Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN

PANCASILA
“Kerangka Konseptual Pendidikan
Pancasila,Urgensi dan Tujuannya”

DOSEN PENGAMPU :
INDRIANI.M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


Miftahurrahmah (23006084)
Hayanda fitri (23026005)
Nike Oktaviani Lase (23086078)
amalia khairunisa alhamda (23086012)
Sayid Yanwar (23086102)
Silvia (23086104)
Riza Mutia ( 23086096 )
Tsalsa Dwi Mefiacita (23026014)
Rafika vilaraw (23086087)
Monica Septania (23006085)
Desniati Baene (23234089)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Setelah selesai tugas ini perkenankanlah kami untuk mengucapkan terima kasih
atas segala bimbingan, bantuan, dukungan, dan pengarahan yang telah diberikan
berbagai pihak dalam proses penulisan tugas in, khususnya kepada dosen mata
kuliah yang bersangkutan. Semoga tugas ini dapat membantu proses belajar
mengajar, terutama pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan topik
“Kerangka Konseptual Pendidikan Pancasila,Urgensi dan Tujuannya”

Kami menyadari tugas yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam
penulisan tugas-tugas berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhir kata, semoga tugas
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, aamiin.

Padang, 6 Februari 2024


Penulis,

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3


A. Latar Belakang............................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
C. Tujuan Masalah ............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4


A. Konseptualisasi Pendidikan Pancasila ......................................................... 5
B. Sumber Historis,Sosiologis,Politik Pendidikan Pancasila ........................... 5
C. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila .......................................... 7
D. Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa depan..................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12


A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kerangka konseptual pendidikan Pancasila adalah suatu pandangan atau
landasan teoritis yang menyajikan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Urgensinya terletak pada peran
pentingnya dalam membentuk karakter, identitas, dan kebangsaan yang kokoh
bagi warga negara Indonesia. Tujuannya adalah untuk menanamkan dan
menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta
membentuk sikap, perilaku, dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai
tersebut. Dengan demikian, pendidikan Pancasila bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang berkeadilan, demokratis, dan beradab.
B. Rumusan Masalah
1. Konseptualisasi Pendidikan Pancasila
2. Sumber Historis,Sosiologis,Politik Pendidikan Pancasila
3. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
4. Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Konseptualisasi Pendidikan Pancasila
2. Mengetahui Sumber Historis,Sosiologis,Politik Pendidikan Pancasila
3. Mengetahui Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
4. Mengetahui Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konseptualisasi Pendidikan Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari
lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Berikut beberapa poin dalam konseptualisasi pendidikan Pancasila:
1. Integrasi Nilai-Nilai Pancasila
Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum
pendidikan formal dan non-formal. Menyusun materi pembelajaran
yang mendalamkan pemahaman dan penghayatan terhadap setiap
sila Pancasila.
2. Pendidikan Karakter
Menekankan pembentukan karakter siswa berdasarkan
nilai-nilai Pancasila. Mendorong pengembangan sikap moral,
etika, dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Pancasila.
3. Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
Mendorong pembentukan disiplin dan tanggung jawab
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.Mengajarkan konsep tanggung
jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara.
4. Partisipasi dan Demokrasi
Mengajarkan konsep demokrasi Pancasila dengan
mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran
dan pengambilan keputusan. Memahamkan pentingnya peran
serta masyarakat dalam pembangunan negara.
5. Keberagaman dan Toleransi
Memahamkan siswa akan keberagaman budaya, agama,
dan suku bangsa yang ada di Indonesia. Mendorong sikap
toleransi dan menghormati perbedaan antarindividu dan

4
kelompok.
6. Pendidikan Lingkungan
Mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dan pelestarian
lingkungan hidup sesuai dengan ajaran Pancasila. Menanamkan
kesadaran akan tanggung jawab menjaga kelestarian alam dan
lingkungan.
7. Kerjasama dan Solidaritas
Mendorong pembentukan sikap kerjasama dan solidaritas
antarindividu, kelompok, dan masyarakat.Menanamkan
semangat gotong royong dan saling membantu sebagai nilai-nilai
Pancasila.

Konseptualisasi pendidikan Pancasila ini diharapkan dapat


menciptakan generasi muda yang memiliki integritas, rasa cinta tanah air,
dan tanggung jawab sosial yang tinggi sesuai dengan nilai-nilai dasar
negara Indonesia.

