Dosen Pengampu:
Dr. Mahyuzar Rahman, S.Ag, M.Ag
KELAS 3C
PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat danhidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul“Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa ” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Mahyuzar Rahman, S.Ag, M.Ag pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pancasila bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mahyuzar Rahman, S.Ag, M.Ag selaku Dosen
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari katasempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
2.1 Makna Jati Diri Bangsa .................................................................................................................. 5
2.2 Jati Diri Bangsa Indonesia dan Permasalahannya di Tengah Arus Globalisasi.............................. 7
2.3 Peran Bahasa Dalam Pertahanan Jati Diri ..................................................................................... 7
BAB III .................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.Untuk mengetahui apa arti jatidiri itu sendiri
2.Apa arti jatidiri untuk Indonesia
3.Seperti apa jatidiri bangsa Indonesia
4.Mengetahui contoh-contoh jatidiri bangsa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Adanya jati diri pada suatu individu, khususnya manusia, memang merupakan karunia
Tuhan. Suatu bukti menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki ciri khusus secara fisik dalam
bentuk sidik jari, dan DNA . Demikian halnya dalam segi mental, manusia juga memiliki ciri
khusus yang membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Di samping itu manusia juga dapat dibedakan dengan makhluk yang lain,yang
manggambarkan jati diri manusia. Berbagai predikat dilimpahkan pada manusia yang
menggambarkan jati diri manusia dalam hubungannya dengan makhluk yang lain. Predikat
tersebut di antaranya : political animal, rational being, homo sapiens, homo economicus, homo
socius, khalifah Tuhan di bumi,dan masih banyak lagi.
Dengan memiliki jati diri dan menerapkannya secara konsisten, seseorang tidak akan
mudah terombang-ambing oleh berbagai gejolak yang menerpanya. Ia memiliki keyakinan diri,
harga diri, dan kepercayaan diri, sehingga tidak mudah tergiur oleh rayuan yang menyesatkan.
Dari uraian tersebut jelas bahwa jati diri sangat diperlukan bagi seseorang untuk mencapai
sukses dalam membawakandirinya.
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan
mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah. Mereka umumnya
dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.
Pancasila Sebagai Jati diri Bangsa Indonesia sudah merupakan kesimpulan jika dan hanya
jika orang tersebut memahami betul arti sebuah PRINSIP. Prinsip merupakan pokok pangkal,
landasan, sumber pertimbangan berkait dengan sebuah tindakan yang akan diambil. Dalam
bernegara tentunya dibutuhkan prinsip agar negara tersebut dapan berdiri sendiri dan
memeiliki ciri yang membedakanya dengan bangsa lain.
Tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno almarhum mantan presiden RI pertamamengatakan
kalau sila-sila dalam PANCASILA itulah prinsip-prinsip kehidupan bangsa Indonesia. THE FIVE
PRINCIPLES dalam bahasa inggrisnya. Dengan demikian maka sila-sila dalam Pancasila
memberikan corak pada pola fikir dan pola tindak bangsa Indonesia dalam menghadapi segala
permasalahannya.
Adapun ke lima prinsip beserta perwujudan terhadap jati diri bangsa adalah :
Kita mesti bisa mengambil hikmah dari perjuangan, yakni mempertahankan Pancasila,
Undang Undang Dasar Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), yang merupakan empat konsessus kebangsaan juga sebagai jati diri bangsa.
Menghadapi era globalisasi saat ini, ditengah keterbukaan alur informasi, anak anak bangsa
memerlukan jati diri bangsa yang berkarakter, yang menjunjung nilai nilai persatuan serta
berdaya saing. Kondisi ini merupakan modal berharga bagi bangsa dalam mengisi kemerdekaan
serta menjaga ketahanan nasional.
