Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Identitas Nasional”

Dosen Pengampu :
 Dr. Piers Andreas Noak, SH., M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 2:


I Putu Sawitra Danda Prasetia 2112531003
Ni Wayan Riani 2112531010
Ni Putu Candrika 2112531026
Devi Suthasih Saraswati 2112531043
Anak Agung Ngurah Satya Narayana 2112531051
Gusti Ayu Pudak Chandra Kirani 2112531061
Sisilia Ni Wayan Dina Natasya Adelia 2112531073

Program Studi Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Udayana
Denpasar
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat –Nya, kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan wawasan mengenai
materi mata muliah Pendidikan Kewarganeragaan, dengan judul “Identitas
Nasional”.
Dengan makalah ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami
makna dari Identitas Nasional di indonesia. Kami sadar materi kuliah ini terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang memiliki
rasa persatuan dan sikap cinta tanah air yang kuat.

Denpasar, 17 Febuari 2022

Tim Penulis
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional
2.2 Faktor Pembentuk dan Ciri – Ciri Identitas Nasional
2.3 Jenis-Jenis Identitas Nasional
2.4 Unsur-Unsur Identitas Nasional
2.5 Fungsi dan Tujuan Identitas Nasional
2.6 Dinamika Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa dalam Kehidupan
Bernegara
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahkluk sosial – politik, sehingga memiliki sifat
memerlukan manusia lainnya dan naluri untuk berkuasa. Disisi lain, manusia
juga memiliki keinginan yang tak terbatas dan tidak mudah puas, namun tidak
didukung oleh keberadaan sumber daya. Maka berawal dari itulah manusia
menjadi saling membutuhkan dan muncul suatu hubungan timbal balik.
Sehingga pada akhirnya membentuk suatu organinasi yang bernama
masyarakat. Kemudian untuk mempertahankan eksistensinya, masyarakat
saling bekerja sama didalam tempat yang bernama negara.
Dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara, terkadang
masih terdapat masalah – masalah terkait kepribadian suatu bangsa yang dapat
menghacurkan persatuan pada masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan sesuatu
hal yang dapat dijadikan sebagai identitas nasional. Setiap negara pasti
memiliki identitas nasional yang berbeda satu sama lainnya. Identitas Nasional
merupakan jati diri dan ciri khas suatu Bangsa dan Negara dengan keunikan –
keunikannya tersendiri yang telah ditentukan dan disepakati bersama oleh para
pendiri bangsa.
Kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya dapat mengetahui dan
memahami arti identitas nasional sebagai wujud mempertahankan Indonesia
dengan meningkatnya rasa persatuan dan sikap cinta tanah air. Misalnya
dengan menjunjung tinggi, menaati, dan mengamalkan nilai – nilai Pancasila.
Melestarikan budaya daerah juga termasuk upaya dalam mengetahui dan
memahami arti identitas nasional. Selain itu, mengetahui dan memahami arti
identitas nasional juga merupakan bentuk tanggungjawab dan perjuangan dari
warga negara dalam menjaga nama baik bangsa.
Berangkat dari permasalahan tersebut, penulis akan membahas materi
identitas nasional dalam makalah ini. Batasan masalah yang dibahas yaitu
pengertian, faktor pembentuk dan sifat, jenis – jenis, unsur – unsur, fungsi dan
tujuan, dan dinamika identitas nasional. Sehingga diharapkan, makalah ini
dapat memberikan wawasan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,
khususnya mahasiswa akan pentingnya memiliki rasa persatuan dan kesatuan
serta sikap cinta tanah air dan nasionalisme yang kuat didalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud identitas nasional?
1.2.2 Apa saja faktor pembentuk dan sifat identitas nasional?
1.2.3 Apa saja jenis -jenis identitas nasional?
1.2.4 Apa unsur - unsur identitas nasional?
1.2.5 Bagaimana fungsi dan tujuan identitas nasional?
1.2.6 Bagaimana dinamika identitas nasional sebagai karakter bangsa dalam
kehidupan bernegara?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian identitas nasional.
1.3.2 Untuk mengetahui faktor pembentuk dan sifat identitas nasional.
1.3.3 Untuk mengetahui jenis -jenis identitas nasional.
1.3.4 Untuk mengetahui unsur - unsur identitas nasional.
1.3.5 Untuk memahami fungsi dan tujuan identitas nasional.
1.3.6 Untuk memahami dinamika identitas nasional sebagai karakter bangsa
dalam kehidupan bernegara.
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Identitas Nasional
Secara emitologis, Identitas Nasional berasal dari kata identitas dan
nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki
pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada sesuatu.
Identitas sendiri memiliki arti ciri atau karakteristik yang dimiliki setiap pihak
yang dapat dijadikan sebagai pembeda atau pembanding dengan pihak yang
lainnya. Sedangkan kata nasional (national) merujuk pada konsep kebangsaan.
Nasional memiliki arti suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Jadi, Identitas
Nasional memiliki arti kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainya.
Konteks dari Identitas Nasional dibedakan menjadi dua yaitu konstek
bangsa dan konteks negara. konteks bangsa cenderung mengacu pada
kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas dari suatu negara, sedangkan
dalam konteks negara tercermin dalam rupa symbol-simbol kenegaraan seperti
: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika,
dan UUD 1945. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri
yang dimiliki oleh suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama
karena pengaruh adanya kekuasaan internasional. Totalitas dalam pemahaman
Identitas nasional akan membentuk kepribadian suatu bangsa yang kuat.
Namun, identitas nasional suatu bangsa tidak cukup dipahami secara statis
oleh karena itu identitas suatu bangsa juga harus diapahami dalam konteks
dinamis.

