Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PPKN

IDENTITAS NASIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata

Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Lita Dwi Ariyanti, M.Pd

Penyusun :

1. Dyah Purbaningrum 4121123


2. Putri Wulan Sari 4121124
3. Laila Fitria Nur Rahma 4121125
Kelompok : 3

Kelas : Ekonomi Syariah D

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS/JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN TAHUN 2021


Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penugasan mata kuliah PPKN.

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu dosen Lita Dwi Ariyanti, M.Pd yang membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman
yang telah bekerja sama dala penyususnan makalah ini sehingga bisa menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempura baik
segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Pekalongan, 17 September 2021

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................II

DAFTAR ISI................................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah………………………......……………………………….…..


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….…………….1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………..……………..2
1.4 Manfaat………………………………………………………………… ……………2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Pengertian Identitas Nasional dan Faktor-Faktor Pembentuknya…….....……………3

2.2 Sifat Identitas Nasional ………………………………………………………………4

2.3 Contoh Identitas Nasional Bangsa Indonesia…………………………………………4

2.4 Keterkaitan Antara Identitas Nasional Dengan Proses Berbangsa dan Bernegara……6

BAB III PENUTUP........................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………9

3.2 Saran……………………………………………………………….…………………9

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya setiap manusia memerlukan identitas agar dapat menjadi pembeda
antara manusia satu dengan lainnya. Selain itu, identitas juga sebagai tanda pengenal agar
jelas status kita di mata hukum dan sosial. Adanya identitas, kita akan lebih dihargai dan
dihormati. Begitupun suatu bangsa, jika tidak memiliki identitas, maka bangsa itu tidak akan
diakui oleh bangsa lain. Bagi bangsa Indonesia, identitas nasional sangat penting karena pada
hakikatnya telah termuat dalam Pancasila dan UUD tahun 1945. Identitas nasional sebagai
tujuan agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain. Kemudian ketika bangsa Indonesia
sudah dikenal negara-negara lain, Indonesia mampu menunjukkan eksistensinya sebagai
negara yang kaya akan alam dan keanekaragamannya. Namun, dengan keanekaragaman yang
ada menjadikan tantangan besar bagi bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan
identitasnya. Oleh karena itu, identitas sangatlah penting bagi sebuah bangsa. Tetapi, banyak
masyarakat ataupun orang awam yang belum paham dan mengetahui mengenai identitas
nasional. Dengan demikian, tujuan dibuatnya makalah ini untuk memberi pengetahuan dan
wawasan baru mengenai identitas nasional.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu identitas nasional dan faktor-faktor pembentuknya?
1.2.2 Bagaimana sifat identitas nasional?
1.2.3 Apa saja contoh identitas nasional bangsa Indonesia?
1.2.4 Apa keterkaitan antara identitas nasional dengan proses berbangsa dan bernegara?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengidentifikasi pengertian identitas nasional dan faktor-faktor pembentuknya
1.3.2 Mengidentifikasi sifat atau karakteristik identitas nasional
1.3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis identitas nasional bangsa Indonesia
1.3.4 Menganalisis keterkaitan atau hubungan antara identitas nasional dengan proses
berbangsa dan bernegara
1.4 Manfaat
1.4.1 Hasil penelitian ini dapat menjadi media pembelajaran dan proses pengkajian
lebih lanjut
1.4.2 Memberikan wawasan dan pengetahuan baru mengenai identitas nasional bagi
penulis dan pembaca
1.4.3 Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan edukasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional dan Faktor-Faktor Pembentuknya

Kata “identitas” diartikan sebagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap individu yang
bertujuan sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan individu lain. Sedangkan kata
“nasionalisme” berarti sikap cinta terhadap tanah air atau menjunjung tinggi bangsa tanpa
merendahkan bangsa lain.

Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata yaitu kata “identitas” dan kata
“nasional”. Kata “identitas” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti ciri-
ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Adapun arti kata “nasional” dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal bangsa
sendiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah ciri-ciri atau
karakteristik, perasaan atau keyakinan yang dimiliki tentang kebangsaan yang mejadi pembeda
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

Secara terminologis istilah identitas nasional adalah ciri khas atau karakteristik yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lain.

Lahirnya identitas nasional suatu bangsa karena adanya ciri khas atau karakteristik, sifat
serta keunikan yang dimiliki oleh bangsa tersebut dan didukung oleh faktor-faktor pembentuk
identitas nasional. Adapun faktor-faktor pembentuk identitas nasional yaitu :

1. Faktor Primodial
Meliputi ikatan kekerabatan (darah) dan keluarga, kesamaan suku bangsa, daerah
asal, bahasa dan adat istiadat.
2. Faktor Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideology doktriner yang diakui masyarakat.
3. Faktor Tokoh
Adanya kepemimpinan dari para tokoh yang dihormati dan disegani, dimana
pemimpin atau tokoh negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu
rakyat dan simbol persatuan suatu bangsa.
4. Faktor Bhineka Tunggal Ika
Adanya kesediaan masyarakat suatu bangsa untuk setia pada lembaga yang
disebut negara dan pemerintahan didalam perbedaan suku bangsa, adat, budaya, ras dan
agama.

