Anda di halaman 1dari 16

BANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah: PKn


Dosen Pengampu: Dr. Leliya, S.H.,M.H.

Disusun oleh:
Kelompok 2:
Muhammad Zulfikar Zulkarnaen (2283130119)
Alyssa Zahra Salsabila (2283130096)
Trisna Hernawan (2283130121)

HUKUM TATA NEGARA 3C


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas terstruktur dan telah kami susun dengan maksimal dengan
menggunakan berbagai referensi sehingga dapat memperlancar dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini,
Penyusun menyadari bahwa masih terus terdapat banyak ruang untuk perbaikan.
Oleh karena itu, Penyusun menerima segala masukan dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki makalah ini dan dapat semakin baik kedepannya. Akhir kata,
Penyusun berharap semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat untuk
pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAM PENELITIAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Identitas nasional
2.2. Karakteristik identitas nasional
2.3. Faktor pembentuk identitas nasional
2.4. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional
2.5. Identitas nasional Indonesia
2 6 Strategi mempertahankan identitas nasional
2.7. Perilaku yang mencerminkan identitas nasional
BAB III PENUTUP
2.1. KESIMPULAN
2.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang
tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah
salah satu Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan
dan tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas dari masyarakat
mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu
tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya.
Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya sudah mengetahui apa itu
identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya masih banyak generasi
muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional dan apa saja
wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru
oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara
Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan
Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan
yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang
telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri
suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam
bidang Hukum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian bangsa?
2. Bagaimana proses pembentukan bangsa?
3. Apa yang dimaksud konsep identitas nasional?
4. Apa saja unsur-unsur identitas nasional?
5. Apa yang dimaksud Nasionalisme Indonesia?
6. Bagaimana strategi mempertahankan identitas nasional?

3
7. Apa saja perilaku yang mencerminkan identitas nasional Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bangsa.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan bangsa.
3. Untuk mengetahui konsep identitas nasional.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur identitas nasional.
5. Untuk mengetahui yang dimaksud Nasionalisme Indonesia.
6. Untuk mengetahui strategi mempertahankan identitas nasional.
7. Untuk mengetahui perilaku yang mencerminkan identitas nasional
Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian bangsa Identitas nasional


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, bangsa dapat
didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal
keturunan, adat, bahasa, serta sejarahnya, dan memiliki pemerintahan sendiri.
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.
. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa
Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara
yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan-
pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin,
Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai
bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan
dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat
menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa solidaritas sosial, kebersamaan
sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan
negara di masa depan.1

1Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan


bernegara.html” (diakses pada selasa, 17 september 2023).

5
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas
budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam
era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran Nasional.
2.2. Karakteristik identitas nasional
Identitas setiap manusia ditentukan oleh ruang hidupnya, secaraalami akan
berakulturasi dan membentuk ciri khas dalam normakehidupan. Dalam antropologi
identitas merupakan suatu sifat khasyang menerangkan dan sesuai dengan
kesadaran diri, golongan, komunitas dan negara sendiri. Identitas meliputi nilai,
norma dan simbol ekspresi sebagai ikatan sosial untuk membangun solidaritas
dankohesivitas sosial untuk menghadapi kekuatan luar yang menjadisimbol
ekspresi tindakan pada masa lalu, sekarang dan mendatang.
Nasional berasal dari bangsa sendiri atau meliputi diri bangsa,maka
identitas nasional Indonesia ialah jati diri yang membentukbangsa, yaitu berbagai
suku bangsa, agama, bahasa Indonesia, budayanasional, wilayah nusantara dan
ideologi pancasila. Jati diri bangsamerupakan totalitas penampilan bangsa yang
utuh dengan muatan darimasyarakat sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia
denganbangsa lain. Mengukuhkan jati diri bangsa merupakan usaha yangsangat
dibutuhkan karena sebagai akar dalam keutuhan hidupberbangsa dan bernegara.
2.3. Faktor pembentuk identitas nasional
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu
faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif
adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut
seperti geografi, ekologi dan demografi.Kondisi geografis ekologis yang
membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak
di persimpangan jalan komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan
kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif
adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor

6
subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai
faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut. 2
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara
warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu
bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama
menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga
melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan.
Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin
kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi,
akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile
Durkheim disebut Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri
maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan
politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan,
dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan warga
tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam masyarakat. Kerja dan
perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.
2.4. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional
a. Sejarah
b. Kebudayaan
c. Budaya unggul
d. Agama
e. Suku bangsa
f. Bahasa

2Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi), (Yogyakarta: UNY
Press. 2013), hal. 98

