Anda di halaman 1dari 16

PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL

MAKALAH
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Yang Dibina oleh Ibu Shofi Nur Amalia, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 13

Wike Maharani ( 2186206022 )


Diana Ajeng S.W ( 2186206075 )

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENIDIDKAN DAN SOSIAL
PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT. Yang mana telah


memberikan rahmat dan karunianya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL” sesuai
waktu yang telah ditentukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW agar kelak kita mendapatkan syafaatnya
dihari akhir. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu. Shofi Nur Amalia, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan SD
2. Teman-teman PGSD C3 atas kerja samanya
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar.

Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan


yang terdapat didalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata penulis berharap makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya.

Blitar, 21 September 2022

Kelompok 13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor-Faktor Identitas Nasional 3
2.2 Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia 7
2.3 Identitas Nasional Indonesia 8
2.4 Jati Diri Bangsa Dalam Arus Globalisasi 9
2.5 Kearifan Lokal Nusantara 10
2.6 Integrasi Nasional 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
Daftar Rujukan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya berbeda
antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki
bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara
lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara
dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar
bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi
muda Indonesia seharusnnya sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun
pada kenyataannya masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu
identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh Negara lain, tapi
dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan
untuk menggembangkannya.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain
itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati
bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah
tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan, kami menyusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1.2.1 Apa Saja Faktor-faktor Identitas Nasional?
1.2.2 Bagaimana Unsur Pembentuk Identitas Nasional?
1.2.3 Bagaimana Pembentukan Identitas Nasional Indonesia?
1.2.4 Mengapa Jati Diri Bangsa Dalam Arus Globalisasi?
1.2.5 Tentang Apa Kearifan Lokal Nusantara?
1.2.6 Apakah itu Integrasi Nasional?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, kami menyusun tujuan sebagai berikut :
1.3.1. Dapat mengetahui Faktor-Faktor Identitas Nasional
1.3.2 Dapat memahami tentang Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia
1.3.3 Dapat mengetahui Identitas Nasional Indonesia
1.3.4 Dapat memahami Jati Diri Bangsa Dalam Arus Globalisasi
1.3.5 Dapat mengetahui tentang Kearifan Lokal Nusantara
1.3.6 Dapat memahami Integrasi Nasional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor Identitas Nasional


Lahirnya suatu identitas nasional bangsa pasti memiliki ciri khas, sifat, serta keunikan
tersendiri yang sangat didukung oleh faktor-faktor pembentuk identitas nasional. 4 Faktor-
faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi: Primordial, Sakral,
Tokoh, Bhinneka Tunggal Ika, Sejarah, Perkembangan Ekonomi dan Kelembagaan

1. Primordial
Faktor-faktor primordial ini meliputi: ikatan kekerabatan(darah) dan keluarga,
kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat.

2. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakuik oleh masyarakat yang bersangkutan.

3. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat
dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin dibeberapa negara
dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol persatuan

4. Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk
bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga
bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya, tanpa
menghilangkan keterkaitannya pada suku bangsa, adat, ras dan agamanya.

5. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatukan diri ke dalam suatu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu,
seperti sama- sama menderita karena penjajahan tidak hanya melahirkan solidaritas, tetapi
juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.

6. Perkembangan Ekonomi

Perkembangan ekonomi(industrialisasi) akan melahirkan spesialiasi pekerjaan dan profesi


sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
7. Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa adalah lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadulan dan partai
politik.
2.2 Unsur Pembentukan Identita Nasional
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional, meliputi :
1. Suku bangsa yaitu kelompok sosial dan kesatuan hidup yang mempunyai sistem
interaksi, sistem norma, kontinuitas, dan rasa identitas yang mempersatukan semua
anggota dan memiliki sistem kepemimpinan sendiri.

2. Bahasa yaitu anak kebudayaan yang menjadi sarana manusia untuk meneruskan nilai-
nilai budaya dari generasi ke generasi.

3. Budaya nasional. Kebudayaan adalah kegiatan dan penciptaan batin manusia berisi nilai
yang dijadikan sebagai rujukan hidup.

4. Wilayah nusantara yaitu wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang
terbentang dikhatulistiwa.

5. Ideologi Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.


Selanjutnya unsur identitas nasional dirumuskan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Identitas fundamental, yaitu Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara dan
ideologi negara.

