Model atom mekanika kuantum dikemukakan oleh Erwin Schrodinger. Model ini
dapat digunakan untuk menjelaskan atom hidrogen dan atom yang lain. Erwin
Schrodinger mendasarkan model atomnya pada hipotesis de Broglie mengenai
dualisme partikel dan ketidakpastian Heisenberg. Menurut Louis de Broglie, cahaya
memiliki sifat partikel dan sifat cahaya. Sifat partikel ditandai dengan memiliki massa.
Sifat cahaya ditandai dengan memiliki sifat gelombang dalam gerakannya. Dengan
demikian, elektron yang memiliki massa dapat dipandang sebagai partikel dan cahaya.
Akibat dualisme elektron, Heisenberg mengajukan prinsip ketidakpastian. Menurut
Heisenberg, tidak ada metode yang dapat digunakan untuk menentukan kedudukan
elektron. Akan tetapi, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron. Erwin Schrodinger memperoleh hadiah Nobel 1933 bidang fisika
bersama Paul Dirac,seorang fisikawan lain, untuk karya perintis mereka dalam
mekanika kuantum.
2. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton adalah seorang guru di Inggris yang melakukan perenungan tentang atom.
Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus
adalah bahwa benda itu berbentuk pejal.
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil pengamatan
tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yanga sangat tinggi.
d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan,
dan sedikit sekali yang dipantulkan.
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom
pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari
model atom Rutherford.