Makalah PKN Kel. 2
Makalah PKN Kel. 2
Oleh Kelompok 2:
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas dari bapak Dr. Ahmal, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Bagaimana esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu
determinan pembangunan bangsa dan karakter” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Penulisan makalah tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis
menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………..……...……...…………i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identitas nasional adalah konsep yang mengacu pada kesadaran kolektif,
rasa kepemilikan, dan pengidentifikasian diri individu dengan suatu negara atau
kelompok masyarakat tertentu. Identitas nasional melibatkan persepsi individu
tentang apa yang membuat mereka menjadi bagian dari suatu entitas nasional dan
bagaimana entitas tersebut berbeda dari yang lain. Sebuah bangsa sebagai bentuk
persekutuan hidup dan negara sebagai organisasi kekuasaan juga memiliki
identitas yang berbeda dengan bangsa lain. Setiap negara yang merdeka dan
berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional agar negara
tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa lain dan dapat dibedakan dengan
bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup
negara-bangsa.
1
3. Bagaimana pandangan dari sumber Historis, Sosiologis, dan Politik
tentang Identitas Nasional Indonesia?
4. Bagaimana cara membangun argumen tentang dinamika dan tantangan
Identitas Nasional Indonesia?
5. Seperti apakah esensi dan urgensi Identitas Nasional Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui menelusuri Konsep dan Urgensi Identitas Nasional.
2. Mengetahui alasan diperlukannya Identitas Nasional.
3. Mengetahui pandangan sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang
Identitas Nasional Indonesia.
4. Mengetahui membangun argumen tentang dinamika dan tantangan
Identitas Nasional.
5. Mengetahui esensi dan urgensi Identitas Nasional Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut KBBI Identitas memiliki arti yaitu ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang atau dapat juga disebut sebagai jati diri. Sedangkan nasional memiliki
arti yaitu bersifat kebangsaan yang meliputi suatu negara. Dengan demikian
identitas nasional merupakan jati diri yang dimiliki oleh suatu negara atau bangsa.
Menurut Heiril (2013) Identitas nasional secara terminologi adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa yang lain.
Identitas Nasional juga diartikan sebagai nilai yang kuat, baik, berharga.
Dengan demikian secara sederhana Identitas Nasional sebagai Nilai yang
berharga, baik, dan berguna bagi manusia serta yang menjadi dasar penentu
tingkahlaku manusia, karena suatu hal itu berguna (useful), keyakinan (belief),
menarik (interesting), menguntungkan (profitable), dan menyenangkan (pleasant).
Jati diri bangsa Indonesia merupakan suatu hasil kesepakatan bersama bangsa
tentang masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu.
3
sebuah negara namun Pancasila sebagai penentu dan petunjuk identitas bagi
Indonesia. Jati diri mencakup tiga unsur yaitu; kepribadian, identitas dan
keunikan. Pancasila diartikan sebagai cerminan perilaku masyarakat Indonesia
yang mencerminkan 5 sila Pancasila. Pancasila sebagai identitas yang menjadi ciri
khas bagi bangsa Indonesia dari waktu ke waktu.
Menurut Hardono Hadi (2002) jati diri itu mencakup tiga unsur yaitu
kepribadian, identitas, dan keunikan. Pancasila sebagai jati diri bangsa lebih
dimaknai sebagai kepribadian (sikap dan perilaku yang ditampilkan manusia
Indonesia) yang mencerminkan lima nilai Pancasila. Pancasila dipahami bukan
rumus atau statusnya tetapi pada isinya, yakni nilai-nilai luhur yang diakui
merupakan pandangan hidup bangsa yang disepakati. Sebagai sikap dan perilaku
maka ia dapat teramati dan dinilai seperti apakah jati diri kita sebagai bangsa.
Selain itu dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan, Pancasila sebagai jati diri
bangsa akan menunjukkan identitas kita selaku bangsa Indonesia yakni ada unsur
kesamaan yang memberi ciri khas kepada masyarakat Indonesia dalam
perkembangannya dari waktu ke waktu. Demikian juga dengan kepribadian
tersebut mampu memunculkan keunikan masyarakat Indonesia ketika
berhubungan dengan masyarakat bangsa lain. Dengan demikian, Pancasila sebagai
jati diri bangsa yang bermakna kepribadian, identitas dan keunikan, dapat
terwujud sebagai satu kesatuan.
Identitas nasional secara definisi adalah kumpulan dari nilai budaya yang
berkembang dan tumbuh sebagai bagian dalam aspek kehidupan suatu bangsa
serta menjadi ciri khas tersendiri yang membedakan dengan bangsa lain. Ada 4
Simbol identitas nasional Indonesia yakni lambang negara Garuda Pancasila,
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, Bahasa Indonesia yang merupakan
bahasa nasional, dan Bendera sang saka merah putih. Identitas nasional sebuah
bangsa merupakan hal yang dinamis dan sangat dibutuhkan dengan beberapa
4
alasan tertentu. Berikut alasan perlunya identitas nasional di Indonesia
diantaranya seperti dalam penjelasan di bawah ini.
Jati diri setiap bangsa haruslah dimiliki sebagai pembeda dari bangsa lainnya. Jati
dir yang khas dalam identitas nasional tersebut menjadi bagian dari pandangan
hidup yang harus diperhatikan dalam tujuannya mencapai cita cita dan tujuan
sebuah negara secara bersama sama. Negara yang kuat harus memiliki jati diri
yang jelas dan berbeda dengan negara lainnya serta harus dapat ditunjukan kepada
dunia Internasional sebagai salah satu tujuan identitas nasional.
5
untuk dapat takluk dalam pelukan negara kuat dalam hal ekonomi, politik, hingga
kebudayaan. Sebagai salah satu peran peran identitas nasional agar negara
Indonesia dapat mempertahankan eksistensinya di dunia internasional dan tetap
menjaga cita cita mulia bersama maka identitas nasional tersebut sangatlah
diperlukan.
6
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional
Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa
yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa
Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri
sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu
muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa. Kesadaran ini
muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari
politik etis (Etiche Politiek). Dengan kata lain, unsur pendidikan sangatlah penting
bagi pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas
nasional.
7
Pancasila; (7) Konstitusi (Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945; (8)
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia; (9) Konsepsi Wawasan Nusantara;
dan (10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
Semua bentuk identitas nasional ini telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih. Warna merah berarti beranim
warna putih berarti suci, merah berarti berani yang melambangkan tubuh
manusia, putih berarti suci yang melambangkan jiwa manusia, keduanya
saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia.
8
sempurna antara keindahan dan makna filosofis. Garuda Pancasila, yang
diartikan sebagai "Garuda dengan Lima Prinsip". Dalam lambang ini,
Garuda digambarkan berdiri tegak dengan sayap yang mengembang,
mencerminkan kebangkitan dan semangat juang Indonesia. Hal yang
menarik dari lambang ini adalah jumlah helai bulu yang sangat spesifik.
Garuda memiliki 17 helai bulu pada sayap kanan dan kiri, 8 helai pada ekor,
dan 45 helai pada leher. Angka-angka ini memiliki makna simbolis yang
mewakili tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945. Di bagian
dada Garuda, terdapat perisai yang terbagi menjadi lima ruang di tengah dan
empat tepi. Perisai ini melambangkan Pancasila, dasar negara Indonesia,
yang terdiri dari lima sila. Lima lambang yang terdapat di perisai tersebut
memiliki makna masing-masing. Pertama, kepala banteng melambangkan
keberanian dan kekuatan, melambangkan semangat patriotisme dalam
mempertahankan bangsa dan negara. Kedua, pohon beringin melambangkan
keabadian, kekuatan, dan persatuan. Ketiga, padi dan kapas melambangkan
kemakmuran dan kemandirian ekonomi. Keempat, rantai melambangkan
persatuan dan kesatuan antara semua komponen bangsa Indonesia. Terakhir,
bintang yang melambangkan cita-cita luhur dan tujuan negara Indonesia.
Secara keseluruhan, Garuda Pancasila dengan semboyan "Bhinneka
Tunggal Ika" adalah simbol penting bagi negara Indonesia. Lambang ini
mencerminkan keindahan, kekuatan, dan keberagaman bangsa Indonesia
serta prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan pembangunan negara
yang adil dan beradab.
9
itu, Indonesia Raya menjadi lagu yang melekat dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Lagu ini sering dinyanyikan pada berbagai acara
kenegaraan, upacara bendera, dan momen penting lainnya sebagai bentuk
penghormatan dan pengakuan terhadap identitas nasional Indonesia. Lirik
yang kemudian ditambahkan oleh Sukarno, yang kemudian menjadi
presiden pertama Indonesia. Liriknya mencerminkan semangat patriotisme,
cita-cita kebebasan, dan persatuan dalam keragaman. Lirik Indonesia Raya
memperkuat pesan tentang kebesaran negara dan kesatuan dalam
keberagaman budaya, suku, dan agama. Lagu ini juga mengingatkan kita
akan warisan perjuangan para pahlawan yang memperjuangkan
kemerdekaan, serta mengajak setiap warga negara Indonesia untuk
menghormati dan melindungi persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia
Raya adalah salah satu aset budaya yang paling berharga bagi Indonesia.
