Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

MENGGALI SUMBER HISTORIS,SOSIOLOGI, POLITIK PENIDIKAN


PANCASILA

Disusun oleh :

1. Sakhatun Khasanah (53050180008)


2. Zulfi (53050180009)
3. Tri hiayanto (53050180007)
4. Shella Septiana (53050180034)
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada kami semua, kepada orang tua kami
serta teman-teman yang telah memberikan dukungan.

Dalam makalah ini kami membahas tentang menggali sumber histori,ssosiolog,


politik, pendidikan pancasila. Kami mengajak kepada para pembaca semua agar kita
senantiasa melakukan hal yang baik atau yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya
serta meninggalkan atau menjauhi apa yang dilarang-Nya agar hidup kita selamat dunia dan
akhirat.

Penulis menyadari akan kekurangan dan kekhilafan dalam pembahasan makalah ini.
Untuk itu partisipasi serta kritik yang baik sangat kami harapkan demi kebaikan kita bersama.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Salatiga, 6 September 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR
BELAKANG…………………………………………………………………..........4
B. RUMUSAN
MASALAH………………………………………………………………................4
C. TUJUAN
MAKALAH…………………………………………………………………............4
D. MANFAAT
MAKALAH……………………………………………………………….................5

BAB II PEMBAHASAN

a) LANDASAN
HISTORIS………………………………………………………………....................6
b) LANASAN SOSIOLOGI……………………………………………………………..7
c) LANDASAN POLITIK……………………………………………………………….8
d) PENDIDIKAN PANCASILA…………………………………………………………8

BAB III PENUTUP

a) KESIMPULAN……………………………………………………………………….9
b) SARAN……………………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dilhat dari sisi historisnya, pancasila tidak lahir secara mendadak pada tahun
1945, melainkan telah melalui proses panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan
bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman-pengalaman bangsa lain, dengan
diilhami oleh gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian dan
gagasan dari bangsa kita sendiri.
Nilai-nilai yang trkandung dalam setiap sila pancasila sebelum dirumuskan dan
disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa
Indonesia sebagai kausa materialis pancasila.
Menurut

B. Rumusan masalah

1. Apa saja pengertian sumber historis, sosiologis, politis pendidikan pancasila


2. Apa saja manfaat mempelajari sumber historis, sosiologis, pendidikan pancasila

C. Tujuan Makalah
1. Mempelajari tugas kuliah yang diberi oleh dosen pengampu
2. Mengetahui apa saja pengertian sumber historis, sosiologis, poitis pendidikan
pancasila
3. Dan mengetahui manfaat mempelajari sumber historis, sosiologi, politis
pendidikan pancasila

D. Manfaat makalah
1. Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah pancasila
2. Memberi pengtahuan kepada mahasiswa, apa yang dimaksud pengertian sumber
historis, sosiologis, politik pendidikan pancasila
3. Memberi pengetahuan kepada mahasiswa, apa tujuan dan pentingnya mengetahui
sumber historis, sosiologis, politis pendidikan pancasila

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan pendidikan pancasila


1. Landasan historis
Bangsa Indonesia telah mengalami perjalanan sejarah perjuangan
yang panjang. Ketika bangsa Indonesia ingin mendirikan Negara, tata nilai
kebudayaan yang tumbuh subur diangkat dan dirumuskan oleh para
pendiri bangsa sebagai dasar filsafat Negara. Oleh Ir. Soekarno rumusan
Dasar Negara ini diberi nama Pancasila, dan diterima dalam siding
BPUPKI yang secara resmi ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945.
Zaman setelah kemerdekaan sampai dengan tahun 1965 (orde lama)
adalah masa sulit. Pada zaman ini pemerintah beum berjalan stabil,
bergerak berubah untuk menemukan formatnya yang pas. Hal yang
menjadi tekanan saat itu adalah membangun dan menjaga persatuan dan
kesatuan NKRI.
Dalam kondisi sulit ini usaha untuk mengkaji pancasila tetap dilakukan.
Dalam bidang pendidikan, pancasila mulai gencar digali. Ir. Soekarno
sebagai presiden waktu itu terus mendorong pengkajian pancasila secara
ilmiah tercatat nama-nama besar seperti Roeslan, Abdul Ghani, Drijarkara,
Soediman, Kartohadiprojo, Soeryanto, Poespoardojo, Notonagoro yang
secara intens mengkaji pancasila dan menyebarkan lewat pendidikan.
Pada zaman orde baru upaya penanaman semangat pancasila yang
sebenarnya adalah upaya sosialisasi program-program pancasila sangat
intensif dilakukan.
Memasuki era reformasi pendidikan pancasila mempunyai orientasi
baru. Dengan berorientasi pada kepentingan keilmuan, diharapkan
mahasiswa mampu menganalisa pancasila dan pelaksanaan atau
penerapannya. Dalam penyelenggaraan pemerintah Negara secara kritis
dan objektif.

