Anda di halaman 1dari 24

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL

OLEH :

DEWA PUTU GOGO BALAYOGA


NIM.1813031004

SHERINA BRENDA SOPYANI NIM.1813031010

KADEK DWI SEPTIANINGTYAS NIM.1813031017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA

KATA PENGANTAR

i
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “IDENTITAS NASIONAL”. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang terkait. Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran
agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah makalah ini dibuat dengan harapan makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya.

Singaraja, 7 Maret 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1

1.3 Tujuan................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Identitas Nasional................................................................3

2.2 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas


Nasional Indonesia...............
7

2.3 Pengertian Identitas Nasional...........................................................10

2.4 Faktor Pembentuk Identitas Nasional...............................................11

2.5 Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional......................................12

2.6 Klasifikasi Identitas Nasional...........................................................15

2.7 Hubungan Antara Identitas Nasional,


Nasionalisme, dan Integrasi Nasional
15

2.8 Isu Menyangkut Identitas Nasional


16........

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................20

3.2 Saran. . ..............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak ada bangsa di dunia ini yang tidak memiliki identitas


nasional. Tentu termasuk bangsa Indonesia. Setiap bangsa sangat mendasar
kepentingannya untuk mengembangkan identitas nasionalnya. Identitas
nasional menunjukkan karakteristik unik dari satu kelompok bangsa yang
membedakannya dengan karakteristik atau ciri-ciri kelompok bangsa
lainnya. Pentingnya mengembangkan identitas nasional adalah keterkaitan
antara identitas nasional itu sendiri dengan upaya untuk tetap menjaga
kontinuitas kehidupan berbangsa yang sekaligus juga menjaga tetap
kokohnya kehidupan bernegara. Hilangnya atau memudarnya identitas
nasional suatu bangsa jelas mengindikasikan memudarnya pula kesadaran
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dapat menghancurkan sendi-
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara itu sendiri. Tak hanya itu,
mengembangkan identitas nasional menjadi lebih penting ketika hal
tersebut digunakan untuk menghindarkan suatu bangsa dari pengaruh-
pengaruh bangsa lain yang dapat menciptakan kolonialisme dan
imperialism yang tidak dikehendaki. Suatu bangsa yang memiliki
kesadaran identitas nasional yang kuat tentu akan dapat berdiri kokoh yang
sama martabatnya dengan bangsa lain karena bangsa tersebut tidak mudah
diombangambingkan oleh pengaruh kepentingan bangsa lain yang
bertujuan untuk menjajah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah terbentuknya Identitas Nasional?

2. Apakah pengertian Identitas Nasional?

3. Apakah faktor pembentuk Identitas Nasional?

4. Apakah unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional?

1
5. Bagaimana klasifikasi Identitas Nasional?

6. Bagaimana Hubungan Antara Identitas Nasional, Nasionalisme, dan


Integrasi Nasional?

1.3 Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan sejarah terbentuknya Identitas Nasional.

2. Untuk mendeskripsikan pengertian Identitas Nasional.

3. Untuk mendeskripsikan faktor pembentuk Identitas Nasional.

4. Untuk mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional.

5. Untuk mendeskripsikan klasifikasi Identitas Nasional.

6. Untuk mendeskripsikan Hubungan Antara Identitas Nasional,


Nasionalisme, dan Integrasi Nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Identitas Nasional

Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional, Identitas Nasional itu


sendiri memiliki proses pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami
untuk membentuk serta menyepakati apa yang akan di tetapkan untuk menjadi
Identitas Nasional untuk bangsa Indonesia tercinta. Melalui suatu proses sejarah
yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan – kerajaan pada abad ke – IV, ke
– V kemudian dasar – dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad
ke – VIII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra
di Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan Majapahit di jawa timur serta
kerajaan – kerajaan lainya. Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada
budaya ini menurut yamin di istilahkan sebagia fase terbentuknya nasionalisme
lama, dan oleh karena itu secara objektif sebagai dasar Identitas Nasional
Indonesia. Oleh karena itu akar – akar nasionalisme Indonesia yang berkembang
dalam perspektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur – unsur Identitas
Nasional, yaitu nilai – nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah
terbentuknya bangsa Indonesia.

