Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Tentang

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN


PEMBANGUNAN dan KARAKTER BANGSA

Oleh:

KELOMPOK 2

TBI C

DOSEN PENGAMPU:

Wahyuli Lius Zen, SE.,M.Pd.

1.Melani Nasril 2214050085


2.Sari Wahyuni 2214050095

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOLPADANG

2023 M/ 1944 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, serta berkat
dan rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul identitas
nasional sebagai salah satu determinan pembangunan dan karakter bangsa ini
dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas makalah dari ibuk
wahyuli lius zenpada bidang studi kewarganegaraan . Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
kewarganegaraan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibuk wahyuli lius zen
selaku dosen bidang studi administrasi pendidikan. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidak ksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Padang, Februari 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Konsep dan urgensi identitas nasional.......................................................3

2.1 Alasan perlunya identitas nasional Indonesia...........................................3

2.3 Sumber historis, sosiologis, dan politis tentang identitas nasional..........4

2.4 Argumen tentang dinamika dan tantangan identitas nasional Indonesia


..............................................................................................................................6

2.5 Apa essensi dan urgensi identitas nasional Indonesia...............................7

2.6 Rangkuman tentang identitas nasional......................................................8

2.7 Contoh- contoh praktik kewarganegaraan................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

3.1 Kesimpulan.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Identitas Nasional merupakan suatu cirri yang dimiliki oleh bangsa kita
untuk dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi untuk dapat
mempertahankan keunikan-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maki
kita harus menanamkan cinta akan tanah air yang diwujudkan dalam bentuk
ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan serta
mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam Pancasila
yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia.

Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat
disamakan dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari
tanggungjawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap
menjaga nama baik bangsanya. Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok
besar manusia yang mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat
untuk bersatu dan hidup bersama seta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai
suatu kesatuan nasional. Dalam penulisan ini bertujuan untuk mengetahui
perihal tentang identitas nasional dan dapat diterapkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan konsep dan urgensi identitas nasional?


2. Apa yang menjadi alasan perlunya identitas nasional Indonesia?
3. Apa penjelasan dari sumber historis, sosiologis, dan politis tentang
identitas nasional

1
2

4. Apa saja argumen tentang dinamika dan tantangan identitas


nasional Indonesia?
5. Apa essensi dan urgensi identitas nasional Indonesia?
6. Apa rangkuman tentang identitas nasional?
7. Apa contoh- contoh praktik kewarganegaraan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi identitas nasional


2. Untuk mengetahui alasan perlunya identitas nasional Indonesia
3. Untuk mengtahui sumber historis, sosiologis, dan politis tentang
identitas nasional
4. Untuk memahami argumen tentang dinamika dan tantangan identitas
nasional Indonesia
5. Untuk mengetahui essensi dan urgensi identitas nasional Indonesia
6. Untuk membuat rangkuman tentang identitas nasional
7. Untuk mengetahui contoh-contoh praktik kewarganegaraan
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan urgensi identitas nasional

Identitas Nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan


nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki
pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang,
kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata nasional
merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, identitas nasional adalah ciri, tanda atau
jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga membedakan dengan negara
lain. Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
yang lain.

urgensi adalah sebuah keharusan yang mendesak jadi urgensi identitas


nasional artinya identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena
bangsa indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain.
Identitas nasional bagi sebuah bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup
karena dapat mempersatukan bangsa.1

2.1 Alasan perlunya identitas nasional Indonesia

Jika suatu bangsa atau negara tidak memiliki identitas maka tidak akan
dianggap sebuah suatu negara. Misalkan saja negara republik indonesia memiliki
identitas nasional tertentu seperti memiliki bendera merah putih, lalu dipimpin
oleh seorang presiden, lalu memiliki bahasa persatuan yaitu indonesia dan banyak
lainnya.
Berikut alasan perlunya identitas nasional di Indonesia diantaranya seperti
dalam penjelasan di bawah ini.
1
I Wayan Latra, “Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Dalam Pembangunan Bangsa
dan Karakter”, dalam karya ilmiah (universitas udayana,2017) hlm.8-9.

