Disusun Oleh:
Muhammad Andriansyah Syam
220402500002
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kuasaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak luput dari hambatan, namun
atas bantuan dari semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman mahasiswa dan pembaca khususnya dalam bidang Filsafat
Pendidikan.
Terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
BAB II PENUTUP.................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia sebagai berpikir dan selalu berusaha untuk
mengetahui segala sesuatu, tidak mau menerima begitu saja apa adanya
sesuatu itu, selalu ingin tahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan diamati.
Segala sesuatu yang dilihat, dialami, dan gejala yang terjadi di
lingkungannya selalu dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal
yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu kebenaran, kesanksian,
dan kesadaran atas keterbatasan. Berfilsafat kerap kali didorong untuk
mengetahui apa yang telah tahu dan apa yang belum tahu, berfilsafat
berarti berendah hati, bahwa tidak semua akan diketahui dalam kemestaan
yang seakan tak terbatas.
1
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis,
dan dinamis guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan
adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan. (Anju, 2015)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pancasila sebagai ideologi bangsa?
2. Apa keselarasan tujuan negara dengan tujuan pendidikan?
3. Bagaimana analisis filsafat tujuan pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pancasila sebagai ideologi bangsa.
2. Untuk mengetahui keselarasan tujuan negara dengan tujuan
pendidikan.
3. Untuk mengetahui analisis filsafat tujuan pendidikan di Indonesia.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai
dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan
bangsa dan Negara.
Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat
menjadi etos yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan
perlunya aktualisasi maksimal setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisas
saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat lima prinsip dasar di
dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian
dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai
bagi pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan personal-personal di
dalamnya. Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus
bersama sebagai alat lalu lintas kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa
konsensus tersebut, masyarakat akan memberlakukan hidup bebas tanpa
menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika Pancasila telah
disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperan
sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat
internasional, Pancasila juga mengalami tantangan-tantangan dari pihak
luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila mampu bertahan
sebagai ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David P. Apter
dalam pemikirannya “The End of Idiology”. Pancasila merupakan hasil
galian dari nilainilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima
butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu religius
monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan dalam
keberagaman, demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang
berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari
ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat
4
dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi
tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para
pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi
terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap
dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan
ideologi Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan
keterbukaannya tersebut. (Asatawa, 2017)
Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta
Pancasila sebagai ideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah
meskipun dihantam badai globalisasi dan modernisme. Sebagai generasi
penerus, marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila agar saling
berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai
penerus kelangsungan negara ini. (Asatawa, 2017)
5
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sehingga bisa diartikan tujuan Negara Republik Indonesia yaitu tujuan
perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan, dan perdamaian.
Sedangkan tujuan pendidikan yaitu batas akhir yang dicita-citakan
seseorang dan dijadikan pusat perhatiannya untuk mencapai melalui usaha.
Dalam tujuan terkandung cita-cita kehendak, dan kesenjangan serta
berkonsentrasi dalam penyusunan daya upaya untuk mencapainya.
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Dengan
demikian tujuan adalah salah satu hal yang penting dalam kegiatan
pendidikan karena tidak hanya akan memberikan arah akan menuju harus
kemana tetapi juga akan memberikan ketetntuan yang pasti dalam memilih
materi, metode, alat evaluasi dalam kegiatan pendidikan tersebut. Salah
satu tujuan utama pendidikan adalah mengembangkan potensi dan
mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini diharapkan
mereka yang memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas,
pengetahuan, kepribadian, mandiri, dan menjadi pribadi yang lebih
bertanggung jawab. Tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sedangkan, tujuan pendidikan itu membentuk generasi yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif,
mandiri, dan bertanggung jawab. Jadi kedua tujuan tersebut tidak dapat
dipisahkan karena sangat berhubungan. Semua tujuan negara tersebut
dapat diwujudkan melalui bidang Pendidikan. (Kusuma, 2021).
6
C. Analisis Filsafat Tujuan Pendidikan di Indonesia
Filsafat tujuan pendidikan di Indonesia telah mengalami
perkembangan seiring dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi
negara. Tujuan pendidikan negara tercermin dalam berbagai
dokumenkebijakan pendidikan, seperti Undang Undang Sistem Pendidikan
Nasional, Kurikulum Nasional, dan Rancangan Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Berikut ini adalah analisis mengenai
filsafat tujuan pendidikan di Indonesia: (Suryadi., 2021)
7
mengembangkan diri tanpa memandang latar belakang sosial,
ekonomi, atau budaya.
4. Pengembangan sumber daya manusia
Tujuan pendidikan juga terkait dengan pengembangan sumber daya
manusia yang berkualitas. Pendidikan diharapkan dapat
mempersiapkan individu untuk memasuki dunia kerja dengan
keterampilan yang relevan, kompeten, dan siap menghadapi tantangan
global. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan akan peningkatan daya
saing bangsa di era globalisasi
5. Membangun masyarakat yang adil dan demokratis
Tujuan pendidikan di Indonesia juga pencakup pembangunan
masyarakat yang adil dan demokratis. Pendidikan diharapkan mampu
menciptakan kesadaran sosial, keadilan, toleransi, penghargaan
terhadap hak asasi manusia, serta partisipasi aktif dalam kehidupan
demokratis. Pendidikan juga diharapkan dapat mengatasi kesenjangan
sosial, budaya dan ekonomi dalam masyarakat.
8
BAB II PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila merupakan hasil galian dari nilainilai sejarah bangsa Indonesia
sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu
religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan
dalam keberagaman, demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang berkeadilan
sosial.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ibdan. (2019). Pancasaila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara. Jurnal Pancasila,
2.
10