2. Identitas instrumental, yaitu UUD 1945 dan tata perundangannya, bahasa Indonesia,
lambang negara, bendera negara, lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

3. Identitas alamiah, yaitu ruang hidup bangsa sebagai negara kepulauan yang pluralis
dalam suku, bahasa, agama, dan kepercayaan.
2.3 Identitas Nasional Indonesia
Pengertian Identitas Nasional adalah suatu jati diri dari suatu bangsa. Artinya, jati
diri tersebut merupakan milik suatu bangsa dan berbeda dengan bangsa lainnya.
Dalam garis besarnya, identitas nasional merupakan suatu jati diri yang tidak hanya
mengacu pada individu tertentu, namun juga berlaku untuk suatu
kelompk/organisasi/negara. Kata identitas berasal dari identity yang berarti ciri-ciri,
tanda, ciri khas, jati diri pada perorangan atau suatu kelompok tertentu yang bisa
membedakannya dengan orang lain atau kelompok yang lainnya. Sedangkan kata
nasional merupakan gambaran akan identitas yang melekat pada diri seseorang atau
suatu kelompok tertentu atau organisasi yang lebih besar berdasarkan kesamaan
fisik, budaya, ragam, bahasa, sejarah, cita-cita, serta tujuan.1

Sedangkan dalam studi sosiologi dan antropologi, pengertian identitas bisa


mengacu pada deskripsi tentang sifat khas yang menerangkan sesuai dengan
kesadaran diri dan kelompok. Identitas tidak hanya dimiliki individu namu juga
kelompok.2

Maka dapat disimpulkan bahwa, identitas nasional adalah suatu kelompok


masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi
sebutan nasional. Identitas nasional itu sebagai jati diri,ciri,sifat khas yang tumbuh
dan berkembang di suatu negara-bangsa sehingga menjadi pembeda dengan negara-
bangsa lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut setiap bangsa di dunia pasti
memiliki identitas nasional tersendiri yang sesuai dengan karakter, ciri khas dari
bangsa tersebut.

2.4 Jati Diri Bangsa Dalam Arus Globalisasi


Secara harfiyah, identitas adalah jati diri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat
pada seseorang, suatu organisasi, kelompok atau suatu negara yang membedakan
dengan yang lainnya. Identitas ini bisa secara fisik dan non fisik. Identitas bisa
dinyatakan secara sadar dengan menjelaskan tentang tentang dirinya atau di
ungkapkan oleh seseorang atau kelompok lainnya. Artinya identitas nasional
adalah identitas yang melekat pada individu, suatu kelompok yang lebih besar dan
diikat oleh kesamaan fisik seperti budaya, adat istiadat, agama dan bahasa daerah
atau berupa kesamaan secara non fisik seperti keinginan, harapan, cita- cita dan
tujuan. (Hilmi and Pati 2015).
Indentitas nasional ini adalah sesuatu yang dinamis atau akan selalu berubah
dan terbuka untuk diberi suatu makna yang baru sesuai dengan perubahan dan
tantangan zaman. Indonesia sendiri mempunyai watak masyarakat yang dikenal
ramah, sopan santun dan agamis. Namun hal tersebut harus direnungkan kembali
sejauh mana kebenaranna dalam kenyataan karena bisa jadi hal tersubut adalah
mitos buadaya yang mungkin tidak ditemui pada kenyataanya. Identitas nasional
merupakan suatu kelompok yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara
kolektif yang disebut sebutan nasional. Identitas nasional itu sebagai jati diri,ciri
khas, sifat yang tumbuh dan berkembang di suatu negara bangsa sehingga
menjadikannya berbeda dengan negara bangsa lainnya. Berdasarkan hal tersebut
setiap bangsa di dunia pasti memiliki identitas nasional tersendiri yang sesuai
dengan ciri khas dari bangsa tersebut. (Nasional 2007).

Dalam rangka mengenal indentitasa nasional indinonesia sebagai jati diri bangsa ,
ada beberapa dimensi dalam identitas nasional antara lain sebagai berikut :

1. Pola prilaku adalah gambaran pola dari perilaku yang tercipta dalam
lingkungan sehari- hari, contohnya budaya dan kebiasaan, adat istiadat,
norma, ramah tamah, sikap hormat kepada orang tua dan gotong royong
adalah salah satu identitas nasional yang bersumber dari budaya dan adat
istiadat.

2. Lambing-lambang adalah sesuatu yang menggambarkan fungsi dan tujuan


negara. Lambing-lambang ini biasanya terdapat dalam undang-undang
contohnya adalah bendera, lagu kebangsaan dan Bahasa.

3. Alat-alat pelengkap adalah sebuah perangkat alat yang digunakan unntuk


mencapai tujuan dan keinginan berupa dalam pembangunan, peralatan dan
teknologi, contohnya masjid, gereja, teknologi transfortasi seperti pesawat
dan kapal laur, peralatan manusia seperti pakaian adat dan senjata adat,
teknologi bercocok tanam seperti teraktor dan lain sebagainya.