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.
Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional Indonesia :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

3
Sebagai mana kita ketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda –
sebagai ciri khas yang di miliki oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan
Indonesia, Indonesia memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah atau daerah
memiliki bahasa tersendiri, Seperti Jawa, Madura, Papua, Batak, Sunda, Ambon,
Aceh, dll. Dan bahasa tersebut di gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain
untuk bertukar pikiran maupun mengeluarkan pendapatnya.

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi Identitas yang dapat
di kenali saat melihat warna serta motif gambar di dalamnya. Setiap Negara pasti
memiliki bendera sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti Indonesia, Bendera
Indonesia berwarna Merah dan Putih, seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945
pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah Sang
Merah Putih”. Warna Merah dan Putih yang menjadi warna pilihan yang di pilih
untuk melambangkan Indonesia itu memiliki arti Merah artinya Berani sedangkan
Putih artinya Suci, yang diharapkan masyarakat Infdonesia bisa memikili jiwa
Berani dan Suci seperti lambang Bendera Indonesia.

3.Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun 1928, yang


dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928
Wage Rudolf Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu
karangannya menjadi atau ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia yang
diberi judul

“ Indonesia Raya ”

Berikut adalah liri lagu kebangsaan Indonesia

Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku

Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku

Marilah kita berseru Indonesia bersatu

4
Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya

Bangunlah jiwanya Bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya

Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang ku cinta

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

Seperti pada Undang – undang Dasar 1945 yang telah di tetapkan bahwa
lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila.

Pancasila disini yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan


kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia
memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan Indonesia. Sedangkan perisai
di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.

Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam


pancasila,yaitu:

1. Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1).


2. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (sila ke-2).
3. Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia (Sila ke-3).
4. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4).
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia (sila ke-5).
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam


kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan.

Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna
bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya
yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak

5
lain. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan
perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya
mempercayai, saling hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila


Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pada
hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar
Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
sering disebut juga sebagai pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman
hidup, petunjuk hidup yang dapat di artikan dari segi global atau sekala besar.
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena
Pancasila sebagai kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan organis sehingga berfungsi sebagai cita-cita
atau ide yang menjadi tujuan utama bersama sebagai landasan dasar Negara. Oleh
karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup yang
merupakan pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak
boleh bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma sopan santun, dan
tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan telah
ditetapkan atau saat ini berlaku.

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

Disamping pengertian Undang – undang dasar, di pergunakan juga istilah


lain yaitu “ Konstitusi ”. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “
Constitution ” atau dari bahasa Belanda “ Constitutie ”. Terjemahan dari istilah
tersebuh adalah Undang – undang dasar, dan hal ini memang sesuai dengan
kebiasaan orang belanda dan jerman, yang dalam percakapan sehari – hari
memakai kata “ Grondwet ” ( Grond = dasar, wet = Undang – undang ) yang
keduanya menunjukan naskah tertulis. Namun pengertian Konstitusi dalam
praktek ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti:

1. Lebih luas dari pada Undang – undang dasar, atau

6
2. Sama dengan pengertian Undang – undang dasar.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia


yang berkedaulatan rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk Negara
adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintah adalah republik.

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.

Pengertian wawasan sendiri Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti


pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan manusia sebagai


makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya
untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Disisi lain
kebudayaan bisa diartikan sebagai kebiasaan atau tradisi yang sering di lakukan
oleh sebagian besar warga di wilayah tertentu yang sering di sebut dengan istilah
Adat.

2.2 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas


Nasional Indonesia
2.2.1 Secara historis
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional
Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa
yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa
Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadarakan jati diri
sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu
muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa. Kesadaran ini
muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari

7
politik etis (EtichePolitiek). Dengan kata lain, unsure pendidikan sangatlah
penting bagi pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai
identitas nasional. Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan
kebudayaan Indonesia telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan. Menurut
Nunus Supardi (2007) kongres kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak
1918 yang diperkirakan sebagai pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang
dipelopori oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Kongres ini telah memberikan
semangat bagi bangsa untuk sadar dan bangkit sebagai bangsa untuk menemukan
jati diri. Kongres Kebudayaan I diselenggarakan di Solo tanggal 5-7 Juli 1918
yang terbatas pada pengembangan budaya Jawa. Namun dampaknya telah meluas
sampai pada kebudayaan Sunda, Madura, dan Bali. Kongres bahasa Sunda
diselenggarakan di Bandung tahun 1924. Kongres bahasa Indonesia I
diselenggarakan tahun 1938 di Solo. Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan
kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah memberikan pengaruh positif
terhadap pembangunan jati diri dan/atau identitas nasional.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Kongres Kebudayaan diadakan di
Magelang pada 20-24 Agustus 1948 dan terakhir di Bukittinggi Sumatera Barat
pada 20-22 Oktober 2003. Menurut Tilaar (2007) kongres kebudayaan telah
mampu melahirkan kepedulian terhadap unsur-unsur budaya lain. Secara historis,
pengalaman kongres telah banyak memberikan inspirasi yang mengkristal akan
kesadaran berbangsa yang diwujudkan dengan semakin banyak berdirinya
organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik. Pada tahun 1920-1930-an
pertumbuhan partai politik di nusantara bagaikan tumbuhnya jamur di musim
hujan. Berdirinya sejumlah organisasi kemasyarakatan bergerak dalam berbagai
bidang, seperti bidang perdagangan, keagamaan hingga organisasi politik.
Tumbuh dan berkembangnya sejumlah organisasi kemasyarakatan mengarah pada
kesadaran berbangsa.
Puncaknya para pemuda yang berasal dari organisasi kedaerahan
berkumpul dalam Kongres Pemuda ke- 2 di Jakarta dan mengumandangkan
Sumpah Pemuda. Pada saat itulah dinyatakan identitas nasional yang
lebihtegasbahwa “Bangsa Indonesia mengakubertanah air yang satu, tanah air
Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan

8
menjunjungbahasapersatuan, bahasa Indonesia”. Identitasnasional Indonesia
menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnyanasional.
2.2.2 Secara sosiologis
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,
komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan
panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca
kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana
oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti
upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau
nonformal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antar etnis, antar budaya,
antar bahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu berafiliasi
dan memperkokoh NKRI. Apabila negara diibaratkan sebagai individu manusia,
maka secara sosiologis, individu manusia Indonesia akan dengan mudah dikenali
dari atribut yang melekat dalam dirinya. Atribut ini berbeda dari atribut individu
manusia yang berasal dari bangsa lain. Perbedaan antar individu manusia dapat
diidentifikasi dari aspek fisik dan psikis. Aspek fisik dapat dikenali dari unsur-
unsu rseperti tinggi dan berat badan, bentuk wajah/muka, kulit, warna dan bentuk
rambut, dan lain-lain. Sedangkan aspek psikis dapat dikenali dari unsur-unsur
seperti kebiasaan, hobi atau kesenangan, semangat, karakter atau watak, sikap,
dan lain-lain.
2.2.3 Secara politis
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat
menjadipenciriataupembangunjatidiribangsa Indonesia meliputi: bendera negara
Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara,
lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-
bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan perundangan baik dalam
UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus. Bentuk-bentuk identitas
nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno (2013) sebagaiberikut:
(1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia; (2) Bendera
negara adalah Sang Merah Putih; (3) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya; (4)
Lambang negara adalah Garuda Pancasila; (5) Semboyan negara adalahBhinneka
Tunggal Ika; (6) Dasar falsafah negara adalah Pancasila; (7) Konstitusi (Hukum

9
Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945; (8) Bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia; (9) Konsepsi Wawasan Nusantara; dan (10) Kebudayaandaerah yang
telahditerimasebagaikebudayaannasional. Semua bentuk identitas nasional ini
telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan dari satu generasi kegenerasi
berikutnya.
2.3 Pengertian Identitas Nasional

Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengacup adat


kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas
nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan
seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia,
Semboyan Negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar negarayaitu
Pancasila, Konstitusi negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan Nasional atau Nasionalisme memiliki arti sebagai suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan.

Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah


manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan cirri-ciri khas, dan dengan cirri-ciri
yang khas tersebut suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Identitas Nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

2.4 Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, cirri khas serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh factor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun factor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi:

10
1. Factor objektif
Faktor objektif meliputi faktor geografis ekologis dan demografis. Kondisi
geografi – ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
2. Factor subjektif
Sedangkan menurut Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel
Castell dalam bukunya, The Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan
teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi
antara empat factor penting, yaitu:
1) Factor primer
Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang
sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam
etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu
kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Unsur-
unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya
sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama
yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan
keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan
Bhinneka Tunggal Ika.
2) Factor pendorong
Faktor in terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan
Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemauan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga
merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Oleh karena itu
bangsa Indonesia proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini
sangat ditentukan oleh tingkah kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia
dalam mebangun bangsa dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama
dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
3) Factor penarik
Faktor ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnya birokrasi, dan pemantaan sistrm pendidikan nasional. Bagi
bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan
dankesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan Bahasa

11
resmi negara dan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu telah dipilih sebagai
bahasa antar etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing-masing etnis
atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daeah masing-masing.
Demikian pula menyangkut birokrasi serta pendidikan nasional telah
dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai saat ini masih senantiasa
dikembangkan.
4) Factor reaktif
Faktor ini meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif
melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga
setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam
mewujdkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia.
Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam
memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis
dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan,
pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia.

2.5 Unsur-unsur yang Membentuk Identitas Nasional Bangsa Indonesia

Bangsa dan negara Indonesia terbentuk melalui tekad politik untuk


bersatu sebagai suatu bangsa karena adanya kesamaan-kesamaan identitas
yang dimiliki beragam kelompok masyarakat baik dalam ragam ras, etnis
atau suku, agama, kebudayaan, Bahasa dan kesamaan nasib dan
perjuangan melawan penjajah. Dengan demikian sesungguhnya bangsa
Indonesia adalah satu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu
merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas nasional yang
disatukan dengan tekad politik untuk bersatu menjadi bangsa Indonesia.
Karena itulah dapat dikatakan bahwa bangsa Indonesia adalah salah satu
bangsa yang memiliki perspektif multicultural.

Berikut beberapa unsur yang membentuk Identitas Nasional Bangsa


Indonesia:

a. Suku Bangsa

12
Suku bangsa adalah salah satu unsur yang membentuk identitas
nasional Indonesia. Indonesia merupakan bangsa yang memiliki
beragam jenis suku dan etnis. Keberadaan beragam etnis dan suku
ini tidak dapat diabaikan hanya karena telah bertekad untuk
menjadi bangsa Indonesia. Keragaman suku bangsa/etnis ini adalah
kekayaan sumber daya manusia Indonesia yang dapat menjadi
salah satu modal dasar pembangunan nasional.

b. Agama

Seperti halnya dengan identitas etnis, bangsa Indonesia juga


terbentuk dari kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda
agama dan kepercayaan. Ada yang mayoritas beragama Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu. Menjadi Indonesia
tidaklah harus melebur keyakinan beragama dan berkepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menjadi satu agama baru.
Tidak juga harus menganut azas negara agama atau negara
theokrasi. Begitu pula tidaklah haraus menjadi sekuler. Menjadi
Indonesia dapat terus mempertahankan identitas agama, tetapi
tidak menyamakan identitias agama dengan identitas bangsa.
Membawa identitas agama dalam kehidupan keIndonesiaan
merupakan isu yang sangat peka di Indonesia. Orang banyak yang
lebih mau berkorban secara militan terhadap kepentingan
agamanya dari pada berkorban untuk kepentingan bangsanya.
Menjadi Indonesia atau membawa identitas nasional dalam kondisi
seperti ini haruslah penuh dengan kewaspadaan tetapi tidak harus
berburuk sangka dan mengembangkan stereotype agama.

c. Kebudayaan

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang paling kaya dengan


unsur ragam kebudayaan etnis dan agamanya disamping memiliki
juga ragam kebudayaan nasional. Sama dengan keberadaan
identitas etnis dan agama, identitas budaya etnis dan agama
tidaklah harus dihapuskan dalam rangka pengembangan kebudayan

13
nasional Indonesia. Dalam rangka mengembangkan kebudayaan
nasional sebagai identitas budaya nasional bangsa Indonesia, di
samping sudah sepatutnya kita melestarikan dan mengembangkan
hasil-hasil kebudayaan nasional, kita juga patut melestarikan dan
mengembangkan puncak-puncak kebudayaan daerah yang dinilai
luhur yang bersumber dari pengembangan identitas budaya etnis
dan agama.

