Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zana Alliyah Zahara

NIM : 205210055
MK : Psikologi Pendidikan
Dosen : Dr. Mahyuzar Rahman S.Ag, M.Ag
Kelas : 3C

1. Apa pentingnya bagi anda mempelajari psikologi Pendidikan sebagai (calon) orang
tua?
Jawab:
Sangatlah peting mempelajari psikologi Pendidikan sebagai (calon) orang tua,
karena dengan mempelajari perkembangan psikologi anak, orang tua dapat
membantu dan mengoptimalkan proses perkembangan yang akan dialami sang anak
dengan cara yang tepat. Orang tua harus melibatkan diri secara langsung agar
perkembangan psikologi yang positif dapat dihasilkan. Salah satu aspek penting
dalam dalam hubungan orang tua dan anak adalah pola asuh. Perkembangan moral
seorang anak juga di pengaruhi oleh lingkungan. Peran orang tua dalam kehidupan
keluarga sangatlah besar pengaruhnya, dan menentukan perilaku kehidupan jiwa
dan kepribadian anak. Baik buruknya akhlak, perilaku, dan pribadi seorang anak
biasanya di tentukan oleh fakor lingkungan keluarga. Oleh karena itu, sebagai orang
tua sudah semestinya mempunyai keinginan dan keyakinan untuk melatih dan
mendidik anak menjadi pribadi yang baik di masa depan. Itulah alasan penting bagi
orang tua untuk mempelajari psikologi Pendidikan.

2. Apa pentingnya bagi anda mempelajari psikologi Pendidikan sebagai (calon) guru?
Jawab:
Sangatlah penting juga mempelajari psikologi anak sebagai (calon) guru.
Sebagai seorang pendidik, guru diharuskan untuk memahami karakter dari siswa.
Karena guru tidak hanya mengajajar satu siswa saja, jadi guru harus memahami
bermacam-macam karakter dari berbagi macam siswa. Psikologi Pendidikan adalah
ilmu yang sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat
membantunya dalam memahami tingkah laku belajar siswa, guna untuk mencari
solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi serta memberikan penjelasan bahwa
siswanya sedang dalam kondisi belajar yang baik atau tidak. Pada dasarnya, psikologi
Pendidikan merupakan alat yang penting untuk memahami tingkah laku belajar
anak. Pada proses pendidikan, seorang guru tentu mempunyai tantangan untuk
menilai karakteristik setiap siswanya, sehingga diharapkan memiliki penilaian yang
baik dalam membedakan karakteristik siswanya. Selain bisa memberikan solusi
terhadap siswa yang memiliki masalah, seorang calon guru juga dapat menjalin
keterikatan sosial dengan siswa, agar bisa menciptakan suasana positif dalam
kegiatan pembelajaran. Tujuan guru mempelajari psikologi Pendidikan yaitu:
1. Untuk memahami keadaan siswanya
2. Untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif
3. Untuk menentukan strategi pembelajaran
4. Memudahkan membimbing siswa
5. Untuk menentukan pendekatan yang cocok dengan siswa

3. Bagaimana dan kemana seharusnya potensi yang ada pada anak didik itu
dikembangkan dalam pandangan agama islam melalui proses belajar?
Jawab:
Yaitu dengan dilakukannya upaya menfasilitasi dan memandirikan peserta
didik dalam rangka tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal. Adapun
tujuannya adalah untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi tugas
perkembangan yang mencakup aspek pribadi, sosial, dan belajar secara utuh dan optimal.
Tugas Guru dalam memberikan bimbingan diantaranya adalah mengarahkan,
mengendalikan, mendampingi, memotivasi, menampilkan diri sebagai model,
menghubungkan dan memberikan fasilitas.
Nama : Zana Alliyah Zahara
NIM : 205210055
MK : Pendidikan Pancasila
Dosen : Dr. Mahyuzar Rahman S.Ag, M.Ag
Kelas : 3C

1. Apa upaya terbaik agar Pancasila dapat dipahami, dan diamalkan oleh seluruh rakyat
Indonesia? (jalur, teknik, metode)
Jawab:
Di tengah-tengah globalisasi saat ini, nilai-nilai pancasila tetap harus
dipahami dan diamalkan. Masyarakat menjadi obyek utama yang harus di dorong
untuk tetap mengamalkan nilai leluhur tersebut. Penanaman nilai pancasila kepada
masyarakat akan membuat mereka semakin pintar, memiliki sikap toleransi, dan
punya literasi keagamaan yang baik. Pemerintah juga menyiapkan strategi kekinian
dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila di masyarakat, yaitu memanfaatkan
platform media sosial maupun teknologi informasi yang ada merupakan metode
efektif. Upaya yang harus dilakukan untuk mengamalkan pancasila di masyarakat
yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Gotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif

2. Apakah ada negara di dunia yang mempunyai pokok pikiran dasar negara sama
dengan negara kita yaitu pancasila?
Jawab:
Tidak, karena pokok pikiran dasar pancasila yang terkandung dalam UUD
1945 merupakan konstitusi tertinggi dalam konteks tata negara Republic Indonesia.
Secara konstektual ada empat pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945, yaitu:
1. Pokok pikiran persatuan
Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “ Negara melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan”. Pokok
pikiran tersebut jelas menyatakan bahwa negara siap melindungi bangsanya
serta seluruh wilayah Indonesia dari paham-paham individualistic ataupun
golongan.
2. Pokok pikiran keadilan sosial
Pokok pikiran yang kedua berbunyi “Negara ingin mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini merupakan pancaran sila kelima Pancasila
yang dimaksudkan supaya masyarakat memiliki pengertian dan kesadaran akan
hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap individu. Pokok pikiran
pembukaan UUD 1945 ini dibuat dengan berpedoman kepada pasal 27 – 34 UUD
1945.

3. Pokok pikiran kedaulatan rakyat


Pokok pikiran ketiga, merupakan pancaran dari sila keempat Pancasila yang
terfokus pada kedaulatan rakyat. Sebagai negara yang menerapkan system
demokrasi dan musyawarah mufakat, maka diharapkan kedaulatan rakyat dan
permusyawaratan/ perwakilan dapat berjalan di Indonesia dengan lancar sesuai
dengan kaidah kedaulatan rakyat yaitu kedaulatan dipegang oleh rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-undang. Pokok pikiran ini di ciptakan atas dasar
pada pasal 1 ayat 2-3 dan pasal 27 UUD 1945.
4. Pokok pikiran ketuhanan
Pokok pikiran yang keempat, merupakan pancaran dari sila pertama sekaligus
kedua dari Pancasila. Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Secara tersirat pokok pikiran ini menegaskan kepada pemerintah dan perangkat
hukum lainnya untuk tetap menerapkan budi pekerti kemanusiaan yang baik dan
ketaqwaan terhadap Tuhan.

Itulah pokok pikiran dasar yang terkandung dalam pancasila, dan tidak ada
satupun dari negara lain yang mempunyai pokok pikiran dasar yang sama dengan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai