Anda di halaman 1dari 14

REVITALISASI NILAI NILAI PANCASILA DI ERA

GLOBALISASI

Dosen Pengampu: Dr. I Ketut Gede Harsana, S.Ag, M.Si.

Disusun oleh:
Nama: Ni Putu Mirah Adyarisa
Nim:2207311012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnyalah penulias dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan serta bimbingan dan masukan dari
berbagai pihak pada penyusunan makalah ini sangatlah sulit untuk dirampungkan. Oleh
karena itu saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari
kata sempurna dan masih banyak kekurangan dari makalah ini. Maka dari itu saya selaku
penulis memohon maaf apabila ada kekurangan serta kesalahan dalam penulisan dari
makalah ini. Saya harap pembaca juga dapat memberikan saran dari kekurangannya makalah
ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca

Denpasar

Ni Putu Mirah Adyarisa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3. Tujuan...........................................................................................................4
1.4. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Pengertian ideologi Pancasila........................................................................5
B. Pengertian Revitalisasi...................................................................................6
C. Pengertian globalisasi.....................................................................................7
D. Pemahaman revitalisasi nilai Pancasila era globalisasi..................................8
E. Cara menghadapi revitalisasi nilai Pancasila di era global saat ini................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sering dianggap sebagai ideologi yang berhubungan dengan


"ideologi Global" seperti kapitalisme dan liberalisme. Membangun Pancasila demi
kebaikan bersama dan keadilan sosial bagi semua Indonesia. Di satu sisi, kita hidup di
dunia global yang penuh dengan hukum dan peraturan. Prinsip kapitalis, pasar bebas
dan terbuka. kita harus tetap tegar dan kuat sikap untuk terus mendedikasikan semua
ini untuk kebaikan bersama, untuk keadilan sosial. Bukan bangsa, tapi bangsa yang
cerdas di era globalisasi

Era globalisasi, era di mana semuanya terhubung tanpa batasan waktu dan
jarak. Tak terkecuali budaya dan ideologi asing yang berdampak negatif bagi
masyarakat Indonesia, hal ini semakin mengikis nilai-nilai luhur Pancasila. Kita
secara tidak sadar telah melekatkan diri pada ideologi asing seperti materialisme,
hedonisme, dan konsumerisme. Nilai Pancasila kini perlahan memudar, terbukti
dengan fenomena yang ada. Generasi muda semakin melakukan hal-hal yang
seharusnya tidak mereka lakukan yang hanya menciptakan perpecahan. Bahkan
pejabat pemerintah tidak takut untuk mengambil tindakan berbahaya seperti korupsi.
Pancasila sebagai dasar negara saat ini dianggap hanya sebagai simbol tanpa makna
spiritual atau filosofis. Oleh karena itu, tidak heran jika sikap nasionalisme dan
wawasan kebangsaan hanya dimiliki oleh segelintir orang yang menganggapnya
menarik dan penting untuk dipertahankan. Memang Pancasila harus dipahami dan
dihayati sedemikian rupa sehingga makna nilai-nilai luhur yang dikandungnya dapat
dimaknai sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Paling tidak,
Pancasila harus dipahami sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang memiliki
nilai sebagai landasan dalam pelaksanaannya. Pemahaman siswa tentang Pancasila
berangsur-angsur menurun. Tentunya hal ini menjadi tantangan untuk mewujudkan
nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman hidupnya. Padahal, mahasiswa
mengetahui bahwa mereka adalah generasi emas penerus bangsa yang diharapkan
mampu menegakan nilai-nilai luhur Pancasila. Siswa diharapkan dapat memimpin
dengan memberi contoh kepada khalayak luas. Siswa berperan sebagai penjaga agar
nilai-nilai luhur bangsa tidak hilang. Dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman
hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Revitalisasi?
2. Apa pengertian dan makna dari Ideologi Pancasila
3. Apa pengertian dari globalisasi?
4. Bagaimana pemahaman masyarakat mengenai revitalisasi nilai Pancasila era
globalisasi?
5. Apa saja cara cara menghadapi revitalisasi Pancasila di era global saat ini?

3
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari sebuah Revitalisasi
2. Menjelaskan pengertian dan makna sebuah Ideologi Negara Indonesia “Pancasila”
3. Menjelaskan pengertian dari globalisasi beserta dampak dampaknya
4. Mengedukasi pemahaman masyarakat mengenai revitalisasi nilai nilai Pancasila di era
globalisasi saat ini
5. Menjelaskan berbagai cara memilah dan menghadapi baik dan buruk revitalisasi nilai
nilai Pancasila di era globalisasi

1.4 Manfaat
Untuk memperjelas makna Pancasila guna menilai pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. sehingga dapat dipraktekkan dalam kehidupan nyata.
Serta melihat cara pandang masyarakat yang melihat falsafah Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia, sampai mampu memberikan pedoman bagi pembentukan karakter
bangsa di era globalisasi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Makna Ideologi Pancasila

Pancasila mengandung nilai dalam tiap silanya, kelima nilai utama yang
terkandung adalahketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Nilai-nilaitersebut adalah suatu kesatuan yang memiliki tujuan yang sama.
Nilai-nilai tersebut bersifat universal dan objektif yang dapat diterapkan dan juga
diakui oleh negara-negara lainnya. Pancasila sebagai suatu ideologi bangsa dan
Negara Indonesia pada dasarnya bukan hanya suatu produk dariperenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogi-ideologi lain di
dunia, namun Pancasila diambil dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan
serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia.
tiap masyarakat.

Sebagai ideologi, Pancasila memiliki kedudukan sebagai ideologi nasional


Indonesia, selain statusnya sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia, dan
secara konsisten dominan dalam kehidupan berbangsa. Ideologi bangsa Indonesia,
Pancasila sebagai ikatan budaya yang berkembang secara alami dalam kehidupan
orang Indonesia, bukan paksaan dan Pancasila, sudah mendarah daging dalam
kehidupan sehari-hari orang Indonesia. Ideologi dapat bertahan atau menurun dalam
menghadapi perubahan sosial, tergantung pada keabadian ideologi tersebut, Pancasila
sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
1. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan. Pancasila Sebagai
Ideologi Dalam Tata Negara Bangsa Indonesia sebagai manusia kolektif
merupakan gagasan dasar dari segala aspek kehidupan manusia yang dicita-
citakannya. Kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar ini disebut ideologi
konstitusional. Dan inilah bentuk seperangkat nilai yang ingin diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berbangsa (Indonesia). Ideologi ini
tidak hanya memberikan stabilitas arah, tetapi juga gerakan dinamis ke arah yang
diinginkan.
2. Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Politik Umum dikenal sebagai partai
politik yang bersifat nasional, adalah organisasi yang didirikan secara sukarela
oleh sekelompok warga negara Indonesia, yang diselenggarakan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Untuk menjunjung tinggi keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sebagai perwujudan dari negara hukum.Harus ditaati.
Pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang tentang “Partai Politik”
dilakukan oleh badan-badan Negara yang secara fungsional diberi wewenang
berdasarkan ketentuan Undang-undang
3. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan bermasyarakat Negara Kesatuan
Republik Indonesia akan menjadi bangsa yang kokoh, kuat, damai, jaya dan
lestari apabila Pancasila benar-benar merasuk ke dalam jiwa rakyatnya. Tidak
dapat disangkal bahwa orang selalu memiliki keterikatan pada budaya. Dan
ternyata ada hubungan yang saling mempengaruhi antara orang dan budaya
mereka di satu sisi, dan negara-negara dengan lembaga konstitusional di sisi lain.
Ketika budaya suatu bangsa dan sistem administrasi suatu bangsa selaras, bangsa

5
dan negara dapat bahagia, aman dan sejahtera. Oleh karena itu, masyarakat harus
selalu menjaga sikap arif, mengikuti aturan yang berlaku dan mengakui nilai
Pancasila dalam aktivitas sehari-hari.
4. Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis Pancasila sebagai ideologi tidak
kaku dan tertutup, tetapi tetap inovatif, dinamis dan terbuka. Artinya, ideologi
Pancasila sekarang dinamis dan berwawasan ke depan dan selalu adaptif.

