Anda di halaman 1dari 22

1.

1 Atom
1.1.1 Model dan Bentuk Atom
1.1.1.1 Model Teori Atom John Dalton

John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan pendapatnaya


tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum,
yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum
susunan tetap (hukum prouts).

Hukum hukum
Lavosier prouts

Massa total zat-zat sebelum Perbandingan massa


reaksi akan selalu sama dengan unsur-unsur dalam suatu
massa total zat-zat hasil reaksi. senyawa selalu tetap.

Kelebihan:
Mulai membangkitkan minat terhadap
penelitian mengenai model atom

Kelemahan:
Teori atom Dalton tidak dapat
menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik. Bagaimana
mungkin bola pejal dapat menghantarkan
arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain
yang dapat menghantarkan arus listrik.

1.1.1.2 Model Teori Atom JJ. Thomson

J.J. Thomson pada awal 1900an, mengemukakan teori baru tentang atom.
Menurutnya di dalam atom terdapat partikel elektron dan proton. Proton memiliki
massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron. Di dalam proton terdapat

1|fisika atom dan fisika inti


elektron elektron yang menetralkan adanya muatan positif
dari proton. Teori atom thomson adalah :

teori atom thomson adalah “Atom merupakan bola pejal


yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron.”
Kelebihan:
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif
dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil
dari suatu unsur.

Kelemahan:
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.

1.1.1.3 Model Atom Rutherford

Pada tahun 1910 Rutherford melakukan percobaan yang


dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis
emas. Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa sebagian
besar partikel alfa mampu menembus lembaran emas tanpa
dibelokkan.

Bersamaan dengan itu, Rutherford juga menemukan partikel alfa yang


dibelokkan sedikit, Rutherford juga menemukan beberapa partikel alfa yang
dibelokkan pada sudut yang sangat tajam
kembali ke sumber radioaktif. Rutherford
kemudian mengembangkan model inti
atom. Rutherford membuat kesimpulan
bahwa :

2|fisika atom dan fisika inti


1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas,
maka d idalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.
Kelebihan:
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari
inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
Teori Rutherford bahwa elektron
mengelilingi inti atom ini memberikan
inspirasi pada penemuan baru berikutnya
yaitu tentang lintasan/kedudukan elektron
yang selanjutnya dikenal sebagai kulit
elektron.

Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori gerak, apabila elektron bergerak mengitari inti disertai pemancaran
energi maka lama – kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin
lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

1.1.1.4 Model Atom Niels Bohr

Pada tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki kegagalan


atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum
atom hidrogen. Menurut Bohr elektron mengelilingi inti atom
pada orbit tertentu, hanya terdapat orbit dalam jumlah

3|fisika atom dan fisika inti


tertentu dan perbedaan antara orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti
atom.
Menurut model atom bohr, elektron-
elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat
energi. Tingkat energi paling rendah
adalah kulit elektron yang terletak
paling dalam, semakin keluar
semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelebihan:
Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya
elektron.

Kelemahan:
Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain disertai pemancaran atau
penyerapan sejumlah tertentu energi, yang harganya sama dengan selisih kedua
tingkat energi tersebut.

Karena perpindahan elektron berlangsung antara kulit yang sudah tertentu tingkat
energinya, maka atom hanya akan memancarkan radiasi dengan tingkat energi yang
tertentu pula. Dengan demikian dapat dijelaskan penyebab spektrum unsur berupa
spektrum garis. Bohr menggunakan atom hidrogen sebagai model, dan dia berhasil
merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron. Jari-jari lintasan ke-n dalam atom
hidrogen memenuhi rumus:

4|fisika atom dan fisika inti


h
Lmvr 
2

Keterangan :
L = momentum anguler electron
m = massa electron
v = kecepatan electron
r = jejari elektron
n = nomor lintasan elektron (kulit K;n =1,untuk kulitL; n = 2, dst)
h =konstanta planck =6,62.10-34 Js

