ml = 0
2e-
l=1
3p
ml = 1, 0-1
6 e-
l=2
3d
10 e-
n=2
n=3
Page
9
Gambar spectrum garis emisi atom hydrogen, helium, neon, sodium, dan raksa
Page
10
Energi Ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi terendah yang dibutuhkan
sebuah atom untuk dapat melepaskan elektron valensinya. Hasil
eksperimen untuk energi ionisasi yang dilakukan pada unsur-unsur
golongan IA menunjukkan bahwa energi ionisasi dari logam Litium (Li)
sampai dengan Cesium (Cs) menurun.
Pengertian Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan salah satu sifat keperiodikan unsur.
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan oleh suatu atom
(dalam wujud gas) ketika menangkap satu elektron membentuk ion
negatif. Karena energi dilepas, maka harga afinitas elektron diberi
tanda minus.
Afinitas Elektron dalam Tabel Periodik
Nilai
afinitas elektron untuk beberapa unsur dalam satu golongan dan satu
periode tidak teratur. Sebagai contoh, unsur-unsur dalam golongan
IIIA, IVA, dan VA. Meskipun demikian, secara umum keperiodikan
Page
11
afinitas elektron dalam tabel periodik adalah dalam satu periode, dari
kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung semakin besar. Adapun
dalam satu golongan, dari bawah ke atas, afinitas elektron cenderung
semakin besar .
BAB 3
Neutron dan proton yang menyusun inti, juga partikellain yang
mungkin mendekatinya, diatur oleh beberapa interaksi. Gaya inti kuat
yang tidak teramati pada skala makroskopis, merupakan gaya yang
paling kuat pada rentang subatomik. Gaya elektrostatis juga cukup
signifikan, sedangkan gaya inti lemah kurang signifikan. Sistem kerja
gaya-gaya ini sangat kompleks. Beberapa konfigurasi partikel dalam
suatu inti memiliki sifat bahwa apabila terjadi pergeseran relatif kecil,
partikel dapat jatuh dalam susunan energi yang lebih rendah.
Sejumlah peluruhan memerlukan energi aktivasi khusus. Dalam kasus
inti atom, gangguan kecil datang dari fluktuasi vakum kuantum. Suatu
inti (atau setiap sistem yang tereksitasi dalam mekanika kuantum)
dapat meluruh secara spontan. Transformasi yang dihasilkan dapat
mengubah strutur. Kebanyakan reaksi inti alamiah jatuh dibawa
peluruhan radioaktif, dimana suatu inti yang tidak stabil dan meluruh
setelah interval yang acak. Proses yang paling umum melalui
pemancaran alfa, beta, dan gamma.
11.1 INTI ATOM
Page
12
Inti atom
Inti atom terdiri atas proton dan neutron yang terikat bersama pada
pusat atom. Secara kolektif, proton dan neutron tersebut disebut
sebagai nukleon (partikel penyusun inti). Diameter inti atom berkisar
antara 1015 hingga 1014m.Jari-jari inti diperkirakan sama
dengan
fm, dengan A adalah jumlah nukleon.Hal ini sangatlah
kecil dibandingkan dengan jari-jari atom. Nukleon-nukleon tersebut
terikat bersama oleh gaya tarik-menarik potensial yang disebut gaya
kuat residual. Pada jarak lebih kecil daripada 2,5 fm, gaya ini lebih
kuat daripada gaya elektrostatik yang menyebabkan proton saling
tolak menolak.
b. Isobar, yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa sama tetapi nomor
atom berbeda.
E = m 931,5 MeV
Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan
untuk memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya.
adalah
Dengan memasukkan nilai 1 u dan nilai kecepatan cahaya (c) kedalam persamaan
kesetaraan massa dan energi Einstein,
11.2 RADIOAKTIVITAS
Page
15
Peluruhan gamma terjadi karena inti memiliki energi yang berlebih, yakni saat inti
atom berada dalam keadaan tereksitasi.
Peluruhan gamma terjadi ketika inti atom tereksitasi kembali ke keadaan yang
stabil.