3
5. Faktor Sejarah
Adanya kesamaan sejarah atau pengalaman masa lalu diantara warga masyarakat.
Seperti sama-sama menderita karena penjajahan yang tidak hanya melahirkan solidaritas
tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama.
6. Faktor Perkembangan Ekonomi
Adanya industrialisasi yang melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan
kebutuhan masyaakat.
7. Faktor Kelembagaan
Adanya lembaga-lembaga pemerintahan dan politik seperti birokrasi, angkatan
bersenjata, pengadilan dan partai politik.

2.2 Sifat Identitas Nasional

Identitas nasional memiliki sifat sekunder dan buatan. Bersifat sekunder dikarenakan
identitas nasional lahir setelah identitas kesukubangsaan, dimana identitas kesukubangsaan
sudah dimiliki masyarakat secara askriptif. Jadi, sebelum masyarakat memiliki identitas nasional,
mereka telah memiliki identitas kesukubangsaan. Sedangkan bersifat buatan dikarenakan
identitas nasional itu dibuat, dibentuk, dan disepakati oleh masyarakat sebagai bentuk
identitasnya setelah mereka bernegara.

Proses terbentuknya identitas nasional Indonesia tidaklah instan, tetapi memerlukan


waktu yang sangat lama. Hal ini terjadi karena identitas nasional bersifat buatan, dimana
identitas nasional merupakan hasil kesepakatan bersama antar masyarakat. Dengan hasil
kesepakatan tersebut, kemungkinan ada beberapa masyarakat yang tidak setuju dengan identitas
nasional yang diajukan oleh masyarakat lain. Setiap masyarakat di suatu negara pasti
menginginkan agar identitasnya dijadikan suatu identitas nasional, meskipun belum tentu
diterima oleh masyarakat lain. Sehingga hal tersebut menyebabkan sebuah negara yang baru
merdeka akan mengalami perselisihan untuk saling menjadikan identitas kesukubangsaannya
sebagai identitas nasional.

2.3 Contoh Identitas Nasional Bangsa Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, maka dibentuklah karakteristik negara Indonesia yang


didalamnya terdapat identitas nasional Indonesia. Identitas nasional Indonesia adalah identitas
yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari. Adapun empat identitas nasional Indonesia yang ditetapkan dalam
Undang-Undang No.24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan. Berikut penjelasan mengenai identitas nasiona Indonesia adalah sebagai berikut.

4
1. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 pasal 4 sampai pasal 24.
Warna merah pada bendera memiliki arti berani sedangkan warna putih berarti suci.
Bendera merah putih ini dikibarkan pertama kali pada saat kemerdekaan Republik
Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56,
Jakarta.
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia
Bahasa negara diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 pasal 25 sampai pasal 45.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional merupakan hasil dari kesepakatan para pendiri
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bangsa Indonesia telah sepakat bahwa
bahasa Indonesa merupakan bahasa nasional yang dijadikan sebagai jati diri dan identitas
nasional Indonesia.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila

Lambang negara diatur dalam UU No. 24 tahun 2009 pasal 46 sampai pasal 57.
Burung garuda merupakan burung khas negara Indonesia yang dijadikan sebagai lambang
negara. Pada tengah-tengah perisai burung garuda terdapat sebuah garis hitam tebal yang
menggambarkan khatulistiwa. Sedangkan pada perisai, ada lima buah ruang yang
digunakan sebagai wujud dasar Pancasila, yaitu sebagai berikut :

a. Bintang yang bersudut lima melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu


Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang tersebut melambangkan cahaya yang
terletak di tengah perisai seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada
manusia.

b. Rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai


melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab. Rantai persegi melambangkan laki-laki, sedangkan rantai bermata
bulatan menggambarkan perempuan. Adapun mata rantai yang saling
berkaitan menggambarkan bahwa setiap manusia, baik laki-laki maupun
perempuan, harus bisa menumbuhkan satu sama lain dan harus bersatu seperti
layaknya sebuah rantai.

c. Pohon beringin dibagian kiri aras perisai melambangka sila ketiga Pancasila,
yaitu persatuan Indonesia. Menggunakan pohon beringin karena pohon ini
memiliki ukuran yang besar sehingga bisa digunakan oleh banyak orang untuk
berteduh. Hal tersebut berarti bahwa di Indonesia memiliki banyak suku dan
kebudayaan yang harus bisa menyatu.

5
d. Kepala banteng di bagian kanan atas perisai melambangkan sila keempat
Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan. Kepala banteng digunakan karena
menggambarkan hewan sosial yang suka berkumpul, artinya kita sebagai
warga negara Indonesia harus berkumpul ketika akan melakukan musyawarah
untuk menghasilkan keputusan bersama.

e. Padi dan kapas di bagian kanan atas perisai melambangkan sila kelima
Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menggunakan
padi dan kapas karena padi dan kapas merupakan kebutuhan pokok setiap
manusia, yaitu pangan dan sandang digunakan sebagai syarat utama untuk
mencapai kemakmuran dalam suatu kehidupan.

