Oleh :
Zahra Mardatillah
2215142011096
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat-Nya. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Konsep Identitas Nasional”,
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan, jurusan Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammad Natsir.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah yang telah membimbing, memotivasi dan mendampingi kami dalam pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Zahra Mardatillah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional…………………………………………………………...4
2.2 Faktor yang mempengaruhi Identitas Nasional…………………………………………6
2.3 Jenis identitas Nasional…………………………………………………………………7
2.4 Hakikat dari Identitas Nasional…………………………………………………………8
2.5 Karakteristik Identitas Nasional………………………………………………………...9
2.6 Ciri-ciri Identitas Nasional……………………………………………………………...11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………13
3.2 Saran…………………………………………………………………....………………...13
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
Di era sekarang ini, aturan-aturan norma serta identitas nasional banyak ditinggal dan
di lupakan oleh masyarakat, ini mengakibatkan kurangnya norma hukum dan peraturan di
masyarakat. Identitas Nasional adalah gabungan dari berbagai macam unsur yang berada
Di Indonesia, meliputi suku bangsa, etnis, agama, bahasa dan budaya di setiap daerahnya.
Dari unsur-unsur tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi tiga bagian
(Herdiawanto dan Hamadayama, 2010), yaitu: (1) Identitas Fundamental, yaitu Pancasila
sebagai falsafah bangsa, dasar negara dan ideologi negara. (2) Identitas Instrumental, yaitu
berisi UUD 1945 dan tata perundang-undangannya. Dalam rumusan ini Bahasa yang
digunakan bahasa Indonesia, bendera negara Indonesia, lambang negara Indonesia, lagu
Kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya. (3) Identitas Alamiah, yaitu meliputi negara
kepulauan dan pluralisme dalam suku, budaya, bahasa dan agama serta kepercayaan.
Identitas nasional bangsa Indonesia dilakukan agar nilai-nilai budaya dan pluralistik
yang ada pada masyarakat tidak memudar ataupun hilang dari kehidupan masyarakat
Indonesia. Mengikuti tren perkembangan zaman yang sedang mendunia, mulai dari sifat
hedonisme, konsumerisme, sikap individualisme sampai materialisme pengaruh besar
terhadap generasi muda Indonesia. Penguatan identitas nasional bagi generasi muda dan
masyarakat Indonesia dihidupkan Kembali dengan mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila, mencintai budaya bangsa, bangga sebagai bangsa berdaulat yang mampu bekerja
sama dengan bangsa lain dalam kawasan internasional. Melalui agama, sikap dan nilai
toleransi, saling menghormati dan menyayangi adalah langkah mempersatukan antar umat
beragama.
4
4. Mengetahui apa itu hakikat Identitas Nasional
5. Mengetahui karakteristik identitas Nasional
6. Mengetahui ciri-ciri dari identitas Nasional
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Faktor yang mempengaruhi Identitas Nasional
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya Identitas Nasional yaitu faktor
objektif atau faktor primordial dan faktor subjektif. Faktor objektif adalah faktor bawaan yang
bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi.
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antar wilayah dunia di Asia
Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan
kultural bangsa Indonesia. Kondisi geografi yang membentuk Indonesia sebagai negara
kepulauan yang memiliki iklim tropis. Indonesia juga terletak di wilayah Asia Tenggara, hal
ini mempengaruhi adanya perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya bangsa
Indonesia.
Faktor subjektif adalah faktor yang mendukung terbentuknya suatu identitas nasional
terdiri dari faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan dan juga sejarah yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi proses terbentuknya masyarakat Indonesia
dan juga identitas bangsa Indonesia Faktor historis yang dimiliki Indonesia mempengaruhi
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang ada di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut
melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa dan negara bangsa beserta identitas
bangsa indonesia, yang muncul saat nasionalisme berkembang di Indonesia.
Menurut beberapa pendapat faktor yang mempengaruhi Identitas Nasional di pengaruhi oleh
faktor primer, faktor pendorong, faktor penarik, dan faktor reaktif.
1. Faktor primer
Faktor primer ini meliputi etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi
bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah
serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan
kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-masing
memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup
bersama yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan ke aneka
ragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Faktor pendorong
3. Faktor penarik
Faktor ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya
birokrasi, dan pemantauan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur
7
bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa
Indonesia telah merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu
telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing-
masing etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daerah masing-masing.