1.1.2 Energi dan Spektrum Atom


1.1.2.1 Energi Potensial

keterangan :
rn = jari-jari kulit ke-n
e = muatan electron (1,6x10-19 C)
k = konstanta (9x109 NmC-2)

1.1.2.2 Energi Kinetik

Akibat gerak electron mengelilingi inti atom

5|fisika atom dan fisika inti


1.1.2.3 Energi Total Elektron

Ditimbulkan oleh kedudukan dan gerakan electron pada tiap kulit

Keterangan :

En = energy total electron

n = kulit ke-n

1.1.2.4 Spectrum Atom Hidrogen

Persamaan Spektrum Atom Hidrogen Balmer

di mana untuk nA = 2 dan nB = 3, 4, dan 5

dengan :

λ = panjang gelombang yang dipancarkan

R = Konstanta Rydberg = 1,097 × 107 m-1

1.1.2.4.1 Deret Spektrum Atom Hidrogen

Deret-deret spektrum garis yang memenuhi persamaan tersebut disebut deret Balmer
yang terletak pada daerah cahaya tampak. Akan tetapi tidak hanya deret Balmer saja
yang ditemukan

dalam atom hidrogen, ada deret yang lainnya, yaitu deret Lyman (spektrum pada
daerah sinar ultraviolet), Paschen (spektrum pada daerah sinar infra merah I),
Brackett (spektrum pada daerah sinar infra merah II) dan Pfund (spektrum yang

6|fisika atom dan fisika inti


terletak pada daerah sinar infra merah III). Kelima deret tersebut dapat ditampilkan
dengan rumus-rumus sederhana sebagai berikut :

Deret Lyman : untuk nA = 1 dan nB = 2, 3, 4, 5, 6 … ∞

Deret Balmer : untuk nA = 2 dan nB = 3, 4, 5, 6 … ∞

Deret Paschen : untuk nA = 3 dan nB = 4, 5, 6, 7 … ∞

Deret Braket : untuk nA = 4 dan nB = 5, 6, 7, 8, … ∞

Deret Pfund : untuk nA = 5 dan nB = 6, 7, 8 … ∞

7|fisika atom dan fisika inti


2.1 Inti Atom

Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan


+) dan neutron yang bermuatan (bermuatan -). terkecuali
pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron yang kedua
menentukan massa inti atau massa atom secara keseluruhan.
Proton tidak mungkin meninggalkan inti atom, sehingga
atom yang berbentuk ion (tidak stabil) disebabkan karena
kelebihan atau kekurangan elektron. Partikel-partikel
pembentuk inti atom adalah proton,neutron. Kedua partikel pembentuk inti atom ini
disebut juga nukleon.

Keterangan :

A-Z =jumlah neutron


A
Z = nomot atom (jumlah proton) Z X
A = nomor massa (jumlah proton+neutron)

Sifat atom

1. Isotop : inti atom dengan jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron berbeda.

2.Isotobar : inti atom dengan jumlah nucleon sama,tetapi jumlah proton berbeda .

3. Isoton : inti atom dengan jumlah neutron sama.

2.1.1 Defek Massa

Inti atom yang terdiri dari proton-proton dan neutron-neutron memiliki massa
yang berbeda dengan jumlah massa partikel pembentuknya. Selisih massa ini disebut

8|fisika atom dan fisika inti


defek massa dan digunakan untuk mempertahankan agar proton dan neutron tetap
bersatu. Defek massa dirumuskan sebagai berikut:

∆m = [(Z, mp + (A – Z)mn) – minti]

Keterangan :

∆m = defek massa Z = Jumlah proton


mp = massa proton A-Z = jumlah neutron
mn = massa neutron minti = masa inti

2.1.2 Energi Ikatan Inti

Gaya inti antarpartikel inti menimbulkan energi ikat inti. Energi ikat inti
sebagai energi minimal yang diperlukan untuk memutuskan atom menjadi partikel-
partikel pembentuknya, yaitu proton-proton dan neutron-neutron.