Saat ini, NKRI memang telah berhasil ditegakkan, akan tetapi bukan berarti perjuangan
bangsa telah usai. Justru ketika menjadi bangsa yang merdeka itulah perjuangan yang
sesungguhnya mesti dilakukan yakni mengisi kemerdekaan dengan kerja keras serta melibatkan
segenap sumber daya bangsa yang ada. Yang terpenting, nilai-nilai kebangsaan dan semangat
persatUan dan kesatuan yang telah diwariskan oleh para pendahulu mesti tetap menjadi
pondasi dalam mengarungi perjalanan kemerdekaan Indonesia, saat ini dan nanti.
Jati diri atau identitas suatu komunitas dibentuk oleh bahasanya dalam proses interaksi
antara bahasa dan konteks sosial, yang berlangsung dalam evolusi. Dengan pengertian ini,
bahasa adalah jati diri suatu bangsa. Jika satu bahasa lenyap atau musnah, sejalan dengan
pendapat Thornborrow (2007: 171),musnahlah kahazanah ideologi, budaya dan situasi dalam
bahasa itu dan sekaligus musnahlah identitas atau jati diri penutur bahasa itu.
Hal ini berarti jika bahasa daerah di Indonesia yang berjumlah 746 (Pusat Bahasa 2008)
punah, musnahlah jati diri suku bangsa penutur bahasa daerah itu.Fakta ini menyatakan bahwa
bahasa berperan penting dalam pemertahanan jati diri suatu komunitas atau bangsa. Dengan
demikian, bahasa sebagai jati diri suatu bangsa harus dipertahankan. Dan hal ini berimplikasi
bahwa mempertahankan (pemakaian) bahasa Indonesia berarti mempertahankan jati diri
bangsa Indonesia.
Dalam konteks atau konstelasi sosial Indonesia, jati diri seseorang dalam perjalanan
hidupnya potensial dibentuk oleh bahasa ibunya, bahasa nasional, dan bahasa asing.Bahasa
daerah berfungsi sebagai bahasa ibu, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dan bahasa
asing sebagai mediasi interaksi dengan orang asing.
Jika bahasa ibu seorang warga negara Indonesia sama dengan Bahasa Indonesia, khususnya
untuk penduduk di kota besar dan mendapat Pendidikan formal sekolah menengah, dia
dihadapkan ke dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa asing. Bahasa ibu atau bahasa
daerah umunya membentuk jati diri seseorang sekurang-kurangnya sampai usia dewasa
bahasa.
Peran bahasa ibu sangat penting dalam kehidupan seseorang dalam hal bahasa ibu atau
bahasa daerah itu membentuk kepribadian dasar dalam emosi,kognisi, sikap, dan spritual.
Bahasa Indonesia umumnya meluaskan jati diriterutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan
pendidikan. Selanjutnya, Bahasa asing menambah wawasan dalam kaitan ilmu pengetahun,
teknologi, dan pergaulan antar bangsa. Dapat dipastikan bahwa bahasa daerah, bahasa
Indonesia,dan bahasa asing dengan sistem arti, tata bahasa, ekspresi, konteks sosial yang
berbeda membentuk jati diri yang berbeda pula terhadap seorang individu. Setiap bahasa
(daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing) berperan berbeda dalam membentuk kepribadian
seseorang.
Dewasa ini sebagian orang Indonesia mengalami krisis bahasa. Karena bahasa adalah
identitas, krisis bahasa juga bermakna krisis identitas atau krisis jati diri. Kenyataan
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ‘demam’ atau ‘gila’ Bahasa asing, khususnya bahasa
Inggris. Hal ini terjadi karena ketakutan terhadap ‘berhala’ globalisasi. Ada anggapan dalam
masyarakat bahwa satu-satunya jalan untuk selamat dari lindasan globalisasi adalah
penguasaan bahasa Inggris. Bahasa Inggris juga dianggap memiliki daya jual dan daya
pengangkat marwah atau wibawa sosial dan ekonomi. Itulah sebabnya merek dagang, spanduk,
nama perusahaan, nama hotel, nama tempat, atau iklan layanan umum yang nampak jelas di
ruang publik dinyatakan dalam atau sebagian besar bercampur dengan bahasa asing, khusunya
bahasa Inggris. Beberapa sekolah, khususnya di kota besar seperti di Jakarta, Surabaya, dan
Medan menyatakan diri sebagai sekolah internasional dengan bahasa pengantar dalam
pembelajaran dikatakan Bahasa Inggris.
