Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH :

IDENTITAS NASIONAL

DISUSUN OLEH :

ASTRID AULIA

P322003

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI

TAHUN AKADEMIK

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“IDENTITAS NASIONAL”.

Harapan saya makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
identitas nasional.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari bapak dosen yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada bapak dosen yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada saya.

Kendari, 08 desember 2022

Penyusun

Astrid Aulia
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C .TUJUAN PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

2. APA SAJA FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL

3. BAGAIMANA IDENTITAS NEGARA INDONESIA

4 . PENTINGNYA IDENTITAS NASIONAL BAGI SUATU NEGARA

5. FAKTOR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Aris Toteles manusia adalah zoon politicon, yang
artinya manusia adalah mahluk berkelompok. Manusiasebagai mahluk social
mempunyai sifat yang tidak biasa hidup sendiri dan juga sebagai mahluk politik
memiliki naluri untuk berkuasa, maka dari itu manusia membutuhkan orang lain untuk
dapat memenuhi kebutuhannya.
Terkadang sebagai anggota masyarakat yang juga hidup dalam suatu Negara kita
binggung antara bangsa dan Negara. Negara adalah organisasi kekuasaan dari
perseketuan hidup manusia sedangkan bangsa lebih menunjuk pada persekutuan
hidup manusia itu sendiri . Baik bangsa maupun Negara memiliki identitas yang
membedakan bangsa atau Negara. Tersebut dengan bangsa atau negara lain. Identitas-
identitas yang disepakati dan di terima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian identitas nasional ?
2. Apa sajafaktor-faktor pembentukan identitas nasional ?
3. Bagaimana identitas Negara Indonesia?
4. Apa pentingnya identitas nasional bagi suatu negara?
5. Faktor pembentuk identitas nasional

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui Pengertian identitas nasional
2. Dapat mengetahui Sejarah pembentukan identitas nasional
3. Dapat mengetahui faktor-faktor pembentukan identitas nasional
4. Dapat mengetahui identitas Negara
5. Dapat mengetahui karakter nasional
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Identitas Nasional

Nasional Identitas memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memliki arti suatu paham, yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan .
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Identitas nasional dalam konteks Negara tercermin dalam simbol-simbol


kenegaraan seperti : Pancasila, Bendera Merah Putih,Bahasa Nasional yaitu Bahasa
Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan-
pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti pattimura, Hasanudin,
Pangeran Antasari dan lain-lain.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan Negara Indonesia


dapat mengikat eksitensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan
negarayang merdeka , berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai
dengan sejajar dengan bangsa dan Negara lain . Identitas bersama itu juga dapat
menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa solidaritas social, kebersamaan
sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itujuga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan
Negara di masa depan.

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi
maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan
kepribadian bangsa Indonesia sebagaidasar pengembangan kratifitas budaya
globalisasi. Sebagaimana terjadi diberbagai Negara di dunia, justru dalam era
globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme,
muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.

2. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas dalam pembentukan
identitas nasional yaitu faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial
dan faktor objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada
bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis
yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan
terletak di persimpangan jalan komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara,
Ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, social dan
kultural bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses ppembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai
faktor yang terlibat didalamnya. Hasil dari interaksi dari berbgai faktor tersebut.

Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dlam satu bangsa.
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita
karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad
dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu. Perkembangan ekonomi
[industrialisasi] akan melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka
kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat,
semakin saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakinkut saling
ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin
besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.

Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkhem


disebut solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyaraat industri maju seperti
Amerika Utara dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik.
Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan
poartai politik. Lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa
membeda-bedakan asal usul dan golongannyadalam masyarakat. Kerja dan prilaku
lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

3. Identitas Negara Indonesia


Setiap warga Negara Indonesia memiliki identitas untuk melambangkan
Keagungan suatu Negara. Seperti Negara Indonesia yang memiliki identitas yang
dapat menjadi penciri atas pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas
Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan symbol kehormatan
Negara. Selain ituidentitas Nasional menjadikan Negara Indonesia yang bermatabat
diantara Negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama dan
memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.

Berikut penjelasan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera Negara


Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Indonesia beserta simbol-
simbol pancasila, lagu kebangsaan dan hukum.

a. Bendera Negara Sang Merah Putih Bendera Negara diatur dalam undang-undang
No. 24 Tahun 2009 pasal 4 sampai 24, bendera warna merah putih di kibarkan
pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera pusaka Sang Saka Merah
Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

b. Bahasa Negara Indonesia Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara merupakan


hasil kesepakatan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI].
Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan
sebagai bahasa pergaulan [lingua france], setelah itu diangkat dan di ikrarkan
sebagai bahasaa persatuan pada kongres pemuda II tanggal 28 oktober 1928.
Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan identitas
nasional Indonesia.

c. Lambang Negara Garuda Pancasila dan simbol-simbol pancasila pada tanggal 13


juli 1945, dalam rapat panitia perancangan undang-undang dasar 1945. Salah
seorang anggotapanitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang lambing
Negara. Tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panitia Indonesia Raya,
panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa
Indonesia.

Sebagai langkah awal untuk mempersiapkan bahan kajian tentang lambang


Negara. Panitia Indonesia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan
sekertaris MUhammad Yamin. Arti dan makna lambang Negara menurut Kensil
dan Chistine arti dan makna simbolik dari lambang Negara ialah Garuda ialah
burung yang dinamakan juga “SangRaja Wali”.

Adapun makna yang terkandung dalam simbol-simbol Pancasila


1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah
cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.