B. Pengertian Revitalisasi

Definis Revitalisasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Revitalisasi


adalah proses perbuatan menghidupkan kembali atau menggiatkan kembali.
Revitalisasi secara harfiahnya adalah menghidupkan kembali, maknanya bukan
sekedar mengadakan atau mengaktifkan kembali apa yang sebelumnya pernah ada,
tetapi menyempurnakan strukturnya, mekanisme kerjanya, dan menyesuaikan dengan
kondisi baru. Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik,
aspek ekonomi dan aspek sosial. Tujuan Revitalisasi Kawasan adalah meningkatkan
vitalitas kawasan terbangun melalui intervensi perkotaan yang mampu menciptakan
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokal, terintegrasi dengan sistem kota, layak
huni, berkeadilan sosial, berwawasan budaya dan lingkungan.

revitalisasi adalah kata pinjaman dari bahasa Inggris "revitalisasi". Kata


tersebut berasal dari akar kata ``vital'' yang berarti penting atau perlu, diberi akhiran
re yang berarti ``kembali''. Aktivasi dapat dipahami sebagai langkah untuk
meningkatkan atau merevitalisasi sesuatu yang penting untuk hasil dan manfaat yang
optimal. Dari industri, masyarakat dan ekonomi hingga agama dan budaya. Upaya
tersebut akan membantu mengembangkan dan meningkatkan kualitas program
pemerintah yang belum optimal dan efektif. Kebangkitan Pancasila memerlukan
upaya untuk menemukan kembali norma-norma filosofis Pancasila untuk memberikan
semangat dan dasar pembentukan pedoman moral di Indonesia dan dasar norma
hukum. Pancasila adalah dasar falsafah nasional yang telah menciptakan cita-cita
hukum dan sistem hukum yang unik yang selaras dengan semangat bangsa Indonesia.
Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara memberikan pedoman hukum dan
merupakan sumber dari segala sumber hukum yang menggantikan semua peraturan
perundang-undangan, termasuk UUD 1945. Untuk menjadikan Pancasila sebagai
paradigma hukum, memang perlu ada revitalisasi yang mempersempit jarak antara
apa yang seharusnya dan apa yang seharusnya, sedangkan nilai-nilai Pancasila selalu
ada dalam hukum Indonesia.

Revitalisasi Pancasila meniscayakan upaya penggalian kembali norma-norma


falsafah Pancasila untuk menjadikan spirit dan landasan bagi terbentuknya bimbingan
moral serta menjadi landasan bagi norma hukum di Indonesia. Revitalisasi Pancasila
berarti memahami dan menghayati nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sedangkan Aktualisasi berarti mengamalkan
nilai-nilai luhur Pancasila. Seiring perkembangan zaman nilai-nilai Pancasila kian
beragam disikapi oleh Bangsa Indonesia sehingga mempengaruhi pola pikir dalam
menyikapi nilai-nilai kebangsaan. Semangat dan nilai tersebut semestinya sesuai
dengan 4 konsesus dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan

6
Bhinneka Tunggal Ika. Menyikapi hal tersebut perlu upaya untuk mengembalikan
nilai-nilai luhur Pancasila yang bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi
tanggung jawab kita Bersama ialah seluruh warga dan masyarakat Indonesia .

C. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi melalui


pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek budaya lainnya. Kemajuan dalam
infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk munculnya telegraf dan
Internet, merupakan komponen kunci dari globalisasi yang semakin mendorong saling
ketergantungan antara kegiatan ekonomi dan budaya. Globalisasi juga memiliki
dampak baik dan buruk akan persatuan kesatuan kehidupan masyarakat bangsa
Indonesia. Seperti dampak positifnya: cepatnya perkembangan iptek, mudahnya jual
beli antara negara lain, dan sedangkan dampak negatifnya seperti: munculnya sifat
individualisme, berkurangnya sikap nasionalisme dan patriotisisme

Dari adanya dampak buruk, Semangat nasionalis generasi muda mulai


memudar. Hal ini terlihat dari banyaknya anak muda yang mempersepsikan budaya
Barat lebih modern dari pada budaya mereka sendiri. Generasi muda, terutama di
kalangan pelajar, cenderung lebih banyak mengikuti budaya Barat daripada
budayanya sendiri. Hal ini terlihat dari cara berperilaku, berpakaian, dan berbicara
dengan gaya hidup yang cenderung meniru budaya asing dari budaya sendiri. Ini
terjadi hampir di mana-mana, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di desa-desa
terpencil. Akhir-akhir ini banyak diskusi dan pertanyaan tentang kesadaran nasional
generasi muda. Dari seminar, lokakarya hingga konferensi Pancasila, sejumlah
kegiatan telah dilakukan, di mana telah dilakukan hingga saat ini. Dalam semua
kegiatan tersebut, generasi muda selalu terlibat dalam pengembangan nilai-nilai
Pancasila, dan diharapkan generasi muda dapat berkontribusi sebagai aktor dan aktor
dalam pembangunan bangsa tidak hanya sekarang tetapi juga di masa depan.

