Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN


PEMBANGUNAN DAN KARAKTER BANGSA

PROGRAM STUDI :
ANALISIS KIMIA

Disusun Oleh :
1. Anggun Yulia Putri 2220006
2. Andrian fauzan 2220002
3. Indika Silmi Maulani 2220023
4. Delia heliana 222001

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
POLITEKNIK ATI PADANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga

kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Identitas Nasional”. Atas berkat

rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Pendidikan

Pancasila yang dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan

Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan

berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Padang, 14 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar belakang....................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
2.1. Pengertian Identita Nasional..............................................................................................5
2.2. Alasan diperlukan identitas nasional indonesia.................................................................6
2.3. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Tentang Identitas Nasional................................7
2.4. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia
11
2.5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia...........................12
2.6. Rangkuman tentang Identitas Nasional.......................................................................14
BAB III......................................................................................................................................15
PENUTUP..................................................................................................................................15
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................15
3.2. Saran...........................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari manusia yang satu dengan yang
lainnya, karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain
untuk melakukan pekerjaannya dan mempunyai sifat yang tidak bisa hidup sendiri.
Manusia juga merupakan makhluk politik yang memiliki naluri untuk berkuasa. Namun,
terkadang manusia juga memiliki sifat yang tidak mudah puas karena keinginan
manusia tidak terbatas, maka dari itu manusia membutuhkan orang lain untuk dapat
memenuhi kebutuhannya. Berawal dari itulah kemudian timbuk suatu hubungan-
hubungan kerjasama antarmanusia yang dari hubungan tersebut membentuk sebuah
masyarakat di dalam suatu negara dimana dalam negara itulah masyarakat ada untuk
mempertahankan eksistensinya untuk saling bekerja sama.
Identitas Nasional merupakan suatu cirri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk
dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi untuk dapat mempertahankan
keunikan-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maki kita harus menanamkan cinta
akan tanah air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-
aturan yang telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan
jelas di dalam Pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa
Indonesia. Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat
disamakan dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari
tanggungjawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga
nama baik bangsanya.
Penyusunan makalah dengan tema ini diharapkan dapat membantu memperluas
wawasan kita mengenali identitas nasional bangsa Indonesia, sehingga dapat diterapkan
dalam-kehidupan sehari-hari.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Identita Nasional

Identitas Nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan nasional.
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah;
ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang,kelompok atau sesuatu sehingga
membedakan dengan yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi,
identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada suatu negara
sehingga membedakan dengan negara lain. Identitas nasional secara terminologis adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain.
Identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari
kepribadian individu-individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh
karena itu pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan
pengertian peoples character, national character, atau natonal identity. Dalam
hubungannya dengan identutas nasional Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia sangat
sulit jika hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas fisik. Hal ini mengingat bangsa
Indonesia terdiri atas berbagai macam etnis, ras, suku,kebudayaan, agama serta karakter
yang sejak asalnya memang memiliki suatu perbedaan.
Konsep jati diri atau identitas bangsa Indonesia dibahas secara luas dan
mendalam oleh Tilaar (2007) dalam buku yang berjudul MengIndonesia Etnisitas dan
Identitas Bangsa Indonesia. Diakui bahwa mengkaji masalah jati diri bangsa Indonesia
merupakan sesuatu yang pelik. Jati diri bangsa Indonesia merupakan suatu hasil
kesepakatan bersama bangsa tentang masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu.
Jati diri bangsa harus selalu mengalami proses pembinaan melalui pendidikan demi
terbentuknya solidaritas dan perbaikan nasib di masa depan. Konsep identitas nasional
dalam arti jati diri bangsa dapat ditelusuri dalam buku karya Kaelan (2002) yang
berjudul Filsafat Pancasila. Menurut Kaelan (2002) jati diri bangsa Indonesia adalah
nilai-nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia
tentang kehidupan yangdianggap baik yang memberikan watak, corak, dan ciri

5
masyarakat Indonesia. Ada sejumlah ciri yang menjadi corak dan watak bangsa yakni
sifat religius, sikap menghormati bangsa dan manusia lain, persatuan,gotong royong dan
musyawarah, serta ide tentang keadilan sosial. Nilainilai dasar itu dirumuskan sebagai
nilai-nilai Pancasila sehingga Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa sekaligus
identitas nasional.

2.2. Alasan diperlukan identitas nasional indonesia

Alasan perlunya identitas nasional Indonesia, yaitu :


1. Krisis Indentitas Nasional.
Generasi orangtua sekarang merupakan produk dari sistem pendidikan
yang tidak mengajarkan pentingnya identitas nasional. Makanya, mereka tumbuh
dengan menganggap remeh hal-hal yang sebenarnya fundamental dalam
membentuk kepribadian seorang Indonesia. Minimnya kebijakan
yangmenghasilkan suasana kondusif bagi pendidikan nasional membuat
masyarakat,terutama orangtua, beralih fungsi ke kurikulum asing. Padahal hal
itu dapat mengakibatkan kesadaran bangsa atas identitas nasional melemah dan
beresikomencetak generasi yang tidak peduli kesejahteraan bangsa. Saat ini,
arahpembangunan tidak lagi sejalan dengan jiwa UUD 1945, dimana
pembangunanIndonesia mempersiapkan memasuki peradaban global, tetapi tidak
memperkuatakar ke Indonesiaan. Lembaga pendidikan tidak akan lepas dari
tudingan masyarakat jika ada kenakalan remaja atau tawuran antar pelajar, siswa dan
antar mahasiswa. Kemerosotan moral peserta didik yang kerap terjadi seakan-
akanmerupakan kegagalan lembaga pendidikan untuk membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat. Terlebih lagi guru agama dan guru PKN,selalu
menjadi sasaran empuk yang dituduh gagal membentuk moral
siswa.Sebenarnya penanaman moral sangat terkait dengan semua guru, orang tua,
danmasyarakat
2. Pemahaman semua pihak
Kalau dikaji secara detail, penyebab kemerosotan moral pada diri anakbukan
hanya karena adanya penurunan akhlak dan kurangnya pemahamanterhadap
nilai agama. Penyebab kemerosotan moral sering terjadi karenakurangnya

6
perhatian orang tua sehingga anak merasa terabaikan. Penyebab lain yang besar
peranannya terhadap kemerosotan moral siswa adalah menurunnya rasa
nasionalisme dalam diri siswa.
3. Rasa Persatuan dan Kesatuan
Masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya adalah maraknya
tentang Globalisasi. Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari
sisi nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebutmau tidak mau, suka
tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telahada sejak dulu. Nilai-nilai
tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifatnegatif. Semua ini merupakan
ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluangbagi bangsa Indonesia untuk
berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan. Di dalam pergaulan antar bangsa
yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi,saling meniru, dan saling
mempengaruhi di antara budaya masing-masing,menjadikan setiap perbedaan
adalah pembelajaran yang wajib diikuti dandilakukan. Untuk itu, berdasarkan
sila persatuan Indonesia, pendidikan dan pembangunan sosial budaya
dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial yang beragam dari seluruh
wilayah nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Untuk
itu, perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap pendidikan, budaya dan
kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa
dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial
budaya tidak menciptakan kecemburuan, kesenjangan, diskriminasi, dan ketidakadilan
sosial. “Rasa persatuan dan kesatuan, yang tinggi antar anak Indonesia membuat
salah satu di antara merekatidak tega menyakiti yang lainnya” Herni Susanti,
Penulis adalah Pemerhati Masalah Bangsa.

2.3. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Tentang Identitas Nasional

A. Secara historis
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas
nasionalIndonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai
bangsa yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal
dengan masaKebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar

7
akan jati dirisebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada
saat itu muncul lah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa.
Kesadaran ini muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai
dampak daripolitik etis (Etiche Politiek). Dengan kata lain, unsur pendidikan sangatlah
pentingbagi pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas
nasional.
Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan kebudayaan
Indonesia telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan. Menurut Nunus Supardi(2007)
kongres kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak 1918 yang
diperkirakan sebagai pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang dipeloporioleh dr.
Radjiman Widyodiningrat. Kongres ini telah memberikan semangat bagi bangsa untuk
sadar dan bangkit sebagai bangsa untuk menemukan jati diri. Kongres
Kebudayaan I diselenggarakan di Solo tanggal 5-7 Juli 1918 yangterbatas
pada pengembangan budaya Jawa. Namun dampaknya telah meluas sampai
pada kebudayaan Sunda, Madura, dan Bali. Kongres bahasa
Sundadiselenggarakan di Bandung tahun 1924. Kongres bahasa Indonesia
Idiselenggarakan tahun 1938 di Solo. Peristiwa-peristiwa yang terkait
dengankebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah memberikan pengaruh positif
terhadap pembangunan jati diri dan/atau identitas nasional.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Kongres Kebudayaan diadakan
diMagelang pada 20-24 Agustus 1948 dan terakhir di Bukittinggi Sumatera Baratpada
20-22 Oktober 2003. Menurut Tilaar (2007) kongres kebudayaan telahmampu
melahirkan kepedulian terhadap unsur-unsur budaya lain. Secara historis,pengalaman
kongres telah banyak memberikan inspirasi yang mengkristal akankesadaran
berbangsa yang diwujudkan dengan semakin banyak berdirinyaorganisasi
kemasyarakatan dan organisasi politik. Pada tahun 1920-1930-anpertumbuhan
partai politik di nusantara bagaikan tumbuhnya jamur di musim hujan.
Berdirinya sejumlah organisasi kemasyarakatan bergerak dalam berbagai
bidang, seperti bidang perdagangan, keagamaan hingga organisasi
politik.Tumbuh dan berkembangnya sejumlah organisasi kemasyarakatan mengarah
pada kesadaran berbangsa. Puncaknya para pemuda yang berasal dari

8
organisasikedaerahan berkumpul dalam Kongres Pemuda ke2 di Jakarta
danmengumandangkan Sumpah Pemuda. Pada saat itulah dinyatakan identitas
nasional yang lebih tegas bahwa “Bangsa Indonesia mengaku bertanah air yangsatu,
tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan menjunjungbahasa
persatuan, bahasa Indonesia”. Identitas nasional Indonesia menunjuk padaidentitas-
identitas yang sifatnya nasional.
Setiap kelompok bangsa di dalam negara umumnya menginginkan
identitasnya dijadikan atau diangkat sebagai identitas nasional yang mungkin sajabelum
tentu diterima oleh kelompok bangsa yang lain. Inilah yang menyebabkansebuah
negara bangsa yang baru merdeka mengalami pertikaian internal yangberlarut-
larut untuk saling mengangkat identitas kesukubangsaan menjadi identitas
nasional. Contoh; kasus negara Srilanka yang diliputi pertikaian terusmenerus antara
bangsa Sinhala dan Tamil sejak negara itu merdeka.
Setelah bangsa Indonesia lahir dan menyelenggarakan kehidupan
bernegara selanjutnya mulai dibentuk dan disepakati apa saja yang dapat dijadikan
identitas nasional Indonesia. Dengan perkembangan kehidupan berbangsa
danbernegara hingga saat ini, dapat dikatakan bangsa Indonesia relatif berhasil
dalammembentuk identitas nasionalnya. Demikian pula dalam proses
pembentukan ideologi Pancasila sebagai identitas nasional. Setelah melalui
berbagai upayakeras dan perjuangan serta pengorbanan di antara komponen
bangsa bahkanmelalui kegiatan saling memberi dan menerima di antara warga bangsa,
maka saatini Pancasila telah diterima sebagai dasar negara.
B. Secara sosiologis
identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,komunikasi, dan
persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalananpanjang menuju Indonesia
merdeka maupun melalui pembentukan intensif pascakemerdekaan. Identitas nasional
pasca kemerdekaan dilakukan secara terencanaoleh Pemerintah dan organisasi
kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan sepertiupacara kenegaraan dan proses
pendidikan dalam lembaga pendidikan formal ataunon formal. Dalam kegiatan
tersebut terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya,antarbahasa, antargolongan yang
terus menerus dan akhirnya menyatu berafiliasidan memperkokoh NKRI.