4. Tujuan yang ingin digapai, identitas yang bersumber dari tujuan ini memiliki
sifat dinamis.Sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat, tujuan
bangsa Indonesia sudah tertuang dalam UUD NKRI 1945 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mensejahteraan
2.5 Kearifan Lokal Nusantara
Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata:
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols
dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama
dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat
dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

Local Genius sebagai Local Wisdom

Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini
merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para
antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (lihat
Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local
genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan
asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19).
Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa
unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji
kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah:

1. mampu bertahan terhadap budaya luar

2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar

3. mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam


budaya asli

4. Mampu memberi arah ke budaya

I Ketut Gobyah dalam “Berpijak pada Kearifan Lokal” dalam http://www.


balipos.co.id, didownload 17/9/2003, mengatakan bahwa kearifan lokal (local
genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.
Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan
berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya
masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal
merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan
pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di
dalamnya dianggap sangat universal. adat dipahami sebagai segala sesuatu
yang didasari pengetahuan dan diakui akal serta dianggap baik oleh ketentuan
agama.

Adat kebiasaan pada dasarnya teruji secara alamiah dan niscaya


bernilaibaik, karena kebiasaan tersebut merupakan tindakan sosial yang
berulang-ulang dan mengalami penguatan (reinforcement). Apabila suatu
tindakan tidak dianggap baik oleh masyarakat maka ia tidak akan mengalami
penguatan secara terus-menerus. Pergerakan secara alamiah terjadi secara
sukarela karena dianggap baik atau mengandung kebaikan. Adat yang tidak
baik akan hanya terjadi apabila terjadi pemaksaan oleh penguasa. Bila
demikian maka ia tidak tumbuh secara alamiah tetapi dipaksakan.

2.6 Integrasi Nasional


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata nasional berasal dari bahasa
Inggris,nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi
nasional mempunyai arti politis dan antropologis.

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”.
Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa
berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu
keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa. Menurut Myron Weiner, integrasi
menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam
satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi
biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan
setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang
berbeda.

Sedangkan menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi nasional ini sebagai


proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu
aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan
horizontal. Dan menurut J. Soedjati Djiwandono, integrasi nasional sebagai cara
bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan
hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu.
Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa Indonesia berarti hasrat dan kesadaran
untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan
direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional

Corak masyarakat Indonesia adalah ber-Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi


keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya, melainkan keanekaragaman
kebudayaan yang berada dalam masyarakat Indonesia. Dalam masyarakat majemuk,
seperti Indonesia dilihat memiliki suatu kebudayaan yang berlaku secara umum dalam
masyarakat. Menerima perbedaan bukan hanya dengan kompetensi keterampilan, Corak
masyarakat Indonesia adalah ber-Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi keanekaragaman
suku bangsa dan kebudayaannya, melainkan keanekaragaman kebudayaan yang berada
dalam masyarakat Indonesia. Dalam masyarakat majemuk, seperti Indonesia dilihat
memiliki suatu kebudayaan yang berlaku secara umum dalam masyarakat.Menerima
perbedaan bukan hanya dengan kompetensi keterampilan, melainkan lebih banyak
terkait dengan persepsi dan sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh.
Dengan demikian, kita perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor pembentuk
integrasi nasional, baik faktor pembentuk maupun faktor penghambat integrasi nasional.
Berikut ini faktor-faktor tersebut.

1. Faktor Pembentuk Integrasi Nasional


a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
b. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
c. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti
yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
d. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
di kalangan bangsa Indonesia.
e. Penggunaan bahasa Indonesia.
f. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
g. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu
Pancasila.
h. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan
yang kuat.
i. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.

j. Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.

2. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.

b. Kurangnya toleransi antargolongan.

c. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan


dari luar.

d. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil


pembangunan.

Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga
keselarasanantarbudaya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi


Aksara, 2015), Ed. 1,Cet.4, hlm. 50-51.
Josef M Monteiro, Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan membentuk
Karakter Bangsa, (Yogyakarta: Depublish, 2015), hlm. 29-30.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di
SD/MI), (Yogyakart:Samudra Biru, 2018),hlm. 33.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di
SD/MI), hlm.34.
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di
Perguruan Tinggi, hlm. 10-11.
https://pendidikanmu.com/2020/05/identitas-
nasional.html#Fungsi_Identitas_Nasional
https://salamadian.com/pengertian-identitas-nasional-indonesia/
https://sosiologis.com/identitas-nasional
https://www.kompasiana.com/kimaerynanarghiyayuan/
5e651d96d541df6bff3211e2/pancasilasebagai-salah-satu-identitas-nasional-
bangsa-indonesia#

Anda mungkin juga menyukai