Demikian pula menyangkut birokrasi serta pendidikan nasional telah dikembangkan
sedemikian rupa meskipun sampai saat ini masih senantiasa dikembangkan
4. Faktor reaktif.
Faktor ini meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui
memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh
bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori
kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama
dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam
membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan
kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Selain itu terdapat facto lain yaitu faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk
masyarakat atau ideologi doktrin yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan
ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara. Faktor sakral ikut
menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru. Negara Indonesia diikat oleh kesamaan
ideologi Pancasila. Tokoh kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
1. Bendera Indonesia
Pasal 35 UUD 1945 berbunyi ‘Bendera Negara Indonesia ialah Sang merah Putih’.
Merah memiliki arti berani dan putih memiliki arti suci. Lambang merah putih ini sudah
tidak asing lagi sejak masa kerajaan. Tidak hanya dipakai oleh kerajaan Majapahit saja,
kerajaan kediri juga memakai panji merah putih sebagai lambang kebesarannya.
Bendera merah putih ini pertama kali digunakan di Jawa pada Oktober 1928, tepatnya
hari sumpah pemuda. Namun ketika pemerintahan kolonialisme, bendera merah putih
dilarang untuk dikibarkan. Akhirnya, bendera merah putih menjadi bendera resmi pada
tanggal 17 Agustus 1945. Bendera merah putih bukan sembarang bendera, karena
memiliki ukuran khusus, Ukuran bendera merah putih diatur dalam undang-undang
nomor 24 tahun 2009 pasal 4 ayat 1 dan 3.
2. Bahasa Indonesia
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi ‘Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia’. Bahasa
Indonesia menjadi bahasa nasional atau bahasa persatuan. Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu Riau. seiring waktu bahasa ini selalu berkembang dan mengalami
perubahan. Bahasa Indonesia diawali sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Penggunaan bahasa Indonesia merupakan usulan dari Muhammad Yamin. Pada saat itu
ia mengatakan bahwa hanya ada dua bahasa yang bisa menjadi bahasa persatuan, antara
bahasa Jawa dan bahasa Melayu, namun dalam kedepannya, bahasa Melayu lah yang
8
akan menjadi bahasa persatuan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, karena
bangsa Indonesia memiliki berbagai jenis bahasa.
3. Lambang Negara
Pasal 36A UUD 1945 berbunyi “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika”. Garuda pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal
Ika dipilih menjadi lambang negara dan semboyan negara. Burung Garuda yang dikenal
dari mitologi kuno merupakan kendaraan Wishnu. Burung Garuda ini menggambarkan
bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan kuat. Burung Garuda sebagai
simbol ikatan persatuan dan menyatunya rakyat Indonesia yang heterogen.
Lambang Garuda Pancasila dirancang oleh panitia Lencana Negara yang diketuai
Sultan Hamid II. Lambang ini akhirnya disempurnakan oleh Soekarno dan diresmikan
pertama kali pada tanggal 11 Februari 1950. Di dalam burung Garuda Pancasila
terdapat simbol-simbol untuk setiap sila. Sila pertama bergambar bintang emas, sila
kedua dilambangkan dengan tali rantai berwarna emas, sila ketiga dilambangkan
dengan pohon beringin, sila keempat dilambangkan dengan kepala banteng, dan untuk
sila kelima dilambangkan dengan padi dan kapas.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti ‘berbeda-beda tapi tetap satu jua’.
Semboyan negara ini merupakan kutipan dari Kitab Sutasoma dari Mpu Tantular.
Semboyan ini dipilih untuk menggambarkan persatuan negara Indonesia yang memiliki
keberagaman suku, ras, agama, budaya, dan bahasa.
Pasal 36B UUD 1945 berbunyi ‘Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya’. Lagu
Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Lagu ini diciptakan oleh
Wage Rudolf Soepratman, dan diperkenalkan pertama kali pada sumpah pemuda, 28
Oktober 1928 di Batavia. Lirik lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasi di surat
kabar Sin Po. Lagu kebangsaan Indonesia pertama kali dikumandangkan di depan
Kongres Pemuda Kedua, namun setelah itu pemerintah kolonial melarang penyebutan
lagu Indonesia Raya. Meski begitu, pemuda Indonesia tidak gentar dan mereka tetap
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pancasila menjadi dasar falsafah negara. Terdiri dari lima dasar yang menjadi ideologi
negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah identitas nasional Indonesia yang memiliki
kedudukan sebagai ideologi dan dasar negara.
UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD 1945 merupakan hukum
yang tertulis dan memiliki kedudukan tertinggi dalam peraturan perundangan. UUD
1945 dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan dan bernegara. UUD 1945 sudah
digunakan sejak Indonesia merdeka. Sehari setelah proklamasi , atau pada tanggal 18
9
Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan naskah
yang kini menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Pada Undang Undang Dasar Negara Ri Tahun 1945 Dengan Kabinet Indonesia Maju
2019-2024 berisi secara lengkap UUD 1945, Amandemen I-IV serta Penjelasannya
(Lengkap dengan Diamandemen), Proses dan Perubahan Amandemen, Susunan
Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Profil Kementerian Kabinet Indonesia Maju,
Lembaga Setingkat Menteri, dan Profil lengkap Presiden dan Wakil Presiden dari masa
ke masa.
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat. Negara
Indonesia berbentuk kesatuan dan memiliki bentuk pemerintahan republik
9. Sistem Indonesia
Identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan
dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya. Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita
dalam arti yang luas, misalnya di dalam aturan perundang-undangan atau moral yang secara
normatif diterapkan diterapkan di dalam bermasyarakat atau berinteraksi, baik itu di dalam
tataran nasional ataupun internasional.
Nilai-nilai budaya yang tercermin di dalam identitas nasional tersebut bukanlah barang
jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan domatis, melainkan sesuatu yang
terbuka yang cenderung terus-menerus bersemi karena adanya hasrat menuju kemajuan
yang dimiliki oleh masyarakat. Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional
merupakan sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan
dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
10
2.5 Karakteristik Identitas Nasional
Karakter Identitas Nasional adalah suatu sifat yang terbentuk karena tabiat atau kebiasaan
dari pola kehidupan yang di jalani oleh ragam individu
3. Perasaan senasib
Melalui sejarah, kita dapat mengetahui bahwa bangsa, Indonesia pernah dijajah oleh
bangsa asing dalam kurun waktu yang cukup lama di masa lalu. Pada masa itu seluruh
rakyat Indonesia merasakan pedihnya penjajahan, sehingga muncul perasaan senasib
dan keinginan untuk sama-sama terlepas dari belenggu penjajahan. Hal ini dicerminkan
dalam bahasan mengenai identitas nasional dalam pembukaan UUD 1945.
1. Terdapat pola prilaku masyarakat terkait adat istiadat, yang dipraktikkan dalam setiap
aspek kehidupan bangsa tersebut.
2. Memiliki lambang lambang negara, yang secara simbolik mendeskripsikan visi, misi,
serta fungsi berdirinya negara tersebut.
4. Memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai oleh seluruh bangsa tersebut. Dan tujuan
tersebut tercermin dalam dasar negara serta konstitusi negara tersebut.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam
kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu
negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan.
Identitas nasional Indonesia yaitu
a. Bendera negara yaitu bendera merah putih
b. Bahasa negara, Bahasa Indonesia
c. Lambing negara
d. Semboyan bangsa ‘BHINEKA TUNGGAL IKA’
e. Lagu kebangsaan Indonesia raya
f. Bentuk konstitusi negara yaitu demokratis
g. Dasar falsafah
h. Bentuk negara
i. System Indonesia
SARAN
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Jika dalam penulisan makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran
yang membangun kami sangat mengharapkan dapat membangun dan menyempurnakan
makalah ini.
12
DAFTAR PUTAKA
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230511170316-569-948432/mengenal-identitas-
nasional-dan-faktor-pembentuknya (Diakses pada tanggal 25 mei 2023 18.40)
https://www.kompasiana.com/putriwavidzdamayanti/5e651c20097f3629681c3553/mengapa-
harus-ada-identitas-nasional-dalam-suatu-
negara#:~:text=Identitas%20nasional%20Indonesia%20mengacu%20pada,cita%20dan%20tu
juan%20negara%20tersebut. (Diakses pada tanggal 25 mei 2023 18.30)
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6494900/apa-itu-identitas-nasional-pengertian-dan-
faktor-pembentuk (Diakses pada tanggal 25 mei 2023 18.00)
13
14