DOSEN PENGAMPU :
NIP. 198301292012122005
OLEH :
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penyusun
dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu dan tanpa
adanya halangan yang berarti. Makalah ini deiberi judul “Studi Kasus Identitas
Nasional”. Tugas makalah ini merupakan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya.
Penyusun juga tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing
penyusun dalam mata kuliah ini. Dalam pemuatan makalah ini, penyusun menyadari
dalam penulisan banyak kata atau kalimat yang salah dan penyusunan yang kurang
baik. Maka dari pada itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
dapat membangun dari pembaca, dan atas konstribusinya saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
I. PEMBAHASAN .................................................................................... 1
III. PEMBAHASAN................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
I. PENDAHULUAN
Setiap Negara memiliki identitas nasional yang berbeda-beda. Hal ini sama
saja seperti manusia, memiliki identitas yang berbeda setiap individunya.
Identitas ini tentunya berguna untuk membedakan setiap negara. Identitas ini bisa
disebut sebagai sifat atau jati diri yang melekat pada sesuatu. Identitas Nasional
ini merupakan hal buatan karena identitas nasional ini dibuat, dan disepakati oleh
warga dari suatu bangsa sebagai identitasnya. Identitas suatu negara merupakan
suatu hal sekunder karena identitas nasional hadir setelah identitas suatu bangsa
mempunyai identitas yang berbeda-beda.
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang memiliki pengertian
harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau
sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam term antropologi
identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau
negara sendiri. Mengacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada individu
semata tetapi berlaku pula pada suatu kelompok. Sedangkan kata nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar
yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan
bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Himpunan
kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan istilah identitas
bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok
(colective action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-
pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa
dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme.
Bila dilihat dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional itu merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan dari ratusan suku yang “dihimpun” dalam satu kesatuan
Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh
“Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah pengembangannya. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di
1
dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya
dalam aturan perundang-undangan atau hukum, sistem pemerintahan yang
diharapkan, nilai-nilai etik dan moral yang secara normatif diterapkan di dalam
pergaulan baik dalam tataran nasional maupun internasional dan lain sebagainya.
Nilai-nilai budaya yang tercermin di dalam Identitas Nasional tersebut bukanlah
barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan
sesuatu yang “terbuka” yang cenderung terus-menerus bersemi karena hasrat
menuju kemajuan yang dimilki oleh masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan
implikasinya adalah bahwa Identitas Nasional adalah sesuatu yang terbuka untuk
ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi
aktual yang berkembang dalam masyarakat.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini
dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan
Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi
kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat
mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
2
1.3.5 Untuk mengetahui hubungan antara Identitas Nasional dengan karakter
bangsa.
3
II. LANDASAN TEORI
4
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena
pengaruh kekuasaan internasional.
Faktor primer ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama.
Indonesia sendiri merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam
5
budaya, bahasa dan agama. Meskipun unsur-unsur tersebut berbeda-beda
dan memiliki ciri khas masing-masing, namun hal tersebut bisa
menyatukan masyarakat menjadi bangsa Indonesia.
6
era sebelum kemerdekaan, sampai saat ini. Bangsa Indonesia dibangun dari
masyarakat lama sehingga membentuk kesatuan dengan prinsip nasionalis
modern. Maka dari itu, dalam pembentukan identitas nasionalnya, sangat erat
dengan unsur-unsur sosial, ekonomi, budaya, geografis, dan juga agama.
7
2.4.2 Bahasa Nasional Indonesia
8
beringin, sila keempat dilambangkan dengan kepala banteng, dan untuk sila
kelima dilambangkan dengan padi dan kapas.
Lirik lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasi di surat kabar Sin
Po. Lagu kebangsaan Indonesia pertama kali dikumandangkan di depan
Kongres Pemuda Kedua, namun setelah itu pemerintah kolonial melarang
penyebutan lagu Indonesia Raya. Meski begitu, pemuda Indonesia tidak
gentar dan mereka tetap menyanyikan lagu Indonesia Raya.
9
2.4.6 Dasar Falsafah Negara
Pancasila menjadi dasar falsafah negara. Terdiri dari lima dasar yang
menjadi ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah identitas
nasional Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai ideologi dan dasar
negara.
UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD 1945
merupakan hukum yang tertulis dan memiliki kedudukan tertinggi dalam
peraturan perundangan. UUD 1945 dijadikan sebagai pedoman dalam
kehidupan dan bernegara. UUD 1945 sudah digunakan sejak Indonesia
merdeka. Sehari setelah proklamasi , atau pada tanggal 18 Agustus 1945,
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan naskah
yang kini menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
10
Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang berjumlah
1340 suku bangsa, jumlah bahasa yang ada di Indonesia berjumlah
724 bahasa, jumlah budaya yang ada di Indonesia berjumlah 7241
karya budaya dan jumlah ras di Indonesia ada 4 yaitu Papua
Melanozoid, Negroid, weddoid, dan Melayu Mongoloid.