Peluruhan gamma biasanya menyertai peluruhan alfa dan beta.
Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja tanpa mengubah susunan inti,
karena sinar gamma tidak memiliki massa maupun muatan.
deret aktinium.
Deret Thorium
Deret Thorium merupakan deret yang diawali unsur 92Th232 (inti induk) dan
diakhiri unsur 87Pb208 sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 7 peluruhan
dan 5 peluruhan . Deret ini disebut juga deret (4n), karena deret Thorium
memiliki nomor massa yang dinyatakan oleh bilangan 4n, dengan n adalah
bilangan bulat positif.
Page
17
- Deret Neptunium
Deret Neptunium merupakan deret yang diawali unsur (inti induk) dan diakhiri
unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 8 peluruhan dan 5
peluruhan . Deret ini disebut juga deret (4n+1).
- Deret Uranium
Deret Uranium merupakan deret yang diawali unsur (inti stabil) dan diakhiri
unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan dan 7
peluruhan . Deret ini disebut juga deret (4n+2).
- Deret Aktinium
Deret Aktinium merupakan deret yang diawali unsur (inti induk) dan diakhiri
unsur sebagai yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan dan 6 peluruhan .
Deret ini disebut juga deret (4n+3).
Setiapintiradioaktifmemilikipeluanguntukmeluruhsebesar
yang
disebut konstantapeluruhansehinggaaktivitasradioaktifdapatjugadinyatakansebagai
........................(9)
dengan R
= jumlahpartikelpadasaattertentu
Page
18
.................(10)
Dengan N
= jumlahintiradioaktifsetelahpeluruhan
= jumlahintiradioaktifmula-mula
= waktupeluruhan
t
t
t
t
=
=
=
=
Page
19
Keterangan,
D : dosisserap, satuan Gray (Gy)
E : energiradiasi yang diserap, satuan joule (J)
m : massabenda yang terkenaradiasi, satuan kilogram (kg)
keterangan :
H = dosisekivalen
D = dosisserap
Wr = Faktorbobotradiasi
Lajudosisekivalen
Lajudosisekivalenadalahdosisekivalen per satuanwaktu
Satuanlajudosisekivalen :
-SI = sievert/jam (Sv/jam)
-Satuan lama = Radiation Equivalen Men/jam (Rem/jam)
Sampah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi
radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan
(Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi
tersebut digunakan di dalam peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah
radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat
digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau
Page
21
Dalam kamar gelembung, digunakan suatu cairan yang dipanaskan sehingga bisa
mendidih. Ion-ion yang dihasilkan sepanjang lintasan partikel radiasi menjadi
tempat bagi terbentuknya gelembung-gelembung. Ketika suatu medan magnet
diberikan pada kamar gelembung ini, partikel-partikel bermuatan dibelokkan
dengan kemiringan pembelokkan yang berbeda-beda.
Sinar gamma tidak meninggalkan jejak di dalam kamar gelembung. Namun,
keberadaannya dapat dideteksi secara tidak langsung dengan detektor percikan.
prinsip dasarnya adalah sebagai berikut.
Suatu partikel bermuatan bergerak melewati sepasang elektrode yang memiliki
beda potensial yang tinggi yang berada di dalam suatu gas. Partikel bermuatan ini
menyebabkan terionisasinya molekul-molekul gas, sehingga akan terlihat
percikan-percikan diantara kedua elektrode ketika elektron yang dilepaskan
bergerak ke elektrode positif. Rangkaian percikan menunjukkan lintasan partikel
radiasi.
Bahan-bahan semikonduktor juga bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi
radioaktif. Detektor semacam ini disebut detektor zat padat atau detektor
semikonduktor. Ketika suatu radiasi mengenai bahan semikonduktor, akan
dihasilkan pasangan elektron-lubang (disebut ionisasi zat padat). dengan
memberikan suatu beda potensial pada bahan zat padat ini, akan dihasilkan sinyal
listrik yang kemudian bisa diperbesar untuk diukut. Detektor zat padat memiliki
kemampuan deteksi yang tinggi dengan sangat cepat.