Pengaruh globalisasi informasi dari penggunaan internet sangat luar biasa dalam
segala bidang yaitu sosial, budaya, ekonomi, hukum, politik dan sebagainya.
Pengaruh atau dampak zona baru dalam kehidupan manusia atau “zona mabuk
teknologi”7, bisa positif dan negatif atau bagaikan “pisau bermata dunia”. Dalam
konteks hukum, internet merupakan sumber dari berbagai macam kejahatan di dunia
cyber. Cybercrime seperti pornografi, kekerasan, penipuan, carding (transaksi
memakai kartu kredit), perjudian dan sebagainya. Cara penanggulangannya antara
lain:
1. Adanya perlindungan oleh Undang - undang
2. Dengan mencintai produk dan menggunakan produk dalam negeri
3. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma dan tradisi local
4. Memahami nilai nilai kebangsaan dan Pancasila dengan baik
5. Meningkatkan daya potensi jual nasional
6. Memanfaatkan forum kerja sama internasional dengan bijak

7
D. Pemahaman Makna Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi

Pada dasarnya Pancasila mengandung nilai-nilai luhur seperti nilai sakral, nilai
kemanusiaan, nilai kesatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan, yang digabung
menjadi satu kesatuan dengan tujuan yang sama. Pancasila sendiri jauh dari nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia, antara lain budaya, agama, dan adat istiadat. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila merupakan cita-cita bangsa Indonesia. Pada prinsipnya,
tidak ada yang bisa lepas dari pengaruh globalisasi. Dengan perkembangan teknologi
dan informasi yang semakin canggih, globalisasi menghadirkan peluang yang sangat
baik untuk memperluas pengaruhnya ke setiap sudut dunia. Tentu saja, pengaruh
globalisasi itu sendiri ada yang positif dan negatif. Masyarakat menyadari efek
globalisasi, seperti akses informasi yang lebih mudah. Namun, dampak negatif
globalisasi dapat menimbulkan ancaman dan tantangan bagi eksistensi nilai-nilai
Pancasila Dalam proses globalisasi, ideologi dan budaya asing juga akan dengan
mudah masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika masyarakat Indonesia
lebih tertarik pada budaya asing yang dianggap modern daripada budayanya sendiri.
Dipengaruhi tidak hanya oleh budaya tetapi juga oleh ideologi asing, banyak orang
Indonesia yang melupakan ideologi negaranya sendiri, yang memiliki nilai-nilai
luhur. Oleh karena itu, generasi muda tentu tidak menerapkan nilai-nilai luhur negara
dalam kehidupan mereka. Inilah tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat
Indonesia dimana nilai-nilai luhur Pancasila sudah mulai terkikis. Selain itu, generasi
muda ini rentan terhadap efek buruk global karena pertahanan mereka yang lemah.
Orang Indonesia tidak benar-benar menggunakan Pancasila sebagai benteng untuk
melindungi diri dari dampak negatif globalisasi. Tentu saja globalisasi berdampak
besar bagi kehidupan, tetapi Pancasila merupakan kontradiksi. Bahkan solusi yang
mungkin adalah perlunya karakter yang dapat menjaga jati diri bangsa, yaitu karakter
yang bersumber dari rasa nilai. Ini sangat penting bagi setiap orang untuk menjalani
hidupnya sendiri. Sekitar waktu ini, Pancasila mulai menghilang di Indonesia. Hal ini
dapat dibuktikan dengan melihat fenomena yang ada. Misalnya, nilai-nilai persatuan
yang terkandung dalam Perintah ke-3 tidak secara otomatis diterapkan oleh
masyarakat dalam kehidupan mereka. Mereka cenderung hidup mandiri dan
menikmati perkembangan teknologi saat ini. Hal ini didasarkan pada mengikuti
budaya eksternal. Kemudian budaya asing mulai menyerbu dan menyebar ke seluruh
penjuru dunia. Kita juga perlu tahu tentang banyak anak muda yang kehilangan
martabatnya karena pengaruh buruk globalisasi. Tentu saja negara ini tidak akan maju
jika generasi mudanya korup secara moral. Kita harus mencegahnya melalui berbagai
upaya, termasuk melalui pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan sadar yang
dilakukan oleh individu untuk mengembangkan kepribadian dan potensinya untuk
menjalani kehidupan yang diinginkannya. Generasi muda sebagai penerus bangsa
harus memiliki kualitas yang baik. Pendidikan Pancasila merupakan modal dasar
dalam membangun kembali jati diri bangsa Indonesia. Di dalam nilai-nilai Pancasila
terdapat nilai-nilai filosofis sebagai dasar aturan dan dasar pembentukan aturan yang
memaksa setiap warga negara untuk berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang
berlaku. Saat ini mutlak diperlukan penegasan dan pemulihan posisi Pancasila sebagai
dasar negara agar tidak ada masyarakat yang salah paham dengan makna Pancasila itu
sendiri.

