Pengertian
Lampion adalah sejenis lampu yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin di dalamnya. Lampion
yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas tebal atau sutera bewarna
(biasanya merah). Lampion biasanya tidak dapat bertahan lama, dan mudah rusak.
C. Komponen-komponen Lampion
Kertas minyak sebagai pembungkus
Kertas minyak berisi udara/gas ringan yang berfungsi mengangkat lampion agar dapat
terbang. Kertas minyak ini bentuknya seperti kantong.
Parafin
Parafin adalah bahan yang berguna untuk memanaskan udara di dalam lampion.
Kawat
Kawat berguna sebagai penyangga lampion agar tetap berbentuk. Di sinilah parafin
diletakkan.
Aplikasi hukum archimedes ini digunakan lampion agar terbang . Contohnya : gaya apung
yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkannya. Lampion akan terbang apabila:
Fa > berat total lampion
Dengan persamaan Fa = ρƒ . Vbƒ . g, maka yang bisa dirubah adalah Vbƒ karna massa jenis
udara ( ρƒ ) dan percepatan gravitasi (g) adalah konstan. Merubah Vbƒ dengan cara mengisi
lampion sehingga berat udara yang dipindahkan lebih berat dari berat lampion. Untuk
mencapai hal tersebut, prinsip kimia mengajarkan kita tentang mengisi lampion dengan gas
yang massa molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas panas. Tidak
semua gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada pertimbangan harga dan keselamatan.
Beberapa di antaranya adalah gas Hidrogen (H2) dan Helium (He). Sehingga saat gaya apung
(Fa) sudah lebih berat daripada berat total lampion (berat lampion dan muatan) sehingga
lampion mulai bergerak naik.
Berdasarkan asumsi-asumsi ini diturunkan persamaan berikut untuk sistem yang terdiri atas n
molekul dengan massa m.
PV = nmu2/3
u2 adalah kecepatan kuadrat rata-rata. Jelas terlihat bentuk persamaan diatas identik dengan
hukum Boyle. Memang, bila u2 bernilai tetap pada suhu tetap, persamaan di atas adalah
variasi dari hukum Boyle.
Mengindikasikan kecepatan molekul gas merupakan fungsi dari PV. Karena nilai PV untuk
sejumlah tertentu gas tetap, mungkin bahwa kecepatan molekul gas berhubungan dengan
massa gas, yakni massa molekulnya. Untuk 1 mol gas, persamaan berikut dapat diturunkan.
PVm = NAmu2/3
Vm adalah volume molar dan NA adalah tetapan Avogadro. Dengan memasukkan PVm=RT
di persamaan diatas, persamaan berikut didapatkan.
NAmu2 = (3/2)RT
PVm = NAmu2/3
Suku kiri persamaan berhubungan dengan energi kinetik molekul gas. Dari persamaan ini,
akar kuadrat rata-rata gas √u2 dapat diperoleh.
√u2= √(3RT/NAm) = √ (3RT/M)
Dari persamaan gas ideal, maka dapat disimpulkan:
1. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
2. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki gas.
3. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel gas.
4. Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha .
5. Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.
Sekarang kita andaikan sebuah lampion yang memiliki volume 2.250 meter kubik. Lampion
tersebut kira-kira akan memindahkan udara yang massanya sekitar 2.650 kilogram (pada
tekanan 1 atm dan suhu 25 derajat Celsius). Kita bisa menghitungnya dengan menggunakan
persamaan gas ideal. dan menggunakan massa molekul relatif rata-rata udara yang dianggap
80 persen Nitrogen (N2) dan 20 persen Oksigen (O2). Dengan menggunakan rumus :
pV = nRT
Maka jika lampion diisi dengan udara yang suhu dan tekanannya sama (25 derajat Celsius dan
1 atm), lampion tidak akan naik karena kini berat udara yang dipindahkan sama dengan berat
udara dalam lampion. Seandainya kita panaskan udara dalam lampion sampai sekitar 100
derajat Celcius, maka massa udara dalam lampion dengan volume 2.250 meter kubik itu kini
menjadi sekitar 2.100 kilogram alias lebih ringan dari massa udara yang dipindahkan.
Andaikan massa lampion dan muatannya (termasuk berat awal) sekitar 500 kilogram, maka
kita masih mempunyai selisih massa sebesar 50 kilogram atau selisih berat 50 kg.g (g =
tetapan gravitasi bumi). Dengan selisih ini maka lampion akan bisa terbang. Bagaimana untuk
suhu atmosfer, massa lampion dan muatan, serta suhu gas panas dalam lampion yang
berbeda? Kita bisa bermain-main dengan berbagai angka pada tiga besaran di atas. Namun,
yang pasti ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu tekanan atmosfer yang bergantung pada
altitude. Semakin tinggi dari permukaan air laut, semakin rendah tekanan atmosfer,
penurunannya secara eksponensial. Hal ini akan memengaruhi nilai berat udara yang
dipindahkan
E. Percobaan Lampion
Alat dan bahan
Kawat
Parafin
Kertas minyak
Korek api
Kain
Gunting
Cutter
Lem kertas
Bambu
Cara/langkah pembuatan
Gunting kertas minyak berdasarkan pola yang di buat
Pasang ujung kawat yang telah dibentuk dengan kerangka bambu
F. Gambar Percobaan
G. Analisa Percobaan
a) Hukum Archimedes
Bunyi hukum Archimedes adalah “gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang
melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.” .
Untuk membuktikan berlakunya hukum Archimedes pada perancangan lampion udara
sederhana adalah sebagai berikut :
PV=nRT
n R = n R , karena n =
maka, R = R
karena R suatu konstanta maka dapat dicoret,
sehingga, . 300 K = . 305 K
= 0.008 kg
Jadi telah terbukti jika massa udara yang dipindahkan lebih kecil setelah dipanaskan.
H. Study Kasus
I. Kesimpulan
Dalam pembuatan lampion udara panas dibutuhkan teori-teori fisika yaitu Hukum
Archimedes dan Teori Kinetik Gas.
Pada lampion secara garis besar mempunyai 3 bagian utama, yaitu kertas minyak, parafin, dan kawat.
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh bahwa yang mempengaruhi lampion udara dapat naik
adalah massa, volume, dan suhu.
Semakin tinggi suhu yang dipanaskan pada lampion maka akan semakin rendah pula tekanan
udara yang ada pada lampion udara dibanding dengan udara sekitar. Semakin besar volume lampion
maka akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk terbang.