Dosen Pengampu:
Drs. Arsil,.M.Pd
KELOMPOK 3
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini, yang berjudul “Dasar Filsafat Pendidikan Di Indonesia”.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Pada
kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT, membalas amal kebaikannya. Aamiin.
Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...…... ii
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 2
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Filsafat pendidikan rag dikatakan sebagai suatu pendekatan dalam memahami dan
memecahkan persoalan-persoalan yang mendasar dalam pendidikan, seperti dalam menentukan
tujuan pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran, manusia, masyarakat, dan kebudayaan yang
tidak rag dipisahkan dari dunia pendidikan itu sendiri.
Namun, ada sementara kalangan, filosuf, atau negara semisal Amerika Serikat yang
meletakkan filsafat pendidikan atas dasar pengkajian beberapa aliran filsafat tertentu, seperti
prag-matisme, realisme, ragmati, dan eksistensialisme, lalu dikaji bagaimana konsekuensi dan
implikasinya dalam dunia pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan tidak rag dilepaskan dari
aliran filsafat yang melandasinya.
Untuk memahami suatu aliran filsafat tidak rag dilepaskan dari pemikiran tokoh sentralnya.
Memahami filsafat fenomenologi tentunya harus memulai dari pemikiran filosofis Edmund
Husserl. Demikian juga untuk mengerti apa arti dan makna instrumentalisme, ragmatism, atau
progresivisme harus menelaah pemikiran John Dewey terlebih dahulu, dan begitu juga
seterusnya dengan aliranaliran filsafat yang lain.Dalam hubungannya dengan pendidikan, dari
ragam pemikiran filosofis tersebut dapat dilanjutkan dengan mencari terapan-terapannya dalam
pendidikan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nilai Dasar
2. Nilai Instrumental
v
3. Nilai Praksis
Nilai praksis meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan dapat
digunakan untuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa
melakukan pengembangan serta perubahan agar penerapannya sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia yang berubah. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
vi
Setelah mengetahui tujuan pendidikan nasional tersebut, semoga kita tidak lagi
mengabaikan betapa pentingnya proses belajar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
tersebut ya! Semoga ulasan tadi bermanfaat.
2. Tujuan institusional,adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuan
yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
3. Tujuan kurikuler,yaitu untuk mencapai pola perilaku dan pola kemampuan serta
keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga, yang sebenarnya
merupakan tujuan institusional dari bagan pendidikan tersebut.
4. Tujuan instruksional, adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh
siswa dan anak didik sesudah melewati kegiatan instruksional yang bersangkutan dengan
berhasil.
vii
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba
merumuskan citra tentang manusia dan mayarakat, sedangkan pendidikan berusaha
mewujudkan citra tersebut.
Filsafat pendidikan adalah ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat, yakni
merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai media untuk
menyusun pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan, serta menerapkan nilai-nilai
dan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan tersebut.
3.2 Saran
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang diharapkan dapat menjadikan
pedoman bagi manusia untuk mencari sebuah kebenaran yang hakiki, dengan demikian
diharapkan manusia dapat lebih bisa berpikir kritis yang positif serta dapat menjadi
manusia yang bijaksana dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan.
viii
DAFTAR PUSTAKA
Andriany, rukiyati L. 2015. "Mengenal filsafat pendidikan " . Yogyakarta: UNY press.
Widodo, sembodo ardi. 2015. "pendidikan dalam perspektif aliran-aliran filsafat".
Yogyakarta:Idea press.
ix