Identitas Nasional
Diajkukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Pendikdikan Kewarganegaraan
DOSEN PENGAMPU
Dr. Nano Nurdiansah S.Pd.I.,M.Pd.
Disusun Oleh
1. Widad Abdul haq Faridz (1232100038)
2. Azzahra Syifa Assabrina (1232100022)
3. Neng Nuri Siti Nur Laelasari (1232100030)
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
2.2 Saran…………………………………………….. 10
2.3 Saran…………………………………………….. 10
PEMBAHASAN
1. Primordial
Faktor primordial adalah faktor-faktor yang diyakini memiliki pengaruh
kuat dalam membentuk identitas individu atau kelompok sosial. Faktor ini
dianggap inheren atau bawaan, seringkali berkaitan dengan karakteristik pribadi
yang tidak dapat diubah, dan dapat mencakup aspek seperti etnisitas, agama, suku
bangsa, bahasa, atau afiliasi kelompok sosial tertentu. Faktor-faktor primordial ini
dianggap menjadi dasar atau elemen-elemen dasar dalam membentuk identitas
seseorang atau kelompok dan sering kali dianggap memiliki pengaruh yang kuat
dalam menggerakkan perilaku dan loyalitas.
Faktor-faktor primordial ini meliputi: ikatan kekerabatan(darah) dan
keluarga, kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat.
Faktor-faktor primordial ini seringkali menjadi bagian penting dalam
pembentukan identitas individu, kelompok, atau bahkan identitas nasional.
Namun, penting untuk diingat bahwa identitas manusia sangat kompleks dan
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor bawaan (primordial) maupun
faktor-faktor lainnya seperti pengalaman hidup, pendidikan, dan lingkungan
sosial. Identitas bukanlah sesuatu yang statis, melainkan berkembang seiring
waktu dan pengalaman individu.
2. Sakral
Faktor sakral dalam konteks identitas nasional merujuk pada unsur-unsur
yang dianggap suci atau memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam budaya atau
agama suatu bangsa, dan faktor ini dapat memainkan peran penting dalam
membentuk identitas nasional.
Penting untuk dicatat bahwa faktor sakral dapat berbeda-beda antara
negara-negara, tergantung pada agama, budaya, dan sejarah masing-masing.
Namun, faktor sakral seringkali menjadi salah satu komponen penting dalam
membentuk identitas nasional yang kuat dan dapat memberikan landasan nilai-
nilai dan norma-norma yang dipegang oleh masyarakat dalam konteks identitas
nasional
3. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin
dibeberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat
dan simbol persatuan bangsa yang bersangkutan.
Pemimpin politik seperti founding fathers (bapak pendiri) atau pahlawan
nasional yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan atau pembentukan negara
dapat menjadi faktor penting dalam membentuk identitas nasional. Contoh
termasuk George Washington di Amerika Serikat, Mahatma Gandhi di India, atau
Sukarno di Indonesia.
Tokoh agama yang dihormati oleh masyarakat dan memiliki pengaruh
besar dalam mengartikulasikan nilai-nilai agama yang relevan dengan identitas
nasional dapat berperan dalam memperkuat identitas nasional. Contoh termasuk
Paus Yohanes Paulus II di Polandia atau Ayatollah Khomeini di Iran.
Seniman dan budayawan yang menciptakan karya seni yang
mencerminkan warisan budaya nasional atau membawa budaya nasional ke
tingkat internasional dapat memperkuat identitas nasional. Contoh termasuk Pablo
Picasso di Spanyol atau Gustav Mahler di Austria.
Faktor tokoh dalam konteks identitas nasional merujuk pada individu atau
pemimpin yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk dan memperkuat
identitas nasional suatu negara. Tokoh-tokoh ini dapat memiliki berbagai peran,
termasuk sebagai pemimpin politik, budayawan, atau aktivis sosial.
PENUTUP
1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi konsep identitas nasional dan
bagaimana identitas ini memainkan peran penting dalam membentuk karakteristik,
budaya, dan politik suatu negara. Identitas nasional adalah inti yang
mempersatukan warga negara dalam suatu entitas yang disebut negara, dan
berfungsi sebagai fondasi dari berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Kita telah mengeksplorasi faktor-faktor yang membentuk identitas nasional,
seperti sejarah, budaya, bahasa, dan agama. Dalam proses pembentukan identitas
nasional, negosiasi dan kompleksitas seringkali terlibat, terutama di negara-negara
dengan keragaman etnis dan budaya yang tinggi.
Dalam menjaga identitas nasional yang kuat, kita juga harus terus belajar dan
merenung tentang sejarah, nilai-nilai, dan tujuan bangsa kita. Identitas nasional
adalah salah satu aset terbesar suatu negara dan harus dijaga dengan penuh
tanggung jawab agar tetap relevan dan berdaya tahan dalam perubahan dunia yang
terus berlangsung.
2. Saran
Dalam pembuatan makalah identitas nasional ini saya merasa masih jauh dari
kata sempurna. Kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca.
3. Daftar Pustaka
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2015)
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi (2013)
Annisaa, F. N. (2023). IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI BANGSA. Jurnal Pendidikan Dan
riset.
Dita, D. Y. (2021). Filterisasi Budaya Asing untuk Menjaga Identitas Nasional Bangsa. 6.
Handayan, P. A. (2021). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Jurnal
Kewarganegaraan.