2.2 Faktor Pembentuk dan Sifat Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu
faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif
adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa
tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis
yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis
dan terletak di persimpangan jalan komunikasi anta rwilayah dunia di Asia
Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis,
ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional
atau faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya
identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya,
melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi
dari berbagai faktor tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi
pembentukan identitas nasional terdiri dari primordialisme, agama, tokoh
pemimpin bangsa, dan sejarah bangsa. Berikut ini adalah penjelasannya:
a. Primordialisme
Primodialisme pada dasarnya adalah kecintaan/fanatisme pada suatu
golongan, etnis atau suku yang sama, atau didasarkan sistem kekerabatan
dan kekeluargaan. Primordialisme menyebabkan seseorang cenderung
untuk lebih mudah berteman dan menyukai sesama golongannya. Misal,
orang batak dengan orang batak, golongan menengah keatas dengan
golongan menengah keatas, atau kaum buruh dengan sesama kaum buruh.
Primordialisme yang kuat cenderung menyebabkan pengelompokan
individu-individu dengan karakteristik sama. Pengelompokan ini pada
akhirnya akan menghasilkan suatu komunitas yang memiliki karakteristik
atau identitas tertentu.
b. Praktik Keagamaan.
Aspek keagamaan adalah suatu ritual yang didasarkan pada keyakinan
individu dan dipraktikkan baik secara individu maupun kolektif. Unsur
keagamaan memiliki peranan penting dalam menciptakan identitas suatu
komunitas karena nilai keagamaan juga tentu saja memiliki identitas
tersendiri. Tidak jarang, aspek religius bercampur dengan aspek
kebudayaan lokal dari suatu komunitas. Hal ini akan menyebabkan
akulturasi atau bahkan asimilasi sehingga menciptakan budaya baru.
Indonesia sendiri memiliki banyak sekali agama-agama yang muncul
karena akulturasi dan asimilasi. Salah satu contohnya adalah islam
kejawen yang merupakan gabungan antara islam dan budaya-budaya lokal
Jawa.
c. Pemimpin bangsa.
Pemimpin bangsa adalah figur atau tokoh pemimpin kharismatik yang
menjadi kebanggaan rakyatnya. Seorang pemimpin bangsa pada
prinsipnya adalah pelayan masyarakatnya, bukan pelayan dirinya sendiri.
Pemimpin bangsa yang baik tentu saja akan mampu membuat rakyat
merasa diayomi dan bangga pada pemimpinnya. Pemimpin seperti ini
dapat menciptakan komunitas-komunitas orang yang ingin menjadi seperti
dia. Selain itu, pemikiran dari pemipin ini juga sangat bisa untuk
mempengaruhi pemikiran bangsa yang saat itu ia pimpin. Contohnya
adalah Soekarno yang mencetuskan dasar - negara pancasila serta
kemerdekaan, Gandhi yang mencetuskan perdamaian dan penghentian
kolonialisme, atau Martin Luther King yang mencetuskan penghentian
diskriminasi ras. Hal-hal ini turut berkontribusi besar dalam membentuk
identitas nasional suatu bangsa.
d. Sejarah Bangsa
Sejarah bangsa adalah narasi masa lalu suatu bangsa yang membentuk
memori kolektif masyarakat yang hidup di zaman sekarang. Secara umum,
apa yang telah dialami oleh suatu bangsa akan mempengaruhi identitas
serta pola pikir masyarakat dari bangsa tersebut. Sebuah bangsa yang
sering dijajah akan cenderung memiliki sifat menolak intervensi asing,
protektif, dan isolasionis. Atau, penjajahan asing justru memunculkan sifat
lunak terhadap asing karena dianggap lebih superior dan hebat. Inilah yang
disebut sebagai mental inlander dari bangsa terjajah. Bangsa yang pernah
menjadi superpower dunia seperti Inggris atau Amerika tentu saja akan
memiliki pride nasionalisme yang sangat tinggi. Terkadang, mereka
merasa sebagai polisi dunia dan lebih superior dibandingkan dengan
negara lain.
e. Solidaritas Organik
Integrasi organik adalah bentuk integrasi sosial yang terbentuk karena
kondisi saling ketergantungan yang dihasilkan oleh pembagian kerja
(division of labour). Solidaritas organik sendiri muncul seiring dengan
maraknya spesialisasi yang merupakan produk dari revolusi industri dan
industrialisasi massal diseluruh dunia. Identitas yang dibentuk oleh
solidaritas organik adalah identitas modern, profesional, dan cenderung
urban.

