Anda di halaman 1dari 13

COVER

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN DI INDONESIA


Makalah ini dibuat untuk memenhui tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan

Disusun Oleh:
Muhammad Andriansyah Syam
220402500002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kuasaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak luput dari hambatan, namun
atas bantuan dari semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman mahasiswa dan pembaca khususnya dalam bidang Filsafat
Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak


kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran dari semua pihak yang dapat membangun untuk perbaikan dan
kesempurnaan tulisan di kemudian hari.

Terimakasih.

Makassar, 15 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa............................................................3

B. Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan......................5

C. Analisis Filsafat Tujuan Pendidikan di Indonesia...................................7

BAB II PENUTUP.................................................................................................9

Kesimpulan........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia sebagai berpikir dan selalu berusaha untuk
mengetahui segala sesuatu, tidak mau menerima begitu saja apa adanya
sesuatu itu, selalu ingin tahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan diamati.
Segala sesuatu yang dilihat, dialami, dan gejala yang terjadi di
lingkungannya selalu dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal
yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu kebenaran, kesanksian,
dan kesadaran atas keterbatasan. Berfilsafat kerap kali didorong untuk
mengetahui apa yang telah tahu dan apa yang belum tahu, berfilsafat
berarti berendah hati, bahwa tidak semua akan diketahui dalam kemestaan
yang seakan tak terbatas.

Dalam menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia


senantiasa terkagum atas apa yang dilihatnya. Manusia ragu-ragu apakah
ia tidak ditipu oleh panca inderanya, dan mulai menyadari
keterbatasannya. Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada agama
atau kepercayaan Ilahiah. Proses tersebut bertujuan untuk mencari tahu
dan menghasilkan kesadaran yang disebut dengan pencerahan. Jauh
sebelum manusia menemukan dan menetapkan suatu disiplin ilmu
sebagaimana kita mengenal ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lain
sebagainya, umat manusia lebih dulu memikirkan dan bertanya tentang
berbagai hakekat apa yang mereka lihat.

Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan


manusia. Setidaknya ada tiga peran utama yang dimiliki, yaitu sebagai
pendobrak, pembebas, dan pembimbing pendidikan. Tiga hal tersebut
adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik,
baik potensi fisik, potensi cipta dan rasa maupun karsanya agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar
pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan

1
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis,
dan dinamis guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan
adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan. (Anju, 2015)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pancasila sebagai ideologi bangsa?
2. Apa keselarasan tujuan negara dengan tujuan pendidikan?
3. Bagaimana analisis filsafat tujuan pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pancasila sebagai ideologi bangsa.
2. Untuk mengetahui keselarasan tujuan negara dengan tujuan
pendidikan.
3. Untuk mengetahui analisis filsafat tujuan pendidikan di Indonesia.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


Istilah ideologi berasal dari kata “Idea” yang berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita-cita dan “Logos” yang bearti ilmu. Jadi
secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau
cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan
harus dapat dicapai sehingga cita cita itu sekaligus merupakan dasar,
pandangan, paham. Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu
berkembang menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau
pemikiran yang oleh seseorang atau sekelompok orang menjadi suatu
pegangan hidup. (Ibdan., 2019).

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara


kesatuan republik Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi
nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai
ikatan budaya (cultural bond) yang berkembangan secara alami dalam
kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila
adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam
menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.
(Asatawa, 2017)

Menurut Dr. Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini


sehingga pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi
Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu:

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah


bangsa yang majemuk.

3
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai
dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan
bangsa dan Negara.
Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat
menjadi etos yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan
perlunya aktualisasi maksimal setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisas
saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat lima prinsip dasar di
dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian
dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai
bagi pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan personal-personal di
dalamnya. Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus
bersama sebagai alat lalu lintas kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa
konsensus tersebut, masyarakat akan memberlakukan hidup bebas tanpa
menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika Pancasila telah
disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperan
sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat
internasional, Pancasila juga mengalami tantangan-tantangan dari pihak
luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila mampu bertahan
sebagai ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David P. Apter
dalam pemikirannya “The End of Idiology”. Pancasila merupakan hasil
galian dari nilainilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima
butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu religius
monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan dalam
keberagaman, demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang
berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari
ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat

4
dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi
tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para
pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi
terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap
dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan
ideologi Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan
keterbukaannya tersebut. (Asatawa, 2017)
Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta
Pancasila sebagai ideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah
meskipun dihantam badai globalisasi dan modernisme. Sebagai generasi
penerus, marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila agar saling
berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai
penerus kelangsungan negara ini. (Asatawa, 2017)

B. Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan


Tujuan Negara Republik Indonesia tertuang secara jelas dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea keempat yang
berbunyai “Kemudia daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyak dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
(Kusuma, 2021)

Sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 alenia keempat


tersebut dapat diketahui bahwa tujuan NKRI adalah:

