Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH IDENTITAS NASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Sri Endhayani Ginting Suka, SH., M.Kn.

Disusun oleh :

• Aan Abdau Rizal (200220020)


• Ridho Amrin Munthe (200220030)
• Ronni Saputra (200220038)
• Nanda Mulia (200220004)
• Nurul fadila (200220016)

Kelas : Ilmu Politik IA

ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
SEMESTER GANJIL 2020/2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah
ini. Sholawat dan salam tak lupa kami panjatkan kepada baginda besar Nabi Muhammad
SAW. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan karena atas bimbingan nyakami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari kata sempurna, baik dari
bentuk penyusunan maupun materi. Kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami (penulis dan
penyusun) khususnya dan bagi pembaca pada umum nya.

Lhokseumawe, 9 November 2020

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang……………………………………………………………………………..1
1.2 . Rumusan Masalah……………………………………………………………………….. 1
1.3 . Tujuan…………………………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 . Apakah pengertian Identitas Nasional…………….……………………………. 2

2.2 . Apa Faktor pemebentukan Identitas Nasional………………………………. 3


2.3 . Bagaimana Identitas Nasional sebagai karakteristik bangsa………….. 4
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan......................................................................................... 6

3.2. Saran.................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………. 7

ii
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar belakang


Dalam kehidupan baru dan modern dewasa ini, identitas suatu Negara secara tidak
langsung juga menjadi identitas ideology, politik, ekonomi, budaya, pertahanan keamanan.
Hal tersebut oleh organisasi kekuasaan Negara, telah diejawantahkan dalam sistem nilai,
norma dan hukum, serta pola-pola tindakan kolektif yang mengatur tata laku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tidak ada bangsa di dunia ini yang tidak memiliki identitas nasional, termasuk bangsa
Indonesia. Setiap bangsa memiliki kepentingannya untuk mengembangkan identitas
nasionalnya. Hal ini bersumber dari hakikat kemanusiaan sebagai mahkluk sosial yang
memilikii kecenderungan bersatu, karena adanya kesamanaan-kesamaan yang melandasi
pembentukan bangsa tersebut.
Identitas nasional menunjukan karakteristik unik dari satu kelompok bangsa yang
membedakan nya dengan karakteristik atau ciri-ciri kelompok bangsa lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Identitas Nasional?


2. Apa faktor pembentukan Identitas Nasional?
3. Bagaimana Identitas Nasional sebagai karakter bangsa?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Identitas Nasional?
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pembentukan Identitas nasioanal ?
3. Untuk mengetahui Identitas Nasional sebagai karakter bangsa?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Identitas Nasional


Secara etimologis, istilah identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan
“nasional” . Identitas berasa dari kata “identity” berarti ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang. Sedangkan kata “nasional” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti
bersifat kebangsaan atau berasal dari bangsa itu sendiri, baik itu budaya, bahasa, sejarah,
cita-cita serta tujuan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa identitas nasional
merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang dapat membedakan ciri khas
dengan bangsa lain, karena ciri khas suatu bangsa terletak pada konsep bangsa itu sendiri.
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh
budaya asing akan menghadapi challance dan response. Jika challance cukup besar
sedangkan response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi
pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa India di Amerika. Namun demikian, jika
challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang
menjadi bangsa yang kreatif.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka
harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa
indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi
di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang
cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran
nasional.

Identitas Nasional dalam konteks bangsa sendiri cenderung mengacu pada


kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan Identitas Nasional
dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti : Pancasila,
Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan negara yaitu
Bhineka Tunggal Ika, dasar falsafah negara yaitu Pancasila, konstitusi (Hukum Dasar) negara
yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat.
Berikut beberapa bentuk identitas nasional indonesia , adalah :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan, yaittu Bahasa Indonesia.


2
Bahasa indonesia barawal dari bahasa melayu yang digunaka sebagai bahasa
pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa nasional pada tanggal 28 Oktober
1928.

2. Bendera Negara, yaitu Sang Merah Putih.


Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Bendera merah putih pertama
kali dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945, namun telah ditunjukkan pada
peristiwa sumpah pemuda.
3. Lagu Kebangsaan Indonesia, yaitu Indonesia Raya.
Lagu indonesia sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada tanggal 28
Oktober 1928.
4. Lambang Negara, yaitu Garuda Pancasila.
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan sebagai lambang negara.
5. Semboyan Negara, yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Artinya berbeda-beda tapi tetap satu jua. Menunjukkan Indonesia adalah bangsa
yang heterogen namun tetap berkeinginan untuk menjadi bangsa satu, yakni
Indonesia.
6. Dasar falsafah Negara, yaitu Pancasila.
Berisi lima sila yang dijadikan dasar falsafah dan ideology dari negara Indonesia.
Selain itu Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara san ideology Nasional.
7. Hukum Dasar Negara, UUD 1945.
Merupakan hukum dasar tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan dan
dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan negara.
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat.
Bentuk negara kita adalah kesatuan, bentuk pemerintahan adalah republik, dan
sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi.
9. Konsepsi Wawasan Nusantara.
Sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan memiliki nilai stategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarkan kehidupan
bermasyarkat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan Nasional.
10. Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan Nasional.
Sebagai negara kesatuan Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa, sehingga
Indonesia memiliki kebudayaan daerah yang sangat kompleks.
11. Ketahanan Nasional, MPR RI.
Pada tahun 1973 menetapkan Ketahanan Nasional sebagai konsepsi, metode,
dan cara dalam pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara sekaligus identitas Nasional didalam menghadapi segala ancaman
gangguan, hambatan, dan tantangan.