Selanjutnya, terdapat beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa suatu


negara memiliki identitas nasional yang unik dibandingkan dengan negara
lain. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari negara atau setidaknya bangsa
yang memiliki identitas nasional:
a. Terdapat pola perilaku masyarakat yang menyangkut adat istiadat dan
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, pola perilaku tersebut
sudah mengakar dan terinternalisasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
b. Terdapat lambang-lambang yang secara simbolik mendeskripsikan visi,
tujuan, dan fungsi dari didirikannya suatu negara. Hal ini merupakan
unsur-unsur yang dapat membedakan suatu negara dengan negara lainnya
c. Terdapat kelengkapan pelayanan publik yang dimiliki oleh suatu negara
guna melayani kebutuhan masyarakatnya. Contohnya adalah tempat
ibadah, infrastruktur dasar, teknologi, transportasi, pendidikan,
komunikasi, dan sebagainya
d. Terdapat tujuan bersama yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. Hal ini
umumnya tercermin dari ideologi negara, dasar negara, serta
konstitusinya. Untuk hal ini, Indonesia sendiri memiliki Pancasila dan
UUD 1945.
Meskipun keempat unsur diatas merupakan ciri-ciri dari negara yang
memiliki identitas nasional yang kuat, terdapat banyak sekali ciri identitas
nasional lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

