Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN IDENTITAS


NASIONAL

DISUSUN OLEH :

KELAS 1A D3
KELOMPOK 2

ALFIAN DWI PANESTU (36118002)


ASTUTI (36118007)
HASRA (36118012)
NURUL AZIZAH M (36118017)
ADNAN ALFIQRI (36118022)

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah yang berjudul “Alasan

Mengapa Diperlukan Identitas Nasional” ini kami susun dalam rangka

memanuhi salah satu tugas Pendidikan Kewarganegaraan kami yang

diajarkan oleh Bapak Dr. Dahsan Hasan S.H, M.H.

Kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini

sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tak lupa kami

memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat

pada makalah yang kami susun. Maka dari itu, kami mengharap kritik

ataupun saran dari para pembaca agar kedepannya makalah yang kami

susun dapat lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Khususnya untuk kemajuan bangsa kita.

Makassar, 23 September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR..............................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................5

C. Tujuan Penulisan........................................................................5

BAB II. PEBAHASAN

A. Landasan Teori...........................................................................6

1. Sejarah terbentuknya identitas nasional..........................6

2. Pengertian identitas nasional..........................................7

3. Faktor pendukung kelahiran identitas nasional.............10

4. Unsur-unsur identitas nasional.......................................11

5. Bentuk-bentuk indentitas nasional bangsa Indonesia. . .13

B. Analisis Masalah.......................................................................19

1. Pentingnya Identitas Nasional.......................................19

2. Pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional.........20

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................24

B. Saran.........................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Apabila Anda pergi ke luar negeri, apa yang membedakan

Anda dengan orang luar? Apa ciri atau penanda Anda yang bisa

dikenali bahwa Anda adalah orang Indonesia? Ciri atau penanda

yang dapat membedakan Anda itu dapat disebut sebagai identitas.

Identitas umumnya berlaku pada entitas yang sifatnya personal

atau pribadi. Sebagai contoh, orang dikenali dari nama, alamat,

jenis kelamin, agama, dan sebagainya. Hal demikian umum dikenal

sebagai identitas diri.

Identitas juga dapat berlaku bagi kelompok masyarakat dan

organisasi dari sekelompok orang. Sebuah keluarga memiliki

identitas yang bisa dibedakan 26 dengan keluarga yang lain.

Sebuah bangsa sebagai bentuk persekutuan hidup dan negara

sebagai organisasi kekuasaan juga memiliki identitas yang berbeda

dengan bangsa lain.

Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat

dipastikan berupaya memiliki identitas nasional agar negara

tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa lain dan dapat

dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga

eksistensi dan kelangsungan hidup negara bangsa. Negara-bangsa

4
memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar

dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang

bersangkutan

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa identitas nasional itu penting bagi negara-bangsa

Indonesia?

2. Apa pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional?

C. Tujuan Penulisan

1. Peduli terhadap identitas nasional sebagai salah satu determinan

dalam pembangunan bangsa dan karakter yang bersumber dari

nilai-nilai Pancasila,

2. Mampu menganalisis esensi dan urgensi identitas nasional sebagai

salah satu determinan dalam pembangunan bangsa dan karakter

yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila,

3. Mampu menyajikan hasil kajian konseptual dan/atau empiris terkait

esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu

determinan dalam pembangunan bangsa dan karakter yang

bersumber dari nilai-nilai Pancasila.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori

1. Sejarah terbentuknya identitas nasional

Identitas nasional merujuk pada identitas-identitas yang

sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder.

Bersifat buatan oleh karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk

dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah

mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh karena identitas nasional

lahir belakangan dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan

yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Jauh

sebelum mereka memiliki identitas nasional itu, warga bangsa telah

memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.

Proses pembentukan identitas nasional umumnya

membutuhkan waktu perjuangan panjang di antara warga bangsa-

negara yang bersangkutan. Hal ini disebabkan identitas nasional

adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Dapat terjadi

sekelompok warga bangsa tidak setuju degan identitas nasional

yang hendak diajukan oleh kelompok bangsa lainnya.

Setiap kelompok bangsa di dalam negara, umumnya

mengingingkan identitasnya dijadikan atau diangkat sebagai

identitas nasional yang tentu saja belum tentu diterima oleh

kelompok bangsa lain. Inilah yang menyebabkan sebuah negara-

bangsa yang baru merdeka mengalami pertikaian intern yang

6
berlarut-larut demi untuk saling mengangkat identitas

kesukubangsaan menjadi identitas nasional.

Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan

disepakati apa-apa yang dapat menjadi identitas nasional

Indonesia. Bisa dikatakan bangsa Indonesia relatif berhasil dalam

membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses

pembentukan ideologi Pancasila sebagai identitas nasional yang

membutuhkan perjuangan dan pengorbanan di antara warga

bangsa.1

2. Pengertian identitas nasional

Istilah identitas nasional terdiri atas dua kata identitas dan

nasional. Identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang secara

harafiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang terdapat

pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu membedakannya

dengan yang lain. Menurut sudut pandang antropologi, identitas

merupakan sifat khas menerangkan dan sesuai dengan kesadaran

diri, golongan, kelompok, dan komunitas.

Kata nasional berasal dari kata nation (bahasa Inggris) yang

berarti bangsa. Istilah bangsa menunjuk pada persekutuan hidup

manusia yang diikat karena persamaan objektif (fisik) seperti ciri

1
Pipit Priyanto, “Makalah Identitas Nasional”, http://pipitpriyanto1995.blogspot.com, pada
tanggal 22 September 2018 Pukul 21.19

7
fisik, ras, agama, bahasa, wilayah, dan budaya ata persamaan

subjektif seperti kesamaan nasib dan tujuan. 2

Identitas nasional menunjuk pada penanda yang melekat

pada manusia-manusia yang menyatakan dirinya sebagai satu

bangsa baik yang diikat oleh kesamaan-kesamaan fisik seperti ras,

budaya, agama, dan bahasa maupun non-fisik seperti keinginan,

cita-cita, dan tujuan. Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa

identitas tidak hanya menunjuk pada ciri fisik yang dimiliki tetapi

juga pada ciri non-fisik, seperti keinginan, cita-cita, atau gagasan

(nilai) yang nantinya tercermin dalam sikap dan perilaku pemilik

identitas tersebut.

Dalam literatur asing dinyatakan “national identity is a

person’s identity and sense of belonging to one state or to one

nation, a feeling one shares with a group of people, regardless of

one citizenship status. identitas nasional lebih merujuk pada rasa

kepemilikan bersama sebagai satu negara atau satu bangsa.

Bahkan perasaan sebagai satu kelompok tanpa membedakan

status kewarganegaraan. Misal, orang-orang Arab meskipun status

kewarganegaraannya berbeda, merasakan sebagai satu identitas

yang bisa dibedakan dengan bangsa lain.

Sesuai dengan perkembangan konsep bangsa yang merujuk

pada persekutuan hidup manusia dalam satu kekuasaan politik,

maka konsep identitas nasional dewasa ini juga menunjuk pada

2
Normoatojo, “Pengertian dan Pentingnya Identitas Nasinal”, http://kuinginbaca.blogspot.com,
Pada tanggal 22 September 2018 pukul 21.25

8
penanda-penanda yang dibuat oleh negara bangsa sebagai satu

kekuasaan politik guna membedakan dengan bangsa lainnya.

Bangsa yang merdeka berusaha menciptakan beberapa

penanda sebagai identitas nasionalnya, misal dengan wilayah yang

sama, bendera negara, lambang negara, mata uang negara,

semboyan negara, lagu kebangsaan, dan sebagainya.

Tidak hanya penanda dalam wujud fisik tetapi negara baru

juga dapat menciptakan penanda-penanda yang bersifat non fisik

tersebut seperti ideologi bersama, memori kesejarahan yang sama,

budaya politik, nilai, cita-cita, dan tujuan yang sama. Tugas

mensosialisasikan dan menanamkan penanda-penanda itu

diberikan kepada lembaga publik seperti sekolah, partai, organisasi

kemasyarakatan, dan juga birokrasi.

Pada akhirnya identitas nasional sebuah negara bangsa

adalah penanda yang menjadikan ciri khas dari warga negara yang

terhimpun dalam satu negara bangsa, baik dalam dimensi fisik

maupun non fisik yang dimanifestasikan dalam sikap dan

perbuatannya. Identitas nasional bersifat multidimensional yang

menurut Anthony D Smith (1991) mencakup perasaan yang sama

akan “komunitas, politik, sejarah, wilayah, rasa cinta tanah air,

kewarganegaraan, nilai bersama, dan budaya yang sama.”. 3

3. Faktor – faktor pendukung kelahiran identitas nasional


3
Paristiyanti Nurwahdani, et al. Pendidikan Kewaranegaraan (Jakarta: Direktorat Jendral
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016) hal. 26-32

9
Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa

memiliki sejarah dalam kelahiranya sendiri, yang sangat berkesan

hingga akan dikenang terus sampai akhir kehidupan bagi penerus

bangsa atau anak cucu pewaris bangsa hingga generasi yang

paling akhir.

Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik,

adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi, tiada

satupun di antara faktor – faktor ini bersifat hakiki untuk

menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa mereka

harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.

Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran Identitas

Nasional bangsa Indonesia meliputi :

a. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis.

Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia

sebagai wilayah kepulauan yang beriklim dan terletak di

persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di

Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan

kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural

bangsa Indonesia.

b. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan

kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.4

4. Unsur-unsur identitas nasional

4
Pipit Priyanto, “Makalah Identitas Nasional”, http://pipitpriyanto1995.blogspot.com, pada
tanggal 22 September 2018 Pukul 21.19

10
Identitas Nasional merupakan gabungan dari unsur-unsur

pembentuk identitas yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan

bahasa.

a. Suku Bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus

yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama

coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di

Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau

kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa. 

b. Agama

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat

yang agamis. Agama-agama yang tumbuh dan

berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen,

Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu

Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama

resmi negara namun sejak pemerintahan Presiden

Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara

dihapuskan.

c. Kebudayaan

Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai

makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat

atau model-model pengetahuan yang secara kolektif

digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk

menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi

11
dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk

bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda

kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

d. Bahasa

Bahasa merupakan unsur pendukung identitas

nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai sistem

perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur

bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai

sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur Identitas Nasional diatas dapat dirumuskan

pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut :

a) Identitas Fundamental; yaitu Pancasila yang merupakan

Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara.

b) Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata

Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara,

Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.

c) Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan

archipelago dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya

dan agama serta kepercayaan (agama). 5

5. Bentuk-bentuk indentitas nasional bangsa Indonesia

5
Mangihot Pasaribu, “Teori Identititas Nasional”, http://mangihot.blogspot.com, pada tanggal 22
September 2018 Pukul 21.32

12
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam

proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara

alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia

merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca

kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan

secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan

melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses

pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal.

Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya,

antarbahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya

menyatu berafiliasi dan memperkokoh NKRI.

Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia

yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa

Indonesia meliputi:

a) Bentuk Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat. Bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk

pemerintahan adalah republik. Sistem politik yang

digunakan adalah sistem demokrasi (kedaulatan rakyat).

Saat ini identitas negara kesatuan disepakati untuk tidak

dilakukan perubahan. Yang di maksud dengan Bentuk

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk

13
Negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintah

adalah republik.

b) Bendera Negara

Ketentuan tentang Bendera Negara diatur dalam

UU No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal

24.Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali

pada tanggal 17 Agustus1945 namun telah ditunjukkan

pada peristiwa Sumpah Pemuda Tahun 1928.Bendera

Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan

Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan

Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera

Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang

Saka Merah Putih saat ini disimpan dan dipelihara di

Monumen Nasional Jakarta

c) Lagu Kebangsaan Indonesia

Ketentuan tentang Lagu kebangsaan Indonesia

Raya diatur dalam UU No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 58

sampai Pasal 64. Indonesia Raya sebagai lagu

kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres

Pemuda II tanggal 28 Otober 1928. Lagu Indonesia Raya

selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang

diperdengarkan pada setiap upacara kenegaraan.

14
d) Dasar Falsafah Negara

Pancasila memiliki sebutan atau fungsi dan

kedudukan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Pancasila berfungsi sebagai dasar negara, ideologi

nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, way

of life, dan banyak lagi fungsi Pancasila. Rakyat Indonesia

menganggap bahwa Pancasila sangat penting karena

keberadaannya dapat menjadi perekat bangsa, pemersatu

bangsa, dan tentunya menjadi identitas nasional.

Mengapa Pancasila dikatakan sebagai identitas

nasional yang unik sebagaimana telah disebutkan

sebelumnya? Pancasila hanya ada di Indonesia.

Pancasila telah menjadi kekhasan Indonesia, artinya

Pancasila menjadi penciri bangsa Indonesia. Siapa pun

orang Indonesia atau yang mengaku sebagai warga

negara Indonesia, maka ia harus punya pemahaman,

bersikap, dan berperilaku sesuai dengan Pancasila.

Dengan kata lain, Pancasila sebagai identitas

nasional memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia

seyogianya menjadikan Pancasila sebagai landasan

berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan

sehari-hari. Cara berpikir, bersikap, dan berperilaku

15
bangsa Indonesia tersebut menjadi pembeda dari cara

berpikir, bersikap, dan berperilaku bangsa lain.

e) Lambang Negara

Seperti pada Undang – undang  Dasar 1945 yang

telah di tetapkan bahwa lambang negara Indonesia adalah

Garuda Pancasila.

Pancasila disini yang dimaksud adalah burung

garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia.

Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia

memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan

Indonesia. Sedangkan perisai di tengah melambangkan

pertahanan bangsa Indonesia.

Simbol di dalam perisai masing-masing

melambangkan sila-sila dalam pancasila,yaitu:

1) Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang

Maha Esa (sila ke-1).

2) Rantai melmbangkan sila Kemanusiaan Yang

Adil dan Beradab (sila ke-2).

3) Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan

Indonesia (Sila ke-3).

4) Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan

yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan

Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4).

16
5) Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan

Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia  (sila ke-

5).

Dengan demikian, lambang negara Garuda

Pancasila mengandung makna simbol sila-sila Pancasila.

Dengan kata lain, Lambang Negara yang dilukiskan

dengan seekor burung Garuda merupakan satu kesatuan

dengan Pancasila. Artinya, lambang negara tidak dapat

dipisahkan dari dasar negara Pancasila.

f) Semboyan Negara

Bhineka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan

multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam

suatu kesatuan. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat

sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan

merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak

mengakui harkat dan martabat pihak lain.

Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang

hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika

dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling 

hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.

17
g) Hukum Dasar Negara

UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar)

negara. UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang

menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan peraturan

perundangan dan dijadikan sebagai pedoman

penyelenggaraan bernegara.

h) Bahasa Nasional

Ketentuan tentang Bahasa Negara diatur dalam

Undang-undang No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 25

sampai Pasal 45. Bahasa Indonesia sebagai bahasa

negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri NKRI.

Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa

Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan

lingua franca dan kemudian diangkat dan diikrarkan

sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II

tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat

bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional

sekaligus sebagai jati diri dan identitas nasional Indonesia.

i) Kebudayaan Negara

Kebudayaan sebagai puncak-puncak dari

kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah diterima

sebagai kebudayaan nasional. Berbagai kebudayaan dari

18
kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki

cita rasa tinggi, dapat dinikmati dan diterima oleh

masyarakat luas sebagai kebudayaan nasional.6

B. Analisis Masalah

1. Pentingnya identitas nasional

Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada

suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikan yang

membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari kata

nation yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas

tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi

bersama. Jadi, identitas nasional adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas

bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa

lain di dunia.

Dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, sangatlah

penting bagi suatu negara untuk memiliki identitas nasional.

Mengapa demikian? Karena identitas nasional merupakan jati diri

bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam

mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era globalisasi

ini eksistensi bangsa bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh

tantangan yang sangat kuat dari kekuatan internasional baik di

bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Apabila bangsa

tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan

6
Pipit Priyanto, “Makalah Identitas Nasional”, http://pipitpriyanto1995.blogspot.com, pada
tanggal 2 2September 2018 Pukul 21.19

19
identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa

tersebut akan mudah goyah dan terombang ambing oleh tantangan

zaman.

Bangsa yang tidak mampu mempertahankan identitas

nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan dalam

mencapai cita cita dan tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa

yang sedemikian rupa sudah tentu merupakan hal yang mudah

bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai bahkan untuk

menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu

identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya suatu bangsa

dapat mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal hal yang

menjadi cita cita dan tujuan hidup bersama.7

2. Pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional

Adanya Era globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-

nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak

mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang

telah ada. Nilai tersebut, ada yang bersifat positif dan ada pula

yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan,

dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk

berkreasi dan berinovasi disegala aspek kehidupan.

Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat.

Batas antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak
7
Ameliya Kharismayanti, “Pentingnya Identitas Nasional”, https://www.scribd.com, pada tanggal
23 September 2018 Pukul 10.52

20
lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan antarbangsa yang

semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru dan

saling mempengaruhi diantara budaya masing-masing. Adapun

yang perlu dicermati dalam proses akulturasi tersebut, apakah

dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa

Indonesia? Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua

faktor yaitu :

1. Semakin menonjolnya sikap individualistis, yaitu

mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan

umum; serta

2. Semakin menonjolnya sikap materialistis, yang berarti

harkat dan martabat manusia hanya diukur dari hasil atau

keberhasilan sesorang dalam memperoleh kekayaan. Hal

ini bisa berakibat bagaiman cara memperolehnya menjadi

tidak dipersoalkan lagi. Apabila ini terjadi, berarti etika dan

moral telah dikesampingkan.

Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses

masyarakat tehadap nilai nilai asing yang negatif semakin besar.

Apabila proses ini tidak segera dibendung, akan berakibat lebih

serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada

bangsa dan negaranya.  Pengaruh negatif akibat proses akulturasi

dapat merongrong nilai-nilai yang telah ada di dalam masyarakat.

Jika semua ini tidak dapat dibendung, akan menggagu ketahanan

21
disegala aspek kehidupan, bahkan akan berpengaruh pada

kredibilitas sebuah ideologi.

Untuk membendung arus globalisasi yang sangat deras

tersebut maka harus diupayakan suatu kondisi (konsepsi) agar

ketahanan nasional dapat terjaga, yaitu dengan cara membangun

sebuah konsep nasionalisme kebangsaan yang mengarah kepada

konsep Identitas Nasional.

Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat

antara satu Negara dengan Negara yang lain menjadi semakin

tinggi. Dengan demikian, kecenderungan munculnya kejahatan

yang bersifat transnasional semakin sering terjadi. Kejahatan

kejahatan tersebut, antara lain terkait dengan masalah narkotika,

pencucian uang (money laundering), peredaran dokumen

keimigrasian palsu, dan terorisme.

Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai

budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi. Hal ini ditunjukkan

dengan semakin merajalelanya peredaran narkotika dan

psikotropika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral

bangsa, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Jika hal

tersebut tidak dibendung akan menggagu terhadap ketahanan

nasional di segala aspek kehidupan, bahkan akan menyebabkan

lunturnya nilai-nilai Identitas Nasional. 8

8
Pipit Priyanto, “Makalah Identitas Nasional”, http://pipitpriyanto1995.blogspot.com, pada
tanggal 23 September 2018 Pukul 21.19

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Identitas Nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya

yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek

kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-ciri khas tertentu

yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa

lain. Maka dari itu arti penting identitas nasional bagi suatu

bangsa adalah sebagai pemersatu bangsa yang bersangkutan

sekaligus sebagai pembeda dengan bangsa lain. Bangsa yang

bersatu karena identitas yang sama dapat menimbulkan rasa

kebanggan, kebersamaan, dan kecintaan pada bangsa dan

tanah airnya. Di sisi lain, identitas nasional yang mampu

membedakan dengan bangsa lain akan menumbuhkan saling

penghargaan toleransi, hormat menghormati, dan sikap

apresiatif terhadap identitas lain tersebut.

2. Dampak globalisasi terhadap identitas nasional adalah

bagaimana kita menyikapinya dengan cara dan berbuat seperti

apa karana tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Identitas Nasional

Bangsa kita sudah mulai tergeser oleh Globalisasi kebaratan,

moral dan etika bangsa kita yang ketimuran semakin hari

23
semakin terkikis, bukan hanya tentang moral dan etika saja, tapi

Globalisasi juga mengkikis berbagai aspek Identitas Nasional

Kita Indonesia.

B. Saran

1. Diharapkan masyarakat lebih menyadari pentingnya

karakteristik identitas nasional dan karakteristik nasionalisme

dalam diri generasi penerus bangsa

2. Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat

agar mengetahui pentingnya karakteristik identitas nasional

dan karakteristik nasionalisme sebagai tonggak kemajuan

Negara

3. Agar ditindaklanjuti oleh pihak lain atau teman-teman dan

kalangan yang peduli terhadap identitas dan nasionalisme

Indonesia

24
DAFTAR PUSTAKA

Kharismayanti, Ameliya. 2013. Pentingnya Identitas Nasional.

https://www.scribd.com. Diakses 23 September 2018.

Normoatojo. 2016. Pengertian dan Pentingnya Identitas Nasinal.

http://kuinginbaca.blogspot.com. Diakses 22 September 2018.

Nurwahdani, Paristiyanti. dkk. 2016. Pendidikan Kewaranegaraan.

Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Pasaribu, Mangihot. 2017. Teori Identititas Nasional.

http://mangihot.blogspot.com. Diakses 22 September 2018.

Priyanto, Pipit. 2015. Makalah Identitas Nasional.

http://pipitpriyanto1995.blogspot.com. Diakses 22 September 2018.

25

Anda mungkin juga menyukai