Lagu ini menjadi simbol kebanggaan, semangat persatuan, dan
mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para
pendahulu kita. Melalui lagu ini, Indonesia menegaskan jati dirinya sebagai
bangsa yang berdaulat, beragam, dan berkomitmen untuk mencapai
kemajuan bersama.
Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan
ini dirumuskan oleh para the founding fathers mengacu pada kondisi
masyarakat Indonesia yang sangat pluralis yang dinamakan oleh Herbert
Feith (1960), seorang Indonesianist yang menyatakan bahwa Indonesia
sebagai mozaic society. Seperti halnya sebuah lukisan mozaic yang
beraneka warna namun karena tersusun dengan baik maka keanekaragaman
tersebut dapat membentuk keindahan sehingga dapat dinikmati oleh siapa
pun yang melihatnya. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna
juga bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, tak ada negara
atau bangsa lain yang menyamai Indonesia dengan keanekaragamannya,
10
namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa yaitu bangsa
Indonesia.
11
istilah pendidikan, dapat melihat Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) atau
secara lengkap lihat definisi pendidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
Ayat (1), yang berbunyi; “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Batasan
tentang pendidikan, Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia,
mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang
kompleks itu maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk
menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang
dibuat oleh para ahli beranekaragam, dan kandungannya berbeda satu dari yang
lainnya.
2. Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari
(perilaku jalan pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak disiplin,
tidak jujur, malas, kebiasaan merokok di tempat umum, buang sampah
sembarangan, dan lain-lain)
12
4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih,
lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa
Indonesia.
Tantangan dan masalah yang dihadapi terkait dengan Pancasila telah banyak
mendapat tanggapan dan analisis sejumlah pakar. Seperti Azyumardi Azra (Tilaar,
2007), menyatakan bahwa saat ini Pancasila sulit dan dimarginalkan di dalam
semua kehidupan masyarakat Indonesia karena: (1) Pancasila dijadikan sebagai
kendaraan politik; (2) adanya liberalisme politik; dan (3) lahirnya desentralisasi
atau otonomi daerah. Menurut Tilaar (2007), Pancasila telah terlanjur tercemar
dalam era Orde Baru yang telah menjadikan Pancasila sebagai kendaraan politik
untuk mempertahankan kekuasaan yang ada. Liberalisme politik terjadi pada saat
awal reformasi yakni pada pasca pemerintahan Orde Baru. Pada saat itu, ada
kebijakan pemerintahan Presiden Habibie yang menghapuskan ketentuan tentang
Pancasila sebagai satu-satunya asas untuk organisasi kemasyarakatan termasuk
organisasi partai politik. Sedangkan, lahirnya peraturan perundangan tentang
desentralisasi dan otonomi daerah seperti lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun
1999 yang diperbaharui menjadi Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang
Otonomi Daerah telah berdampak positif dan negatif. Dampak negatifnya antara
lain munculnya nilai-nilai primordialisme kedaerahan sehingga tidak jarang
munculnya rasa kedaerahan yang sempit. Bagaimana upaya menyadarkan kembali
bangsa Indonesia terhadap pentingnya identitas nasional dan memfasilitasi serta
mendorong warga negara agar memperkuat identitas nasional? Disadari bahwa
rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara dalam bersikap
dan berperilaku menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara khususnya pada era reformasi bangsa Indonesia bagaikan berada
dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-nilai yang menjadi pegangan
bersama. Padahal bangsa Indonesia telah memiliki nilai-nilai luhur yang dapat
13
dijadikan pegangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
yakni Pancasila. Warisan agung yang tak ternilai harganya dari para the founding
fathers adalah Pancasila.
14
Mesir yang pertama mengakui hingga akhirnya semua negara di dunia mengakui
eksistensi NKRI.
15
3. Identitas nasional sebagai identitas bersama suatu bangsa dapat dibentuk
oleh beberapa faktor yang meliputi: primordial, sakral, tokoh, bhinneka
tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan.
4. Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang
sifatnya nasional, bersifat buatan karena dibentuk dan disepakati dan
sekunder karena sebelumnya sudah terdapat identitas kesukubangsaan
dalam diri bangsa Indonesia.
5. Bendera Negara Indonesia, Bahasa Negara, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan merupakan identitas nasional bagi negara-bangsa
Indonesia yang telah diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Kamus, 2023. Pada KBBI Daring. Diambil pada 30 Mei 2023, dari
https://kbbi.web.id/identitas.
18