Makalah ini dibuat berdasarkan kepada panduan dan garis-garis besar program
pengajaran yang diberikan oleh uiniversitas islam negeri Sumatra utara.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................... .........................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..……..1
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…….................................................................................... 2
1. Pengertian Identitas Nasional........................................................................... 2
2. Faktor Pembentukan Identitas Nasional........................................................... 3
3. Parameter Identitas Nasional............................................................................ 4
4. Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional.............................................. 5
5. Pengertian Multikuralisme............................................................................... 6
6. Jenis-Jenis Multikuralisme............................................................................... 6
7. Sejarah Multikuralisme.....................................................................................8
8. Hubungan Multikuralisme dengan HAM......................................................... 8
9. Contoh Kasus-Kasus Multikuralisme di Indonesia.......................................... 9
10. Solusi Mengatasi Masalah Multikuralisme...................................................... 9
BAB III PENUTUP……............................................................................................10
A. Kesimpulan……………………………………………………………………… 10
B. Saran…………………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA……......................................................................................... 11
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identitas Nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya
berbeda antara satu bangsa dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu negara
yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda
dengan negara-negara lainnya.Mayoritas dari dari masyarakat mengasosiakan identitas
nasional mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan.Beragamnya suku bangsa serta
bahasa di Indonesia merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat
mempertahankan identitasnya.
Namun pada kenyataannya masih banyak generasi muda Indonesia yang belum
tau tentang apa itu Identitas Nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa
Indonesia itu sendiri .Seringkali kita marah aset Identitas Nasional kita direbut atau ditiru
oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai Warga Negara Indonesia
hanya bersikap pasif dan enggan untuk mengembangkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, faktor pembentukan dan parameter identitas nasional
2. Apa saja faktor pendukung kelahiran identitas nasional
3. Apa pengertian, jenis jenis, dan sejarah multikulturalisme
4. Hubungan multikulturalisme dengan demokrasi HAM
5. Apa contoh kasus multikulturalisme di Indonesia dan bagaimana solusinya
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian, faktor pembentukan dan parameter identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pendukung kelahiran identitas nasional
3. Untuk mengetahui pengertian, jenis jenis, dan sejarah multikulturalisme
4. Untuk mengetahui hubungan multikulturalisme dengan demokrasi HAM
5. Untuk mengetahui apa contoh kasus multikulturalisme di Indonesia dan bagaimana
solusinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2
▪ Semboyan Negara, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Artinya berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. Menunjukkan Indonesia adalah bangsa yang heterogen namun tetap
berkeinginan untuk menjadi bangsa yang satu, yakni Indonesia.
▪ Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak
lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari banyak suku bangsa (kurang lebih 300)
dan setiap suku bangsa memiliki adat-istiadat, tata kelakuan, dan norma yang
berbeda-beda, tetapi terintegrasi dalam suatu negara Indonesia.
▪ Kebudayaan, yang menurut ilmu sosiologi termasuk di dalamnya adalah ilmu
pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencarian, peralatan/perkakas,
kesenian, sistem kepercayaan, adat-istiadat, dan lain-lain. Kebudayaan sebagai
parameter identitas nasional harus yang merupakan milik bersama (bukan
individu/pribadi).
▪ Bahasa, yang merupakan keistimewaan manusia dalam berkomunikasi dengan
sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu
melambangkan arti apa pun.
▪ Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi negara dalam kerangka ruang,
tempat, dan waktu, sehingga menjadi jelas batas-batas wilayahnya di muka bumi.
5
5. Pengertian Multikuralisme
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan
berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat
menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang dianut mereka,
Multikulturalisme berhubungan dengan kebudayaan dan kemungkinan konsepnya
dibatasi dengan muatan nilai atau memiliki kepentingan tertentu. "Multikulturalisme"
pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam
berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas
keagamaan pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian
diwujudkan dalam kesadaran politik Multikulturalisme mencakup gagasan, cara
pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang
majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita
untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan
untuk mempertahankan kemajemukan tersebut.
6. Jenis-Jenis Multikuralisme
Berbagai macam pengertian dan kecenderungan perkembangan konsep serta
praktik multikulturalisme yang diungkapkan oleh para ahli, membuat seorang tokoh
bernama Parekh membedakan lima macam multikulturalisme yaitu:
▪ Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat di mana berbagai
kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi
yang hanya minimal satu sama lain
▪ Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan
yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan
kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan menerapkan undang-
undang, hukum, dan ketentuan- ketentuan yang sensitif secara kultural, dan
memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan
mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun sebaliknya, kaum minoritas
tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa
negara Eropa.
6
▪ Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural di mana kelompok-kelompok
kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality)dengan budaya
dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang
secara kolektif bisa diterima. Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk
mempertahankan cara hidup mereka,yang memiliki hak yang sama dengan
kelompok dominan, mereka menantang kelompok dominan dan berusaha
menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra
sejajar.
▪ Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural di mana
kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan
kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan
dan menegaskan perspektif- perspektif distingtif mereka
▪ Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama
sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi
terikat kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam
percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan
kultural masing-masing.
8
9. Contoh Kasus-kasus Multikulturalisme di Indonesia
▪ Pembakaran pasar Glodok (acara Mei Kelabu) di Jakarta
▪ Peristiwa Ambon-Maluku (Pertarungan antara Bugis- Buton-Makasar dan Ambon
Islam melawan Kristen).
▪ Perisitiwa Poso (pertarungan antara kelompok Islam dan Kristen yang
diperebutkan oleh tidak-tidak dari luar).
▪ Peristiwa Separatisme Gerakan Aceh Merdeka dan Organisasi Papua Merdeka.
▪ Penghancuran masjid-masjid Ahmadiyah di Parung Bogor yang dipicu oleh
perbedaan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pembeda
antara Negara satu dengan negara lain. Identitas Nasional yang menunjukkan jati diri
Indonesia. Penerapan tentang Identitas Nasional harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalh menyangkut kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Saran
Sebelumnya pemakalah sangat menyadari bahwa masih sangat banyak
kesalahan yang dilakukan oleh pemakalah baik sengaja maupun yang tidak sengaja
dalam penyelesaian tugas ini. Namun, bak ungkapan pepatah,tak ada gading yang tak
retak dan retaknya itulah yang memberikan keindahan tersendiri bagi gadingnya.
Sebagai manusia yang tidak sempurna dan sangaat membutuhkan
bimbingan,pemakalah sangat membutuhkan kritikan dan saran yang membangun dari
para pembaca agar pemakalah dapat memperbaiki kesalaahan yang mungkin tidak
disengaja dan kesalahan yang mungkin sudah dianggap benar pada makalah ini guna
makalah yang pemakalah susun dimasa yang akan datang dapat lebih baik daripada
makalah ini. Akhir kata, penulis berharap makalah yang disusun ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca terkhusus bagi pemakalah sendiri dan
menambah pengetahuan serta wawasan yang belum diketahui sebelumnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Widodo, Budi Antara, Maryanto.( 2015) " Pendidikan Kewarganegaraan " ,
Yogyakarta: Andy.
Abidin Wakano, Abubakar Kabakaran, Saidin Ernas, Syarifuddin, dkk. (2018) Pengantar
Multikultural. Ambon: IAIN Ambon Press
11