2.3 Jenis-Jenis Identitas Nasional


Indonesia terkenal akan keragaman suku bangsa, agama, bahasa dan
budayanya. Adanya keragaman tersebut, membuat Indonesia menjadi negara
yang majemuk. Adanya kemajemukan tersebut membuat terbentuknya
identitas nasional. Adanya kemajemukan itu pula menjadikan Indonesia
mempunyai beberapa jenis-jenis identitas nasional, yakni:
a. Identitas Fundamental
Fundamental diartikan sebagai hal yang pokok yang menunjang. Identitas
fundamental memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan negara. Identitas fundamental meliputi dasar negara,
falsafah dan juga ideologi. Jika merujuk pada falsafah dan dasar negara
tentunya menuju pada Pancasila. Pancasila yang terdiri dari lima sila
sudah memuat hal-hal yang fundamental untuk menjadi pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Identitas Instrumental
Instrumental diartikan sebagai sebuah alat atau media. Identitas
instrumental dalam identitas nasional indonesia adalah UUD 1945. Di
dalam UUD 1945, terdapat aturan mengenai instrumen lain sebagai
identitas nasional negara Indonesia. Instrument lain itu meliputi: bendera
merah putih, garuda pancasila sebagai lambang negara, lagu kebangsaan
Indonesia Raya dan juga semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika”.
Selain karena sebagai dasar dan ideologi negara, pancasila juga menjadi
salah satu dari empat pilar kebangsaan (UUD 1945, Pacasila, NKRI, dan
Bhineka Tunggal Ika).
c. Identitas Alamiah
Identitas alamiah merupakan identitas yang bersifat alami. Hal yang alami
ini tercipta dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Identitas alamiah meliputi:
negara Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan jumlah ribuan.
2.4 Unsur-Unsur Identitas Nasional
Indonesia sebagai negara yang telah berusia 76 tahun memiliki beberapa
identitas nasional yang telah disepakati oleh para para founding father. Secara
resmi, identitas nasional Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 pada
pasal 35 sampai pasal 36. Berikut ini merupakan beberapa identitas nasional
Indonesia beserta penjelasannya.
1. Bendera Indonesia.
Bendera merupakan salah satu unsur dalam identitas nasional Indonesia.
Secara resmi telah tercantum dalam bab 15 pada pasal 35 yang berbunyi
“Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”. Bendera menjadi
identitas nasional sebab secara langsung telah mencerminkan bangsa itu
sendiri. Warna merah pada bendera mengartikan Indonesia sebagai bangsa
yang berani. Sedangkan warna putih mencerminkan kesucian. Sejarah
bendera merah putih memiliki perjalanan yang cukup panjang. Bendera
merah putih sebenarnya sudah digunakan semenjak Oktober tahun 1928
tepatnya ketika hari Sumpah Pemuda. Namun ketika masa kolonialisme,
bendera merah putih sempat tidak diperbolehkan dikibarkan. Baru pada 17
Agustus 1945, bendera merah putih menjadi bendera resmi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bendera merah puti juga memiliki ukuran
resmi, tepatnya tercantum pada UU No. 24 Tahun 2009 pada pasal 4 ayat
1 dan 3.
2. Lambang negara Indonesia.
Lambang negara Indonesia adalah Pancasila yang memiliki seluruh
keperibadian bangsa. Pancasila sebagai unsur identitas nasional ditegaskan
juga dalam pasal 36A UUD 1945 yang menyatakan “Lambang Negara
ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika”. Dalam
setiap simbol yang terdapat dalam Garuda Pancasila tersimpan makna
yang mencerminkan keperibadian bangsa. Garuda Pancasila sebagai
lambang negara panitia Lencana Negara yang dipimpin Sultan Hamid II.
Lambang mendapat penyempurnaan dari Soekarno, kemudian baru pada
11 Februari 1950 diresmikan.
3. Lagu kebangsaan Indonesia.
Lagu menjadi salah satu dalam unsur identitas nasional. Lagu Indonesia
Raya merupakan lagu kebangsaan sekaligus menjadi identitas nasional.
Secara tegas juga dinyatakan dalam pasal 36B UUD 1945 bahwa Lagu
Kebangsaan ialah Indonesia Raya. Indonesia Raya diciptakan oleh Wage
Rudolf Supratman yang pertama kali dikumandangkan ketika Sumpah
Pemuda. Namun, keberlanjutan lagu Indonesia Raya sempat dihentikan
ketika masa kolonial.
4. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan salah satu unsur identitas nasional dan juga
menjadi pemersatu bangsa. Dimana bahasa Indonesia merupakan bahasa
pergaulan dan jembatan komunikasi bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia
merupakan saran dari Muhammad Yamin.
5. Bentuk negara.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik, hal ini
juga dijelaskan secara tegas dalam UUD 1945 pada pasal 1 ayat 1. Bentuk
negara Indonesia menjadi salah satu unsur identitas nasional, sebab bentuk
negara telah memberikan karakteristik dalam pelaksanaan pemerintahan di
Indonesia.
6. Semboyan bangsa.
Semboyan bangsa yakni Bhineka Tunggal Ika yang menjadi alat
pemersatu bangsa Indonesia, sebagai bangsa dengan latar heterogenitas.
Bhineka Tunggal Ika memiliki arti bahwa walaupun berbeda, tetapi tetap
satu jua. Semboyan Bhineka Tunggal Ika berasal dari kitab Sutasoma yang
dikarang oleh Mpu Tantular.
7. Konstitusi Negara Indonesia.
UUD 1945 yang menjadi landasan hukum bernegara Republik Indonesia.
Secara hierarki, UUD 1945 menempati urutan tertinggi dalam konstitusi
negara Indonesia. Perancangan konstitusi Indonesia tidak terlepas dari
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI. Sehari setelah
Indonesia merdeka tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI
mengesahkan naskah Undang-Undang Dasar 1945. Setelah melewati dua
orde dan kini berada pada orde reformasi, UUD 1945 telah mengalami
empat kali amandemen.
8. Sistem negara.
Sistem negara Indonesia menganut sistem demokrasi selayakanya
mayoritas bangsa dimana menggunakan sistem demokrasi. Sistem
demokrasi merupakan sistem pemerintahan dimana kedaulatan tertinggi
berada ditangan rakyat, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem
demokrasi pertama kali digagas oleh presiden Amerika Serikat ke-16,
Abraham Lincoln. Walaupun demokrasi merupakan produk negara barat,
Indonesia sepakat tidak akan mengubah sistem negara. Demokrasi menjadi
sistem pemerintahan yang ideal bagi banyak bangsa, dimana menempatkan
rakyat sebagai kedaulatan tertinggi.

