Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Identitas Nasional
Diajkukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Pendikdikan Kewarganegaraan

DOSEN PENGAMPU
Dr. Nano Nurdiansah S.Pd.I.,M.Pd.

Disusun Oleh
1. Widad Abdul haq Faridz (1232100038)
2. Azzahra Syifa Assabrina (1232100022)
3. Neng Nuri Siti Nur Laelasari (1232100030)

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii

BAB I PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Identitas Nasional…………………………………….. 1

1.2 Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional……………………. 1

1.3 Jenis-Jenis Identitas Nasional…………………………………... 8

1.4 Kegunaan Mengetahui dan Memperkuat Identitas Nasional


Negara.................................................................................................. 10

BAB II PENUTUP

2.1 Kesimpulan ………………………………………………… 10

2.2 Saran…………………………………………….. 10

2.3 Saran…………………………………………….. 10
PEMBAHASAN

1 Pengertian Identitas Nasional


Identitas nasional adalah konsep yang mencakup berbagai aspek yang
membedakan suatu negara dari negara-negara lainnya dan memberikan rasa
persatuan dan kebanggaan bagi warga negara. Dikutip dari buku pendidikan
kewarganegaraan (2020) karya Damti dan Fauzi Eka Putra identitas nasional
adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofi
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya.
Menurut KBBI, pengertian “Identitas” adalah keadaan, sifat atau cirri-ciri
khusus seseorang atau suatu benda. Sementara pengertian “Nasional” adalah
kebangsaan, yang berkenaan dengan atau berasal dari Bangsa sendiri.
Sedangkan dalam studi sosiologi dan antropologi, pengertian identitas bisa
mengacu pada deskripsi tentang sifat khas yang menerangkan sesuai dengan kesadaran
diri dan kelompok. Identitas tidak hanya dimiliki individu namu juga kelompok.
Maka dapat disimpulkan bahwa, identitas nasional adalah suatu kelompok
masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi
sebutan nasional. Identitas nasional itu sebagai jati diri,ciri,sifat khas yang tumbuh dan
berkembang di suatu negara-bangsa sehingga menjadi pembeda dengan negara-bangsa
lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut setiap bangsa di dunia pasti memiliki identitas
nasional tersendiri yang sesuai dengan karakter, ciri khas dari bangsa tersebut.
Pengertian identitas nasional dapat bervariasi dari satu negara ke negara
lainnya, tergantung pada sejarah, budaya, dan konteks sosial-politik masing-
masing. Identitas nasional adalah konsep yang kompleks dan dapat memiliki
makna yang mendalam dalam pemahaman tentang suatu bangsa.

2 Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Lahirnya suatu identitas nasional bangsa pasti memiliki ciri khas, sifat, serta
keunikan tersendiri yang sangat didukung oleh faktor-faktor pembentuk identitas
nasional. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa
meliputi: Primordial, Sakral, Tokoh, Bhinneka Tunggal Ika, Sejarah, Perkembangan
Ekonomi dan Kelembagaan.