4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Lagu kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 mulai
pasal 58 sampai pasal 64. Lagu Indonesia raya pertama kali dinyanyikan pada saat
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian, lagu kebangsaan ini
dinyanyikan pada saat upacara bendera sedang berlangsung.
5. Semboyan Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua, artinya
walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, bangsa, budaya, agama, dan
lainnya, namun Indonesia tetap satu.
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila memiliki fungsi sebagai dasar negara, falsafah negara, ideologi negara,
pandangan hidup bangsa, dan fungsi lainnnya. Pancasila sangatlah penting karena
keberadaannya tersebut dapat menjadi pemersatu bangsa dan menjadi identitas nasional.

2.4 Keterkaitan Antara Identitas Nasional Dengan Proses Berbangsa dan Bernegara

Proses berbangsa dan bernegara sebelum kemerdekaan lebih mengacu pada perjuangan
melawan penjajah. Secara singkat, proses berbangsa dan bernegara mulai berkembang sebelum
kemerdekaan adalah sebagai berikut:

a. Awal mula lahirnya sumpah pemuda yang berkumandang diseluruh wilayah


nusantara.
b. Terbentuknya Badan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
6
c. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sedangkan secara teoritis, proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia digambarkan


dalam alenia keempat pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:

1. Sebuah negara merdeka bukan hanya dimulai dari proklamasi, tetapi adanya hak
dan pengakuan setiap bangsa untuk terbebas dari belenggu penjajahan. Bangsa
Indonesia yang memiliki semangat dan tekad untuk terbebas dari penjajahan
menjadikan tonggak bangsa Indonesia untuk merdeka. (alinea I pembukaan UUD
1945).
2. Menuju bangsa yang memiliki dasar nilai-nilai merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur. (alinea II pembukaan UUD 1945).
3. Terbentuknya bangsa Indonesia tidak lain karena atas kehendak Allah Yang Maha
Kuasa sehingga menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bermoral dan religius.
(alinea III pembukaan UUD 1945).
Selain yang telah disebutkan diatas, negara Indonesia juga perlu adanya
dasar negara, struktur pemerintahan, ideology negara, bentuk negara, dll.
Terbentuknya sistem ketatanegaraan yang lengkap akan menjadikan proses
terbentuknya negara-bangsa Indonesia yang sempurna. (alinea IV pembukaan
UUD 1945).
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang atau zaman modern lebih
mengacu pada upaya bela negara misalnya memlalui pendidikan, pertahanan identitas
negara, dan terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identitas nasional terbentuk dari kata “identitas” diartikan sebagai karakteristik yang
dimiliki oleh setiap individu yang bertujuan sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan
individu lain. Sedangkan kata “nasionalisme” berarti sikap cinta terhadap tanah air atau
menjunjung tinggi bangsa tanpa merendahkan bangsa lain.

Identitas nasional tidak begitu saja lahir atau terbentuk, tetapi dibelakangnya terdapat
faktor-faktor pembentuknya seperti faktor primodial, faktor sacral, faktor tokoh, faktor bhineka
tunggal ika, faktor sejarah, faktor perkembangan ekonomi dan faktor kelembagaan.

Identitas nasional memiliki sifat/karakteristik yakni sekunder dan buatan. Contoh dari
identitas nasional bangsa indonesia dapat tercermin pada bendera negara sang merah putih,
bahasa negara bahasa indonesia, lambang negara garuda pancasila, lagu kebangsaan indonesia
raya, semboyan bhineka tunggal ika dan dasar falsafah negara pancasila.

Perkembangan kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari upaya untuk


memahami proses berbangsa dan bernegara. Sehingga penting akan kesadaran masyarakat untuk
mengetahui seperti apa jati diri dan identitasnya.

3.2 Saran

Demikian pembahasan makalah yang kami buat, mengenai “Identitas Nasional.” Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kami jadikan evaluasi dalam penyusunan
makalah di kemudian hari. Penulis berharap, semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan


Tahun 2016. Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jakarta.
342 hal. ( Diakses pada 17 September 2021 pada pukul 11.20 WIB)

Sulisworo, Dwi. Tri Wahyuningsih, Dikdik Baehaqi Arif. 2012. Identitas Nasional. ( Diakses
pada 17 September 2021 pada pukul 11.20 WIB)

Astawa, I Putu Ari. 2017. Identitas Nasional. ( Diakses pada 17 September 2021 pada pukul
11.20 WIB)

Salamadian. 2018. Pengertian Identitas Nasional: Fungsi, Unsur dan Karakteristik Identitas
Nasional. ( Diakses pada 17 September 2021 pada pukul 11.20 WIB)

Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi,


(Jakarta Sinar: Grafika, 2013), Ed 3, Cet. 1, hlm, 9-10. ( Diakses pada 17 September 2021 pada
pukul 11.20 WIB)

Anda mungkin juga menyukai