Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Masrukhin, S.H., M.H.

Disusun Oleh :

Erwina Kurnia Sari (212131085)

KELAS 1 B
JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah nya dan tidak lupa sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Besar kita
Muhammad SAW . Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi para pembaca.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pancasila
serta teman teman yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘’ LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN
PANCASILA “

Kami menyadari bahwa masih terdpat kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami
senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi penyempurnaan makalah
berikutnya . Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wasalamualaikum Wr Wb.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………..................……………..2

DAFTAR ISI…………………………………………………………….................…………….3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah………………………………………..............…………………4


B. Rumusan Masalah……………………………………...………………………………….4
C. Tujuan Penulisan……………………………..……………...……....…………………….4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5

A. Pengertian Landasan Historis…………………..……………………...………………….5

BAB III PENUTUP........................................................................................................................9

A. Kesimpulan……………………………...……………………...…………………………9
B. Saran…………………………………………………………………...………………….9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenyataan hidup berbangsa dan bernegara bagi kita bangsa Indonesia tidak dapat
dipisahkan dari sejarah masa lampau. Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia, termasuk di dalamnya Pancasila sebagai dasar negaranya.Sejarah masa lalu
dengan masa kini dan masa mendatang merupakan suatu rangkaian waktu yang berlanjut
dan berkesinambungan.
Bagi bangsa Indonesia tidak ada keraguan sedikitpun mengenai kebenaran dan
ketepatan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara.Dalam Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dapat menelusuri sejarah kita di masa lalu dan
coba untuk melihat tugas-tugas yang kita emban ke masa depan, yang keduanya
menyadarkan kita akan perlunya menghayati dan mengamalkan Pancasila. Sejarah di
belakang telah dilalui dengan berbagai cobaan terhadap Pancasila, namun sejarah
menunjukkan dengan jelas bahwa Pancasila yang berakar dia bumi Indonesia senantiasa
mampu mengatasi percobaan nasional di masa lampau. Dari sejarah itu, kita mendapat
pelajaran sangat berharga bahwa selama ini Pancasila belum kita hayati dan juga belum
kita amalkan secara semestinya. Penghayatan adalah suatu proses batin yang sebelum
dihayati memerlukan pengenalan dan pengertian tentang apa yang akan dihayati itu.
Pengamatan terhadap tugas-tugas sejarah yang kita emban ke masa depan yang
penuh dengan segala kemungkinan itu, juga menyadarkan kita akan perlunya
penghayatan dan pengamalan Pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Landasan historis

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui landasan historis pendidikan pancasila

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian landasan historis

Suatu bangsa mempunyai ideologi dan pandangan hidupnya sendiri yang diambil dari nila-
nilai yang hidup serta tumbuh dalam bangsa itu sendiri.Pancasila digali dari bangsa indonesia
sendiri yang telah tumbuh dan berkembang semenjak lahirnya bangsa Indonesia yang bisa
disamakan dengan lahirnya bangsa indonesia yang memiliki wilayah seperti indonesia merdeka
saat ini yaitu kerajaan sriwijaya serta majapahit. Pada masa itu, nilai-nilai ketuhanan,seperti
kepercayaan kepada tuhan telah berkembang dan sikap toleransi juga telah lahir,begitu pula nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila yang lain.

Setelah melalui proses sejarah yang panjang, nilai-nilai pancasila itu sudah melewati
pematangan sehingga tokoh-tokoh bangsa indonesia hendak mendirikan negara republik
indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar negara. Dalam ekspedisi ketatanegaraan indonesia
telah terjadi perubahan dan pergantian UUD, seperti UUD 1945 digantikan perannya oleh
konsitusi RIS, kemudian berubah menjadi UUD sementara dan kembali lagi ke UUD1945.

Pancasila dipandang berbeda-beda pada setiap rezim. Dalam kondisi kehidupan


bermasyarakat dan berbangsa yang sedang dilanda oleh arus krisis dan disintegrasi maka
Pancasila dipandang berbeda-beda pada setiap rezim dan Pancasila juga tidak terhindar dari
berbagai macam gugatan, sinisme, serta pelecehan terhadap kredibilitas dirinya sebagai dasar
negara ataupun ideologi, namun demikian perlu segera kita sadari bahwa tanpa
suatu platform dalam format dasar negara atau ideologi maka suatu bangsa mustahil akan
dapat survive dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.Dalam gerakan reformasi
berupaya untuk mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar negara
Republik Indonesia