3
1. Keberagaman suku bangsa

4
4

2. Menjadikan bangsa Indonesia memiliki jati diri


3. Tantangan jaman dan persaingan dunia internasional
4. Pentingnya mempertahankan eksistensi bangsa
5. Menumbuhkan rasa kebanggan setiap warga negara

2.3 Sumber historis, sosiologis, dan politis tentang identitas nasional

Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional


Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa
yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa
Kebangkitan Nasional (Bangsa).

Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak
wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu muncullah kesadaran untuk
bangkit membentuk sebuah bangsa.Kesadaran ini muncul karena pengaruh dari
hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari politik etis (Etiche Politiek)..

Secara historis, pengalaman kongres telah banyak memberikan inspirasi


yang mengkristal akan kesadaran berbangsa yang diwujudkan dengan semakin
banyak berdirinya organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik. Pada saat
itulah dinyatakan identitas nasional yang lebih tegas bahwa “Bangsa Indonesia
mengaku bertanah air yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya
nasional.

Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,


komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan
panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca
kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana
oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti
5

upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau
non formal.

Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya,


antarbahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu berafiliasi
dan memperkokoh NKRI. Apabila negara diibaratkan sebagai individu manusia,
maka secara sosiologis, individu manusia Indonesia akan dengan mudah dikenali
dari atribut yang melekat dalam dirinya.

Atribut ini berbeda dari atribut individu manusia yang berasal dari bangsa
lain. Perbedaan antarindividu manusia dapat diidentifikasi dari aspek fisik dan
psikis. Aspek fisik dapat dikenali dari unsur-unsur seperti tinggi dan berat badan,
bentuk wajah/muka, kulit, warna dan bentuk rambut, dan lain-lain. Sedangkan
aspek psikis dapat dikenali dari unsur-unsur seperti kebiasaan, hobi atau
kesenangan, semangat, karakter atau watak, sikap, dan lain-lain.

Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat


menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera
negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa
negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 
Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan
perundangan baik dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus.
Bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh
Winarno (2013) sebagai berikut:

(1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia;


(2) Bendera negara adalah Sang Merah Putih;
(3) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya;
(4) Lambang negara adalah Garuda Pancasila;
(5) Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika;
(6) Dasar falsafah negara adalah Pancasila;
(7) Konstitusi (Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945;
6

(8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;


(9) Konsepsi Wawasan Nusantara; dan
(10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.

Semua bentuk identitas nasional ini telah diatur dan tentu perlu
disosialisasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Empat identitas nasional pertama meliputi bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan diatur dalam peraturan perundangan khusus yang
ditetapkan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

2.4 Argumen tentang dinamika dan tantangan identitas nasional Indonesia

Secara implisit, setiap konstitusi mensyaratkan kriteria warga negara yang


baik karena setiap konstitusi memiliki ketentuan tentang warga negara. Artinya,
konstitusi yang berbeda akan menentukan profil warga negara yang berbeda. Hal
ini akan berdampak pada model pendidikan kewarganegaraan yang tentunya perlu
disesuaikan dengan konstitusi yang berlaku.

Tantangan mengembangkan identitas nasional terletak pada pikiran dan


sikap yang terbuka untuk menghormati keanekaragaman, mendorong demokrasi
yang partisipatif, memperkuat penegakan hukum, serta memajukan solidaritas
terhadap mereka yang lemah atau korban dimana negeri Indonesia adalah ruang
publik sebagai tempat kita hidup bersama. Karena kedudukannya yang amat
penting itu, identitas nasional harus dimiliki oleh setiap bangsa, karena tanpa
identitas nasional suatu bangsa akan terombang-ambing.

Menurut Tilaar (2007), Pancasila telah terlanjur tercemar dalam era Orde
Baru yang telah menjadikan Pancasila sebagai kendaraan politik unt uk
mempertahankan kekuasaan yang ada. Liberalisme politik t erjadi pada saat awal
reformasi yakni pada pasca pemerintahan Orde Baru. Pada saat itu, ada kebijakan
pemerintahan Presiden Habibie yang menghapuskan ketent uan tentang Pancasila
7

sebagai satu-satunya asas untuk organisasi kemasyarakatan termasuk organisasi


partai politik. Sedangkan, lahirnya peraturan perundangan t entang desentralisasi
dan otonomi daerah seperti lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang
diperbaharui menjadi Undang-Undang No.32 tahun 2004 tent ang Otonomi
Daerah telah berdampak positif dan negat if. Dampak negatifnya ant ara lain
munculnya nilai-nilai primordialisme kedaerahan sehingga tidak jarang
munculnya rasa kedaerahan yang sempit.2

2.5 Apa essensi dan urgensi identitas nasional Indonesia

Untuk memperkokoh identitas nasional dalam kont eks hubungan


internasional, setiap negara memiliki bendera negara, lambang negara, bahasa
negara, dan lagu kebangsaan. Dengan identit as-ident itas tersebut, maka NKRI
akan semakin kokoh dan semakin dikenal oleh bangsa dan masyarakat dunia.
Tentu kit a tidak ingin lagi orang asing tidak kenal Indonesia Kita tidak ingin lagi
mendengar pendapat dari bangsa asing yang mempertanyakan “Berapa lama
perjalanan menuju Indonesia dari Bali?” ini artinya identitas Bali lebih dikenal
daripada Indonesia.

Ketiga, identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan


bangsa Indonesia. Dengan saling mengenal identitas, maka akan tumbuh rasa
saling hormat, saling pengertian (mutual understanding), tidak ada stratifikasi
dalam kedudukan antarnegara-bangsa. Dalam berhubungan antarnegara tercipta
hubungan yang sederajat/sejajar, karena masingmasing mengakui bahwa setiap
negara berdaulat tidak boleh melampaui kedaulatan negara lain. Istilah ini dalam
hukum internasional dikenal dengan asas “Par im parem non habet imperium ”.
Artinya negara berdaulat tidak dapat melaksanakan yurisdiksi terhadap negara
berdaulat lainnya.

2
Kementerian riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi republik Indonesia , “Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi”, 2016 , cet. 2016 . hlm 60
8

Esensi dan urgensi sendiri artinya Esensi yaitu bagian dari realitas
yang sesungguhnya. Sebagai etimologi, sebutan esensi bermula dari bahasa Latin
“Essentia” yang maksudnya ada. Sedangkan apa itu urgensi, menunjuk pada
sebuah  yang menekan  kita, yang mengharuskan kita buat  di tuntas kan dengan
demikian mengandaikan ada sebuah masalah dan patut di tindak  lanjuti.

2.6 Rangkuman tentang identitas nasional

1. Identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas”


dan
“nasional”. identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang
secara harfiah berarti jati diri, ciri-ciri, at au tanda-tanda yang
melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu
membedakannya dengan yang lain. Istilah “nasional” menunjuk
pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih
besar dari sekedar pengelompokan berdasar ras, agama, budaya,
bahasa, dan sebagainya.

2. Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional


lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri-ciri at au karakt eristik,
perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

3. Identitas nasional sebagai identit as bersama suatu bangsa dapat


dibentuk oleh beberapa faktor yang meliputi: primordial, sakral,
tokoh, bhinneka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan
kelembagaan.

4. Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identit as-ident itas


yang sifatnya nasional, bersifat buat an karena dibentuk dan
9

disepakati dan sekunder karena sebelumnya sudah terdapat


identitas kesukubangsaan dalam diri bangsa Indonesia.

5. Bendera Negara Indonesia, Bahasa Negara, dan Lambang Negara,


serta Lagu Kebangsaan merupakan identitas nasional bagi
negarabangsa Indonesia yang telah diatur lebih lanjut dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2009 Tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

2.7 Contoh- contoh praktik kewarganegaraan

Berikut ini adalah 5 contoh praktik/penerapan PPK nasionalisme  yang


bisa anda terapkan.

1. Menyanyikan lagu nasional sebelum dan sepulang sekolah

Lagu wajib dan nasional dinyanyikan pada awal dan akhir kegiatan belajar
mengajar. Lagu yang dinyanyikan setiap hari berbeda-beda. Misalnya, hari Senin
menyanyikan lagu Garuda Pancasila, hari Selasa menyanyikan lagu Tanah Air,
dan seterusnya.

