Anda di halaman 1dari 8

TINJAUAN HISTORIS DAN SOSIOLOGIS TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN

PANCASILA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu :GILANG SYAHRIL AKABAR, S.IP., M.SI.

DISUSUN OLEH :

M. HABIB RIZIQ

TEUKU MUHAMMAD AZIZI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (ES)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)SYAMSUL 'ULUM

GUNUNG PUYUH SUKABUMI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah semoga senatiasa terpanjatkan kepada Allah


SW. yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Syariah judul “

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas


dari bantuan beberapa pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi saya maupun orang lain. Sebelumnya penulis ucapkan terima kasih.

Sukabumi, 09 Oktober 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah................................................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan..................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian Pendidikan Pancasila.........................................................................................................5
B. Historis Pancasila.................................................................................................................................6
C. Sosiologis Pancasila............................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikanadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang diresmikan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945. Dalam sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik
Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai
dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung dibalik legitimasi ideologi Negara Pancasila.. Pendidikan tentang
pancasila merupakan salah satu cara untuk menanamkan pribadi yang bermoral
dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendidikan pancasila sebenarnya?
2. Landasan apa saja yang terdapat dalam pendidikan pancasila?
3. Mengapa pendidikan pancasila itu ada?

C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pancasila sebagai dasar negara.
2. Untuk mengetahui landasan pada pendidikan pancasila.
3. Untuk mengetahui makna pancasila

4
BAB II
PEMBAHASAN

TINJAUAN HISTORIS DAN SOSIOLOGIS TENTANG PENTINGNYA


PENDIDIKAN PANCASILA

A. Pengertian Pendidikan Pancasila


Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang
terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan hasil dari perjuangan dan pengalaman sejarah bangsa
Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dan mempertahankannya dari berbagai
ancaman dan tantangan. Pancasila juga merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial,
budaya, dan politik yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki fungsi sebagai pedoman, motivasi, dan
tujuan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional.
Pendidikan tentang pancasila merupakan salah satu cara untuk menanamkan
pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu, pendidikan tentang pancasila perlu diberikan disetiap
jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi.
Pendidikan tentang pancasila memegang peranan penting dalam membentuk
kepribadian mahasiswa di perguruan tinggi. Setelah lulus dari perguruan tinggi,
diharapkan mereka tidak sekedar berkembang daya intelektualnya saja namun juga
sikap dan perilakunya. Sikap dan perilakunya itu diharapkan menjadi dasar
keilmuan yang dimilikinya agar bermanfaat pada diri, keluarga, dan masyarakat.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka pendidik dalam hal ini dosen tidak
hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memberikan pemahaman
akan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sehingga diharapkan mahasiswa
memiliki kepercayaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sehingga dapat digunakannya dalam prektek kehidupannya sehari-hari.

5
B. Historis Pancasila
Sumber historis Pancasila sebagai ideologi negara dapat ditelusuri dari
perjalanan sejarah bangsa Indonesia sejak zaman pra-kolonial hingga
kemerdekaan. Bangsa Indonesia merupakan bangsa maritim yang telah menjalin
hubungan dengan berbagai bangsa dan peradaban di dunia. Bangsa Indonesia juga
telah mengalami pengaruh agama-agama lokal, Hindu-Buddha, Islam, Kristen,
serta paham-paham politik seperti nasionalisme, sosialisme, komunisme,
liberalisme, dan demokrasi. Dari pengalaman sejarah tersebut, bangsa Indonesia
telah mengembangkan nilai-nilai khas yang menjadi ciri identitasnya.
Salah satu tokoh yang berperan penting dalam merumuskan Pancasila sebagai
ideologi negara adalah Soekarno, proklamator kemerdekaan Indonesia. Soekarno
telah mempelajari berbagai paham politik dan agama yang ada di dunia dan
mencoba mengadaptasinya dengan kondisi sosial budaya Indonesia.
Soekarno juga telah mengamati berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia di bawah penjajahan Belanda dan Jepang. Berdasarkan pemikiran dan
pengamatannya tersebut, Soekarno mengajukan konsep Pancasila sebagai dasar
negara pada pidatonya di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.
Konsep Pancasila yang diajukan oleh Soekarno terdiri dari lima unsur, yaitu
nasionalisme atau Indonesia-isme, internasionalisme atau perikemanusiaan,
mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan.
Unsur-unsur tersebut merupakan sintesis dari berbagai paham politik dan agama
yang ada di dunia dengan nilai-nilai lokal yang hidup dalam masyarakat Indonesia.
Konsep Pancasila tersebut kemudian disempurnakan oleh panitia sembilan yang
dibentuk oleh BPUPKI pada tanggal 22 Juni 1945.
Panitia sembilan tersebut terdiri dari sembilan tokoh nasionalis, agamis, dan
sosialis yang mewakili berbagai latar belakang suku, agama, dan golongan di
Indonesia. Hasil kerja panitia sembilan tersebut kemudian disahkan oleh sidang
pleno BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara Republik
Indonesia.