Pada masa orde lama, pancasila ditafsirkan dengan nasionalis,agama,dan komunis


(Nasakom) yang di sebut dengan Tri sila,kemudian disaring lagi menjadi Eka sila(gotong
royong). Pada masa orde baru, pancasila harus dihayati dan diamalkan dengen berpedoman
kepada butir-butir yang telah ditetapkan oleh MPR melalui Tap.MPR No.II/MPR/1978 tentang
P-4. Namun, penafsiran rezim itu membuat kenyataan dalam masyarakat dan bangsa berbeda-

5
beda dengan nilai-nilai pancasila yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, timbulah tuntutan
reformasi dalam segala bidang.

Dalam kenyataan ini,MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Penegasan pancasila sebagai dasar
negara,yang mengandung makna ideologi Nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara.1

Dampak yang cukup serius atas manipulasi Pancasila oleh para penguasa pada masa lampau,
banyak kalangan elit politik dan sebagian masyarakat beranggapan bahwa Pancasila merupakan
label politik Orde Baru. Sehingga mengembangkan serta mengkaji Pancasila dianggap akan
mengembalikan kewibawaan Orde Baru. Pandangan sinis serta upaya melemahkan ideology
Pancasila berakibat fatal yaitu melemahkan kepercayaan rakyat yang akhirnya mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, contoh: kekacauan di Aceh,Kalimantan, Sulawesi, Ambon ,
Papua, dll.
Berdasarkan alasan tersebut, maka tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara
untuk selalu mengkaji dan mengembangkan Pancasila setingkat dengan idelogi/paham yang ada
seperti Liberalisme, Komunisme, Sosialisme.Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus
mempunyai visi serta pandangan hidup yang kokoh (nasionalisme) agar tidak goyah di tengah
masyarakat internasional. Hal ini bisa terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada
sejarah bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis yang telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai nilai Pancasila tidak lain merupakan
dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila.
Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan dipakai sebagai dasar Negara
Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
Rumusan pancasila yang tercantum dalam Piagam Jakarta (naskah UUD 1945).
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKAI) menetapkan UUD 1945 sebagai UU
Dasar Negara, maka Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 secara resmi menjadi
Dasar Negara Republik Indonesia.Ada beberapa upaya penyelewengan Pancasila antara lain
Peristiwa G.30 S/PKI lubang buaya pada tahun 1965, merupakan suatu bukti pemberontakan
yang ingin menyelewengkan Pancasila dengan mengganti dengan idiologi lain yaitu paham

1
Drs. Ali Amran, S.H,.M.H. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi

6
komunis.Oleh karena itu ada kewajiban bagi seluruh bangsa Indonesia untuk memahami
mengamalkan dan mengamankan pancasila.Setiap bidang kegiatan yang dikejar oleh manusia
untuk maju, pada umumnya dikaitkan juga dengan bagaimana keadaan bidang itu pada masa
yang lampau.
Dengan cara ini mereka tahu apa yang sudah dikerjakan oleh bangsanya dan hasil yang
diperoleh, mereka juga memeriksa apakah sudah cocok dengan keadaan atau tujuan pendidikan
sekarang. Sebagai bahan tambahan, mereka juga mencari informasi pada sejarah pendidikan
dunia yaitu
A.Perjuangan Bangsa
            Perjuangan bangsa Indonesia yang tidak bersifat kedaerahan dimulai dengan berdirinya
Budi Utomo pada tahun 1908 dirintis oleh Wahidin. Salah satu usaha organisasi ini adalah untuk
mendidirkan sekolah-sekolah swasta, untuk menghidupkan dan menggalang rasa kebangsaan,
cinta kebudayaan sendiri, melestarikan dan mengembangkannya.
            Perjuangan dilanjutkan dengan dilakukannya Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dari isi
sumpah ini terlihat bahwa persatuan bangsa Indonesia semakin kokoh. Ketika perjuangan fisik
berakhir, maka wujud nilai – nilai sudah membeku dan menjadi lebih jelas. Inilah salah satu hal
yang sangat penting dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang
perjuangan bangsa Indonesia masih berlanjut. Namun ada sisi positif dari zaman penjajahan
Jepang diantaranya yaitu memberikan pendidikan militer, menghapus dualisme penjajahan
Belanda, pemakaian bahasa Indonesia secara luas. Ketiga hal ini memberi kemudahan kepada
bangsa kita, khususnya para pejuang, untuk merealisasi Indonesia merdeka yang akhirnya
menjadi kenyataan pada tanggal 17 Agustus 1945.2