2. Rantai melambangkan sila kedua pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai
segiempat melambangkan laki-laki, sedangkan yang linkaran melambangkan
perempuan mata rantai yang saling brkaitpun melambangkan bahwa setiap
manusia , laki-laki dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai pohon beringin
melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia.

3. Pohon beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak
orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman
suku bangsa yang menyatu di Indonesia.

4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan


yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan social yang suka
berkumpul, untuk mendiskusikan sesuatu.

5. Padi dan kapas melambangkan sila keelima pancasila yaitu keadilan social
bagiseluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima,
kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat
utama untuk mencapai kemakmuran.

d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun


2009 mulai pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada
kongres pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu
kebangsaan yang diperdengar pada setiap upacara kenegaraan.

e. Hukum
Negara Indonesia adalah Negara hokum, demikian bunyi pasal 1ayat 3 UUD
1945 setelah diamandemenkan ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan
ketentuan konstitunsi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam
kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan
hukum.

4. Pentingnya Identitas Nasional Bagi Suatu Negara

Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas melekat pada suatu hal sehingga
menunjukkan suatu keunikan yang membedakan dengan hal-hal lain. Nasional
berasal dari kata “nation” yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan
komunitas tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi
bersama.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangatlah penting bagi suatu Negara
untuk memiliki identitas nasional. Mengapa demikian, karena identitas social
merupakan jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam
mencapai cita-cita dan tujuan bersama. Pada era globalisasi ini ekistensi bangsa-
bangsa di dunia sedang di hadapkan oleh tantangan yang sangat kuat dari kekuatan
internasional baik di bidang ekonomi, social, budaya dan politik. Apabila bangsa
tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas nasional
yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan
terombang-ambing oleh tantangan zaman.

Bangsa yang tidak mampu mempertahankan identitas nasional akan menjadi


kacau, bimbang dan kesulitan dalam mencapai cita-cita dan tujuan bersama. Kondisi
suatu bangsa yang sedemikian rupa sudah tentu merupakan hal yang mudah bagi
bangsa lain yang lebih kuat umtuk menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa
yang lemah tersebut.

Bangsa yang tidak mampu memprtahankan identitas nasional akan menjadi kacau,
bimbang dan kesulitan dalammencapai cita-cita dan tujuan bersama. Kondisi atau
bangsa yang sedemikian rupa sudah tentu merupakan hal yang mudah bangi bangsa
lain yang lebih kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa yang
lemah tersebut.

Oleh karena itu, Identitas nasional sangatlah mutlak di perlukan supaya suatu
bangsa dapat memperlihatkan eksitensi diri dan mencapai hal-hal yang menjadi
cita-cita dan tujuan hidup bersama.
5. Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah
faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti
geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geogrofis-ekologis yang membentuk
Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak
dipersimpangan jalan komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demokrafis, ekonomis, social dan kultural
bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah
keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif
meliputi faktor historis, social, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan
bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang
terlibat di dalamnya.

Selain itu terdapat faktor lain yaitu faktor sekral dapat berupa kesamaan agama
yang dipeluk masyarakat atau ideology doktriner yang diakui oleh masyarakat yang
bersangkutan. Agama dan ideology merupakan faktor sacral yang dapat membentuk
bangsa dan Negara. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas
baru. Negara Indonesia diikat olehkesamaan ideology pancasila.

Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan [unity in diversity] juga
menjadi faktor pembentukidentitas nasional. Yang disebut bersatu dalam
perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut 6
negaradan pemerintahannya tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku
bangsa, adat, ras, agamanya. Warga setia pada identitas primodialnya dan warga
juga memiliki kestiaanpada pemerintah dan Negara, namun mereka menunjukkan
kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang terwujud dalam bangsa Negara
dibawah satu pemerintah yang sah. Oleh karena itu, setiap warga Negara perlu
memiliki kesadaran akan arti pentingnya penghargaan terhadap suatu identitas
bersama yang bertujuannya adalah menegakkan Bhineka Tunggal Ika kesatuan
dalam perbedaan [unity in diversity] suatu solidaritas yang didasarkan pada
kesantunan [civility].

Faktor yang tidak kalah prnting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa.
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita
karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad
dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.

Perkembangan ekonomi [industrialisasi] akan melahirkan spesialisasipekerjaan


profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan amggotamasyarakat karena
perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam
masyarakat. Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile
Durkhem disebut solidaritas organis.

Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti


birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu
melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan 7
golongannya dalam masyarakat.Kerja dan perilakulembaga politik dapat
mempersatukan orang sebagaisatu bangsa. Faktor persamaan turunan, bahasa
daerah, kesatuan politik, adat-istiadat, dan tradisi, atau persamaan agama.
 Faktor obyektif itu prntinh , namun unsur yang terpenting ialah kemauan
bersama yang hidup nyata. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN

Identitas nasional adalah kepribadian nasional ataujati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitas
nasionaldalam konteks Negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti
pancasila.

Identitas Nasional Indonesia :


1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lembaga Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum.

B. SARAN

Demikianlah makalah ini saya susun, menyadari bahwa mengetik masih jauh dari
kata sempurna,kedepannya akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang makalah
diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ubaidillah dkk. Pendidikan Kewargaan [Civic Education]


Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000.
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD\MI.
Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.
Nikmah, Azah.
“http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa dan bernegara,
Diakses pada selasa, 17 september 2017.
Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan [PKn untuk Perguruan Tinggi],
Yokyakarta: UNY Press, 2013.
Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta:
Erlangga, 1984.

Anda mungkin juga menyukai