2.5 Fungsi dan Tujuan Identitas Nasional


Identitas nasional memiliki tujuan utama yakni sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki
berbagai macam suku, ras agama dan kebudayaan. Identitas nasional
digunakan sebagai merek untuk mempersatukan keberagaman Indonesia
tersebut dan memperkenalkan Indonesia kepada bangsa lainnya serta sebagai
pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan jiwa, daya juang,
dan kekuatan bangsa. Identitas nasional juga menjadi salah satu ciri khas
sebuah negara, dari ciri khas tersebut, Indonesia dapat mudah dikenali oleh
negara-negara lain yang ada di dunia. Selain itu, Identitas Nasional juga
menjadi landasan negara Indonesia. Landasan negara Indonesia adalah
Pancasila yang berasal dari budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang
kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Identitas nasional tercipta dari berbagai macam faktor yakni agama
yang menciptakan ideologi yang menciptakan sebuah identitas, tokoh bangsa
dan pemimpin bangsa yang berperan penting yang dianggap sebagai simbol
persatuan dan sejarah bangsa yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat
terhadap masa lalu yang telah dialaminya.
Identitas nasional tidak hanya diperlukan untuk membedakan negara satu
dengan lainnya, tetapi juga untuk mempertahankan kesatuan bangsa. Berikut
ini adalah beberapa fungsi identitas nasional yang perlu diketahui:
1. Sebagai Pemersatu Bangsa
Fungsi identitas nasional adalah sebagai alat untuk mempersatukan
bangsa, khususnya bagi negara yang majemuk. Sebagaimana diketahui,
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan kebudayaan,
maka dari itu tidak jarang perpecahan terjadi. Identitas nasional hadir
untuk memadukan keberagaman masyarakat tersebut menjadi satu. Seperti
bunyi pancasila yang ke 3, yaitu persatuan indonesia. Fungsi identitas
nasional adalah sebagai pemersatu bangsa.
2. Sebagai Pembeda
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sebuah identitas nasional
sebuah negara tentunya akan menjadi ciri-ciri terkhusus dari negara
tersebut dimana sangat berbeda dengan negara lainnya yang ada di dunia.
Tentunya sebuah identitas nasional akan menjadi alat pembeda yang akan
membedakan sebuah negara dengan negara yang lain secara lebih spesifik
dan terkhusus.
3. Landasan Sebuah Negara
Artinya identitas nasional digunakan sebagai pegangan dan pijakan agar
suatu negara dapat mewujudkan cita-citanya. Landasan negara Indonesia
adalah Pancasila yang nilai-nilainya digali dari kebudayaan luhur bangsa.
Burung Garuda, Pohon kapas, sejumlah padi, kepala banteng dan bintang.
Lima nilai dasar inilah yang kemudian digunakan sebagai pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Bisa diartikan juga bahwa, identitas
nasional digunakan sebagai suatu panduan, pemersatu dan juga pegangan
untuk mewujudkan cita–cita dan tujuan negara. Tidak hanya itu, identitas
nasional dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan apa saja potensi,
sumber daya, dan kemampuan yang dimiliki oleh negara Indonesia yang
tentu saja berbeda dengan apa yang dimiliki oleh bangsa lainnya di dunia.
4. Sebuah Identitas
Fungsinya yang sebagai identitas dari negara tersebut. Dimana ada
beragam identitas yang menjadi hal yang menonjol antara satu negara
dnegan negara lain dan tentunya ini kan menjadi hal penentu bagaimana
ciri khas dan identitas sebuah negara dengan mengungkapakan identitas
nasional negara tersebut.
5. Perlindungan Diri dari Dampak Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya. Globalisasi mendatangkan peluang sekaligus
tantangan. Cara untuk menyaring pengaruh globalisasi adalah dengan
menjadikan identitas nasional sebagai rujukan.
6. Sebagai Nilai Kualitas Suatu Negara
Identitas dari suatu negara juga dapat menunjukkan nilai jual atau kualitas
dari negara tersebut. Karena dalam suatu identitas biasanya mencakup
seluruh perilaku kehidupan. Suatu negara akan maju, apabila ia benar
benar menunjukkan identitasnya dan tidak mengikuti budaya negara lain.
Identitas negara Indonesia inilah yang kemudian dalam perjalanannya
akan membentuk persepsi negara lain atau bangsa lain di dunia terhadap
Indonesia.

2.6 Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional


Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang
menyatukan suatu kelompok masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas
nasional dipahami sebagai suatu kondisi. Salah satu faktor yang
mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi.
Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam
mengembangkan berbagai aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan,
teknologi, nilai-nilai, dan budaya yang memungkinkan masuknya budaya luar
dan ditakutkan terkikisnya budaya lokal atau bahkan matinya budaya lokal.
Selanjutnya Indonesia sebagai suatu negara bangsa yang sudah
merdeka dan berdaulat tentunya memiliki jati diri atau ciri khas yang hanya
dimiliki oleh negara Indonesia dan tidak terdapat di negara lain, sehingga
menjadi pembeda yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara
yang beridentitas dan berdaulat. Terdapat faktor yang mempengaruhi
identiitas suatu bnagsa yang membedakan bangsa yang satu dengan
bangsa lainnya yaitu sejarah, keadaan geografi, demografi, ekologi,
kebudayaan, dan watak masyarakat suatu negara bangsa.
Secara sederhana, identitas nasional Indonesia mencakup semangat
kebangsaan (nasionalisme) Indonesia, negara-bangsa (nation-state) Indonesia,
dasar negara Pancasila, bahasa nasional, bahasa Indonesia, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, semboyan negara 'Bhinneka Tunggal Ika', bendera negara
sang saka merah putih, konstitusi negara UUD 1945, integrasi Wawasan
Nusantara, serta tradisi dan kebudayaan daerah yang telah diterima secara luas
sebagai bagian integral budaya nasional setelah melalui proses tertentu yang
bisa disebut sebagai 'mengindonesia', yang berarti proses untuk mewujudkan
mimpi, imajinasi, dan cita-cita ideal bangsa Indonesia yang bersatu, adil,
makmur, berharkat, dan bermartabat, baik ke dalam maupun ke luar dalam
kancah internasional.
Identitas nasional ini adalah sesuatu yang dinamis atau akan selalu
berubah dan terbuka untuk diberi suatu makna yang baru sesuai dengan
perubahan dan tantangan zaman. Indonesia sendiri mempunyai watak
masyarakat yang dikenalramah, sopan santun dan agamis. Namun hal
tersebut harus direnungkan kembali sejauh mana kebenarannya dalam
kenyataan karena bisa jadi hal tersubut adalah mitos budaya yang
mungkin tidak ditemui pada kenyataanya. Identitas nasional merupakan suatu
kelompok yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang
disebut sebutan nasional. Identitas nasional itu sebagai jati diri,ciri khas,
sifat yang tumbuh dan berkembang di suatu negara bangsa sehingga
menjadikannya berbeda dengan negara bangsa lainnya. Berdasarkan hal
tersebut setiap bangsa di dunia pasti memiliki identitas nasional tersendiri
yang sesuai dengan ciri khas dari bangsa tersebut.
Kehadiran globalisasi ditengah kehidupan masyarakat dunia, termasuk
Indonesia, tentunya memberikan dampak positif maupun negatif. Salah satu
dampak positif dari adanya globalisasi ialah mudahnya masyarakat dalam
mencari informasi atau fenomena yang tejadi diseluruh dunia dengan mudah
dan cepat. Dengan bantuan media sosial seperti COPA90, misalnya,
masyarakat Indonesia yang begitu erat dengan olahraga sepakbola
dapat mengetahui informasi dan fenomena seputar sepakbola yang terjadi
di seluruh penjuru dunia. Terlebih, pada saat ini masyarakat tidak hanya
menjadi penonton dan pendengar saja tapi mereka dapat memberikan
pandangannya dengan cara berkomentar melalui situs jejaring sosial yang
dimilikinya. Artinya, globalisasi telah memberikan ruang bagi masyarakat
untuk berekspresi dalam lingkup nasional hingga internasional. Dampak
negatif dari adanya globalisasi munculnya tantangan terhadap identitas
nasional Indonesia. Tantangan terhadap identitas nasional Indonesia tersebut,
seperti:
a. Hedonisme. Hedonisme adalah suatu pandangan hidup yang