5
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sehingga bisa diartikan tujuan Negara Republik Indonesia yaitu tujuan
perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan, dan perdamaian.
Sedangkan tujuan pendidikan yaitu batas akhir yang dicita-citakan
seseorang dan dijadikan pusat perhatiannya untuk mencapai melalui usaha.
Dalam tujuan terkandung cita-cita kehendak, dan kesenjangan serta
berkonsentrasi dalam penyusunan daya upaya untuk mencapainya.
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Dengan
demikian tujuan adalah salah satu hal yang penting dalam kegiatan
pendidikan karena tidak hanya akan memberikan arah akan menuju harus
kemana tetapi juga akan memberikan ketetntuan yang pasti dalam memilih
materi, metode, alat evaluasi dalam kegiatan pendidikan tersebut. Salah
satu tujuan utama pendidikan adalah mengembangkan potensi dan
mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini diharapkan
mereka yang memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas,
pengetahuan, kepribadian, mandiri, dan menjadi pribadi yang lebih
bertanggung jawab. Tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sedangkan, tujuan pendidikan itu membentuk generasi yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif,
mandiri, dan bertanggung jawab. Jadi kedua tujuan tersebut tidak dapat
dipisahkan karena sangat berhubungan. Semua tujuan negara tersebut
dapat diwujudkan melalui bidang Pendidikan. (Kusuma, 2021).

6
C. Analisis Filsafat Tujuan Pendidikan di Indonesia
Filsafat tujuan pendidikan di Indonesia telah mengalami
perkembangan seiring dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi
negara. Tujuan pendidikan negara tercermin dalam berbagai
dokumenkebijakan pendidikan, seperti Undang Undang Sistem Pendidikan
Nasional, Kurikulum Nasional, dan Rancangan Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Berikut ini adalah analisis mengenai
filsafat tujuan pendidikan di Indonesia: (Suryadi., 2021)

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa


Tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan diharapkan dapat memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan bagi
setiap warga negara untuk berkontribusi secara aktif dalam
pembangunan bangsa. Pencerdasan tidak hanya terbatas pada aspek
akademik, tetapi juga meliputi aspek moral, sosial, dan kultural.
2. Pembentukan karakter
Pendidikan diharapkan mampu membentuk individu yang memiliki
kepribadian yang kuat dan memiliki nilai-nilai moral yang baik,
beretika, bertanggung jawab, dan menghargai keragaman budaya serta
lingkungan.
3. Pemberdayaan Individu
Melalui pendidikan, individu diharapkan dapat mengembangkan
potensi diri, memiliki kemandirian, kreativitas, kemampuan berpikir
kritis, dan kemampuan problem solving. pendidikan juga diharapkan
dapat memberikan kesempatan yang setara bagi setiap individu untuk

7
mengembangkan diri tanpa memandang latar belakang sosial,
ekonomi, atau budaya.
4. Pengembangan sumber daya manusia
Tujuan pendidikan juga terkait dengan pengembangan sumber daya
manusia yang berkualitas. Pendidikan diharapkan dapat
mempersiapkan individu untuk memasuki dunia kerja dengan
keterampilan yang relevan, kompeten, dan siap menghadapi tantangan
global. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan akan peningkatan daya
saing bangsa di era globalisasi
5. Membangun masyarakat yang adil dan demokratis
Tujuan pendidikan di Indonesia juga pencakup pembangunan
masyarakat yang adil dan demokratis. Pendidikan diharapkan mampu
menciptakan kesadaran sosial, keadilan, toleransi, penghargaan
terhadap hak asasi manusia, serta partisipasi aktif dalam kehidupan
demokratis. Pendidikan juga diharapkan dapat mengatasi kesenjangan
sosial, budaya dan ekonomi dalam masyarakat.

Meskipun demikian, implementasi tujuan pendidikan di Indonesia


masih menghadapi beberapa tantangan. Beberapa tantangan tersebut
meliputi kesenjangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan
pedesaan, kualitas pendidikan yang bervariasi, dan juga kurangnya dana
pendidikan. (Mustaghfiroh, 2020)

8
BAB II PENUTUP

Kesimpulan
Pancasila merupakan hasil galian dari nilainilai sejarah bangsa Indonesia
sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu
religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan
dalam keberagaman, demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang berkeadilan
sosial.

Tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sedangkan, tujuan
pendidikan itu membentuk generasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Jadi kedua tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan karena sangat berhubungan.
Semua tujuan negara tersebut dapat diwujudkan melalui bidang Pendidikan.

Analisis mengenai filsafat tujuan pendidikan di Indonesia, antara lain


mencerdaskan kehidupan bangsa, pembentukan karakter, pemberdayaan individu,
pengembangan sumber daya manusia, dan membangun masyarakat yang adil dan
demokratis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anju, E. S. (2015). Filsafat Pendidikan. 5.

Asatawa, I. P. (2017). Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang


Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. 3.

Ibdan. (2019). Pancasaila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara. Jurnal Pancasila,
2.

Kusuma, R. (2021). Filsafat. 5-9.

Mustaghfiroh. (2020). Konsep Merdeka Belajar.

Suryadi. (2021). Analisis Konsep Pendidikan di Indonesia Dalam Perspektif


Aliran Filsafat Pendidikan.

10

Anda mungkin juga menyukai