Pendidikan Pancasila membantu menciptakan generasi muda yang memahami


nilai-nilai Pancasila. Mahasiswa yang berperan sebagai agen perubahan bangsa harus
mampu memenuhi peran tersebut dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai

8
yang terkandung dalam perspektif Pancasila. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga jati
diri bangsa Indonesia khususnya di era globalisasi. Program pendidikan Pancasila ini
dijadikan sebagai mata pelajaran wajib bagi semua siswa. Tidak hanya itu, sebenarnya
Pendidikan Pancasila sudah diajarkan kepada siswa dari SD hingga SMP, hanya saja
muatan Pendidikan Pancasila terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Pendidikan
Pancasila adalah sesuatu yang harus dipelajari dan dipahami. Hal ini tentunya penting
agar keberadaan Pancasila sebagai visi hidup selalu relevan dalam memecahkan
berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila
dengan visi dan misinya untuk mewujudkan kepribadian setiap warga negara yang
berpedoman pada Pancasila merupakan langkah awal mempersiapkan peserta didik
untuk menjalani kehidupan apa adanya, membangun budaya Pancasila dan juga
mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai sistem pengetahuan yang terintegrasi
atau disiplin ilmu yang terintegrasi sebagai tugas belajar. Dalam hal ini, Pancasila
juga merupakan pedoman yang dapat membimbing setiap warga negara untuk
menjadi pribadi yang lebih berharga. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan
era globalisasi, generasi muda tentunya harus memiliki kosakata dasar untuk
memahami dan memaknai nilai-nilai Pancasila melalui Pendidikan Pancasila guna
membentuk generasi muda yang berkarakter. nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Pendidikan Pancasila adalah kelompok pendidikan kewarganegaraan yang
menitikberatkan pada penanaman ideologi Pancasila pada individu agar dapat
berkembang menjadi manusia yang berkualitas.

Pendidikan Pancasila merupakan modal dasar untuk membentuk kepribadian


individu sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Hal ini dapat diprakarsai oleh
pendidik untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada setiap peserta didik dan
mampu mengimplementasikannya dalam kehidupannya. Setiap warga negara akan
dapat memahami makna yang terkandung dalam butir-butir Pancasila jika ia dapat
menghayatinya. Dalam hal ini, Pendidikan Pancasila akan mendorong setiap orang
untuk dapat menghayati setiap butir Pancasila. Pendidikan Pancasila juga memberikan
pemahaman yang akurat tentang makna nilai-nilai Pancasila. Pemulihan nilai-nilai
Pancasila dapat dilakukan dengan menciptakan kembali nilai-nilai kearifan lokal yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang diajarkan dalam
pendidikan Pancasila adalah agar Pancasila dapat dimaknai secara yuridis
konstitusional dan ilmiah – secara objektif.

E. Menghadapi Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila di Era Global Saat ini

Kuatnya pengaruh nilai budaya global mengaburkan eksistensi Pancasila


sebagai dasar negara, falsafah hidup dan pemikiran bangsa Indonesia. Budaya
memiliki kecenderungan mengutamakan demokrasi, tetapi masih minim
mengutamakan untuk toleransi dalam perilaku dan sikap. Hal memuncak di Indonesia
karena negara yang beragam dan pluralistik terus diuji keragamannya melalui
kerusuhan yang berbeda dan kekerasan yang disebabkan oleh SARA. Rakyat mulai
melupakan jati diri bangsa Indonesia, jadi tidak menutup kemampuan untuk merubah
pemikiran Pancasila. Jika ini terjadi, 4.444 rasa nasionalisme akan hancur. Dalam
derasnya arus globalisasi, masyarakat Indonesia tidak perlu mengorbankan
identitasnya meski hidup dalam komunitas global. Sebuah komunitas tumbuh pada
nilai - nilai budaya asing dapat membawa kemajuan, tetapi, maraknya tuntutan
yang masyarakat suarakan menjadi bukti bahwa pelaksanaan agenda reformasi
belum terlaksana seutuhnya.

9
Bangsa Indonesia membutuhkan panutan dalam hal bersikap dan
berperilaku dari para penyelenggara negara. Dalam hal ini pemerintahan dan
para pengelenggara negara tidak menyelewengkan kekuasaan serta kewenangan
yang dimilikinya dan memiliki kewajiban untuk memastikan tidak terjadi
distorsi dalam penegakan serta pelaksanaan hukum. Mengerjakan
segala tugas dengan penuh profesionalitas dan menghindari KKN serta
memjunjung tinggi nilai kejujuran.Masyarakat juga hendaknya tidak
acuh dengan kehidupan politik, turut mendukung terciptanya gerakan
politik serta pemerintahan negara yang sifatnya membangun dengan dasar
persamaan tanggung jawab dan sesuai dengan tugas masing-masing. Dalam
menciptakan rasa nasionalisme dalamkehidupan masyarakat tentunya diperlukan
sosok yang dapat dijadikan sebagai teladan. Yang pertama, para pejabat
pemerintahan harus memprioritaskan tujuan kebangsaan yang terlihat dari
caranya bersikap dan berperilaku dalam masyarakat, serta memprioritaskan
kepentingan bangsa diatas kepentingan golongannya sehingga tercapai suatu
ketahanan sosial yang kuat. Kedua, pemerintah haruslah selalu menanamkan
pemahaman atas nilai- nilai demokratisasi pada masyarakatnya dengan
memprioritaskan rasa persatuan dan mengesampingkan hal lain yang kiranya
dapat memecah kerukunan dalam masyarakat. Ketiga, dalam diri para elite
pemerintah harus selalu tertanam rasa peka terhadap setiap krisis yang
sedang dihadapi. Memiliki rasa peka dalam melihat berbagai perubahan
dan dapat menganalisa dampak-dampak yang dapat ditimbulkan perubahan
tersebut, serta peduli kepada setiap rakyat tanpa pandang bulu terlebih pada rakyat
yang membutuhkan uluran tangan karena kondisi ekonomi yang sedang
dialami, hal ini tentu terlihat dari Pasal , dimana kebijakan dan tindakan diambil oleh
pejabat negara. Aparatur Pemerintah bertanggung jawab untuk mengaktifkan dan
memfasilitasi komunikasi publik agar masyarakat dapat berpartisipasi secara optimal
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Refleksi nilai dalam pelaksanaan demokrasi
pancasila namun pancasila lebih sering mewarnai lokasi hanya untuk sebuah seminar
dari pada semangat kebangsaan yang realisasi kemerdekaan Kekuasaan tidak
tercermin dalam keuntungan politik.

Pancasila berperan penting sebagai penyaring nilai-nilai baru. Bangsa


Indonesia perlu cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman, yang dibutuhkan
Pancasila untuk mempertahankan nilai-nilai budayanya yang unik. Pancasila dapat
digunakan untuk mengkategorikan nilai-nilai apa saja yang dapat dimasukkan dan
menyesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dengan demikian, Pancasila
tidak kaku dan menghalangi jalan untuk berubah. Memang, Pancasila menawarkan
peluang untuk tumbuhnya nilai-nilai baru di tanah air dengan tetap berwatak
kebangsaan. Dimulai dengan menjadi pribadi yang berperilaku sesuai dengan
kepercayaan masing-masing dan mempunyai rasa toleransi sehingga tercipta
lingkungan yang adil. Selanjutnya sebagai anggota keluarga dan lingkungan
masyarakat dimana mereka mampu
menempatkan hak dan kewajibannya dalam hidup bersama. Dan terakhir, sebagai
warga negara, menaati peraturan yang berlaku dan menjalin hubungan baik dengan
warga negara lainnya. Yang harus dimiliki generasi muda dalam meningkatkan
rasa nasionalisme adalah mempunyai kemampuan dalam bertanggung jawab dan
mampu menghadapi masalah kehidupan serta cara penyelesaiannya serta mempunyai
kemampuan dalam memaknai peristiwa yang ada dalam sejarah dan nilai-nilai
terhadap budaya nasional supaya dapat memajukan persatuan bangsa Indonesia.

10
Didalam hal ini semangat nasionalisme sangat dibutuhkan terhadap eksistensi bangsa
Indonesia. Karena dengan nasionalisme yang tinggi dari generasi sekarang akan dapat
melahirkan perilaku positif bagi bangsa. Maka dari itu agar meningkatkan rasa
semangat nasionalisme pada generasi sekarang ini maka perlunya dilakukan
pendidikan karakter melalui pembelajaran di sekolah dan universitas. Karena dengan
adanya penanaman semangat nasionalisme dan nilai-nilai luhur bangsa maka akan
tercipta rasa cinta tanah air. Selain itu menurut dalam meningkatkan rasa nasionalisme
pada generasi muda perlu dilakukan melalui tiga proses yaitu yang pertama, generasi
muda sangat berperan membangun karakter bangsa dengan kemauan yang kuat serta
menjunjung tinggi nilai-nilai moral, yang nantinya dapat dimplementasikan dalam
kehidupan. Yang Kedua generasi muda dapat menjadi panutan pembangunan karakter
dengan membangun kesadaran tinggi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Jadi generasi
muda merupakan pilar bangsa masa depan bangsa tergantung pada bagaimana
generasi muda bertindak Dalam kehidupan sehari-hari rasa nasionalisme harus
menjunjung tinggi bangsa. Dalam hal ini, hal yang harus dilakukan dalam kehidupan
adalah dengan meyakini pancasila sebagai Ideologi bangsa dengan memahami nilai-
nilai pada pancasila selain itu dapat mengamalkan nilai-nilai pada pancasila terhadap
kehidupan serta menjadikan pancasila sebagai pemersatu bangsa

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pancasila adalah ibu bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab atas semua
orang yang mengetahuinya. Pancasila didirikan oleh para pendiri negara agar dapat
menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat. Pancasila dijadikan sebagai landasan
atau dasar untuk melindungi seluruh warga negara. Apalagi saat ini kehidupan
semakin maju dan berkembang, globalisasi semakin maju dalam kehidupan. Dalam
hal ini, bangsa Indonesia harus lebih kuat, kuat, dan tak tergoyahkan di hadapan
persoalan kehidupan berbangsa, bernegara. Semua ini hanya membutuhkan ideologi
negara yang kuat dan kokoh serta ideologi . Seperti yang terjadi pada saat ini
khususnya generasi muda , dengan perkembangan teknologi saat ini memaksa
generasi muda untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila karena jika dirasakan kesadaran diri menurun, banyak budaya asing
merambah Indonesia semakin sedikit tersaring. Maka dalam hal ini, selain memiliki
pola pikir yang kokoh, masyarakat Indonesia khususnya generasi muda harus
memantapkan rasa nasionalisme pada setiap individu.

B. Saran

Dari makalah yang telah saya buat, saya berharap dapat membuka motivasi jalan
pikiran setiap masyarakat terutama kita sebagai seorang mahasiswa agar tetap
menyaring pengaruh globalisasi yang sekarang sudah Sebagian besar mengikis nilai-
nilai dari ideologi Pancasila, karena mudahnya budaya asing yang masuk dan juga
diterapkan oleh Sebagian besar anak-anak muda. Dari Pancasila yang seharusnya

12
DAFTAR PUSTAKA

DARMAWAN, D (2018) REVITALISASI PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN


HIDUP BERMASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI. Masters thesis, UIN Raden
Intan Lampung.
CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
Vol. 4, No. 2, April 2016
Damanhuri, dkk. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan
Karakter Bangsa. Untirta Civic Education Journal. Vol. 1, No. 2, Desember 2016,
Hal. 185-198.
JPK: JurnalPancasila dan KewarganegaraanVol. 5 No. 1
Tahun 2020| 23–33
ADIL INDONESIA JURNAL VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2019,
Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisma Generasi Muda Di Era
Globalisasi Melalui Penerapan nilai-nilai Pancasila
JURNAL KOSMIK HUKUM Vol. 17 No. 1 Januari 2017 ISSN 1411-9781,PENCEGAHAN
DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI INFORMASI MELALUI UU INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK
Vol 3 No 1 (2021): EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling
Halaman 10780-10784 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022 Jurnal Pendidikan Tambusai 10780
Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Globalisasi pada Generasi Muda dengan
Mempertahankan Sikap Nasionalisme

13

Anda mungkin juga menyukai