2.1.3 Reaksi Inti

Reaksi inti biasa disebut reaksi nuklir. Reaksi inti pertama dilakukan oleh
Rutherford pada tahun 1919, ketika ia berhasil menembakkan partikel alfa pada inti
nitrogen. Reaksi tersebut menghasilkan isotop oksigen dan sebuah proton. Dalam
perkembangan selanjutnya, reaksi inti dilakukan dengan menembakkan partikel yang
telah dipercepat dalam sebuah akselerator, partikel dipercepat hingga memiliki energi
kinetik yang diinginkan, kemudian ditembakkan pada inti target.

2.1.3.1 Reaksi Fisi


Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki oleh partikel
(proton) yang berenergi tinggi ketika menyerap neutron lambat (terjadi dalam reaktor
nuklir).

9|fisika atom dan fisika inti


Contoh reaksi fisi:
235U + n → 148La + 85Br + 3n

Energi yang dilepaskan kira-kira 3 × 10-11 J per satu inti 235 U. Untuk 1 kg 235U,
energi yang dihasilkan setara dengan 20.000 mega watt/jam.

Fisi nuklir n merupakan proses yang digunakan di dalam reaktor nuklir dan bom
atom. Reaksi fisi berantau uranium :

Pada suatu reaktor nuklir, reaksi fisi dapat dimanfaatkan sebagai pusat pembangkit
tenaga listrik, karena reaksinya bisa dikendalikan. Sebaliknya, reaksi fisi yang tidak
terkendali akan menghasilkan ledakan energi, seperti pada bom atom.

2.1.3.2 Reaksi Fusi (Termonuklir)

Reaksi fusi adalah bergabungnya dua inti ringan membentuk satu inti lebih berat
sambil membebaskan energi sangat besar. Reaksi fusi disebut juga reaksi
termonuklir. Beberapa Contoh reaksi fusi:

10 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
2.1.3.3 Energi Reaksi

Misalkan partikel a berenergi tinggi ditembakkan pada inti sasaran X sehingga terjadi
inti yang menghasilkan inti barn Y dan sebuah partikel b. Reaksi ini ditulis sebagai:

a+X →Y + b + Q atau terkadang ditulis X (a,b) Y

dengan Q adalah energi reaksi inti, yang didefinisikan sebagai energi total yang
dibebaskan sebagai hasil dari reaksi inti. Besarnya nilai Q pada reaksi di atas adalah

Q = [(ma + mx) – (my + mb)] . 931 MeV/sma

catatan :
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik)
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endotermik)

2.1.3.4 Siklotron
Siklotron merupakan alat untuk menghasilkan partikel (proton) berenergi tinggi yang
digunakan untuk menembak suatu inti atom agar terjadi reaksi inti. Di dalam
siklotron, proton menempuh lintasan melingkar dengan jari-jari lintasan R. Adapun
persamaannya sebagai berikut:

11 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
Dengan:
m = massa proton (1,67 x 10-27 kg)
B = induksi magnetik (T)
q = muatan proton (1,6 x 10-19 C)
v = kecepatan proton (m/s)

2.2 RADIOAKTIVITAS

2.2.1 Pengertian Radioaktivitas

Inti Radioaktif adalah unsur inti atom yg mempunyai


sifat memancarkan salah satu partikel alfa, beta atau
gamma. Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom
yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan
berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini
disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut
radionuklida.

Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif. Peluruhan ialah


perubahan inti atom yang tak-stabilmenjadi inti atom yang lain, atau berubahnya
suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain. Peluruhan radioaktif adalah kumpulan
beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidakstabil memancarkan partikel
subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan
menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit
untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Radiasi ini tidak dapat dipengaruhi oleh
perubahan keadaan lingkungan seperti: suhu, tekanan suatu reaksi kimia. contoh:
uranium disebut bahan radio aktif, dan radiasi yang dipancarkan disebut sinar radio
aktif.

2.2.2 Radiasi ini dikenal karena sifatnya yaitu:

1. Menghitamkan film
2. Dapat mengadakan ionisasi
3. Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu
4. Merusak jaringan tubuh

12 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
5. Daya tembusnya besar

Sinar yang dipancarkan unsur radioaktif ada tiga macam, yaitu sinar alfa (α), sinar
beta (β),dan sinar gamma (γ).

Perbedaan ketiga jenis sinar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Dengan jenis muatan yang dimilikinya, bila sinar radioaktif dilewatkan dalam medan
magnet maka akan terurai sebagai berikut.
a. Sinar alfa (α): akan tertarik ke medan magnet negatif.
b. Sinar beta(β): tertarik ke medan magnet positif.
c. Sinar gamma (γ): tidak dibelokkan oleh medan magnet

2.2.3 Penemuan Radioaktivitas

Pada tahun 1895 Williem K. Rontgen menemukan sinar-X


dengan jalan menembakkan sinar katoda pada pelat aluminium.
Para ilmuwan menyadari bahwa ada beberapa unsur yang dapat
memancarkan sinar tertentu, walaupun pada saat itu belum
memahami tentang sifat sinar tersebut, mengapa unsur tersebut
memancarkan sinar?

13 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
Pada tahun 1896, Henry Becquerel mengamati garam uranium
yang dapat memancarkan radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini
dapat menghitamkan pelat film meskipun film tersebut ditutup
rapat dengan kertas hitam. Henry Becquerel mengatakan bahwa
garam uranium memancarkan sinar secara spontan. Unsur yang
memancarkan sinar secara spontan disebut unsur radioaktif dan
sinar yang dipancarkan ini disebut sinar radioaktif.

Kemudian pada tahun 1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat
menemukan unsur polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat radioaktif.

Pada tahun 1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang


bermuatan positifdisebut sinar alfa (α), yang merupakan inti
helium (He). Rutherford juga menemukan sinar bermuatan
negatif yang disebut sinar beta (β).

Pada waktu itu pula Paul Ulrich Villard menemukan sinar yang
tidak bermuatan disebut sinar gamma (γ). Sinar ini merupakan
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek.

Pada tahun 1905 Einstein mengemukakan adanya hubungan


masa dengan energidalam rumus :
E = mc2
E = energi (erg)
c = kecepatan cahaya (3 x 1010cm/detik)
m= massa (gram)

2.2.4 Peluruhan Radioaktif

2.2.4.1 Kestabilan inti


Inti atom terdiri atas netron dan proton. Proton bermuatan positif, sedangkan
netron tidak bermuatan (netral). Netron dalam inti berfungsi menjaga gaya tolak-
menolak antarproton. Oleh karena itu kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan
banyaknya proton dengan netron. Jika digambarkan grafik nomor atom (jumlah
proton) terhadap jumlah netron pada inti yang stabil (tidak radioaktif), akan diperoleh
suatu grafik berupa pita yang dinamakan pita kestabilan inti (stability band).
Disintegrasi inti adalah peristiwa berubahnya inti atom mejadi inti atom lain yag
berlangsung dengan sendirinya. Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh
(bertransformasi) menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam proses
peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar gamma dan energi

14 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
peluruhan. Jika inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat
kimianya. Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berupa
partikel atau gelombang elektromagnet (non partikel).

2.4.1.2 Peluruhan Sinar Alfa


Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan
memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi
pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa
dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi
dibandingkan induknya. Ernest Rutherford menemukan bahwa partikel α adalah
atom-atom helium tanpa elektron dan partikel α atau β keluar dari atom, jenis atom
berubah. Perubahan demikian dapat menyebabkan radiasi γ.

Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua dan nomor massa
berkurang empat,dan karena itu sebuah inti baru akan terbentuk. Adapun pada
peluruhan beta akan menambahatau mengurangi nomor atom sebesar satu (nomor
massa tetap sama). Contoh :
238
92𝑈 → 234 4
90𝑇ℎ + 2𝐻𝑒
226
88𝑅𝑎 → 222 4
86𝑇ℎ + 2𝐻𝑒

2.4.1.3 Peluruhan Sinar Beta


Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan
meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel
netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar
beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron,
positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino.
Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam
inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil.
𝐴
𝑍𝑋 → 𝑍+1𝐴𝑌 + −10𝛽 X = Inti Induk
𝐴
𝑍𝑋 → 𝑍−1𝐴𝑌 + +10𝛽 Y = Inti Anak
Contoh :
14
6𝐶 → 147𝐶 + −10𝛽
12
7𝑁 → 126𝐶 + +10𝛽

2.4.1.4 Peluruhan Sinar Gamma


Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan
dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa
ini dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada

15 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
atom yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar
gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma
hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.

(_Z^A)X* → (_Z^A)X + X + γ

2.2.5 Besaran Radioaktif


2.2.5.1 Waktu paruh
Waktu yang diperlukan agar banyaknya radionuklida (inti) yang belum
berdisintegrasi tinggal setengah dari semula. Radiasi radionuklida mempunyai sifat
yang khas (unik) untuk masing-masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu
radionuklida sulit untuk ditentukan, tetapi untuk sekumpulan inti yang sama, keboleh
jadian peluruhannya dapat diperkirakan. Waktu paruh bersifat khas terhadap setiap
jenis inti.

2.2.5.2 Aktivitas Radioaktif


Aktivitas radioaktif adalah banyaknya inti yang berdisintegrasi dalam waktu 1 detik.
Semakin besar aktivitasnya, semakin banyak inti atom yang berdisintegrasi perdetik.
(Aktivitas tidak bersangkut paut dengan jenis peluruhan atau radiasi yang
dipancarkan oleh cuplikan, atau dengan energi radiasi yang dipancarkan. Aktivitas
haya ditentukan oleh jumlah peluruhan perdetik).

2.2.6 Pengaruh Radiasi pada mahluk hidup


Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil
tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar radioaktif dapat
mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal
bebas yang reaktif. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada struktur DNA dalam

16 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
kromosom. Perubahan yang terjadi pada
struktur DNA akan diteruskan pada sel
berikutnya yang dapat mengakibatkan
kelainan genetik, kanker dll.
Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk
hidup juga bergantung pada waktu paparan.
Suatu dosis yang diterima pada sekali
paparan akan lebih berbahaya daripada bila
dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama. Secara alami kita mendapat
radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis atau radiasi dari radioakif alam.
Disamping itu, dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau terapi dengan sinar X atau
radioisotop. Orang yang tinggal disekitar instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih
banyak, tetapi masih dalam batas aman.

2.2.7 Efek Radiasi pada Tubuh Manusia


Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang paling
ringan hingga fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa faktor:
2.2.7.1 Jenis radiasi
Radiasi eksterna: merupakan radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia yang dapat
memberikan radiasi total pada tubuh atau partial/sebagian. Radiasi interna, adalah
masuknya radionuklida pada tubuh manusia melalui saluran pernapasan, saluran
pencernaan, dan luka pada kulit.
2.2.7.1.2 Lamanya penyinaran.
2.2.7.1.3. Jarak sumber dengan tubuh.
2.2.7.1.4 Ada tidaknya penghalang antara sumber dengan tubuh.

2.2.7.2 Beberapa efek biologi pada tubuh manusia :


2.2.7.2.1 Efek genetik.
Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir disebut efek genetik.
Efek ini timbul karena kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium akibat

17 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
radiasi. Atau, bila radiasi berinteraksi dengan makro molekul DNA, dapat
memodifikasi struktur molekul ini dengan cara memecah kromosom atau mengubah
jumlah DNA yang terdapat dalam sel melalui perubahan informasi genetik sel.
2.2.7.2.2 Efek somatik
Bila organisme (seperti manusia) yang terkena radiasi mengalami kerusakan biologi
sebagai akibat penyinaran, efek penyinaran tersebut diklasifikasikan sebagai efek
somatik. Efek ini tergantung pada lamanya terkena radiasi sampai pertama timbulnya
gejala kerusakan radiasi.