1. Primordial
Faktor primordial adalah faktor-faktor yang diyakini memiliki pengaruh
kuat dalam membentuk identitas individu atau kelompok sosial. Faktor ini
dianggap inheren atau bawaan, seringkali berkaitan dengan karakteristik pribadi
yang tidak dapat diubah, dan dapat mencakup aspek seperti etnisitas, agama, suku
bangsa, bahasa, atau afiliasi kelompok sosial tertentu. Faktor-faktor primordial ini
dianggap menjadi dasar atau elemen-elemen dasar dalam membentuk identitas
seseorang atau kelompok dan sering kali dianggap memiliki pengaruh yang kuat
dalam menggerakkan perilaku dan loyalitas.
Faktor-faktor primordial ini meliputi: ikatan kekerabatan(darah) dan
keluarga, kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat.
Faktor-faktor primordial ini seringkali menjadi bagian penting dalam
pembentukan identitas individu, kelompok, atau bahkan identitas nasional.
Namun, penting untuk diingat bahwa identitas manusia sangat kompleks dan
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor bawaan (primordial) maupun
faktor-faktor lainnya seperti pengalaman hidup, pendidikan, dan lingkungan
sosial. Identitas bukanlah sesuatu yang statis, melainkan berkembang seiring
waktu dan pengalaman individu.
2. Sakral
Faktor sakral dalam konteks identitas nasional merujuk pada unsur-unsur
yang dianggap suci atau memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam budaya atau
agama suatu bangsa, dan faktor ini dapat memainkan peran penting dalam
membentuk identitas nasional.
Penting untuk dicatat bahwa faktor sakral dapat berbeda-beda antara
negara-negara, tergantung pada agama, budaya, dan sejarah masing-masing.
Namun, faktor sakral seringkali menjadi salah satu komponen penting dalam
membentuk identitas nasional yang kuat dan dapat memberikan landasan nilai-
nilai dan norma-norma yang dipegang oleh masyarakat dalam konteks identitas
nasional
3. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin
dibeberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat
dan simbol persatuan bangsa yang bersangkutan.
Pemimpin politik seperti founding fathers (bapak pendiri) atau pahlawan
nasional yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan atau pembentukan negara
dapat menjadi faktor penting dalam membentuk identitas nasional. Contoh
termasuk George Washington di Amerika Serikat, Mahatma Gandhi di India, atau
Sukarno di Indonesia.
Tokoh agama yang dihormati oleh masyarakat dan memiliki pengaruh
besar dalam mengartikulasikan nilai-nilai agama yang relevan dengan identitas
nasional dapat berperan dalam memperkuat identitas nasional. Contoh termasuk
Paus Yohanes Paulus II di Polandia atau Ayatollah Khomeini di Iran.
Seniman dan budayawan yang menciptakan karya seni yang
mencerminkan warisan budaya nasional atau membawa budaya nasional ke
tingkat internasional dapat memperkuat identitas nasional. Contoh termasuk Pablo
Picasso di Spanyol atau Gustav Mahler di Austria.
Faktor tokoh dalam konteks identitas nasional merujuk pada individu atau
pemimpin yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk dan memperkuat
identitas nasional suatu negara. Tokoh-tokoh ini dapat memiliki berbagai peran,
termasuk sebagai pemimpin politik, budayawan, atau aktivis sosial.

4. Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga
bangsa untuk bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan
adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan
pemerintahnya, tanpa menghilangkan keterkaitannya pada suku bangsa, adat, ras
dan agamanya.
Bhinneka Tunggal Ika seperti kita pahami sebagai motto Negara, yang
diangkat dari penggalan kitab Sutasoma karya besar Mpu Tantular pada jaman
Kerajaan Majapahit (abad 14) secara harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetapi
satu (berbeda-beda tetapi tetap satu jua). Motto ini digunakan sebagai ilustrasi dari
jati diri bangsa Indonesia yang secara natural, dan sosial-kultural dibangun diatas
keanekaragaman.
Indonesia adalah negara yang sangat beragam secara etnis dan budaya,
dengan lebih dari 700 kelompok etnis dan berbagai bahasa, tradisi, dan
kepercayaan. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" merayakan keragaman ini dan
mengajarkan bahwa meskipun ada perbedaan, semua kelompok ini adalah bagian
dari satu bangsa Indonesia yang besar.
Faktor "Bhinneka Tunggal Ika" menekankan pentingnya toleransi dan
kerukunan antar beragam kelompok di Indonesia. Hal ini menciptakan rasa
persatuan yang kuat di antara warga negara Indonesia yang berbeda latar
belakang.
Semboyan ini telah menjadi simbol identitas nasional Indonesia yang kuat.
Ini mencerminkan nilai-nilai nasionalisme yang dijunjung tinggi dan menjadi
dasar bagi identitas nasional Indonesia yang inklusif.
Dengan demikian, faktor "Bhinneka Tunggal Ika" sangat penting dalam
membentuk identitas nasional Indonesia yang unik, dengan menekankan pada
keragaman yang kaya dan persatuan sebagai bangsa yang berbeda-beda tetapi
tetap satu.
5. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka
dapat menyatukan diri ke dalam suatu bangsa. Persepsi yang sama tentang
pengalaman masa lalu, seperti samasama menderita karena penjajahan tidak hanya
melahirkan solidaritas, tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar
anggota masyarakat itu.
Perjuangan kemerdekaan suatu negara seringkali menjadi titik tolak
penting dalam membentuk identitas nasional. Momen-momen seperti revolusi,
perang kemerdekaan, atau gerakan kemerdekaan yang sukses dapat menjadi
momen yang paling menonjol dalam sejarah nasional dan menjadi bagian integral
dari identitas nasional.
Sejarah asal-usul negara, termasuk pembentukan negara dan wilayahnya,
serta tokoh-tokoh yang berperan dalam proses ini, dapat menjadi faktor penting
dalam membentuk identitas nasional. Contohnya adalah sejarah Amerika Serikat
yang berkaitan dengan Perang Kemerdekaan dan peran tokoh-tokoh seperti
George Washington.
Sejarah adalah cerminan dari perjalanan suatu negara dan masyarakatnya,
dan pengaruhnya dalam membentuk identitas nasional tidak dapat diabaikan.
Faktor sejarah membantu mendefinisikan siapa kita sebagai bangsa, apa yang kita
nilai, dan dari mana asal kita.
6. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi memainkan peran penting dalam membentuk
identitas nasional suatu negara. Hal ini terjadi karena kondisi ekonomi,
pertumbuhan dan tingkat kesejahteraan suatu negara dapat memiliki dampak
langsung terhadap cara warga negara melihat diri mereka.
Ketika sebuah negara mengalami petumbuhan ekonomi yang kuat,
warganya cenderung merasa bangga dengan pencapaian ekonomi tersebut. Ini
dapat menciptakan rasa kebanggaan nasional dan merasa sebai bagian dari negara
yang sukses. Hal ini dsebut sebagai Pride in Economic Achievement.
Kemakmuran ekonomi juga dapat menciptakan presepsi bahwa negara
tersebut adalah tempat yang Makmur dan menawarkan peluang ekonomi yang
baik bagi warganya. Ini dapat menjadi bagian penting dari identitas nasional,
terutama dalam negara-negara yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi
sebagai tujuan utama.
Model ekonomi yang dianut oleh sebuah negara, seperti kapitalisme,
sosialisme, atau campuran, dapat memengaruhi identitas nasional. Negara dengan
model ekonomi yang kuat seringkali menonjolkan identitas mereka sesuai dengan
filosofi ekonomi yang dianut.
Keberhasilan ekonomi suatu negara dapat memengaruhi hubungan
internasionalnya. Negara yang kuat ekonominya dapat bermain peran penting
dalam diplomasi internasional, yang dapat membentuk identitas nasional.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan ekonomi juga dapat
membawa tantangan, seperti ketidaksetaraan ekonomi atau masalah lingkungan.
Oleh karena itu, identitas nasional yang sehat harus mempertimbangkan aspek-
aspek ini secara komprehensif dan berkelanjutan, menggabungkan keberhasilan
ekonomi dengan nilai-nilai sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.
7. Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa adalah lembaga-
lembaga pemerintahan dan politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata,
pengadulan dan partai politik.
Pemerintah suatu negara memiliki peran kunci dalam membentuk identitas
nasional. Kebijakan pemerintah, hukum, dan tindakan politik mereka dapat
memengaruhi cara masyarakat melihat diri mereka sebagai bagian dari sebuah
negara. Misalnya, perayaan hari libur nasional, simbol-simbol nasional, dan
bahasa resmi sering ditetapkan oleh pemerintah.
Organisasi-organisasi yang mempromosikan budaya, seni, dan nilai-nilai
nasional dapat membantu memperkuat identitas nasional. Contoh-contoh
termasuk organisasi budaya, kelompok seni, dan organisasi pemuda.
Pemimpin politik yang karismatik dan berpengaruh seringkali memainkan
peran penting dalam membentuk identitas nasional. Mereka dapat memobilisasi
masyarakat, merumuskan visi nasional, dan menjadi simbol persatuan.
Hukum dan kebijakan pemerintah terkait dengan imigrasi,
kewarganegaraan, bahasa resmi, dan hak-hak individu juga dapat memengaruhi
identitas nasional.
Kelembagaan-kelembagaan ini bersama-sama membentuk landasan
identitas nasional suatu negara dan memengaruhi cara masyarakat dan individu
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari suatu bangsa. Identitas nasional
tidak hanya mencakup faktor-faktor kultural dan sejarah, tetapi juga aspek-aspek
yang terkait dengan struktur dan kebijakan kelembagaan.
3 Jenis-Jenis Identitas Nasional
1. Identitas Fundamental
Identitas Fundamental suatu negara adalah serangkaian atribut, nilai-nilai,
dan karakteristik yang menjadi dasar dan ciri kas negara tersebut. Identitas ini
mencakup elemen-elemen utama yang mendefinisikan suatu negara
danmembedakannya dari negara lain.
Istilah fundamental juga diartikan sebagai penunjang, berdirinya
suatunegara. Dalam hal ini tentu saja identitas fundamental negara kita adalah
Pancasila. Pancasila merupakan dasar dan menjadi karakter bangsa. Lima sila
tersebut menjadi pedoman negara kita.
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional, hal ini membawa
konsekuensi logis bahwa nilai nilai pancasila dijadikan sebagai landasan pokok,
dan landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila
berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental.
Nilai nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan
permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah
nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Pancasila juga dapat di artikan sebagai ideologi dari negara Indonesia
atau sering di sebut rumusan kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Identitas Instrumental
Identitas ini bisa diartikan sebagais sebuah alat atau media. Identitas ini
akan sangat berbeda di berbagai negara. Sebagai contoh, warna bendera, lagu
kebangsaan, atau semboyan suatu bangsa.
Bendera merah putih, burung garuda, semboyan Binekha Tunggal Ika dan
lagu kebangsaaan indonesia adalah identtatas negara kita.
3 Identitas Alamiah
Identitas ini berbeda dengan jenis-jenis identitas nasional yang
sebelumnya. Sesuai namanya, identitas ini bersifat alami dan tidak bisa diganggu
gugat. Identitas ini mencakup elemen-elemen geografis, lingkungan, iklim, dan
sumber daya alam.
Identitas alamiah suatu wilayah dapat mencakup topografi, seperti
pegunungan, dataran tinggi, lembah, dan pantai. Misalnya, topografi berbukit di
Toscana, Italia, adalah bagian dari identitas alamiah wilayah tersebut dan
memengaruhi budaya pertanian dan arsitektur setempat.
Iklim adalah elemen penting dalam identitas alamiah. Negara-negara
dengan iklim tropis seperti Brasil memiliki identitas alamiah yang berbeda dari
negara-negara dengan iklim gurun seperti Mesir.
Identitas alamiah suatu wilayah dapat memengaruhi cara masyarakat di
sana hidup, menciptakan karakteristik budaya dan gaya hidup yang khas, serta
memengaruhi ekonomi dan perkembangan wilayah tersebut. Identitas alamiah
sering kali menjadi bagian penting dalam memahami sejarah, budaya, dan
perkembangan suatu negara atau wilayah.
4 Kegunaan Mengetahui dan Memperkuat Identitas Nasional Negara.