BAB 4
Page
23
3. nuklir, inti yang ditembaki akan berubah menjadi inti yang lain disertai
pelepasan partikellain dan energi. Besarnya energi yang terbentuk pada peristiwa
reaksi sama dengan selisihmassa mula-mula dengan massa akhir. Persamaan
Reaksi Inti Misalkan pada percobaan reaksi inti dalam sebuah laboratorium
ditembakan seberkaspartikel a berenergi tinggi pada inti sasaran X.
Setelah reaksi inti terjadi, terbentuk inti baru Ydan sebuah partikel b.a X Y b
QEnergi sebelum reaksi = energi sesudah reaksiEnergi reaktan= energi produk +
energi reaksiEnergi reaksi = energi reaktan energi produkQ ma mX mY mb 931
MeV / sma Pengertian Fisi Nuklir Reaksi fisi (pembelahan) adalah reaksi yang
terjadi pada inti berat yang ditumbukoleh sebuah partikel (umumnya neutron)
kemudian membelah menjadi dua inti baru yanglebih ringan.
Proses Fisi Nuklir Pada reaksi tersebut, inti atom menangkap netron dan
menghasilkan keadaan inti yangsangat labil dan dalam waktu yang singkat inti
tersebut akan membelah menjadi belahan intiutama disertai munculnya dua atau
tiga netron-netron baru. Ukuran dari kedua pecahan hasil reaksi tidak tetap,
dengan kemungkinan terbesarpecahan yang satu memiliki nomor massa sekitar
90 dan yang lain sekitar 140. Energi yangdibebaskan dalam fisi, sebagian besar
akan berubah menjadi energi kinetik dari keduapecahan itu yaitu sekitar 80
persen, sedangkan yang 20 persen muncul dalam bentukpeluruhan (beta dan
gamma) serta energi kinetik sejumlah netron yang terpancar pada prosesfisi.
Sebagai contoh pada peluruhan Uranium yang sering terjadi adalah:Salah satu
contoh peluruhan Uranium yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
Isotop radioaktif dapat dibuat melalui reaksi inti dengan menembakan neutron
atau partikel
reaksi inti yang melibatkan reaksi inti stabil emas (Au) dan kobalt (Co) berikut.
1
o
4
2
197
79
59
27
Au
Co
(stabil)
(stabil)
198
79
Au
61
29
Cu
(radioaktif)
1
2
+2
(radioaktif)
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat mnjdi dua buah inti lain yang lebih
ringan dan disertai dengan pelepasan energi yang besar. Reaksi fisi terjadi apabila
suatu inti berat ditembak dengan neutron, deutron, partikel
235
92
, partikel , atausinar
235
92
236
92
133
51
Sb
99
41
1
0
235
92
236
92
140
54
Xe
94
38
Sr
+2
1
0
1
0
235
92
236
92
141
56
Ba
92
36
Kr
+3
1
0
U
U
U
U
U
U
Nb
+4
1
0
n
n
+E
+E
+E
Setiap kali terjadi reaksi fisi dihasilkan rata-rata 2,5 neutron cepat. Neutron yang
terbentuk akan diserap oleh inti uranium untuk mengadakan pembelahan lagi, dan
demikian seterusnya sehingga terjadi reaksi terus menerus sampai inti uranium
habis. Peristiwa reaksi ini disebut reaksi berantai. Reaksi berantai yang tidak
Page
26
terkendali akan menghasilkan ledakan energi yang sangat dahsyat, seperti pada
bom atom. Pada reaktor nuklir, reaksi berantai ini dapat dikendalikan sehingga
dapat dimanfaaatkan sebagai pusat pembangkit tenaga listrik. Dalam reaktor
nuklir, neutron-neutron yang dihasilkan oleh reaksi fisi berantai dijaga popilasinya,
sehingga jumlahnya terbatas dan bsa dikendalikan. Jadi didalam reaktor atom
digunakan reaksi fisi berantai yang terkendali.