3
2.2. Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Lahirnya suatu Identitas Nasional memiliki ciri khas, sifat, serta keunikan
tersendiri yang sangat didukung oleh faktor-faktor pembentuk identitas nasional. Faktor-
faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi : Primordial,
Sakral, tokoh, bhineka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan.
1. Primordial.
Faktor-faktor primordial ini meliputi : ikatan kekerabatan (darah) dan keluarga,
kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa, dan adat istiadat.
2. Sakral.
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktrien yang diakui masyarakat yang bersangkutan.
3. Tokoh.
Kepemimpinan dari tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat
pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa dan negara. Pemimpin dibeberapa
negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol
persatuan bangsa yang bersangkutan.
4. Bhineka Tunggal Ika.
Prinsip Bhineka Tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk
bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan
warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dab pemerintahannya,
tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras dan agama.
5. Sejarah.
Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah yang menyatukan
diri kedalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti
sama-sama menderita karena penjajahan tidak hanya melahirkan solidaritas, tetapi
juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.
6. Perkembangan Ekonomi.
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
7. Kelembagaan.
Faktor lain yang berperan dalam pemersatu bangsa adalah lembaga-lembaga
pemerintah dan politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengandulan, dan
partai politik.

4
2.3. Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa.
Identitas nasional pada hakikatnya merupakan minifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri
khas suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannnya. Diletakkan dalam
konteks yang mendiami wilayah yang sangat luas yang terdiri dari 13.667 pulau dengan 358
suku bangsa yang berbeda dalam penganutan dan pengamalan agama, mitos, tradisi,
bahasa, dan kondisi sosialnya, maka identitas nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai
budaya yang sudah tumbuh dan berkembang semenjak sebelum masuknya agama-agama
besar di bumi Indonesia. Nilai-nilai dari ratusan suku bangsa itu kemudian dirakit dan
dihimpun dalam saatu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan
Pancasila dan roh Bhineka Tunggal Ika.

Hal itu terbukti di dalam sejarah kelahiran paham kebangsaan Indonesia yang
berawal dari berbagai pergerakan seperti Boedi Oetomo (1908) yang berbasis subkultur
Jawa, Serekat Dagang Islam (1911) yaitu kaum pedagang Islam, Muhammadiyah (1912) dari
subkultur Islam Modemis, indesche party (1912) dari subkultur campuran Indo Belanda,
Indo Chinese, Indo Arab dan Indonesia asli yang mencerminkan elemen politis nasionalisme
non rasial yang berselogan “tempat yang memberi nafka yang menjadikan Indonesia sebagai
tanah airnya.”
Dari keanekaragaman subkultur , maka tekrisralisasikan eksitensi nation-states
Indonesia yaitu nasionalisme. Apapun subkulturnya, tetap bernusa satu, berbangsa satu,
dan berbahsa satu-Indonesia sehingga itulah cetusan identitas nasional.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks
bangsa cenderung mengecut pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu
negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara mtercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan seperti : Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang negara yaitu Pancasila.
5. Semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika.
6. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila.
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945.
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
9. Konsepsi Wawasan Nusantara.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.
Penerapan tentang identitas nasional harus di tercermin pada pola pikir, pola sikap
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari
pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain identitas nasional menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
3.2 Saran

Kami penulis menyadari banyak kesalahan dan kekurangan dari makalah kami yang
jauh dari kata sempurna. Saran kami dalam makalah ini adalah untuk menambah wawasan
bagi para pembaca agar kita sama-sama memahami apa itu identitas nasional, sebagai
bangsa indonesia yang baik dan mampu menjunjung tinggi serta mengamalkan Pancasila.

6
Daftar Pustaka

Winarno.2013.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah Di perguruan

Tinggi.Jakarta: PT Bumi Aksara.


Widodo, Wahyu, dkk.2015.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Lubis, Maulana Arafat.2018.Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 DI
SD/MI.Yogyakarta: Samudra Biru.
Monteiro, Josef M.2015.Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Membentuk Karakter

Bangsa.Yogyakarta: Deepublish.
Herdiwanto, Heri, dkk.2019.Kewarganegaraan Dan Masyarakat Madani.Jakarta: Prenada
Group.

Anda mungkin juga menyukai