d. Bahasa

Bahasa juga merupakan salah satu unsur pembentuk identitas


nasional. Bahasa sebagai sarana komunikasi dan sarana
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek
kebudayaan yang memberikan karakteristik yang unik pada
identitas nasional. Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa
Melayu telah sejak lama menjadi Bahasa linguafranca bagi bagi
suku-suku bangsa di Indonesia. Dengan peristiwa Sumpah Pemuda
pada tahun 1928 maka resmilah Bahasa Melayu menjadi Bahasa
Indonesia. Walau bangsa Indonesia telah memiliki Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa persatuan, sebagai identitas nasional dan
pemerkaya khasanah budaya bangsa banga Indonesia juga
mengakui keberadaan perkembangan Bahasa-bahasa daerah di
Indonesia. Dengan turut berkembangnya penggunaan Bahasa
daerah sebagai Bahasa ibu bagi suku-suku bangsa di Indonesia,
Bahasa Indonesia juga turut menyerap unsur-unsur Bahasa daerah
sehingga dapat mengembangkan penggunaan Bahasa Indonesia.

2.6 Klasifikasi Identitas Nasional

Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan


pembagian Identitas menjadi 3 bagian sebagai berikut

1. Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah


Bangsa, Dasar Negara, dan ldeologi Negara.

14
2. Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata
Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara,
Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan
pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan
(agama).

2.7 Hubungan Antara Identitas Nasional, Nasionalisme, dan Integrasi


Nasional

Identitas Nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan
atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan
nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal
maupun eksternal. Sedangkan Integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa bangsa Indonesia adalah satu


kelompok bangsa yang terbentuk dari beragam identitas etnis/ras, agama,
kebudayaan, dan bahasa yang berkehendak bersatu dalam suatu tekad dan kontrak
politik untuk membangun negara bangsa Indonesia dengan tetap mempertahankan
identitas asalnya masing-masing. Dengan demikian identitas nasional bangsa
Indonesia adalah yang juga tidak melepaskan identitas etnis, agama, kebudayaan,
dan bahasanya. Identitas nasional Indonesia seperti itu menggambarkan pula
karakteristik unik bangsa Indonesia yang pluralistic atau bersifat majemuk.
Karena Indonesia 20 adalah sebuah negara bangsa, maka nasionalisme Indonesia
juga tidaklah dapat lepas dari identitas nasional yang berkarakteristik
multikultural. Nasionalisme Indonesia, karenaitu, juga adalah nasionalisme politik
dan budaya yang berperspektif multikultur yang disusun mekanismenya secara
demokratis, berKetuhanan Yang MahaEsa, menjunjung tinggi nilai-nilai

15
kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan Indonesia, dan berkeadilan
sosial. Nasionalisme yang berperspektif multicultural seperti di atas, di samping
mempertahankan identitas etnis, agama, kebudayaan, dan bahasa asalnya dalam
pengembangan identitas nasionalnya, perlu juga mengembangkan konsep
integrasi nasional untuk menunjukkan tingkat persatuan dan kesatuannya secara
harmonis dengan tidak mengabaikan unsur-unsur pembentuk identitas
nasionalnya. Dalam konsep integrasi social ada upaya kelompok-kelompok
masyarakat yang hendak bersatu untuk berbaur dan mengembangkan satu model
akulturasi budaya, tetapi di antara mereka juga ada keinginan untuk
mempertahankan identitas budayanya masing-masingkarenamasih adanya
loyalitas terhadap kelompok-kelompok asalnya. Model akulturasi budaya yang
dimaksudkan di sini adalah adanya saling pengaruh antara dua kelompok
kebudayaan yang bersatu tetapi masing-masing kelompok budaya mencoba
mengembangkan local geniusnya sehingga tidak kehilangan jati diri atau identitas
budaya asalnya. Dengan demikian, dalam konsep integrasi nasional ada muncul
suatu suasana kejiwaan dan tindakan-tindakan yang menumbuhkan rasa
nasionalisme bersatu, yaitu nasionalisme Indonesia di antara kelompok-kelompok
etnis yang membangun satu negara bangsa Indonesia, tetapi di antara mereka juga
tetapdapat menunjukkan unsur-unsur identitas asal yang membentuk identitas
nasional Indonesia tersebut.