6
C. Sosiologis Pancasila
Sumber sosiologis Pancasila sebagai ideologi negara dapat dilihat dari
karakteristik sosial budaya masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman namun
juga kesatuan. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa
daerah, agama, adat istiadat, seni budaya, dan tradisi yang berbeda-beda namun
saling menghormati dan toleran.
Masyarakat Indonesia juga memiliki semangat gotong royong, musyawarah
mufakat, kekeluargaan, dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Nilai-nilai
sosial budaya tersebut tercermin dalam Pancasila sebagai ideologi negara.
 Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai toleransi dan
kerukunan antar umat beragama yang berbeda. Sila ini juga mengandung
nilai ketaatan dan tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai
sumber segala kebenaran dan keadilan.
 Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai
penghargaan terhadap martabat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa
membedakan suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin, atau status sosial.
Sila ini juga mengandung nilai solidaritas dan kerjasama dengan bangsa-
bangsa lain di dunia berdasarkan prinsip saling menghormati dan
menguntungkan.
 Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengandung nilai kesadaran dan
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keragaman namun juga
kesatuan. Sila ini juga mengandung nilai persatuan dan kesatuan dalam
menjaga kedaulatan, keutuhan, dan kepentingan nasional Indonesia.
 Sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai demokrasi yang
berdasarkan pada kehendak rakyat yang diwujudkan melalui musyawarah
mufakat untuk mencapai keputusan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Sila ini juga mengandung nilai tanggung jawab dan partisipasi aktif rakyat
dalam penyelenggaraan negara yang diawasi oleh lembaga-lembaga
perwakilan rakyat.
 Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung
nilai kesejahteraan sosial yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa
diskriminasi atau eksploitasi. Sila ini juga mengandung nilai gotong royong
dan kepedulian sosial dalam menyelesaikan masalah-masalah
kemasyarakatan.
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia sebgai bangsa yang berideologikan pancasila harus menjadikan
Pancasila sebagai sistem etika. etika adalah cabang filsafat yang berasal dari sila-
sila pancasila untuk mengatur stiap perilaku dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara di indonesia. Penggunaan pancasila
sebagai sistem etika sangatlah penting karena dalam pancasila sudah mengandung
nilai ketuhanan,kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kita sebagai
mahasiswa, generasi muda penerus bangsa haruslah benar-benar menjaga pancasila
sebagai ideologi bangsa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena
kitalah yang menentukan masa depan bangsa

DAFTAR PUSTAKA

UIVERSITAS AN NUR LAMPUNG. Pancasila sebagai Ideologi Negara:


Tinjauan dari Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis. Diakses pada 24 oktober
2023. https://an-nur.ac.id/blog/pancasila-sebagai-ideologi-negara-tinjauan-dari-
sumber-historis-sosiologis-dan-politis.html

Salsabila Syahira. Pengertian Pancasila Menurut Tokoh Sejarah dan Ahli. Diakses
pada 24 oktober 2023. https://umsu.ac.id/berita/pengertian-pancasila-menurut-
tokoh-sejarah-dan-ahli/

Anda mungkin juga menyukai