Mengetahui dan memperkuat identitas nasional sebagai bangsa dan negara


memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan suatu negara. Identitas
nasional adalah inti dari kesatuan sosial yang mempersatukan warga dalam suatu
negara. Fungsi-fungsi penting dari mengetahui dan memperkuat identitas nasional
yaitu untuk pemersatu bangsa, penguat jati diri, kemajuan kebudayaan,
pemahaman sejarah, dan lainnya.
Dengan mengetahui dan memperkuat identitas nasional, sebuah negara
dapat menciptakan dasar yang kuat untuk stabilitas, harmoni sosial, dan kemajuan
ekonomi. Namun, penting untuk memperlakukan identitas nasional dengan bijak
dan inklusif, menghormati keragaman budaya dan etnis, serta memastikan bahwa
identitas nasional tidak digunakan untuk mendiskriminasi kelompok minoritas
atau mengabaikan hak asasi manusia.

PENUTUP
1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi konsep identitas nasional dan
bagaimana identitas ini memainkan peran penting dalam membentuk karakteristik,
budaya, dan politik suatu negara. Identitas nasional adalah inti yang
mempersatukan warga negara dalam suatu entitas yang disebut negara, dan
berfungsi sebagai fondasi dari berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Kita telah mengeksplorasi faktor-faktor yang membentuk identitas nasional,
seperti sejarah, budaya, bahasa, dan agama. Dalam proses pembentukan identitas
nasional, negosiasi dan kompleksitas seringkali terlibat, terutama di negara-negara
dengan keragaman etnis dan budaya yang tinggi.

Dalam menjaga identitas nasional yang kuat, kita juga harus terus belajar dan
merenung tentang sejarah, nilai-nilai, dan tujuan bangsa kita. Identitas nasional
adalah salah satu aset terbesar suatu negara dan harus dijaga dengan penuh
tanggung jawab agar tetap relevan dan berdaya tahan dalam perubahan dunia yang
terus berlangsung.

2. Saran
Dalam pembuatan makalah identitas nasional ini saya merasa masih jauh dari
kata sempurna. Kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca.
3. Daftar Pustaka
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2015)
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi (2013)
Annisaa, F. N. (2023). IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI BANGSA. Jurnal Pendidikan Dan
riset.

Aristin, R. (2019). UPAYA MENUMBUHKAN PATRIOTISME DAN NASIONALISME MELALUI


REVITALISASI MAKNA IDENTITAS NASIONAL DI KALANGAN GENERASI MUDA.

damri, F. E. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan.

Dita, D. Y. (2021). Filterisasi Budaya Asing untuk Menjaga Identitas Nasional Bangsa. 6.
Handayan, P. A. (2021). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Jurnal
Kewarganegaraan.

HARUN, M. (2020). Identitas Nasional.

Latra, I. W. (2017). IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN.

Salim, M. (2017). BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI PERWUJUDAN IKATAN ADAT-ADAT


MASYARAKAT ADAT NUSANTARA.

Anda mungkin juga menyukai