PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
( PKN )
‘’ PERAN PANCASILA DIERA GLOBALISASI ‘’
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Peranan Pancasila Pada Era Globalisasi”.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saya mengucapkan
banyak terimakasih kepada segenap pembaca.
Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon
maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang
paling sempurna, karena ilmu saya belum seberapa banyak. Karena itu saya sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pancasila.....................................................................................................3
2.2 Pengertian Globalisasi..................................................................................................3
2.3 Makna Yang Terkandung Dalam Pancasila..................................................................4
2.4 Pancasila Sebagai Sumber Nilai...................................................................................4
2.5 Upaya Untuk Mendasari Nilai Pancasila......................................................................7
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Bersumber dari rumusan masalah diatas, diperoleh tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila.
2. Untuk mengetahui pengertian globalisasi.
3. Untuk mengetahui peranan Pancasila sebagai dasar Negara pada masa globalisasi.
4. Untuk mengetahui urgensi pendidikan Pancasila pada era globalisasi.
5. Untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila pada era globalisasi.
1.4 Manfaat
Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang pengertian Pancasila.
2. Menambah pengetahuan tentang pengertian globalisasi.
3. Mengetahui peranan Pancasila sebagai dasar Negara pada masa globalisasi.
4. Memahami urgensi pendidikan Pancasila pada era globalisasi.
5. Mengetahui implementasu nilai-nilai Pancasila pada era globalisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pancasila yang sejak dahulu dicitakan sebagai dasar negara dan sudah sejak nenek
moyang kita digunakan sebagai pandangan hidup sudah seharusnya dijadikan pedoman bagi
bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Demikian juga
bagi generasi muda, Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di kalangan generasi muda
diharapkan akan muncul kembali kejayaannya jika generasi muda mulai sadar dan
memahami fungsi Pancasila serta melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
4
Menunjukkan adanya tafsir tunggal dan monolitik atas Pancasila. Oknum negara telah
menjadikan pancasila bukan sebagai system norma dan koridor bagaimana sebuah bangsa
dijalankan dan diarahkan, tetapi pancasilah telah direduksi sebagi alat kekuasaan untuk
mengendalikan semua elemen bangsa dengan dogmatisme ideologi.
Merujuk pada UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan, generasi muda atau pemuda
didefinisikan sebagai “Warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”. Sementara
itu dalam konteks demografi dan antropologis, generasi muda dibagi ke dalam usia persiapan
masuk dunia kerja, atau usia produktif antara 15-40 tahun. Sementara dari sudut pandang
sosial budaya.
Generasi muda dari sudut pandang ini memiliki sifat majemuk dengan aneka ragam
etnis, agama, ekonomi, domisili, dan bahasa. Mereka memiliki ciri ekosistem kehidupan yang
terbagi ke dalam masyarakat nelayan, petani, pertambangan, perdagangan, perkantoran dan
sebagainya. Sedangkan pada Pasal 7 dan Pasal 8, pelayanan kepemudaan diarahkan untuk
menumbuhkan patriotisme, dinamika, budaya prestasi, dan semangat profesionalitas; dan
meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam membangun dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Sedangkan pada Pasal 8, disebutkan bahwa strategi pelayanan kepemudaan adalah
bela negara; kompetisi dan apresiasi pemuda; peningkatan dan perluasan memperoleh
peluang kerja sesuai potensi dan keahlian yang dimiliki; dan pemberian kesempatan yang
sama untuk berekspresi, beraktivitas, dan berorganisasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Peningkatan kapasitas dan kompetensi pemuda; pendampingan
pemuda; perluasan kesempatan memperoleh dan meningkatkan pendidikan serta
keterampilan; dan penyiapan kader pemuda dalam menjalankan fungsi advokasi dan mediasi
yang dibutuhkan lingkungannya.
Globalisasi diartikan suatu fenomena di mana batasan-batasan antar negara seakan
memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan, khususnya di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek
kehidupan khususnya di bidang iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai
negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi
di dunia. Di era global ini banyak sekali budaya-budaya yang masuk di negara kita, dan kita
juga tidak akan bisa mengelak dari masuknya budaya-budaya negara lain. Yang terpenting
adalah bagaimana masyarakat Indonesia terutama generasi muda bisa menyaring budaya-
budaya asing dan bisa mengambil budaya yang baik dan menyaring yang buruk dan tidak
sesuai dengan nilai dan norma Pancasila.
