Anda di halaman 1dari 8

MENGIDENTIFIKASI SENYAWA KARBON

NAMA KELOMPOK :

 I PUTU INDRA PARAMARTA (06)


 KADEK DWI SEPTIANINGTYAS (11)
 NI MADE ARI MELIANA SATIVA SANDI (18)
 UM NURHAYATI (25)
 NI KOMANG AYU SRI YULIARTININGSIH (26)

SMA NEGERI 2 AMLAPURA


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Judul : Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon.
Tujuan : Untuk menunjukkan adanya unsur C dan H dalam sampel organik.
Landasan Teori :
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon sederhana yang terdiri dari atom
karbon (C) dan atom hidrogen (H). Dari sebuah eksperimen diketahui bahwa dalam senyawa
karbon selain mengandung karbon dan hidrogen, juga mengandung unsur oksigen, dan beberapa
unsur lain seperti belerang dan fosfor. Senyawa karbon yang hanya terdiri dari unsur karbon dan
hidrogen disebut dengan hidrokarbon. Atas dasar penemuan Friederick Wohler, maka
penggolongan senyawa karbon organik dan senyawa karbon an-organik tidak lagi didasarkan
pada asalnya, tetapi lebih didasarkan pada sifat dan strukturnya. Senyawa karbon organik
mempunyai cirri khusus, yaitu di dalam strukturnya terdapat rantai atom karbon. Adapun dalam
senyawa karbon an-organik pada umumnya tidak mempunyai rantai atom karbon.
Berikut perbedaan antara senyawa karbon organik dan an-organik dapat diketahui dalam tabel
berikut :
No Senyawa Karbon Organik Senyawa Karbon Anorganik
1 Titik leleh dan titik didih rendah Titik didih dan titik leleh tinggi
2 Tidak tahan terhadap pemanasan Tahan terhadap pemanasan
3 Berikan kovalen Ada yang ikatan ion dan kovalen
4 Umumnya tidak larut dalam air Umumnya larut dalam air
5 Reaksi antarmolekul berlangsung Reaksi antar-ion berlangsung cepat
lambat

Senyawa hidrokarbon banyak dijumpai dalm kehidupan sehari-hari, misalnya bensin, oli, gas
LPG, aspal, lilin, arang, gula pasir, dan sebagainya.
Bagaimana cara mengidentifikasi keberadaan unsur C dan H dalam senyawa karbon?
Untuk mengidentifikasi unsure C dan H dalam senyawa karbon digunakan uji air kapur dan uji
kertas kobalt. Uji air kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas CO2
berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air kapur dilakukan
dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk ke dalam larutan kapur. Larutan kapur yang
awalnya bening akan berubah menjadi keruh. Reaksi kimia yang terjadi pada proses tersebut
adalah sebagai berikut.
Ca(OH)2(aq) + CO2 (g) CaCO3 (s) + H2O (l)
Uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti menunjukkan
adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan dengan cara
menyentuhkan kertas kobalt pada uap air hasil pembakaran senyawa karbon. Jika bereaksi
dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi merah jambu.
Reaksi yang terjadi adalah sebagi berikut.
Kertas kobalt (biru) + Uap air Kertas kobalt (merah jambu)
Alat dan Bahan :
1. Tabung reaksi
2. Pembakar spiritus
3. Pipa kecil penghubung
4. Penjepit tabung reaksi
5. Gelas kimia
6. Penyumbat gabus
7. Statif
8. Kertas saring
9. Kertas Kobalt
10. Corong
11. Korek api
12. Plastik
13. Karet gelang
14. Spatula
15. Tepung terigu
16. Air Kapur (Ca(OH)2)
17. Tembaga (II) Oksida (CuO)
Langkah Kerja :
1. Siapkan gelas kimia dan corongnya dan isi dengan air kapur lalu saring menggunakan
kertas saring hingga 50 ml.
2. Kemudian siapkan tabung reaksi.
3. CuO dan tepung terigu dimasukkan ke dalam tabung .
4. Kemudian tabung reaksi ditutup dengan penyumbat gabus yang telah diberikan lubang
ditengahnya.
5. Lalu gelas kimia yang sudah diisi air kapur, ditutup rapat dengan plastik yang telah diberi
lubang ditengahnya.
6. Kemudian ujung selang dimasukkan ke dalam lubang yang ada di penyumbat tabung
reaksi dan ujung satunya lagi dimasukkan ke lubang yang ada di plastik penutup gelas
kimia.
7. Lalu tabung reaksi dipanaskan diatas spiritus sampai terlihat gelembung pada gelas kimia
dan tunggu sampai warnanya keruh dan perhatikan perubahan warna yang terjadi pada
kertas kobalt.

Data Percobaan :
No Bahan yang diuji Pengamatan pada Air Kapur Pengujian dengan
Kertas Kobalt
1. Tepung Terigu Air kapur yang mula-mula Kertas kobalt yang
bening berubah menjadi keruh mula-mula berwarna
ketika tepung terigu dan CuO biru berubah menjadi
dipanaskan. warna merah jambu.

Pembahasan :
Untuk mengidentifikasi senyawa hidrokarbon, seperti unsur C dan H kita dapat
mengujinya dengan menggunakan bantuan CuO yang mempercepat proses reaksi dari
pembakaran tepung terigu. Ketika tepung terigu dan CuO dipanaskan didalam tabung reaksi
terjadi rekasi kimia yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna pertama
yang terjadi adalah berwarna kecoklatan kemudian berubah lagi menjadi coklat kehitaman.
Pembakaran tepung terigu dan CuO ini menghasilkan gas yang kemudian dialirkan dengan pipa
kecil penghubung ke gelas kimia yang berisi air kapur. Setelah gas bercampur dengan air kapur,
air kapur akan berubah warna menjadi agak keruh. Begitu juga halnya dengan kertas kobalt,
kertas kobalt bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna
menjadi warna merah jambu.
DAFTAR PUSTAKA

http://danydanger.blogspot.co.id/2014/08/laporan-mengidentifikasi-unsur-cho.html
LAMPIRAN

Pada saat memanaskan tabung reaksi yang berisi tepung.

Saat gas dan air kapur bercampur dan menghasilkan gelembung kecil.
Air kapur yang sudah bereaksi dan berubah menjadi keruh.

Tepung dan CuO yang akan di panaskan dan di reaksikan dengan air kapur.
Saat kertas kobalt bereaksi dengan uap air, warna kertas kobalt yang
awalnya biru berubah warna menjadi merah jambu.

Anda mungkin juga menyukai