Disusun Oleh:
1.FITRINA BERUSLI
(22310103)
2.Muhammad Ikhsan
( 22310109)
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN
A. Kesimpulan...................................................................................9
B. Saran.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pendidikan kemasyarakatan
c. Pendidikan kebangsaan
d. Pendidikan kewarganegaraan
e. Pendidikan politik
g. Pendidikan demokrasi
3
2.Urgensi Pendidikan Pancasila
Selain itu, agar calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak
mudah terpengaruh oleh pemahaman asing yang dapat mendorong untuk tidak
dijalankannya nilai-nilai Pancasila.Pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan
tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan warga
negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan,
komitmen, dan pola pengamalan Pancasila.
Hal tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti
pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan
lembaga-lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga
infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya yang
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Setiap bangsa mana pun di dunia ini memiliki identitas yang sesuai dengan latar
belakang budaya masing-masing. Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan karsa
yang perlu dikelola dan dikembangkan secara terus-menerus. Budaya dapat
membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan akulturasi.
Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari proses
inkulturasi dan akulturasi tersebut.
Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian
bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar
negara Indonesia (Bakry, 1994: 161). Kesepakatan para pendiri negara tentang
Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada
waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
6
C. MENGGALI HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIK PENDIDIKAN
PANCASILA
8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10