Akhir-akhir ini mulai banyak dibicarakan atau dipertanyakan tentang wawasan
kebangsaan generasi muda. Pancasila yang diharapkan dapat memberikan peran dan
kontribusinya bukan hanya sekarang tapi juga yang akan datang menjadi aktor dan pelaku
dalam pembangunan nasional.
Menurut Rajasa (2007), generasi muda mengembangkan karakter nasionalisme
melalui tiga proses yaitu :
Atau moralitas dalam diri seseorang maka akan muncul jiwa semangat dan usaha
yang gigih untuk melakukan perbuatan yang positif di dalam masyarakat dan alam semesta,
5
serta dapat di implementasikan dalam wujud cinta damai, harmoni, serta toleransi (Ayu &
Trisiana, 2017 ). Nilai kemanusiaan sangat diperlukan sebab di era globalisasi saat ini banyak
sekali generasi muda yang tidak menghargai hak orang lain dan tidak menjalankan
kewajibannya sebagai generasi muda. Dengan demikian, jiwa generasi muda yang di landasi
dengan nilai kemanusiaan mampu membentuk perilaku positif seperti saling menghargai hak
dan kewajiban antar sesama, dimana adanya implementasi tersebut dapat membendung nilai
negatif dari globalisasi yang dapat menyebabkan degradasi moral.
Sila ketiga mengandung nilai persatuan dan kebangsaan, maknanya bangsa Indonesia
yang kaya akan keberagaman agama, suku, bahasa, daerah, dan budaya dapat dipersatukan.
Secara universal nilai yang terkandung dalam kode etik tersebut diantaranya yaitu:
(1) persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia;
(2) rasa cinta dan bangga tehadap tanah air Indonesia;
(3) persatuan dan kesatuan yang berbentuk Bhineka Tunggal Ika (Suargana & Dewi, 2021).
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial merupakan kodrat manusia yang
bersifat monodualis.
Oleh karena itulah manusia memiliki keberagaman dan perbedaan antar individu, ras,
suku, agama, kelompok, maupun golongan. Sehingga konsekuensinya di negara Indonesia
terdiri dari keberagaman, namun dapat dipersatukan menjadi satu kesatuan dengan semboyan
“Bhineka Tunggal Ika” (Asmaroini, 2016). Globalisasi hadir dengan kecanggihan teknologi
informasi yang memudahkan segala aktivitas masyarakat khususnya generasi muda, akan
tetapi kebanyakan dari mereka terlalu menyibukkan diri dengan dunia maya sehingga lupa
dan bahkan tidak peduli akan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat membentuk generasi
muda yang bersifat individualistik yang dapat melunturkan jiwa nasionalisme bangsa. Oleh
kerana itu, dengan adanya nilai persatuan yang tertanam dalam jiwa generasi muda, maka
tentunya semangat nasionalisme pun juga terbentuk karena pada prinsipnya nasionalisme
ditandai dengan tindakan rela berkorban, serta menempatkan kepentingan bangsa demi
kesatuan dan persatuan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Sila keempat mengandung nilai kerakyatan, yang maknanya bahwa kerakyatan
mempunyai prinsip untuk membuat Indonesia bangkit dan menggali setiap potensi
masyarakat di era modern. Ini artinya bahwa, nilai kerakyatan mampu menuntun masyarakat
dan membuat masyarakat tabah dalam menguasai diri saat bangsa Iindonesia sedang
mengalami gejolak yang hebat dalam menciptakan pembaharuan dan perubahan demi
kemajuan bangsa. Selain itu juga, dalam sila keempat ini terkandung nilai permusyawaratan
dan perwakilan, yang mengandung makna bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang
saling membutuhkan dan adanya sikap saling menghargai antar sesama untuk mencapai
tujuan bersama. Ini artinya, asas permusyawaratan dan perwakilan berlaku dalam setiap
pengambilan keputusan dan adanya kebebasan dalam menyuarakan pendapat namun tetap
mengikuti etika yang ada (Oentoro dalam Nafisah & Dewi, 2021). Berdasarkan uraian
tersebut menunjukan bahwa nilai kerakyatan, permusyawaratan, dan perwakilan perlu sekali
untuk ditanamkan dan dipertahankan dalam jiwa generasi muda, karena dengan demikian
ditengah arus globalisasi pun mereka dapat menghargai kebebasan orang lain dalam
menyuarakan pendapat dan menyampaikan suara dalam etika yang baik. Perlu diketahui
bahwa di era globalisasi saat ini banyak sekali generasi muda yang menyampaikan suaranya
6
dengan etika yang kurang baik di media sosial, oleh karena itulah peran dari nilai sila
keempat ini melengkapi peran dari sila yang lain.
Sila kelima mengandung nilai keadilan, yang maknanya bahwa seluruh rakyat
Indonesia berhak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dalam semua aspek kehidupan.
Adil artinya yaitu menempatkan segala sesuatu sesuai dengan porsinya. Segala
sumber yang ada di Indonesia dipergunakan untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran
yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, dan juga untuk melindungi masyarakat yang
lemah (Asmaroini, 2016). Dari penjabaran ini dapat dilihat bahwa nilai keadilan yang
terkandung dalam Pancasila sangat penting untuk di implementasikan dalam jiwa generasi
muda untuk memupuk semangat nasionalisme di era globalisasi, karena dengan nilai keadilan
generasi muda bisa lebih bijak lagi dalam menempatkan segala sesuatu sesuai dengan
porsinya.
Generasi muda memiliki tugas yang fundamental, sikap dan perilaku generasi muda
mempengaruhi nasib bangsa Indonesia saat ini dan di masa mendatang. Sebab, generasi muda
adalah generasi penerus masa depan bangsa. Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam
setiap aktivitas generasi muda sangat penting untuk diterapkan agar jiwa dapat nasionalisme
tertanam dengan kuat. Oleh sebab itulah penanaman nilai-nilai Pancasila harus lebih
ditingkatkan dan harus dilakukan sesegera mungkin sejak dini, apalagi di tengah-tengah arus
globalisasi saat ini. Karena, globalisasi terjadi secara menyeluruh di segala penjuru dunia tak
terkecuali di Indonesia. Globalisasi tentunya membawa berbagai macam nilai dan budaya
dari luar baik itu negatif maupun positif. Nilai-nilai negatif dan budaya dari luar yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dapat merongrong semangat nasionalisme pada
generasi muda. Maka dari itu, semangat nasionalisme yang mulai terkikis dapat ditumbuhkan
kembali melalui penanaman nilai-nilai Pancasila (Regiani & Dewi, 2021).
7
para pahlawan bangsa sebelumnya dan dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri mereka
akan tertanam dan tumbuh di jiwa mereka (Regiani & Dewi, 2021 ).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sekaligus cita-cita bangsa dan pedoman
hidup bagi seluruh rakyat Indonesia yang memiliki nilai luhur dan makna tersendiri pada
setiap silanya, karena nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila Pancasila diambil dari nilai
kehidupan masyarakat bangsa Indonesia yang sudah ada sejak dahulu kala. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,
terutama dalam menanamkan jiwa nasionalisme generasi muda di era globalisasi, sebab
dengan adanya nilainilai Pancasila generasi muda Indonesia dapat bersikap dan bertindak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Namun, di era globalisasi saat ini banyak sekali
mayarakat Indonesia khususnya generasi muda yang mulai melupakan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupannya. Sebab, globalisasi membawa beragam nilai baik itu positif maupun
negatif yang cenderung sulit untuk disaring oleh generasi muda karena mereka menganggap
bahwa budaya dari luar lebih modern dibanding budaya sendiri. Tentunya hal tersebut dapat
menyebabkan degradasi moral dan merongrong jiwa nasionalisme generasi muda.
3.2 Saran
Untuk itulah, diperlukan upaya untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur
pancasila sebagai dasar untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada generasi muda Indonesia
di era globalisasi karena generasi muda merupakan masa depan bangsa dan tonggak penerus
perjuangan bangsa. Untuk menjadi Indonesia yang besar, bangsa Indonesia harus
menanamkan sikap nasionalisme sejak dini, sejak kecil, atau sejak masa sekolah dasar.
Indonesia masih perlu meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air karena rasa
nasionalisme dan cinta tanah air sangat diperlukan untuk masa depan bangsa Indonesia yang
lebih baik di era globalisasi ini. Memupuk rasa nasionalisme generasi muda bisa dilakukan
sejak dini, sehingga lambat laun seiring dengan usia diharapkan rasa nasionalisme tetap
bertahan pada diri bangsa Indonesia. Bisa dimulai dari kelompok terdekat misalnya keluarga,
karena dari keluargalah rasa cinta tanah air bisa dilatih sejak dini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10