5
2. Landasan sosiologis (kutural)
Istilah pancasila dikenal sejak datangnya kebudayaan india yang
merupakan ajaran moral. Kata pancasila berasal dari bahasa sanskerta
panca artiya lima dan syila berarti batu sendi, alas, dasar, syiila, berarti
ingkah laku yang penting, baik, senonoh. Pancasila pada mulanya
diajarkan agama budhha yang berarti lima aturan atau lima pantangan.
Istilah pancasila masuk dalam khasanah kesusastraan jawa kuno dengan
munculnya kitab Negara Kertagama karya Empu Prapanca tahun 1365,
dan dalam Kitab Sutasoma karya Empu Tantular yang berarti lima
pantangan atau lima larangan. Larangan itu adalah : larangan mencuri,
larangan membunuh, larangan berjudi, dan minuman keras, larangan
berusta, dan larangan berzina. Ajaran ini kemudian berkembang dengan di
masyarakat dengan istilah Ma Lima.
Pancasila sebagai dasar negara baru ada setelah Negara Indoneia
berdiri, namun unsure-unsur ajaran Pancasila sudah tumbuh berkembang
jauh sebelum Negara Indoneia berdiri. Kepercayaan adanya zat YME.
Yang berada diluar kekuatan manusia sudah tumbuuh dalam kebudayaan
Indonesia kuno, demikian juga dengan ajaran tentang kemanusiaan. Benih
rasa persatuan juga sudah muncul dengan dijadikannya bahasa melayu
sebagai pengantar dalam perdagangan antar pulau. Rasa persatuan ini
diperkuat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan nasional. Semangat
musyawarah pun sudah tumbuh lama dalam budaya bangsa Indonesia.
Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat paguyuban mempunyai
semangat untuk hidup dalam kebersamaan untuk mewujudkan keadilan
dan kesejahteraan.
Pancasila bukanlah suatu sistem nilai yang bersifat teoritis.
Pancasila dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia, pancasila berakar
pada kebuayaan Bangsa Indonesia. Pancasila sudah tumbuh subur dalam
adat-istiadat, kebudayaan dan agama-agama bangsa Indonesia. Dengan
mengajarkan, menyebarkan, dan mengembangkan pancasila berarti juga
mengembangkan dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia.

6
3. Landasan Politik Pancasila
Pengertian Sistem Politik Indonesia: Demokrasi Pancasila
Dengan pengertian sistem politik Indonesia seperti di atas, maka sistem
demokrasi Pancasila merupakan sistem yang dianut Indonesia pada masa
sekarang ini. Sistem politik ini pada dasarnya menjungjung nilai-nilai
luhur yang berada dalam artian Pancasila. Sistem ini juga merujuk pada
prosedur, prinsip, dan kelembagaan yang dinilai secara demokratis.
Adapun prinsip-prinsipnya antara lain kekuasaan leglislatif, eksekutif, dan
yudikatif, negara yang berdasarkan hukum, serta jaminan kebebasan
individu dengan batas-batas tertentu.
Demokrasi memang dinilai sebagai sistem pemerintahan yang paling
sering dianut oleh negara di dunia. Namun demikian, demokrasi memiliki
cabang-cabang yang lebih spesifik. Hal ini pun dinilai sama dengan
pengertian sistem pemerintahan Indonesia. Ada baiknya jika pengertiannya
dimulai dari sistem, lalu kemudian politik, dan sistem politik. Dengan
demikian, sistem politik Indonesia merupakan suatu kesatuan yang
dibentuk untuk menjalankan suatu negara. Lebih jauh lagi, Indonesia
menganut sistem demokrasi Pancasila yang berpegang pada nilai-nilai
luhur Pancasila sebagai dasar pengertian sistem politik Indonesia.
4. Landasan pendidikan pancasila