mengutamakan kesenangan dan kepuasan. Sehingga adanya
hedonisme membuat masyarakat Indonesia dengan mudahnya
menghabiskan hal-hal yang berkaitan dengan materi hanya untuk
kesenangan dan kepuasan. Keberadaan hedonisme ini dapat dilihar dari
munculnya cafe, restoran cepat saji, mall, dan lainnya.
b. Memudarnya sikap gotong royong yang menjadi niali-nilai di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu disebabkan oleh
berkembangan sikap individualistik pada gaya hidup masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, menjadi tanda bahwa penerapan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila belum menjadi acuan bagi kehidupan
sehari-hari.
c. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Contoh dari hal
tersebut adalah masyarakat yang cenderung lebih bangga dan senang
menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan produk
nasional. Terlebih, adanya dominasi produk luar negeri di pasar
Indonesia, seperti pakaian, makanan, dan teknologi.
d. Lunturnya sikap sopan santun. Banyak anak muda saat ini
mempunyai sikap sopan santun yang sangat rendah. Sebab adanya
nilai keterbukaan dan kebebasan pada globalisasi membuat mereka
bertindak sesuka hati. Misalnya, banyaknya postingan di situs jejaring
sosial menggunakan kata-kata, video, dan foto yang tidak pantas,
akan tetapi banyak orang yang menyukainya.
Tantangan mengembangkan identitas nasional terletak pada pikiran dan
sikap yang terbuka untuk menghormati keanekaragaman, mendorong
demokrasi yang partisipatif, memperkuat penegakan hukum, serta memajukan
solidaritas terhadap mereka yang lemah atau korban di mana negeri Indonesia
adalah ruang publik sebagai tempat kita hidup bersama.Karena kedudukannya
yang amat penting itu, identitas nasional harus dimiliki oleh setiap bangsa.
Karena tanpa identitas nasional suatu bangsa akan terombang-ambing.
Munculnya globalisasi membuat identitas nasional semakin memudar
ditengah kehidupan masyarakat Indonesia. Jika hal ini dibiarkan begitu saja
akan berpotensi menjadi masalah yang sangat besar. Maka dari itu,
masyarakat perlu melakukan sebuah upaya untuk merawat identitas nasional
agar tidak hilang bahkan di klaimoleh negara lain. Merawat identitas
nasional dapat dilakukan dengan berbagai macam upaya, seperti:
1. Menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila pada
kehidupan sehari-hari. Langkah ini dapat dilakukan, seperti
menaati peraturan, tidak mencontek, saling membantu terhadap
sesama, tidak membeda-bedakan orang di lingkungan sekitar,
menyelesaikan masalah dengan musyawarah, melaksanakan ibadah
sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan lainnya.
2. Menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme dengan melakukan
berbagai upaya, seperti mempelajari dan melestarikan budaya lokal,
lebih bangga menggunakan dan mencitai produk-produk lokal,
membaca buku-buku tentang perjuangan para pahlawan, mengunjungi
tempat-tempat bersejarah, dan membawa harum nama Indonesia hingga
ke internasional sesuai dengan kemampuan dan passion kita.
3. Mengutamakan sikap persatuan dan kesatuan dengan cara mempererat tali
silahtuhrami dengan orang lain. Dengan begitu masyarakat dapat
meninggalkan sikap idividualisme yang telah dibawa oleh budaya
asing. Sikap persatuan dan kesatuan merupakan salah satu jati diri
bangsa Indonesia yang sudah sejak lama telah dilakukan oleh para
pejuang untuk meraih kemerdekaan 17 Agustus 1945.
4. Memanfaatkan situs jejaring sosial, seperti twitter, instagram,
youtube, facebook, dan lainnya, sebagai tempat edukasi mengenai
kepariwisataan daerah. Dengan demikian masyarakat dapat
memperkaya pengetahuannya tentang budaya lokal. Hal ini juga
menjadi upaya bagi menjadi upaya bagi masyarakat untuk
memperkenalkan budaya lokal ke dunia, sebab situs jejaring sosial
jangkauannya global (luas).

Anda mungkin juga menyukai