B. Sumber historis,sosiologis,politik pendidikan pancasila


1. Sumber Historis Pendidikan Pancasila.
Sumber historis pendidikan Pancasila adalah sumber yang
berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
menemukan jati diri dan kepribadian bangsa yang dirumuskan
dalam Pancasila. Sumber historis ini mencakup dokumen-
dokumen penting seperti Proklamasi Kemerdekaan, Piagam
Jakarta, Sidang BPUPKI dan PPKI, Pembukaan UUD 1945, dan
lain-lain. Sumber historis ini juga mencakup tokoh-tokoh
nasional yang berperan dalam perumusan dan pengamalan
Pancasila seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad
Yamin, Ki Hajar Dewantara, dan lain-lain.Sumber historis
pendidikan Pancasila memiliki pengaruh yang besar terhadap
pengembangan materi dan substansi pendidikan Pancasila.

5
Sumber historis ini memberikan kita pemahaman tentang
bagaimana Pancasila lahir dari semangat kemerdekaan,
persatuan, dan kebhinekaan bangsa Indonesia. Sumber historis
ini juga memberikan kita inspirasi untuk menghargai nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam Pancasila sebagai warisan para
pendiri bangsa. Sumber historis ini juga memberikan kita arah
untuk melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia dalam menjaga
kedaulatan, kesejahteraan, dan keadilan sosial.

2. Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila


Sumber sosiologis pendidikan Pancasila adalah sumber yang
berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang
beragam dan dinamis. Sumber sosiologis ini mencakup aspek-
aspek seperti budaya, adat istiadat, agama, bahasa, etnis, dan
lain-lain. Sumber sosiologis ini juga mencakup fenomena-
fenomena sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia seperti
globalisasi, modernisasi, pluralisme, konflik sosial, dan lain-lain.
Sumber sosiologis pendidikan Pancasila. Memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pengembangan materi dan substansi
pendidikan Pancasila. Sumber sosiologis ini memberikan kita
pemahaman tentang bagaimana Pancasila mengakomodasi
keragaman dan kesamaan masyarakat Indonesia dalam suatu
kesatuan nasional. Sumber sosiologis ini juga memberikan kita
motivasi untuk mengembangkan sikap toleransi, gotong royong,
dan solidaritas sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Sumber
sosiologis ini juga memberikan kita tantangan untuk menghadapi
perubahan-perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
Indonesia dengan bijaksana.

3. Sumber Politik Pendidikan Pancasila.


Sumber politik pendidikan Pancasila adalah sumber yang

6
berkaitan dengan kehidupan politik bangsa Indonesia yang
menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Sumber politik ini
mencakup aspek-aspek seperti sistem pemerintahan, lembaga
negara, partai politik, pemilu, organisasi massa, gerakan sosial,
dan lain-lain. Sumber politik ini juga mencakup isu-isu politik
yang relevan dengan kondisi dan kepentingan bangsa Indonesia
seperti demokrasi, hak asasi manusia, korupsi, radikalisme,
geopolitik, dan lain-lain.
Sumber politik pendidikan Pancasila memiliki pengaruh yang
penting terhadap pengembangan materi dan substansi pendidikan
Pancasila. Sumber politik ini memberikan kita pemahaman
tentang bagaimana Pancasila menjadi dasar dan acuan dalam
penyelenggaraan negara dan pemerintahan di Indonesia. Sumber
politik ini juga memberikan kita dorongan untuk berpartisipasi
aktif dalam kehidupan politik bangsa Indonesia sesuai dengan
hak dan kewajiban sebagai warga negara. Sumber politik ini juga
memberikan kita tanggung jawab untuk berkontribusi dalam
pembangunan nasional yang berlandaskan Pancasila.

C. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila


Dinamika Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila
mengalami dinamika seiring dengan perkembangan zaman dan
tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dinamika pendidikan
Pancasila dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
Aspek historis, Pendidikan Pancasila memiliki sejarah
yang panjang dan berliku. Pendidikan Pancasila mulai
diperkenalkan sejak masa kemerdekaan sebagai upaya untuk
mempersatukan bangsa yang beragam. Pendidikan Pancasila
kemudian mengalami pasang surut selama masa Orde Lama,
Orde Baru, dan Reformasi. Pada masa Orde Lama, pendidikan
Pancasila diarahkan untuk meneguhkan nasionalisme dan anti-

7
imperialisme. Pada masa Orde Baru, pendidikan Pancasila
dijadikan sebagai alat legitimasi kekuasaan dan indoktrinasi
politik. Pada masa Reformasi, pendidikan Pancasila mengalami
krisis akibat maraknya pluralisme ideologi dan nilai 1.
Aspek kurikuler, Pendidikan Pancasila juga mengalami
perubahan dalam hal kurikulum dan materi pembelajaran. Pada
awalnya, pendidikan Pancasila diberikan secara terpisah dengan
mata pelajaran lainnya. Namun, sejak tahun 2013, pendidikan
Pancasila disatukan dengan pendidikan kewarganegaraan dalam
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn). Materi pembelajaran PPKn meliputi empat kompetensi
dasar, yaitu: (1) memahami nilai-nilai dasar ideologi negara; (2)
memahami hakikat negara kesatuan Republik Indonesia; (3)
memahami sistem pemerintahan Indonesia; dan (4) memahami
peran warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara2.
Aspek metodologis, Pendidikan Pancasila juga mengalami
perubahan dalam hal metode dan strategi pembelajaran. Pada
awalnya, pendidikan Pancasila menggunakan metode ceramah
dan hafalan yang bersifat dogmatis dan monologis. Namun,
sekarang pendidikan Pancasila menggunakan metode diskusi,
simulasi, role play, studi kasus, dan lain-lain yang bersifat
interaktif dan dialogis. Strategi pembelajaran PPKn juga
mengutamakan pendekatan kontekstual, kritis, kreatif, dan
kolaboratif 3.

Tantangan Pendidikan Pancasila menghadapi berbagai


tantangan di era globalisasi dan revolusi industri 4.0. Tantangan
pendidikan Pancasila dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
Aspek ideologis, Pendidikan Pancasila ditantang oleh
adanya ideologi-ideologi lain yang bersaing dengan nilai-nilai

8
Pancasila. Ideologi-ideologi tersebut antara lain adalah liberalisme,
komunisme, fundamentalisme, radikalisme, terorisme, dan
separatisme4. Ideologi-ideologi tersebut dapat menimbulkan konflik
sosial, politik, ekonomi, budaya, agama, dan etnis di tengah
masyarakat Indonesia yang plural.
Aspek teknologis, Pendidikan Pancasila ditantang oleh
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat
cepat dan masif. Teknologi informasi dan komunikasi dapat
memberikan dampak positif maupun negatif bagi pendidikan
Pancasila. Dampak positifnya adalah memudahkan akses, distribusi,
dan interaksi dalam proses pembelajaran Pancasila. Dampak
negatifnya adalah menimbulkan fenomena hoax, hate speech, cyber
bullying, pornografi, dan radikalisasi online yang dapat merusak
nilai-nilai Pancasila5.
Aspek generasional, Pendidikan Pancasila ditantang oleh
perubahan karakteristik generasi muda yang menjadi peserta didik
Pancasila. Generasi muda saat ini adalah generasi digital yang lahir
dan tumbuh di era internet dan media sosial. Generasi digital
memiliki kecenderungan untuk lebih individualis, pragmatis,
konsumtif, hedonis, dan apatis terhadap nilai-nilai Pancasila6.
Generasi digital juga memiliki gaya belajar yang berbeda dengan
generasi sebelumnya. Mereka lebih suka belajar dengan cara visual,
audio, kinestetik, dan interaktif.

D. Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa


Depan
1. Esensi Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa
Pancasila pada dasarnya adalah sebuah dasar filsafat negara.
Disebut demikian di karenakan pancasila mengandung unsur-
unsur sebagai berikut :
a. Alasan filosofis berdirinya suatu negara