Perkembangan era globalisasi yang nampak begitu cepta


turut mempengaruhi kehidupan bangsa indonesia. Segala ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang ada dan baru senantiasa
berusaha diikuti oleh bangsa indonesia.

Dinamisme zaman yang terjadi saat ini, memudahkan


manusia dalam menjalankan kehidupannya. Namun berbagai hal
negatif yang terjadi saat ini dikalangan remaja semakin marak
terjadi. Degradasi moral terjadi hampir di semua kalangan di
masyarakat. Termasuk pula jenjang dasar hingga pendidikan tinggi.

Pengenalan pancasila harus dimulai dari berbagai aspek


pendidikan. Baik itu keluarga sebagai pendidikan informal, mauun

7
dalam masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal. Semua
ranah pendidikan tersebut harus melekat dengan nilai pancasila.

Pertama, dalam pendidikan informal seperti keluarga.


Keluarga merupakan jenjang pendidikan yang pertama dan utama
bagi anak. Ini berarti, bagaimana karakter anak berkembang nantinya
bergantung dari pola asuh yang diterapkan di rumah. Selanjutnya
untuk menanamkan moral yang baik pada anak, orang tua harus
memiliki karakter yang tentu saja baik terlebih dahulu. Dengan
begitu orang tua akan menjadi teladan bagi anaknya.

Kedua, dalam ranah lembaga pendidikan formal atau sekolah.


Peran seorang guru sangat penting dalam membentuk karakter. Para
guru yang merupakan orangtua kedua bagi siswa, perlu senantiasa
mengimplementasikan nilai pancasila yang sebenarnya. Mulai dari
kebiasaan berdoa setiap pagi, saling toleransi, sikap peduli sesama,
dll.

Ketiga, implementasi pendidikan pancasila di masyarakat.


Keberagaman etnis masyarakat hendaknya menjadi suatu warna
tersendiri, sebagaimana semboyan yang dimiliki bangsa indonesia
yaitu “Bhineka Tunggal Ika”. Walaupun negara indonesia sangat
beragam, namun kerukunan antar seluruh umat harus tetap dijujung
tinggi.

Dengan demikian, aktualisasi pendidikan pancasila sebagai


karakter bangsa Indonesia adalah sebuah konsekuensi logis guna
semakin terciptanya sumber daya manusia yang cerdas holistik
sebagaimana tertera dalam tujuan pendidikan nasional dalam UU No
20 tahun 2003 tentang sisdiknas, yakni bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dengan demikian, berdasarkan keterangan yang telah dipaparkan diatas maka


dapat kita simpulkan bahwa pancasila memiliki landasan historis yang kuat.
Secara historis, sejak zaman kerajaan unsur pancasila sudah muncul dalam
kehidupan bangsa kita. Agar nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pancasila
tersebut kemudian dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara. Sebagai
sebuah dasar Negara, pancasila harus selalu dijadikan acuan dalam bertingkah
laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua peraturan
perundang-undang yang ada juga tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
pancasila.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, selaku penyusun tentunya mengalami banyak


kekeliruan dan kesalahan tidak dalam ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan
maupun penggunaan bahasa yang kurang dipahmi, kami mohon maaf.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi

Dheckhoiriyah-nurul.blogspot.com/2012/05

10

Anda mungkin juga menyukai