Di samping krisis identitas sebagai bangsa, sebagian orang Indonesia juga mengalami krisis
identitas sebagai suku bangsa. Sejumlah bahasa daerah telah,sedang, dan akan musnah.
Kepunahan bahasa daerah akibat berbagai hal, tetapi sebagian besar akibat penuturnya
meninggalkan atau tidak mau menggunakan bahasa itu. Bahasa daerah dianggap ketinggalan
zaman atau tidak bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Jika satu bahasa daerah
musnah, itu berarti bahwa ideologi, budaya, situasi atau kebijakan terhadap alam dan sosial
semesta dalam bahasa itu yang telah dibangun melalui evolusi bertahun-tahun akan musnah.
Kenyataan penggunaan bahasa asing secara tidak proporsional, musnahnya bahasa daerah,
dan berleluasanya pengambilan aset budaya Indonesia oleh negara tetangga merupakan fakta
bahwa bangsa Indonesia sedang menghadapi atau mengalami krisis jati diri yang dahsyat
sebagai bangsa dan sebagai suku bangsa. Hal ini terjadi akibat ketidaktahuan terhadap peran
bahasa dalam kehidupan dan kualitas hidup yang rendah.
Satu upaya yang tepat untuk mengatasi krisis jati diri, khususnya krisis pemakaian bahasa
Indonesia adalah melalui upaya pendidikan berkualitas. Bangsa Indonesia, khususnya pelajar
dan mahasiswa harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia
secara berkualitas. Di samping itu, (maha)siswa, pejabat, wartawan, politisi, ilmuwan, para
pemikir, tokoh masyarakat, dan kaum intelektual sebaiknya diberi pemahaman tentang
kebijakan kebahasaan yang dibuat oleh pemerintah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jati diri bangsa dapat saja luntur oleh guyuran gagasan yang datang dari luar baik dengan
sengaja atau tidak. Oleh karena itu perlu adanya usaha terus menerus untuk mempertahankan
jati diri bangsa. Tuhan mengaruniai manusia dengan berbagai potensi untuk dapat
dimanfaatkan secara optimal sehingga selalu tercipta keseimbangan dalam menghadapi
berbagai gejolak Manusia selalu menghadapi perubahan yang tidak mungkin dihindarinya.
Dengan potensi fisik dan psikisnya yang berupa kemampuan rasional, emosional dan spiritual,
manusia mampu membawa diri sesuai dengan jati dirinya dengan mengadakan adaptasi
terhadap perubahan tersebut.
Untuk merealisasikan pikiran tersebut hanya dengan jalan mengimplementasikan Pancasila
secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan cara ini, maka
Pancasila sebagai jati diri bangsa akantetap kokoh dan lestari, yang sekaligus berarti tetap
tegaknya integritas bangsa Indonesia yang sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3.2 Saran
Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia artinya Pancasila tersebut merupakan ciri khas
bangsa kita , yang membedakan kita dengan negara lain dan kita tahu bahwa saat ini kita
sedang krisis identitas. Sebaiknya kita sebagai bangsa Indonesia , khususnya generasi muda
lebih menjaga jati diri bangsa Indonesia.Karna jika kita tidak menjaganya atau memeliharanya
mungkin beberapa tahun kedepan jati diri bangsa kita akan memudar dan mungkin tergantikan
oleh pengaruh dari luar mungkin juga hilang. Mari kita bersama-sama mencintai dan
mengembangkan kakayaan jati diri bangsa kita , dimulai dari jati diri kita terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/41370618/PANCASILA_SEBAGAI_JATI_DIRI_BANGSA_INDONESIA
https://sumbarprov.go.id/home/news/15028-jati-diri-bangsa-di-tengah-era-globalisasi.html