7
2.5. Identitas negara Indonesia
Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara Indonesia
yang di dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia
memiliki identitas untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara
Indoenesia yang memiliki identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati
diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai
pemersatu dan simbol kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan
negara Indonesia yang bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki
beragam kebudayaan, agama dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera
negara Indonesia, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Indonesia, beserta simbol-
simbol negara Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia dan Hukum.
1. Bendera
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009 pasal 4
sampai 24, bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17
Agustus 1945. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di
Monumen Nasional Jakarta.
2. Bahasa negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para
pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal
dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua
franca), setelah itu diangkat dan diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres
Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional
sekaligus jati diri dan Identitas nasional Indonesia.
3. Lambang negara Indonesia
Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila Pada
tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar 1945.
Salah seorang anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang
lambang negara. Tepatnya pada tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita
Indonesia Raya, panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam
peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah awal untuk mempersiapkan bahan

8
kajian tentang lambang negara. Panitia Indonsia Raya diketua oleh Ki Hajar
Dewantara dengan seketaris Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti dan
makna simbolik dari lambang negara ialah Garuda ialah burung yang dinamakan
juga “Sang Raja Wali”, seperti yang disebutkan sdalam cerita ramayana dan
bharatayuda.
⮚ Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama
pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan
sebuah cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada
setiap manusia.
⮚ Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil
dan beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi
empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata
rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran
melambaikan perempuan mata rantai yang saling berkaitpun
melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan,
menumbuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat
seperti sebuah rantai.
⮚ Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia.
Pohon beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh
banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili
keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia.
⮚ Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah dimana orang-orang harus
berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
⮚ Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila
kelima, karena padin dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap

9
manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk
mencapai kemakmuran.
4. Lagu kebangsaan
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24
Tahun 2009 mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan
pada Kongres pemuda II tanggal 28bOktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu
kebangsaan yang diperdengar pada setiap upacara kenegaraan.
5. Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3
UUD 1945 setelah diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan
ketentuan konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam
kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan
hukum.
2.6. Perilakun Mencerminkan Identitas nasional
1. Cinta tanah air
Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap suatu kecintaan tanah
air adalah sebagi tugas besar bagi kita sebagai generasi muda karena pada dasarnya
harus mengingat dan memperjuangkan sebuah bangsa dengan cara mencintai tanah
air. Kecintaan tanah air tersebut harus diperjuangkan oleh generasi muda karena
pada dasarnya mencintai berarti memperjuangkan sebuah sikap dan perilaku kita
sebagai perilaku warga negara Indonesia. Perilaku yang baik yang dapat
mencerminkan sebagi warga negara yang baik dengan memiliki sikap baik, bangga
terhadap bangsa, peduli akan budaya yang ada, dapat ikut serta mempertahan kan
keutuhan negara. Penananman cinta tanah air sangat perlu ditanamkan paling tidak
sejak dari dasar. Menurut Elfindri, dkk (2012: 148) menjelaskan bahwa, “cinta
tanah air perlu di didik dari dini paling tidak mulai pendidikan dasar.
Pada pendidikan dasar rasa cinta tanah air lebih ditonjolkan bahwa tanah air
kita banyak sumber daya alamnya dan pada banyak orang mengelolanya. Rasa cinta
tanah air dilatihkan melalui permainan bersama penuh disiplin dan kebersamaan”.
Ada beberapa indikator yang perlu di terapkan diantaranya. Indikator cinta
tanah air menurut Fitri (2012: 42) yang diterapkan di sekolah sebagai berikut:

10
a. Menanamkan nasionalisme dan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Memajang bendera
Indonesia, Pancasila, serta simbol-simbol negara lainnya.
Indikator tersebut digunakan untuk membantu penelitian ini agar tidak
menyimpang dari fokus penelitian yaitu penguatan identitas bangsa dalam
pelaksanaan pembiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya.
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rasa cinta tanah air adalah
adanya sikap positif untuk membangun sebuah bangsa dan negara dengan
menunjukan kesetiaannya sebagai warga negara indonesia. Membentuk karakter
cinta tanah air harus sejak dini sehingga karakter itu muncul dan melekat pada diri
peserta didik dengan baik. Karakter yang baik akan timbul karena adanya
pembiasaan yang baik untuk membentuk jati diri sebuah bangsa dengan mencintai
tahan air Indonesia.
2. Rasa percaya diri
Percaya diri adalah aspek yang sangat diperlukan oleh manusia. Lebih lanjut
Abdul Mu‟in Amien, Endang (2000 : 9) menjelaskan bahwa kepercayaan diri
merupakan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berisi kekuatan, kemampuan
dan keterampilan yang dimiliki seseorang dengan kurangnya percaya diri, maka
rasa rendah diri akan menguasai seseorang dalam kehidupannya, dan ia akan
tumbuh menjadi pribadi yang pesimis.
Menurut Angelis (2003:58-77), dalam mengembangkan percaya diri
terdapat tiga aspek yaitu:
1) Tingkah laku, yang memiliki tiga indikator; melakukan sesuatu secara
maksimal, mendapat bantuan dari orang lain, dan mampu menghadapi segala
kendala,
2)Emosi, terdiri dari empat indikator;
● memahami perasaan sendiri,
● mengungkapkan perasaan sendiri,
● memperoleh kasih sayang, dan perhatian disaat mengalami kesulitan,
● memahami manfaat apa yang dapat disumbangkan kepada orang lain,
dan

11
3) Spiritual, terdiri dari tiga indikator
● memahami bahwa alam semesta adalah sebuah misteri,
● meyakini takdir Tuhan, dan
● mengagungkan Tuhan.
2.7. Strategi mempertahankan identitas nasional
Munculnya globalisasi membuat identitas nasional semakin memudar
ditengah kehidupan masyarakat Indonesia. Jika hal ini dibiarkan begitu saja akan
berpotensi menjadi masalah yang sangat besar. Maka dari itu, masyarakat perlu
melakukan sebuah upaya untuk merawat identitas nasional agar tidak hilang bahkan
di klaim oleh negara lain. Merawat identitas nasional dapat dilakukan dengan
berbagai macam upaya, seperti:
1. Menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila pada
kehidupan sehari-hari. Langkah ini dapat dilakukan, seperti menaati
peraturan, tidak mencontek, saling membantu terhadap sesama, tidak
membeda-bedakan orang di lingkungan sekitar, menyelesaikan masalah
dengan musyawarah, melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan
masing-masing dan lainnya.
2. Menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme dengan melakukan
berbagai upaya, seperti mempelajari dan melestarikan budaya lokal,
lebih bangga menggunakan dan mencitai produk-produk lokal,
membaca buku-buku tentang perjuangan para pahlawan, mengunjungi
tempat-tempat bersejarah, dan membawa harum nama Indonesia hingga
ke internasional sesuai dengan kemampuan dan passion kita.
3. Mengutamakan sikap persatuan dan kesatuan dengan cara mempererat
tali silahtuhrami dengan orang lain. Dengan begitu masyarakat dapat
meninggalkan sikap idividualisme yang telah dibawa oleh budaya asing.
Sikap persatuan dan kesatuan merupakan salah satu jati diri bangsa
Indonesia yang sudah sejak lama telah dilakukan oleh para pejuang
untuk meraih kemerdekaan 17 Agustus 1945.
4. Memanfaatkan situs jejaring sosial, seperti twitter, instagram, youtube,
facebook, dan lainnya, sebagai tempat edukasi mengenai kepariwisataan

12
daerah. Dengan demikian masyarakat dapat memperkaya
pengetahuannya tentang budaya lokal. Hal ini juga menjadi upaya bagi
menjadi upaya bagi masyarakat untuk memperkenalkan budaya lokal ke
dunia, sebab situs jejaring sosial jangkauannya global (luas).
Selain contoh di atas masih banyak upaya-upaya positif yang dilakukan oleh
masyarakat untuk merawat identitas nasional di tengah era globalisasi. Upaya
tersebut tidak harus dengan hal yang besar tapi dapat dimulai dari hal yang kecil.
Menumbuhkan sikap nasionalisme pada setiap warga ngara memerlukan proses
yang berkesinambungan dalam setiap jenjang pendidikan. Baik dalam pendidikan
sekolah dasar yang merupakan tahap awal perkembangan dan pengetahuan bagi
peserta didik, kemudian pada jenjang sekolah menengah pertama, sekolah
menengah atas bahkan perguruan tinggi ini diajarkan pada pembelajaran PPKN.

13
BAB III
PENUTUP

2.1. Kesimpulan
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara
warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu
bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama
menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga
melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan.
Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin
kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi,
akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.

2.2. Saran

Jangan dulu merasa puas dengan apa yang ada di dalam makalah ini karena
masih banyak kekurangan. Cari sampai ke akar-akarnya sampai menemukan titik
terang yg jelas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi),


(Yogyakarta: UNY Press. 2013), hal. 98

Nikmah, Azah. http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses berbangsa-dan


bernegara.html (diakses pada selasa, 17 september 2023).

15

Anda mungkin juga menyukai