9
b. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan
pancasila
Selain itu juga, pancasila sebagai dasar negara mengandunng
juga unsur unsur seperti nilai Agama, Budaya, serta Adat
Istiadat. Essensi Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa pada
pancasila dikatakn sebagai dasar filsafat negara.
Jadi Secara esensi, Pancasila adalah manifestasi nilai-
nilai fundamental yang menjadi pondasi dan pendorong
utama dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sebagai
pandangan hidup dan falsafah negara, Pancasila memberikan
arah yang jelas dalam pembentukan identitas dan karakter
bangsa, serta dalam menjalankan tugas-tugas historisnya.
Dalam konteks sejarah bangsa, Pancasila memainkan peran
yang sangat penting dalam memimpin perjuangan
kemerdekaan, membentuk negara, dan mengarahkan
pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, memahami
esensi Pancasila dalam kajian sejarah bangsa memungkinkan
kita untuk melihat bagaimana nilai-nilai tersebut telah
menginspirasi dan membentuk perjalanan sejarah bangsa
Indonesia menuju arah yang lebih baik.
2. Urgensi Pancasila Dalam Kajian Sejarah bangsa
Pancasila memiliki urgensi yang besar dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila memuat
nilai-nilai yang menjadi landasan bagi pembangunan dan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks sejarah,
Pancasila telah menjadi panduan bagi perjuangan bangsa
Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan, serta
membangun negara yang adil dan makmur. Nilai-nilai
Pancasila seperti persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan
ketuhanan yang maha esa, telah membentuk identitas dan
karakter bangsa Indonesia selama ini. Sehingga, dalam kajian

10
sejarah bangsa, pemahaman dan penerapan Pancasila
menjadi sangat penting untuk memahami perjalanan dan
perkembangan Indonesia sebagai sebuah bangsa.
Jadi Secara urgensi, Pancasila memegang peranan
yang tidak dapat diragukan dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia. Sebagai fondasi ideologis negara, Pancasila
memberikan landasan yang kuat bagi perjuangan bangsa
Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan, serta
dalam membangun negara yang adil dan makmur. Nilai-nilai
Pancasila seperti persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan
ketuhanan yang maha esa telah menjadi pendorong utama
dalam menjaga keutuhan dan keberlangsungan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, urgensi Pancasila dalam kajian
sejarah bangsa tidak hanya terletak pada peranannya sebagai
landasan negara, tetapi juga sebagai inspirasi dan panduan
bagi perjalanan bangsa Indonesia dalam menghadapi
berbagai tantangan dan membangun masa depan yang lebih
baik.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang dapat kita lihat dari materi tentang Kerangka
Konseptual Pendidikan Pancasila,Urgensi dan Tujuannya Di Perguruan yaitu
Urgensi pendidikan Pancasila adalah untuk membentuk karakter bangsa yang
berlandaskan nilai-nilai Pancasila, memperkokoh persatuan dan kesatuan,
serta menciptakan masyarakat yang adil dan beradab. Tujuannya adalah untuk
menumbuhkan kesadaran, kecintaan, dan pengamalan terhadap nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan
demikian, pendidikan Pancasila sangat penting dalam membangun fondasi
moral dan sosial yang kuat bagi generasi muda Indonesia.

B. Saran
Penulis sadar akan kekurangan dan kelemahan dalam melaksanakan makalah
ini karena penulis merupakan manusia biasa yang sedang dalam tahap belajar
untuk melakukan penelitian dimulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
pembuatan laporan dari makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengevaluasi dan memperbaiki


makalah ini Serta memperbanyak mencari informasi dari berbagai revisi melalui
kajian lebih dalam sejarah Penjas dan olahraga dengan menyesuaikan kondisi
yang ada pada penelitian yang akan datang

12
Daftar Pustaka

Noeroel.2018."urgensi pendidikan Pancasila"

Tuhuteru, Dr. Laros. 2022. "Pendidikan Pancasila Di Perguruan tinggi". Pasaman: CV


Azka Pustaka.

Avia, Elfin N.N. 2022 "Nilai-nilai Dan fungsi Pancasila". Iqipedia.

"Esensi dan Urgensi pendidikan Pancasila untuk masa depan". Fatwapedia, 06 Oktober
2023.https://www.fatwapedia.com/esensi-dan-urgensi-pendidikan-pancasila-untuk-
masa-depan/

"Dinamika Dan Tantangan Pendidikan Pancasila". 17 September 2023.https://an-


nur.ac.id/blog/dinamika-dan-tantangan-pendidikan-pancasila.html

"Dinamika Pendidikan Pancasila”. Acamedia. https://www.academia.edu/37096993

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai