Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN

“Dasar Filsafat Pendidikan Di Indonesia”

Dosen Pengampu:
Drs. Arsil,.M.Pd

KELOMPOK 3

Muhammad Ryan Jayus (A1D121054)


Nessa Mezhila Akrima (A1D121040)
Rima Dwi Anggraini (A1D121041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini, yang berjudul “Dasar Filsafat Pendidikan Di Indonesia”.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Pada
kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT, membalas amal kebaikannya. Aamiin.

Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...…... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….... iii

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..... 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….. 1

1.3 Tujuan Penulisan.....…………………………………………………………......... 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 2

2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa……………………………………………… 2

2.2 Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan………………………… 3

2.3 Analisis Filsafat Tujuan Pendidikan…………………………………..……….... 4

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………. 5


3.1 Simpulan ………………………………………………………………………… 5

3.2 Saran …………………………………………………………………………….. 5

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….... 6

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Filsafat pendidikan rag dikatakan sebagai suatu pendekatan dalam memahami dan
memecahkan persoalan-persoalan yang mendasar dalam pendidikan, seperti dalam menentukan
tujuan pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran, manusia, masyarakat, dan kebudayaan yang
tidak rag dipisahkan dari dunia pendidikan itu sendiri.

Namun, ada sementara kalangan, filosuf, atau negara semisal Amerika Serikat yang
meletakkan filsafat pendidikan atas dasar pengkajian beberapa aliran filsafat tertentu, seperti
prag-matisme, realisme, ragmati, dan eksistensialisme, lalu dikaji bagaimana konsekuensi dan
implikasinya dalam dunia pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan tidak rag dilepaskan dari
aliran filsafat yang melandasinya.

Untuk memahami suatu aliran filsafat tidak rag dilepaskan dari pemikiran tokoh sentralnya.
Memahami filsafat fenomenologi tentunya harus memulai dari pemikiran filosofis Edmund
Husserl. Demikian juga untuk mengerti apa arti dan makna instrumentalisme, ragmatism, atau
progresivisme harus menelaah pemikiran John Dewey terlebih dahulu, dan begitu juga
seterusnya dengan aliranaliran filsafat yang lain.Dalam hubungannya dengan pendidikan, dari
ragam pemikiran filosofis tersebut dapat dilanjutkan dengan mencari terapan-terapannya dalam
pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa ?
2. Bagaimana Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan ?
3. Bagaimana Analisis Filsafat Tujuan Pendidikan ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk Mendeskripsikan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
2. Untuk Mengetahui Keselarasan tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan
3. Untuk Menganalisis Dasar Filsafat Pendidikan Di Indonesia

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Pancasila sebagai ideologi bangsa berfungsi sebagai landasan untuk memahami


dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya dalam alam sekitarnya. ideologi ini
membantu suatu negara dalam membuka wawasan yang memberikan makna dan
menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Ideologi ini perlu dimiliki oleh setiap
negara.

Pancasila merupakan ideologi terbuka. Ideologi terbuka adalah ideologi yang


menjadi pandangan suatu bangsa. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung tiga
nilai. Antara lain nilai dasar, yaitu nilai yang tidak berubah sepanjang zaman, nilai
instrumen yakni nilai yang bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, dan
nilai praksis yaitu nilai yang dilaksanakan secara nyata. berikut penjelasan dari masing-
masing nilai Pancasila.

1. Nilai Dasar

Nilai dasar mencakup hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman
fundamental yang sifatnya universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik
dan benar.

2. Nilai Instrumental

Nilai instrumental mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga


yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan atau penjabaran dari nilai
dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk
bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.

v
3. Nilai Praksis

Nilai praksis meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan dapat
digunakan untuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa
melakukan pengembangan serta perubahan agar penerapannya sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia yang berubah. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

2.2 Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan


Aspek pendidikan dalam suatu negara merupakan salah satu hal yang sangat penting
untuk ditingkatkan. Pasalnya jika sistem pendidikan tersebut berjalan dengan baik, maka
negara tersebut juga bisa menelurkan banyak warga negara yang terdidik dan terpelajar.
Berdasarkan sejumlah sumber, tujuan pendidikan nasional dalam sebuah negara sendiri
memiliki peranan yang sangat krusial terhadap pembentukan pola pikir dan pengelolaan
mental seseorang. Oleh sebab itu, setiap warga negara dikatakan berhak untuk mendapatkan
pendidikan dan pengajaran dengan layak dan setara.

Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan Berdasarkan UU Nomor 20


Tahun 2003
Disamping itu, tujuan lain dari adanya pendidikan nasional ialah untuk mengembangkan
sumber daya manusia serta mencerdaskan kehidupan setiap warga negaranya.

Isi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.


“Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 di atas, maka bisa kita ambil artian
bahwasanya tujuan negara dan pendidikan adalah untuk menjadikan setiap warga negara
Indonesia sebagai pribadi yang tidak hanya memiliki wawasan yang luas namun juga memiliki
sikap-sikap yang berbudi luhur sebagaimana yang dicita-citakan dalam Pancasila.

vi
Setelah mengetahui tujuan pendidikan nasional tersebut, semoga kita tidak lagi
mengabaikan betapa pentingnya proses belajar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
tersebut ya! Semoga ulasan tadi bermanfaat.

2.3 Analisis Filsafat Tujuan Pendidikan


Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses
pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang
kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik
pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi
kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan
dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.

Ada beberapa tujuan filsafat pendidikan, yaitu:

1. Tujuan pendidikan nasional,yaitu membangun kualitas yang bertakwa kepada Tuhan


yang Maha Esa dan selalu dapat meningkatkan kebudayaan dengan-Nya sebagai warga
negara yang berjiwa pancasila yang mempunyai semangat dan kesadaran yang tinggi,
berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang kuat, cerdas, terampil, dan dapat
mengembangkan dan menyuburkan tingkat demokrasi, dapat memelihara hubungan yang
baik antara sesama manusia dan dengan lingkungannya, sehat jasmani, mampu
mengembangkan daya estetika, sanggup membangun diri dan masyarakat.

2. Tujuan institusional,adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuan
yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.

3. Tujuan kurikuler,yaitu untuk mencapai pola perilaku dan pola kemampuan serta
keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga, yang sebenarnya
merupakan tujuan institusional dari bagan pendidikan tersebut.

4. Tujuan instruksional, adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh
siswa dan anak didik sesudah melewati kegiatan instruksional yang bersangkutan dengan
berhasil.

vii
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba
merumuskan citra tentang manusia dan mayarakat, sedangkan pendidikan berusaha
mewujudkan citra tersebut.
Filsafat pendidikan adalah ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat, yakni
merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai media untuk
menyusun pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan, serta menerapkan nilai-nilai
dan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan tersebut.

3.2 Saran

Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang diharapkan dapat menjadikan
pedoman bagi manusia untuk mencari sebuah kebenaran yang hakiki, dengan demikian
diharapkan manusia dapat lebih bisa berpikir kritis yang positif serta dapat menjadi
manusia yang bijaksana dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Andriany, rukiyati L. 2015. "Mengenal filsafat pendidikan " . Yogyakarta: UNY press.
Widodo, sembodo ardi. 2015. "pendidikan dalam perspektif aliran-aliran filsafat".
Yogyakarta:Idea press.

ix

Anda mungkin juga menyukai