Anda di halaman 1dari 11

Makalah

MK. Pancasila

Pancasila dan Globalisasi

Oleh :
DEVID THANTHULAR, NIM. 16150049

Fakultas Hukum
Universitas Abulyatama Aceh
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Mata Kuliah Pancasila dengan judul Pancasila dan Globalisasi. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah dengan baik dan lancar.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Banda Aceh, 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. PENGERTIAN PANCASILA ....................................................................................... 2
B. PANCASILA DI ERA GLOBALISASI ........................................................................ 3
C. PERKEMBANGAN PANCASILA DAN PERAN PEMERINTAH MENGAHADAPI
ERA GLOBALISASI .................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 7
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 7
B. SARAN .......................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika
negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah
pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus
berkembang. Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan
batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asingdapat masuk
dengan mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi
bangsa indonesia, jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari
dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat
menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara didunia. Tapi jika
kita tidak dapat memfilter dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat
merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia. Dari faktor-faktor tersebutlah di
butuhkan peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan
global yang terus meningkat di era globalisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana Pengertian Pancasila?
2) Bagaimana Pancasila di Era Globalisasi?
3) Bagaimana Pancasila dan Peran Serta Pemerintah Menghadapi Globalisasi?

1
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PANCASILA
1. Secara Etimologis
Secara etimologis pancasila berasal dari bahasa sansekerta dari india (bahasa kasta
Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalaha bahasa prakerta. Perkataan pancasila
mula-mula terdapat dalam kepustakaan budha di india. Ajaran Budha bersumber pada
kitab suci tri pritaka, terdiri atas tiga macam buku besar yaitu : Sutta Pitaka, Abhidama
Pitaka dan Vinaya Pitaka. Dalam ajaran budha terdapat ajaran moral untuk mencapai
nirwana dengan melalui samadhi, dan setiap golongan berbeda kewajiban moralnya.
Pandangan hidup suatu bangsa adalah masalah pilihan, masalah putusan suatu bangsa
mengenai kehidupan bersama yang dianggap baik. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu dijadikan tuntunan
dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesia dalam
hubungannya dengan Tuhan, masyarakat dan alam semesta. Pancasila sebagai dasar
Negara, ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan dasar dan
pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara seperti yang diatur dalam UUD.

2. Secara Historis
Bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup yang berbeda satu dengan yang
lainnya, diambil dari nilai-nilai yang tumbuh, hidup dan berkembang didalam kehidupan
bangsa yang bersangkutan. Demikian halnya dengan Pancasila yang merupakan ideologi
dan pandangan hidup bangsa Indonesia digali dari tradisi dan budaya yang tumbuh,
hidup, dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sendiri sejak kelahirannya dan
berkembangnya menjadi bangsa yang besar seperti yang dialami oleh dua kerajaan besar
tempo dulu yaitu Kedaulatan Sriwijaya dan Keprabuan Majapahit. Setelah berproses
dalam rentang perjalanan.

2
B. PANCASILA DI ERA GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah, Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-
bangsa di seluruh dunia. Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar
negara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek
kehidupan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya
perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya dibidang iptek maka manusia dapat
pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai
informasi yang ada dan yang terjadi di dunia. Sehingga setiap warga negara Indonesia
yang berpindah tempat tinggal ke negara lain jiwa pancasila yang tertanam didalam
dirinya semenjak kecil akan dipengaruhi oleh lingkungan baru tempat tinggalnya.
Menanggapi permasalahan globalisasi, Saafroedin Bahar mengakui bahwa
tidaklah mudah menjabarkan serta menindaklanjuti Pancasila di era globalisasi.
Menurutnya ada tiga hal yang menyebabkan kesukaran penjabaran Pancasila
itu. Pertama, oleh karena selama ini elaborasi tentang Pancasila itu bukan saja cenderung
dibawa ke hulu, yaitu ke tataran filsafat, bahkan ke tataran metafisika dan agama yang
lumayan abstrak dan sukar dicarikan titik temunya. Kedua, oleh karena terdapat
kesimpangsiuran serta kebingungan tentang apa sesungguhnya core value dari lima sila
Pancasila itu. Ketiga, justru oleh karena memang tidak demikian banyak perhatian
diberikan kepada bagaimana cara melaksanakan Pancasila sebagai Dasar Negara tersebut
secara fungsional ke arah yaitu ke dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebab pertama dapat kita telusuri pada pengalaman Orde Baru dalam memaknai
Pancasila. Telah terjadi proses ideologisasi terhadap Pancasila selama masa Orde baru.
Pancasila yang pada mulanya adalah sebuah kesepakatan politik atau platform demokratis
bagi semua golongan di Indonesia berubah menjadi ideologi yang benar-benar
komprehensif integral yang khas yang berbeda dengan ideologi lain. Dalam masa Orde
Baru terjadi mistifikasi Pancasila atau Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos.
Sebab kedua, adalah dengan dijadikannya Pancasila sebagai wacana publik maka
pemaknaan Pancasila itu sendiri menjadi amat terbuka lengkap dengan argumentasi
akademiknya masing- masing. Pancasila bagi para ahli filsafat misal Notonagoro,
Abdulkadir Besar, dan Driyakarya dikatakan sebagai konsepsi filsafatnya bangsa
Indonesia. Pemaknaan ini yang digunakan selama masa Orde Baru. Pancasila telah

3
dilepaskan dari sejarah kelahirannya serta keterikatannya dengan bangunan kenegaraaan
Indonesia.
Sebab ketiga adalah benar adanya bahwa banyak sekali wacana publik terutama
akademik yang berbicara tentang Pancasila akhir-akhir ini, namun sayang sekali
pembicaraan mereka tidak banyak memberi perhatian tentang bagaimana cara
melaksanakan Pancasila itu. Pembicaraan hanya berkutat pada masalah isi makna
Pancasila, keprihatinan akan Pancasila, atau perlunya Pancasila dalam kehidupan
bernegara.
Sebab pertama dan kedua saling bertautan. Dengan menjadikan Pancasila sebagai
konsep filsafat sesungguhnya telah membawa Pancasila pada tataran filsafati, metafisika,
teologis bahkan tataran mitos yang semakin abstrak dan tidak ada titik temu. Pancasila
semakin terpisah dari bangun negara Indonesia dan sulit dicarikan core valuese
sungguhnya dalam konteks bernegara. Akibatnya muncul sebab yang ketiga yaitu orang
menikmati saja perdebatan dalam makna Pancasila yang berbeda-beda itu dan segan
untuk membicarakan cara pelaksanaannya karena hal yang abstrak itu memang sulit
untuk diturunkan. Oleh karena itu Saafroedin Bahar menyarankan bahwa upaya
menemukan konsepsi dasar dari Pancasila dan penjabarannya tidak dapat dan tidak boleh
dilepaskan dari keterkaitannya dengan keseluruhan substansi dan proses perumusan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta pasal-pasal yang tercantum dalam Batang
Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian lima sila Pancasila tetap terkait
langsung dengan konteks kehidupan bernegara Indonesia. Berdasar hal itu maka
pemaknaan Pancasila tidak bisa lepas dari pemaknaan sejarah (interpretasi historis) yaitu
pada kata proses perumusan dan pemaknaan secara yuridis (interpretasi yuridis)
merujuk pada kata pasal-pasal yang tercantum.

C. PERKEMBANGAN PANCASILA DAN PERAN PEMERINTAH MENGAHADAPI


ERA GLOBALISASI
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri
bernegara, berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk
menggantikan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, pancasila terus dipertahankan
oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara, itu membuktikan bahwa pancasila
merupakan ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu tantangan di era
globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau,suka
tak suka, bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat

4
bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jati diri, kendati hidup ditengah-
tengah pergaulan dunia. Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja
mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi
asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jati diri yang sebenarnya sudah jelas
tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila. Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada
lagi batasan-batasan yang jelas antar setiap bangsa Indonesia, rakyat dan bangsa Indonesia
harus membuka diri.
Tantangan berat yang harus dihadapi dari dalam adalah masalah mentalitas bangsa.
Sikap-sikap yang melemahkan bangsa Indonesia seperti oportunis dan pragmatis yang
melemahkan ketahanan bangsa dan merenggangkan solidaritas terhadap sesama. Dewasa ini
dapat kita lihat kondisi bangsa Indonesia dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam
bernegara.
Untuk dapat menghadapi tantangan pada era globalisasi, Pemerintah RI dibawah
kepemimpinan Joko Widodo membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila
(UKP-PIP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2017 dan
ditandatangani pada 19 Mei 2017 yang lalu.
Sesuai dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2017 Unit kerja ini bertugas membantu
Presiden dalam merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi Pancasila,
melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila
secara menyeluruh dan berkelanjutan serta memastikan nilai-nilai Pancasila diamalkan dalam
kehidupan seluruh bangsa di segala aspek. Tugas dari unit kerja ini diatur di Pasal 3 Perpres
tersebut.
Setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pasti ada pro kontra dari
masyarakat dan dari berbagai pihak. Namun ada harapan masyarakat Indonesia terhadap
dibentuknya Tim UKP-PIP ini, dalam bidang pemerintahan diharapkan setiap keputusan dan
kebijakan pemerintah pusat dan daerah harus berpegang pada implementasi sila-sila
Pancasila, baik dalam penyusunan peraturan daerah maupun yang lain, sedangkan dalam sisi
pendidikan diharapkan segala keputusan dan kebijakan pemerintah juga bersinergi dengan
konsep bela negara.
UKP-PIP menjadi salah satu upaya agar masyarakat kembali memahami dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi gerusan
ideologi pancasila pada era globalisasi. Tim ini akan berupaya mengimplementasikan nilai
Pancasila melalui sekolah, lembaga pemerintahan, hingga organisasi kemasyarakatan.

5
Pembinaan ideologi, ideologi apa pun itu, tak ubahnya bagai mengubah perilaku,
bahkan lebih dalam daripada sekedar mengubah perilaku untuk berpengetahuan, bersikap,
dan berperilaku sesuai dengan ideologi itu. Karenanya, pembinaan ideologi Pancasila tak
cukup hanya mengetahuinya dan bersikap baik atasnya, tetapi juga
menginternalisasikannya dalam segala tindak-tanduknya. Inilah aspek tertinggi dalam
perubahan perilaku. Untuk mencapainya dibutuhkan kerja keras dan tokoh yang menjadi
contoh atau tauladan (role-model) bagi bagi masyarakat pada semua tingkatan.
Hal utama yang tak boleh dilupakan adalah, bangsa ini termasuk UKP-PIP, tidak
boleh memberikan ruang dan waktu bagi pihak-pihak lain yang menginginkan ideologi
lain sebagai ideologi bangsa.

6
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah membahas latar belakang dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bangsa
dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya tantangan globalisasi, dengan
menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi bangsa Indonesia akan
tetap bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia. Menanggapi permasalahan yang
menyangkut pengamalan nilai-nilai pancasila yang memudar dikalangan masyarakat,
Pemerintah Indonesia dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo membentuk Unit Kerja
Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 54 tahun 2017 dan ditandatangani pada 19 Mei 2017 yang bertugas untuk
membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi Pancasila,
melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila
secara menyeluruh dan berkelanjutan serta memastikan nilai-nilai Pancasila diamalkan dalam
kehidupan seluruh bangsa di segala aspek.

B. SARAN
Rakyat Indonesia diharapkan bisa tetap menjaga kepribadian bangsa dalam
menghadapi tantangan globalisasi,serta bisa mengambil hal-hal positif dari efek globalisasi
dengan tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara sehingga bisa
membantu pembangunan dan perkembangan negara.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muchji, Drs,H.MM.dkk, Gunadarma, Jakarta, Pendidikan Pancasila, 2006.


https://veryapriyanto.wordpress.com/2011/03/20/pengertian-pancasila/
http://sukatulis.wordpress.com/2010/12/11/fungsi-dan-kedudukan- pancasila/
http://agusnurul.blogspot.com/2011/04/ideologi-pancasila-di-era-globalisasi.html.
Saafroedin Bahar. 2007. "Bagaimana Melaksanakan Pancasila Sebagai Dasar Negara Melalui
Paradigma Fungsional". www.setwapres.go.id diunduh 1 Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai