MAKALAH
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Yang Dibina oleh Ibu Shofi Nur Amalia, M.Pd.
Oleh :
Kelompok 13
1. Ibu. Shofi Nur Amalia, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan SD
2. Teman-teman PGSD C3 atas kerja samanya
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar.
Kelompok 13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor-Faktor Identitas Nasional 3
2.2 Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia 7
2.3 Identitas Nasional Indonesia 8
2.4 Jati Diri Bangsa Dalam Arus Globalisasi 9
2.5 Kearifan Lokal Nusantara 10
2.6 Integrasi Nasional 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
Daftar Rujukan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Primordial
Faktor-faktor primordial ini meliputi: ikatan kekerabatan(darah) dan keluarga,
kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat.
2. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakuik oleh masyarakat yang bersangkutan.
3. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat
dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin dibeberapa negara
dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol persatuan
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk
bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga
bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya, tanpa
menghilangkan keterkaitannya pada suku bangsa, adat, ras dan agamanya.
5. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatukan diri ke dalam suatu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu,
seperti sama- sama menderita karena penjajahan tidak hanya melahirkan solidaritas, tetapi
juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.
6. Perkembangan Ekonomi
2. Bahasa yaitu anak kebudayaan yang menjadi sarana manusia untuk meneruskan nilai-
nilai budaya dari generasi ke generasi.
3. Budaya nasional. Kebudayaan adalah kegiatan dan penciptaan batin manusia berisi nilai
yang dijadikan sebagai rujukan hidup.
4. Wilayah nusantara yaitu wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang
terbentang dikhatulistiwa.
2. Identitas instrumental, yaitu UUD 1945 dan tata perundangannya, bahasa Indonesia,
lambang negara, bendera negara, lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
3. Identitas alamiah, yaitu ruang hidup bangsa sebagai negara kepulauan yang pluralis
dalam suku, bahasa, agama, dan kepercayaan.
2.3 Identitas Nasional Indonesia
Pengertian Identitas Nasional adalah suatu jati diri dari suatu bangsa. Artinya, jati
diri tersebut merupakan milik suatu bangsa dan berbeda dengan bangsa lainnya.
Dalam garis besarnya, identitas nasional merupakan suatu jati diri yang tidak hanya
mengacu pada individu tertentu, namun juga berlaku untuk suatu
kelompk/organisasi/negara. Kata identitas berasal dari identity yang berarti ciri-ciri,
tanda, ciri khas, jati diri pada perorangan atau suatu kelompok tertentu yang bisa
membedakannya dengan orang lain atau kelompok yang lainnya. Sedangkan kata
nasional merupakan gambaran akan identitas yang melekat pada diri seseorang atau
suatu kelompok tertentu atau organisasi yang lebih besar berdasarkan kesamaan
fisik, budaya, ragam, bahasa, sejarah, cita-cita, serta tujuan.1
Dalam rangka mengenal indentitasa nasional indinonesia sebagai jati diri bangsa ,
ada beberapa dimensi dalam identitas nasional antara lain sebagai berikut :
1. Pola prilaku adalah gambaran pola dari perilaku yang tercipta dalam
lingkungan sehari- hari, contohnya budaya dan kebiasaan, adat istiadat,
norma, ramah tamah, sikap hormat kepada orang tua dan gotong royong
adalah salah satu identitas nasional yang bersumber dari budaya dan adat
istiadat.
4. Tujuan yang ingin digapai, identitas yang bersumber dari tujuan ini memiliki
sifat dinamis.Sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat, tujuan
bangsa Indonesia sudah tertuang dalam UUD NKRI 1945 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mensejahteraan
2.5 Kearifan Lokal Nusantara
Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata:
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols
dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama
dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat
dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini
merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para
antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (lihat
Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local
genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan
asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19).
Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa
unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji
kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah:
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”.
Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa
berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu
keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa. Menurut Myron Weiner, integrasi
menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam
satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi
biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan
setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang
berbeda.
j. Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga
keselarasanantarbudaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA