Disusun Oleh:
Kelompok 1
Eka
Nurmawati
: 2211306022
Halipah : 2211306067
Jovita : 2211306087
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kami semua,
sehingga sampai saat ini kami masih dapat menyelesaikan tugas makalah
“Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia”
Sholawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW Yang
telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju kedalam zaman yang
penuh dengan pengetahuan seperti saat ini
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..……..i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam
periode pengusulan pancasila.....................................................................................3
B. Konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam
periode perumusan pancasila......................................................................................4
C. konsep dan urgensi pncasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam
periode pengesahan pancasila.....................................................................................7
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..….11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia pada umumnya tentu sudah tidak asing dengan
istilah Pancasila. Bisa dikatakan bahwa ideologi Negara Indonesia tersebut
sudah dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Berbicara mengenai
Pancasila, secara etimologis, istilah “Pancasila” berasal dari bahasa
Sanksekerta. Menurut M. Yamin, perkataan Pancasila dalam bahasa
Sanksekerta memiliki dua macam arti secara Leksikal. Pertama, “Panca”
artinya lima dan “Syila” artinya batu sendi, alas, atau dasar. Kedua, “Syiila”
yang artinya peraturan tingkah laku yang baik. M. Yamin kemudian
menegaskan bahwa Pancasila secara etimologis yang dimaksud adalah
Panca dengan Syila yang pertama, yang memiliki makna leksikal “berbatu
sendi lima” atau dimaknakan sebagai “dasar yang memiliki lima unsur”
Sebelum Pancasila berlaku sah sebagai Dasar Negara RI, maka untuk
mewujudkannya didahului/diawali dengan adanya suatu proses perumusan
yang mengandung latar belakang tertentu.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia dalam periode pengusulan pancasila?
2. Bagaimana konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia dalam periode perumusan pancasila?
3. Bagaimana konsep dan urgensi pncasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia dalam periode pengesahan pancasila?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi pancasila dalam periode
pengusulan pancasila.
2. Untuk mengethui konsep dan urgensi pancasila dalam periode perumusan
pancasila.
3. Untuk mengetahui konsep dan urgensi pancasila dalam periode
pengesahan pancasila.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang
menjadi pembuka ke pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Ahli
sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang dikutip oleh Mochtar
Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal
Rasionalisme Politik, menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai
tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat
menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa.
B. Konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam
periode perumusan pancasila
4
memenangkan perang di Asia Timur Raya. Akan tetapi, Jepang
mengalami kekalahan dalam perang sehingga kemudian memberikan janji
yang kedua kepada bangsa Indonesia bahwa akan menjamin kemerdekaan
Indonesia tanpa syarat yang disampaikan pada tanggal 29 April 1945 dan
dibentuk BPUPKI.
Pada sidang pertama BPUPKI, Soepomo, Moh. Yamin, dan Soekarno
menyampaikan beberapa usulan tentang falsafah atau dasar negara
Indonesia. Penyampaian ini didasarkan pada arahan Ketua BPUPKI,
Radjiman Wedyodiningrat pada pidato pembukaan sidang. Radjiman
mengatakan bahwa untuk mendirikan negara yang merdeka, maka
dibutuhkan suatu dasar negara.
a. Usulan lisan:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat
b. Usulan tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5
2. Usulan Dasar Negara Soepomo (31 Mei 1945)
Menurut Soepomo, negara Indonesia merdeka adalah negara yang dapat
mempersatukan semua golongan dan paham perseorangan, serta
mempersatukan diri dengan berbagai lapisan rakyat. Selanjutnya, di bawah
ini usulan dasar negara menurut Soepomo.
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Soepomo turut menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka bukan
negara yang menyatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam
masyarakat serta tidak menyatukan dirinya dengan golongan paling kuat
(golongan politik atau ekonomi yang paling kuat).
6
C. konsep dan urgensi pncasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam
periode pengesahan pancasila
Rumusan Pancasila yang dimuat dalam rancangan pembukaan UUD
dan disepakati oleh anggota BPUPKI kemudian dibawa kedalam rapat
PPKI. Pendirian PPKI menandakan bahwa BPIPKI sudah waktunya
untuk dibubarkan. PPKI didirikan pada tanggal 12 Agustus 1945
dengan misi mempercepat usaha persiapan tahap akhir dalam
pembentukan Pemerintahan Indonesia yang merdeka dan menetapkan
konstitusi negara. Dijk (Latif,2015: 34) mengatakan bahwa
keanggotaan PPKI tidak didasarkan pada representasi masing-masing
golongan, tetapi atas dasar kedaerahan sehingga membuka
kecenderungan untuk menimbulkan perubahan pada kesempatan yang
telah diraih dalam sidang BPUPKI. Bahkan beberapa anggota kunci,
termasuk Agoes Salim,Abdul Kahar Moezakir, Masjkur, Ahmad
Sanoesi, Abikoesmo Tjokrosejoso, Wongsonagoro, dan M.Yamin
tidak menjadi anggota PPKI.
Rapat perdana PPKI diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 1945,
yaitu sehari setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Pagi sebelum rapat dimulai, Hatta melakukan pendekatan
terhadap perwakilan golongan Islam agar bersedia menghapus tujuh
kata yang terdapat dalam redaksi sila pertama dan menggantinya
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Alasan yang mendasarinya
adalah demi menjaga persatuan bangsa. Kemudian usul tersebut
ditanggapi secara positif oleh Teuku Hasan. Pendekatan kepada tokoh
Islam lain, seperti Ki Bagoes Hadikusumo, dibantu oleh Teuku Hasan
dan menyetujui usulan tersebut. Tokoh Islam lain yang belum
disebutkan belum dapat ditemui karena beberapa alasan
(Latif,2015:36).
7
Tanggal 18 Agustus 1945 menjadi momen bersejarah yang tidak kalah
penting dengan hari kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus
1945, disahkan UUD 1945 menjadi konstitusi Republik Indonesia.
UUD 1945 terdiri atas pembukaan dan batang tubuh. Rumusan
Pancasila dimuat dalam pembukaan UUD 1945 tanpa menuliskan
secara tersurat istilah Pancasila. Tujuh kata dalam sila yang pertama
telah dihapus dan diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Selain itu, Soekarno dan Mohammad Hatta dipilih PPKI menjadi
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (Darmodiharjo,
dalam Anas, 2017: 26).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia telah menempuh jalan
yang panjang dan penuh perjuangan sehingga apabila memahaminya
hanya sepenggal dan tidak komprehensif maka tidak jarang
menimbulkan perbedaan persepsi. Misalnya, anggapan sebagian orang
tentang hari lahir Pancasila. Ada orang yang mengatakan bahwa
Pancasila lahir pada 1 Juni 1945. Sebagian yang lain teguh pada
pendirian bahwa Pancasila di sahkan pada tanggal 22 Juni 1945.
Sekelompok yang lain setuju bahwa Pancasila lahir pada tanggal 18
Agustus 1945. Bahkan tidak jarang yang berfikir bahwa Pancasila sudah
ada sejak dahulu, sejak zaman nenek moyang dan Indonesia masih asri
karena sumber daya alam belum tereksploitasi seperti sekarang.
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang
bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan
deretan peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa
lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan
semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa
semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan
masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan
masa yang sebelumnya. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia berlalu
dengan melewati suatu proses waktu yang sangat panjang. Dalam proses
waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting yang
merupakan tonggak sejarah perjuangan dan dasar Negara merupakan
alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun
juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila.
Pancasila dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber
9
kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan
rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan
dasar pijakan penyelenggaran Negara dan seluruh skehidupan Negara
Republik Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
11