9
Apabila negara diibaratkan sebagai individu manusia, maka
secarasosiologis, individu manusia Indonesia akan dengan mudah dikenali dari
atributyang melekat dalam dirinya. Atribut ini berbeda dari atribut individu
manusiayang berasal dari bangsa lain. Perbedaan antarindividu manusia
dapatdiidentifikasi dari aspek fisik dan psikis. Aspek fisik dapat dikenali dari unsur-
unsur seperti tinggi dan berat badan, bentuk wajah/muka, kulit, warna dan
bentukrambut, dan lain-lain. Sedangkan aspek psikis dapat dikenali dari unsur-
unsurseperti kebiasaan, hobi atau kesenangan, semangat, karakter atau watak, sikap,dan
lain-lain.
C. Secara Politis
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang
dapatmenjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi:
benderanegara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau
bahasanegara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan perundanganbaik
dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus. Bentuk-
bentukidentitas nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno
(2013)sebagai berikut:
(1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah BahasaIndonesia
(2) Bendera negara adalah Sang Merah Putih
(3) Lagu kebangsaanadalah Indonesia Raya
(4) Lambang negara adalah Garuda Pancasila
(5) Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika
(6) Dasar falsafah negara adalahPancasila
(7) Konstitusi (Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945
(8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
(9) Konsepsi Wawasan Nusantara
(10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
Semua bentuk identitas nasional ini telah diatur dan tentu perlu
disosialisasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Empat identitas nasional
pertama meliputi bendera, bahasa, dan lambangnegara, serta lagu kebangsaan diatur

10
dalam peraturan perundangan khusus yangditetapkan dalam Undang-Undang No. 24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan. Dasar pertimbangan tentang bendera, bahasa, dan lambang negara,
serta lagu kebangsaan Indonesia diatur dalam undang-undang karena
1. bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagukebangsaan Indonesia
merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa
yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negarasebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia
Tahun 1945
2. bahwa bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia
merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar padasejarah perjuangan
bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.4. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Identitas


Nasional Indonesia

1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara


(contoh: rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan hukum, kepatuhan
membayar pajak, kesantunan, kepedulian, dan lain-lain)
2. Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari
(perilaku jalan pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak disiplin,
tidak jujur, malas, kebiasaan merokok di tempat umum, buang sampah
sembarangan, dan lain-lain)
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih
menghargai dan mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa
lain dan tidak bangga dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga
menggunakan produk asing daripada produk bangsa sendiri, dan lain-lain)
4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih,
lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa
Indonesia.
5. Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri,dan
lebih mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada

11
mengapresiasi lagu nasional dan lagu daerah sendiri.

Tantangan dan masalah yang dihadapi terkait dengan Pancasila telah banyak mendapat
tanggapan dan analisis sejumlah pakar. Seperti (Azyumardi Azra (Tilaar, 2007),
menyatakan bahwa saat ini Pancasila sulitdan dimarginalkan di dalam semua
kehidupanmasyarakat Indonesia karena:
1)Pancasila dijadikan sebagai kendaraan politik;
2)Adanyaliberalisme politik; dan
3)lahirnya desentralisasi atau otonomi daerah
Menurut Tilaar (2007), Pancasila telah terlanjur tercemar dalam era Orde Baru yang
telah menjadikan Pancasila sebagai kendaraan politik untuk mempertahankan kekuasaan
yang ada. Liberalisme politik terjadi pada saat awal reformasi yakni pada pasca
pemerintahan Orde Baru. Pada saat itu,ada kebijakan pemerintahan Presiden Habibie
yang menghapuskan ketentuan tentang Pancasila sebagai satu-satunya asas untuk
organisasi kemasyarakatan termasuk organisasi partai politik. Sedangkan, lahirnya
peraturan perundangan tentang desentralisasi dan otonomi daerah seperti lahirnya
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang diperbaharui menjadi Undang-Undang No.32
tahun 2004 tentang Otonomi Daerah telah berdampak positif dan negatif. Dampak
negatifnya antara lain munculnya nilai-nilai primordialisme kedaerahan sehingga tidak
jarang munculnya rasakedaerahan yang sempit

2.5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia

Mengapa identitas nasional itu penting bagi sebuah negara-bangsa? Pada


dasarnya, jawabannya hampir sama dengan pentingnya identitas bagi diri individu
manusia. Pertama, agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain. Apabila kita sudah
dikenal oleh bangsa lain maka kita dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis
sebagai bangsa sesuai dengan fitrahnya. Kedua, identitas nasional bagi sebuah negara-
bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negarabangsa tersebut. Tidak mungkin
negara dapat hidup sendiri sehingga dapat eksis. Setiap negara seperti halnya individu
manusia tidak dapat hidup menyendiri. Setiap negara memiliki keterbatasan sehingga

12
perlu 48 bantuan/pertolongan negara/bangsa lain. Demikian pula bagi Indonesia, kita
perlu memiliki identitas agar dikenal oleh bangsa lain untuk saling memenuhi
kebutuhan. Oleh karena itu, identitas nasional sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan atau kepentingan nasional negara-bangsa Indonesia.
Negara Indonesia berhasil melepaskan diri dari kekuasaan asing, lalu
menyatakan kemerdekaannya. Para pendiri negara segera menyiarkan atau
mengabarkan kepada negara dan bangsa lain agar mereka mengetahui bahwa di wilayah
nusantara telah berdiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka,
bersatu, berdaulat dengan citacita besar menjadi negara yang adil dan makmur. Sejak
inilah bangsa lain mengenal identitas nasional Indonesia pertama kali. NKRI memiliki
wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas sampai
pulau Rote. NKRI memiliki penduduk yang pluralis dengan jumlah etnis lebih dari 700
dan bahasa daerah lebih dari 200 tetapi memiliki identitas nasional bahasa Indonesia.
NKRI memiliki pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia (yang pertama, Soekarno– Hatta) dan setelah Indonesia menyatakan
kemerdekaannya, negara Mesir yang pertama mengakui hingga akhirnya semua negara
di dunia mengakui eksistensi NKRI.
Untuk memperkokoh identitas nasional dalam konteks hubungan internasional,
setiap negara memiliki bendera negara, lambang negara, bahasa negara, dan lagu
kebangsaan. Dengan identitas-identitas tersebut, maka NKRI akan semakin kokoh dan
semakin dikenal oleh bangsa dan masyarakat dunia. Tentu kita tidak ingin lagi orang
asing tidak kenal Indonesia Kita tidak ingin lagi mendengar pendapat dari bangsa asing
yang mempertanyakan “Berapa lama perjalanan menuju Indonesia dari Bali?” ini
artinya identitas Bali lebih dikenal daripada Indonesia.
Ketiga, identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa
Indonesia. Dengan saling mengenal identitas, maka akan tumbuh rasa saling hormat,
saling pengertian (mutual understanding), tidak ada stratifikasi dalam kedudukan
antarnegara-bangsa. Dalam berhubungan antarnegara tercipta hubungan yang
sederajat/sejajar, karena masingmasing mengakui bahwa setiap negara berdaulat tidak
boleh melampaui kedaulatan negara lain. Istilah ini dalam hukum internasional dikenal
dengan asas “Par imparem non habet imperium”. Artinya negara berdaulat tidak dapat

13
melaksanakan yurisdiksi terhadap negara berdaulat lainnya

2.6. Rangkuman tentang Identitas Nasional

1) Identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan “nasional”.
identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang secara harfiah berarti jati diri,
ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga
mampu membedakannya dengan yang lain. Istilah “nasional” menunjuk pada
kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
2) Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya
kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa
asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional
(Bangsa).
3) Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,
komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan
panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif
pasca kemerdekaan.
4) Secara politis, bentuk identitas nasional Indonesia menjadi penciri atau
pembangun jati diri bangsa Indonesia yang meliputi bendera negara Sang
Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara,
lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
5) Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena (1) bangsa
Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain; (2) identitas
nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup
negara-bangsa tersebut karena dapat mempersatukan negara-bangsa; dan (3)
identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia
sebagai ciri khas bangsa

14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Identitas Nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan
nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang
memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang,kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang
lain
2. Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena (1)
bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa
lain; (2) identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting
bagi kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut karena dapat
mempersatukan negara-bangsa; dan (3) identitas nasional penting bagi
kewibawaan negara dan bangsa Indonesia sebagai ciri khas bangsa

3.2. Saran
Sebagai mahasiswa kita harus memahami dan menyadari identitas bangsa
indonesia. Kita juga perlu menjaga serta menerapkan identitas nasional
bangsa negara kita sesuai pancasila dan undang undang dasar negara 1945
agar tidak lunturnya nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari

15

Anda mungkin juga menyukai