Masyarakat Indonesia mendiami pulau-pulau serta berbicara dalam
ragam bahasa, mempunyai budaya daerah. Kemudian budaya
daerah ini ditetapkan sebagai budaya nasional dan identitas
nasional.
14
III. PEMBAHASAN
Selain itu, dikutip dari buku Sejarah untuk SMK Kelas IX oleh Prawoto,
beberapa tujuan G30S PKI adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan G30S/PKI 1965 Pada 1 Oktober 1965 dini hari, enam jenderal
senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan
kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan
15
pada saat itu dipimpinoleh Letkol. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat
saat itu, Mayjen Soeharto kemudian mengadakan penumpasan terhadap gerakan
tersebut. Karena Aidit tahu akan jenis sakitnya Sukarno membuktikan bahwa hal
tersebut sengaja dihembuskan PKI untuk memicu ketidakpastian di masyarakat.
Keributan antara PKI dan islam (tidak hanya NU, tapi juga dengan Persis dan
Muhammadiyah) itu pada dasarnya terjadi di hampir semua tempat di Indonesia,
di Jawa Barat, Jawa Timur, dan di propinsi-propinsi lain juga terjadi hal demikian,
PKI di beberapa tempat bahkan sudah mengancam kyai-kyai bahwa mereka akan
disembelih setelah tanggal 30 September 1965 (hal ini membuktikan bahwa
seluruh elemen PKI mengetahui rencana kudeta 30 September tersebut).
Dan dalam pemberontakan ini ada beberapa isu yang tersebar dimasyarakat
pada saat itu. Yaitu sebagai berikut
16
diadili. Namun secaratak terduga, dalam operasi penangkapan tersebut
para jenderal tersebut terbunuh.
17
menurun di mata Rakyat Indonesia. Demonstrasi besar – besaran terjadi pada
tanggal 10 januari 1966. Para demonstran ini mengajukan tiga tuntutan yang
terkenal dengan sebutan TRITURA ( Tri Tuntutan Rakyat ), meliputi sebagai
berikut :
18
komunis. Hal ini tentu saja menyinggung dan berlawanan dengan identitas
nasional negara Indonesia. Negara Indonesia menganut sistem pemerintahan
demokrasi sehingga seringkali Indonesia disebut sebagai negara demokrasi.
Sistem pemerintahan komunisme berbanding terbalik dengan sistem
pemerintahan demokrasi dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh penguasa
negara dan rakyat tidak memiliki kebebasan hak milik.
19
pengumuman tersebut juga disampaikan bahwa Presiden Soekarno dan
Menkohankam dalam keadaan aman dan sehat.
20
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setiap Negara memiliki identitas nasional yang berbeda-beda. Hal ini sama
saja seperti manusia, memiliki identitas yang berbeda setiap individunya.
Identitas ini tentunya berguna untuk membedakan setiap negara. Identitas ini bisa
disebut sebagai sifat atau jati diri yang melekat pada sesuatu. Identitas Nasional
ini merupakan hal buatan karena identitas nasional ini dibuat, dan disepakati oleh
warga dari suatu bangsa sebagai identitasnya. Identitas suatu negara merupakan
suatu hal sekunder karena identitas nasional hadir setelah identitas suatu bangsa
mempunyai identitas yang berbeda-beda. Bentuk-bentuk Identitas Negara
Indonesia antara lain bendera merah putih, Bahasa Indonesia, lambang negara
Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, lagu Indonesia Raya,
Konstitusi Negara Indonesia, bentuk negara Republik Indonesia, Sistem
Demokrasi Indonesia serta kebudayaan daerah.
Gerakan G30 S/PKI berdampak pada kondisi politik Indonesia yang tidak
stabil dan sangat menyedihkan. Kehidupan ideologi nasional belum mapan.
Bahkan demokrasi terpimpin justru mengarah ke sistem pemerintahan diktator.
4.2 Saran
21
Generasi muda dituntut untuk lebih bijaksana dan memfilter budaya budaya
dari dalam maupun luar negara terhadap identitas nasional. Dibutuhkan lebih
banyak lagi kesadaran bahwa menjaga stabilitas identitas nasional bukan saja
tanggung jawab pemerintah namun tanggung jawab seluruh warga negara
Indonesia.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kristina. 2021. “G30S PKI: Sejarah, Tujuan, Kronologi, dan Latar Belakangnya”,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5747435/g30s-pki-sejarah-tujuan-
kronologi-dan-latar-belakangnya/ diakses pada 27 Februari 2022 pukul 14.49
WIB.
Pariwara, Intan. 2020. “Upaya Penumpasan G30SPKI”,
https://rumahinfo.my.id/upaya-penumpasan-g-30-s-pki/ diakses pada 27 Februari
2022 pukul 16.17 WIB.
Sukrisno. 2021. “Makalah G30SPKI”,
https://id.scribd.com/document/370093149/makalah-g-30-s-pki / diakses pada 27
Februari 2022 pukul 15.40.