2.8 Isu Menyangkut Identitas Nasional

Identitas nasional dan jati diri suatu bangsa harus dijaga agar bangsa
tersebut tidak mudah dihancurkan oleh bangsa lain dan menjadi bangsa yang kuat.
Kita mungkin terkadang bingung mengenai apa itu identitas nasional bangsa
indonesia, oleh karena itu topik identitas nasional yang kita pelajari dalam
pelajaran citizenship ini dapat membantu kita memahami arti dari identitas
nasional dan bagaimana kita bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat. Topik identitas nasional dapat menumbuhkan rasa
nasionalisme yang tinggi diantara warga negara indonesia jika setiap warga negara
menyadari dan mengimplementasikan nilai-nilai identitas nasional yang telah ada.
Namun dalam pengamatan kami, identitas nasional di negara ini mulai memudar.
Kurangnya rasa nasionalisme dan rasa “satu indonesia” membuat identitas

16
nasional negara ini menjadi kacau atau disebut krisis identitas nasional. Salah satu
definisi nasionalisme yaitu menurut Arif Budiman nasionalisme adalah persatuan
secara kelompok dari suatu bangsa yang mempunyai sejarah yang sama, bahasa
yang sama dan pengalaman yang sama. Sejarah mengenai nasionalisme di
indonesia dimulai dari berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 yang
menjadi tonggak berdirinya organisasi-organisasi pemuda pada saat itu.

Saat ini dapat kita lihat bahwa indonesia telah mengalami krisis identitas
nasional. Banyak penduduk indonesia telah melupakan unsur unsur kebudayan
yang merupakan basis dari identitas nasional suatu bangsa. Contohnya yaitu
budaya barat yang masuk ke indonesia melalui globalisasi telah banyak mengubah
pola hidup generasi muda saat ini, salah satunya yaitu melupakan kultur budaya
bangsa indonesia sendiri.

Berikut merupakan daftar budaya-budaya Indonesia yang telah diklaim oleh


negara lain.

1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia

3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia

4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia

6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia

10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia

11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia

17
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia

16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia

17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia

18. Kain Ulos oleh Malaysia

19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia

20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia

21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa identitas nasional bangsa


indonesia telah mengalami kelunturan. Hal tersebut ditunjukkan dalam masalah
Indonesia-malaysia tersebut. Dalam kasus ini, kami menyimpulkan bahwa rasa
nasionalisme dan identitas bersama sebagai warga negara indonesia masih sangat
kurang. Hal tersebut menyebabkan mudahnya indonesia dijadikan sasaran dari
pihak luar yang bertujuan memecah belah bangsa ini sehingga bangsa indonesia
hancur. Oleh karena lunturnya rasa nasionalisme dan terjadinya krisis identitas
nasional di kalangan rakyat indonesia saat ini terutama generasi muda diharapkan
juga peran serta pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut selain peran
warga negaranya sendiri. Dari banyaknya kasus-kasus yang mengancam identitas
nasional dan kesatuan tanah air indonesia, maka kita sebagai generasi muda harus
berusaha untuk mempertahankan nilai- nilai budaya yang telah ada dan terus
menjaga dan melestarikannya. Kita harus menyadari bahwa kita sebagai bangsa
indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang harus dipertahankan dan
menjadi ciri dari bangsa indonesia, dan kita harus bangga menjadi bagian dari
tanah air kita yaitu “Indonesia”.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
sebagai pembeda antara Negara satu dengan negaralain. Identitas nasional yang
menunjukkan jati diri Indonesia. Penerapan tentang identitas nasional harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau

19
kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi
identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah
tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.

3.2 Saran

Menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang berunsur


Identitas Nasional Negara sendiri itu jauh lebih baik di banding mempulajari
sebiasaan atau budaya yang di anut oleh Negara lain. “ Seharusnya bukan orang
lain yang membangunkan kita serta menyadarkan kita, tetapi kitalah sendiri yang
harus bangun demi kemajuan bangsa tercinta.” Dengan membaca makalah ini,
pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat tentang pentingnya identitas
nasional bagi bangsa dan negara Indonesia dan diharapkan dapat diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,


Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi: Jakarta.

Dwi Sulisworo, Tri dkk. 2012. Bahan Ajar: Identitas Nasional.

Perpustakaan Digital Indonesia. Dalam website www.budaya-indonesia.org


(diakses pada tanggal 3 Maret 2019)

20
Santi, Dini Etrilia, dkk. 2015. Identitas Nasional (tugas makalah). Palembang:
Poltekkes Palembang

Suryono, Hasan. Tanpa tahun. Konfigurasi Identitas Nasional, Nasionalisme dalam


Era Globalisasi Suatu Harapan dan Tantangan.

21

Anda mungkin juga menyukai