2.3 RADIOISOTOP
2.3.1 Pengertian Radioisotop

Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radioisotop mampu


memancarkan radiasi. Radioisotop dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat
oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi radioisotop dengan proses aktivasi
dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras
reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari
disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti
atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa
ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi
radioaktif.

2.3.2 Jenis-jenis radioisotop yang sering digunakan yaitu :


Sinar α
Sinar β
Sinar γ

18 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
2.3.3 Sifat Khas Radioisotop
Radioisotop senantiasa memancarkan radiasi di manapun dia berada dan
mudah dideteksi. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan
fungsi jumlah atom radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Intensitas radiasi ini tidak bergantung
pada bentuk kimia atau senyawa yang disusunnya . Radioisotop memiliki konfigurasi
elektron yang sama dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop
sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang sama . yang dipancarkan, utamanya
radiasi gamma, memiliki daya tembus yang besar.

2.3.4 Pemanfaatan Radioisotop


2.3.4.1 Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit


antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-
24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).
2.3.4.2 Bidang Hidrologi
1.Mempelajari kecepatan aliran sungai.
2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
2.3.4.3 Bidang Biologis
1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.
2. Mempelajari reaksi pengesteran.
3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
2.3.4.4 Bidang pertanian
1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis
2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi

19 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan
bawang.
2.3.4.5 Bidang Industri
1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam
2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni
4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil

20 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
3.1 Kesimpulan

3.1.1 Kesimpulan Fisika Atom dan fisika inti

Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-
1 yang tidakmemiliki neutron).

Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel
ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa Massa sebuah inti stabil selalu lebih
kecil daripada massa nukleon-nukleon pembentuknya. Selisih massa antara gabungan
massa nucleon-nukleon pembentuk inti dengan massa inti stabilnya disebut defek
massaEnergi yang diperlukan untuk memutuskan inti menjadi proton-proton dan
neutronn-neutron pembentuknya disebut Enegi ikat inti .Perubahan ini disebut reaksi
inti. Peluruhan radioaktif merupakan reaksi inti.

Radioaktivitas ditemukan oleh ahli fisika Perancis Henri Becquerel. Peluruhan dari
inti tidak stabil merupakan proses acak dan tidak mungkinuntuk memperkirakan
kapan sebuah atom tertentu akan meluruh, melainkan ia dapat meluruh sewaktu
waktu. Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi
fisinuklir.Reaksifusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi
atom baru danmenghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih.Reaksi
fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan
menghasilkan energi dan atombaru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik.

3.2 Saran
Sesuai penjelasan diatas, sesungguhnya mempelajari fisika inti dapat
membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari, pemahaman kita menjadi lebih baik
terhadap alamsekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya lebih baik
dan juga jadimempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk
yang lebih bergunabagi manusia. Oleh karena itu saran kami sebaiknya ilmu
pengetahuan yang sudah ada dapat lebih dikembangkan lagi dengan tanggung jawab
didalamnya.

21 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i
https://blog.ruangguru.com

bukupolasoalfisikasma/makelas12

https://enjiner.com/struktur-atom/

https://www.google.com/search?q=radioisotop+bidang+kedokteran&safe=strict&sxsrf=ACY
BGNR8dPMMId1IemNdoozhWbf1IZwrjA:1569753931107&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwjF4sqL7fXkAhWYbysKHcn7BqsQ_AUIESgB&biw=1366&bih=657#imgrc=13eyD4
EwUPW1vM

https://carafisika.blogspot.com/2017/11/reaksi-inti-dan-energi-ikat-inti.html

22 | f i s i k a a t o m d a n f i s i k a i n t i

Anda mungkin juga menyukai