108
K)
sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Contoh reaksi fusi adalah
reaksi yang terjadi pada Matahari dan bintang serta pada bom hidrogen.
2
1
2
1
2
1
2
1
3
1
2
1
3
2
He
2
1
4
2
He
1
1
H
1
0
1
0
+ 4 MeV
+ 3,3 MeV
+ 17,6 MeV
Meskipun energgi yang dihasilkan oleh reaksi fisi jauh lebih besar tetapi
ketersediaan hidrogen di alam sangat melimpah, energi per satuan massanya
lebih besar sebab massa partikel-partikel yang terlibat lebih kecil. Selain itu, fusi
nuklir dapat juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif yang bebas polusi zat
radioaktif.
Page
27
Reaktor nuklir adalah alat tempat terjadinya reaksi inti berantai baik
fisi atau fusi yang terkendali. Hingga saat ini hanya reaktor fisi yang
telah beroprasi.
12. 5. 1 Reaktor Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan nuklida radioaktif menjadi
nuklida-nuklida dengan nomor atom mendekati stabil. Pembelahan
nuklida ini disertai pelepasan sejumlah energi dan sejumlah neutron.
Jika inti 235-U dibombardir dengan neutron, akan dihasilkan inti-inti
atom yang lebih ringan, disertai pelepasan energi, juga pelepasan
neutron sebanyak 2 hingga 3 buah. Jika neutron dari setiap reaksi fisi
bereaksi lagi dengan inti 235U yang lain, intiinti ini akan terurai dan
melepaskan lebih banyak neutron, Reaksi ini disebut Reaksi Berantai
(Chain Reaction).
Reaksi Fisi Reaksi berantai : sederetan reaksi fisi yang
berlangsung spontan dan serta merta, disebabkan oleh neutron yang
dilepaskan dari reaksi fisi sebelumnya bereaksi lagi dengan inti-inti
yang lain. Oleh karena satu reaksi fisi dapat menghasilkan 3 neutron,
jumlah inti yang melakukan fisi berlipat secara cepat.
Reaktor Fisi Nuklir
Reaktor fisi adalah reaktor yang memanfaatkan pemecahan suatu
atom berat menggunakan neutron , sub-atom , yang dipercepat
sehingga melepaskan suatu energi.
Merupakan suatu tempat untuk melangsungkan reaksi berantai dari
reaksi fisi yang terkendali. Energi yang dihasilkan dari reaktor ini
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi nuklir
Reaktor Fisi Nuklir
Pipa-pipa berisi bahan bakar radioaktif dan batang pengendali
neutron yang disisipkan ke dalam pipa bahan bakar nuklir tersebut
Dalam reaktor air ringan (H2O), pipa bahan bakar berisi uranium
yang berpotensi melangsungkan reaksi fisi
Uranium yang digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir
mengandung isotop 235U sekitar 3%. Skema Bagian Ini Reaktor Nuklir
Bagian-Bagian Reaktor Nuklir
Page
28
polusi, tidak akan menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan
sampah radioaktif yang merisaukan seperti pada reaktor fisi nuklir.
Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum dioperasikan secara komersial. Prototip
reaktor-reaktor fusi saat ini masih dalam tahap eksperimentasi pada beberapa
laboratorium di USA dan di beberapa negara maju lainnya. Suatu konsorsium dari USA,
rusia, Eropa dan Jepang telah mengajukan pembangunan suatu reaktor fusi yang disebut
International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) di Cadarache (Perancis) untuk
menguji kelayakan dan keberlanjutan penggunaan reaksi fusi untuk menghasilkan energi
listrik.
Reaktor-reaktor nuklir yang saat ini dioperasikan untuk menghasilkan energi (listrik)
merupakan reaktor fisi nuklir. Dalam reaktor fisi nuklir energi diperoleh dari pemecahan
satu atom menjadi dua atom. Dalam reaktor-reaktor fisi nuklir konvensional, neutron
lambat yang menumbuk inti atom bahan bakar (umumnya Uranium) menghasilkan inti
atom baru yang sangat tidak stabil dan hampir seketika pecah menjadi dua bagian (inti)
dan sejumlah neutron dan energi yang besar. Pecahan hasil reaksi fisi tersebut
merupakan sampah radioaktif dengan waktu paruh yang sangat panjang sehingga
menimbulkan masalah baru pada lingkungan.
Dalam reaksi fusi nuklir dua inti atom ringan bergabung menjadi satu inti baru. Dalam
suatu reaktor fusi, inti-inti atom isotop hidrogen (protium, deuterium, dan tritium)
bergabung menjadi inti atom helium dan netron serta sejumlah besar energi. Reaksi fusi
ini sejenis dengan reaksi yang terjadi di dalam inti matahari dan bersifat jauh lebih
bersih, lebih aman, lebih efisien dan menggunakan bahan bakar yang jauh lebih
berlimpah dibandingkan dengan reaksi fisi nuklir.
Persyaratan untuk terjadinya reaksi fusi nuklir:
suhu awal yang sangat tinggi (di atas 100 juta kelvin)
tekanan yang sangat tinggi
Suhu setinggi yang dipersyaratkan tersebut dapat dicapai dengan bantuan microwaves
dan laser. Pada suhu setinggi ini elektron-elektron atom terpisah dari intinya dan
terbentuk wujud plasma. Inti-inti atom yang akan bergabung memiliki muatan listrik
sejenis (positif) sehingga tolak-menolak sehingga diperlukan energi yang sangat besar
(suhu tinggi) agar mereka dapat mengatasi tolakan listrik. Reaksi fusi baru dapat terjadi
jika inti-inti atom tersebut dapat didekatkan hingga jarak 10 15 m (seper satu juta miliar
meter). Pada jarak ini baru terjadi ikatan nuklir yang mampu mengatasi tolakan listrik
dari kedua inti atom yang akan berfusi tersebut.
Tekanan yang sangat tinggi digunakan untuk mendekatkan inti-inti atom yang akan
digabungkan. Persyaratan ini dicapai dengan bantuan medan magnet yang sangat kuat
(yang dihasilkan oleh arus listrik dalam superkonduktor) dan dengan bantuan laser
dengan daya tinggi.
Teknologi terkini baru mencapai suhu dan tekanan yang mampu menghasilkan fusi
antara deuterium dan tritium Fusi antara deuterium dan deuterium memerlukan suhu
Page
31
dan tekanan yang lebih tinggi. Reaksi fusi yang kedua inilah yang menjadi tumpuan
reaktor fusi nuklir masa mendatang, karenaradioaktif dan menghasilkan energi yang
lebih tinggi.
Secara teknis ada dua cara untuk mencapai persyaratan suhu dan tekanan yang
dipersyaratkan untuk terjadinya reaksi fusi, yaitu:
menggunakan medan magnet dan medan listrik yang sangat kuat untuk
memanaskan dan memampatkan plasma hidrogen. ITER di Perancis menggunakan
metode yang lebih dikenal sebagai metode Magnetic confinement ini.
menggunakan berkas laser atau berkas ion untuk memanaskan dan
memampatkan plasma hidrogen. Metode ini (Inertial confinement) digunakan dalam
pusat penelitian reaktor fusi nuklir di Lawrence Livermore Laboratory (USA).
Page
32
14
6
BAB 5
A.
KESIMPULAN
Page
33
B.
SARAN
- http://akmaliafisika.blogspot.com/2011/07/str
uktur-atom-hidrogen.html
- http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-atombohr.html
- http://ramliyanafisika.blogspot.com/2013/05/spektrum-emisidan-spektrum-absorpsi.html
- http://firyalulaiya.blogspot.com/2013/01/ener
gi-ionisasi-energi-ionisasi-adalah.html
Page
34
- http://www.slideshare.net/Julie_Meyling/intiatom-dan-radioaktivitas
- http://mohtar.staff.uns.ac.id/files/2008/08/intiatom-radioaktivitas.ppt
Page
35