B.Masa Reformasi
Masa reformasi dimulai pada tahun 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan
diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden saat itu, B.J. Habibie. Periode ini
dicirikan oleh lingkungan sosial politik yang lebih terbuka.Isu-isu selama periode ini di
antaranya dorongan untuk menerapkan demokrasi dan pemerintahan sipil yang lebih kuat,
2
Nilam,Suri,2017. Dr Wahidin Sudirohusodo, Salah Satu Penggagas Budi Utomo,
Jakarta:Liputan 6

7
elemen militer yang mencoba untuk mempertahankan pengaruhnya, Islamisme yang tumbuh
dalam politik dan masyarakat umum, serta tuntutan otonomi daerah yang lebih besar.
Proses reformasi menghasilkan tingkat kebebasan berbicara yang lebih tinggi, berbeda
dengan penyensoran yang meluas saat Orde Baru. Akibatnya, debat politik menjadi lebih
terbuka di media massa dan ekspresi seni makin meningkat. Peristiwa-peristiwa yang telah
membentuk Indonesia dalam periode ini di antaranya serangkaian peristiwa terorisme
(termasuk bom Bali 2002) serta gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004.
Begitu orde baru jatuh pada tahun 1998 masyarakat merasa lebih bebas berekspresi
menyerukan reformasi untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Akan tetapi terkesan lebih
banyak mengejar kebebasan ketimbang memperjuangkan program reformasi itu sendiri.
Sementara itu kondisi ekonomi semakin terpuruk, pengangguran meningkat dan angka
kemiskinan meroket tajam yang kesemuanya membuka peluang untuk berbuat
kejahatan.Walaupun diawali dengan gambaran yang serba negatif namun lambat laun keadaan
bisa berubah secara perlan-lahan. Didahului oleh Perubahan Undang Undang pendidikan , dan
dibentuknya kelompok-kelompok masyarakat yang independen untuk membantu pendidikan
agar mampu mandiri yang dinamakan Dewan Pendidikan di tingkat kota atau kabupaten dan
Komite Sekolah di tingkat sekolah.
            Instrumen-instrumen untuk mewujudkan desentralisasi pendidikan juga diusahakan
seperti MBS(manajemen berbasis sekolah), Life Skills dan TQM (total quality manajemen),
walaupun pada pelaksanaannya masih terhambat pada masalah sumber daya manusia dan
kekurangan dana.Yang sangat menonjol di zaman demokrasi adalah pendidikan berdemokrasi
rakyat Indonesia sudah banyak mengalami kemajuan dengan diselenggarakannya Pilpres secara
langsung pada tahun2004, Proses yang berlangsung aman, lancar dan sukses menjadi
kebanggaan tersendiri bagi pembelajaran politik bangsa.3

3
Inggra,Parandaru,2021. Sejarah Peristiwa Mei 1998: Titik Nol Reformasi, DKI Jakarta:Kompas

8
BAB III
A. KESIMPULAN
Bangsa Indonesia tercipta dalam suatu proses sejarah yang lumayan panjang sejak Zaman
kutai. Beratus – ratus tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati dirinya sebagai suatu
bangsa yang merdeka , mandiri dan filsafat hidup bangsa. Setelah melalui suatu proses yang
panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jati dirinya , yang di dalamnya
tersimpul ciri khas , sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain.
Jadi, secara historis bahwa nilai –nilai yang tercantum dalam tiap sila pancasila, saat
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara objektif historis sudah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sehingga asal nilai – nilai pancasila tersebut tidak lain dari
bangsa Indonesia sendiri atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kuasa materialis
pancasila.
B. SARAN
Demikianlah makalah landasan historis pendidikan Pancasila yang saya buat. Jika ada
kekurangan di dalam makalah ini saya sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca agar lebih baik untuk kedepannya.

9
Daftar Pustaka

Inggra,Parandaru,2021. Sejarah Peristiwa Mei 1998: Titik Nol Reformasi, DKI Jakarta:Kompas

Nilam,Suri,2017. Dr Wahidin Sudirohusodo, Salah Satu Penggagas Budi Utomo, Jakarta:Liputan


6

Drs. Ali Amran, S.H,.M.H. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi

10

Anda mungkin juga menyukai