2. Memutar lagu nasional di lingkungan sekolah

Selain pembiasaan menyanyikan lagu wajib, penanaman karakter


nasionalis juga bisa dimantapkan dengan sering memutar lagu nasional. Waktu
yang tepat adalah di pagi hari (untuk menyambut anak-anak masuk sekolah),
waktu istirahat, atau jam pulang sekolah. Dengan cara ini, diharapkan kecintaan
anak terhadap tanah air terus tumbuh.

3. Ekstrakurikuler tari tradisional

Ada banyak pilihan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu yang sesuai


dengan penanaman karakter nasionalis yaitu tari tradisional. Mengapa tari
10

tradisional? Karena dengan mengikuti kegiatan tari mereka juga menggali nilai
luhur yang menjadi ciri khas bangsa kita. Sementara kita tahu, warisan nenek
moyang saat ini sudah banyak yang tergerus adat modern.

4. Menampilkan alat musik khas daerah setempat

Selain dengan tarian, karakter cinta terhadap budaya bangsa juga bisa
ditanamkan lewat alat musik khas daerah, seperti kolintang, gamelan, dan lainnya.
Keberadaan alat musik daerah pun saat ini juga semakin terpinggirkan oleh alat-
alat musik modern. Sehingga jika sekolah tidak mempedulikan hal ini, bisa jadi
alat musik tradisional itu akan hilang tergantikan oleh alat musik kekinian yang
lebih menarik bagi anak.

5. Javanese Day (setiap hari tertentu)

Kebanyakan sekolah lebih memilih menerapkan program bahasa asing di


hari tertentu, seperti bahasa Inggris, Arab, atau lainnya. Tetapi bagaimana dengan
keberadaan bahasa daerah saat ini? Untuk sekolah yang berada di pedesaan,
mungkin tidak menjadi masalah karena bahasa daerah merupakan bahasa ibu bagi
siswanya. Lain halnya dengan di perkotaan. Program penggunaan bahasa daerah
selama beberapa jam di hari tertentu kiranya perlu diterapkan.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya


kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa asing
pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa).
Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan kebudayaan Indonesia
telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan, yakni melalui kongres kebudayaan
1918 dan Kongres bahasa Indonesia I tahun 1938 di Solo. Peristiwa-perist iwa
yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah
memberikan pengaruh posit if terhadap pembangunan jati diri dan atau identitas
nasional.

Secara sosiologis, identit as nasional telah terbent uk dalam proses


interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui
perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan
intensif pasca kemerdekaan. Secara politis, bentuk identitas nasional Indonesia
menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia yang meliputi bendera
negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa
negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Warisan jenius yang tidak ternilai harganya dari para the founding fathers adalah
Pancasila. Pancasila sebagai identitas nasional tidak hanya bersifat fisik seperti
simbol atau lambang tetapi merupakan cerminan identitas bangsa dalam wujud
psikis (nonfisik), yakni yang mencerminkan watak dan perilaku manusia
Indonesia sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amal , Ichlasul & Arm aidy Armawi, (ed). 1998. Sum bangan Ilmu Sosial
Terhadap

Konsepsi Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas


Press.

Anshory, HM. Nasruddin Ch. & Arbaningsih. 2008. Negara Maritim Nusantara,

Jejak Sejarah yang Terhapus. Yogyakart a: Tiara Wacana.

Arfani, RN. 2001 . “Integrasi Nasional dan Hak Azasi Manusia” dalam Jurnal

Sosial Polit ik. UGM ISSN 1410 -494 6. Volum e 5, Nom or 2, Nopem ber
2001 (253- 269).

Arm awi, A. 2012. Karakter Sebagai Unsur Kekuatan Bangsa. Makalah disajikan

dalam “Workshop Pendidikan Karakt er bagi Dosen Pendidikan


Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi”, tanggal 31 Agustus – 2 Septem
ber 2012 di Jakarta.

Antono, agil .2019 . 5 alasan Perlunya Identitas Nasional di Indonesia yang

Penting untuk Diperhatikan. Di unduh 24 Februari 2023

https://guruppkn.com/alasan-perlunya-identitas-nasional-di-indonesia

Hermawanto , irvan . Sumber historis, sosiologi , politik tentang identitas


nasional

Indonesia . di unduh 24 februari 2023

https://irvanhermawanto.blogspot.com/2018/02/sumber-historis-
sosiologis-politik-identitas.html

12
13

Anda mungkin juga menyukai