DISUSUN OLEH:
NURSAVITRI
22031170
DOSEN PEMBIMBING:
INDRIANI, M.Pd
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Pendidikan
Pancasila ini, yang membahas tentang “Dinamika dan tantangan Pancasila masa
pemerintahan Presiden Joko Widodo” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah, penulis ingin menyampaikan kepada dosen
mata kuliah Pendidikan Pancasila, Indriani, M.Pd yang telah memberikan nasihat dan bimbingan
kepada penulis, dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang membagi pengetahuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan semua makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Harapan penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk dijadikan sebagai
bahan referensi atau untuk pengembangan wawasan dan keterampilan ilmu pengetahuan dalam
mempelajari bahasan ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempatan.
Oleh karena itu, penulisan dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang membangun.
Nursavitri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… .2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
1. Dinamika Pancasila ……………………………………………………… ……………..
1.1 Pancasila dalam Pra-Kemerdekaan……………………………………………..
1.2 Pancasila dalam Era Kemerdekaan………………………………………….
…..
1.3 Pancasila dalam Era Orde
Lama………………………………………………...
1.4 Pancasila dalam Era Orde
Baru…………………………………………………
1.5 Pancasila dalam Era
Reformasi…………………………………………………
2. Tantangan Pancasila di zaman sekarang (Revolusi Industri 4,0)
…………………………
3. Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila Bagi Masa Depan………………………..…..
3.1 Tujuan Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan…………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia. Pancasila sendiri disusun berdasarkan
pemikiran tokoh bangsa. Tokoh perumusan Pancasila antara lain Mr. Mohammad Yamin, Prof.
Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Rumusan tersebut diusulkan tanggal 29 Mei, 30 Mei, dan 1 Juni.
Ada perubahan sila pada Pancasila yakni sila pertama yang sebelumnya berbunyi dengan
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islambagi pemeluk-pemeluknya” diubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sila pertama tersebut diubah karena adanya usulan dari
rakyat Indonesia bagian timur. Jika tidak diubah, maka rakyat Indonesia bagian timur lebih baik
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Repubik Indonesia. Atas dasar persatuan dan kesatuan,
maka sila tersebut diubah. Sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila harus diketahui oleh
seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pun harus diketahui dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh rakyat Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut
maka diperlukan adanya pengamalan nilai-nilai Pancasila melalui mata kuliah pendidikan
Pancasila. Namun, adanya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi di Indonesia sebagai mata
kuliah wajib mengalami pasang surut. P-4 pada ketetapan MPR RI, Nomor II/MPR/1978, tentang
Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4) atau Ekaprasetia Pancakarsa menjadi salah
satu sumber pokok materi pendidikan Pancasila di Indonesia. Namun pengamalan nila-nilai
Pancasila melalui mata kuliah tersebut tidak selalu berjalan dengan mulus. Pada masa
kepemimpinan Presiden Soeharto mata kuliah pendidikan Pancasila menjadi semakin teguh
dalamsistem pendidikan di Indonesia.
Setiap bidang kegiatan yang dikejar oleh manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan
juga dengan bagaimana keadaan bidang itu pada masa yang akhirnya. Demikian juga dalam
bidang pendidikan, para ahli pendidikan sebelum menangani bidang itu, terlebih dahulu
memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional maupun yang
internasional. Dengan cara ini mereka tahu apa yang sudah dikerjakan oleh bangsanya dan
hasil yang diperoleh, mereka juga memeriksa apakah sudah cocok dengan keadaan atau
tujuan pendidikan sekarang. Sebagai bahan tambahan, mereka juga mencari informasi
tentang sejarah pendidikan dunia. Di dalam kehidupan bangsa Indonesia prinsip hidup yang
tersimpul didalam pandangan hidup atau fisafat hidup bangsa (jatidiri) oleh
pendiri bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan sederhana mendalam yang termasuk
lima prinsip, yaitu Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sehingga asal nilai-nilai pancasila tersebut tidak lain
adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai
kuasa materialis pancasila. Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara sejarah
kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diartikan
kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology negara yang diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan
dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara. Pancasila sebagai satu-satunya
ideologi yang dianut bangsa Indonesia tak ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang
terdiri atas berbagai dan sukubangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering
kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan
berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dannegara
indonesia. Sebagai dasar negara Republik Indonesia pancasila nilai-nilainya telah dimiliki
oleh bangsa Indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, adatistiadat
dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri
bangsa Indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki bentuk Negara kepulauan dan bentuk
pemerintahan republic sehingga disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan masyarakatnya tidak asing lagi dengan pancasila. Dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, masyarakat Indonesia mengenal pancasila sebagai dasar Negara, pedoman,
dan pandanganhidup,yang nilainya diangkat dari kehidupan masyarakat sendiri. Pancasila
merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidupbangsa Indonesia sejak dahulu.
Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia.
Sila-sila pancasila itu tidak terlepassatu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik
dalam fungsi dan kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup
bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa sila yang
satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.Lantas perumusan pancasila juga dapat
dijadikan sebagai pandanganhidup bangsa yang selalu berkaitan dengan kehidupan
berbangsa danbernegara. Seperti yang telah diketahui bahwa pancasila itu juga
merupakandasar Negara Indonesia, yang berarti dasar dari hukum tertinggi di Indonesia atau
sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Hal ini terdapat padaPembukaan UndangUndang
Dasar 1945, yang merupakan Naskah Proklamasi Indonesia.Pancasila juga
merupakan ideology terbuka, yaitu bersifat khas danorisinil. Kelima sila dalam pancasila ini
memang bersifat universal sehingga dapat ditemukan dalam gagasan berbagai masyarakat
lain. Letak kekhasan dan orisinilitasnya yaitu sebagai falsafah dan ideology Negara.
Pancasila juga berperan dalam sejarah ketatanegaraan RepublikIndonesia yaitu yang
berpusat pada Undang-Undang Dasar 1945 yang benar-benar harus dijiwai oleh seluruh
masyarakat Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah dinamika Pancasila dalam konteks sejarah Indonesia?
2. Apa sajakah tantangan Pancasila di era sekarang?
3. Bagaimanakah pengertian konsep urgensi dan esensi pendidikan Pancasila untuk
masa depan?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui dinamika pancasia diseluruh orde dalam konteks sejarah Indonesia.
2. Memhami dan mengetahui segala tantangan Pancasila di era sekarang.
3. Data menjelaskan konsep urgensi dan esensi pendidikan Pancasila untuk masa
depan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dinamika Pancasila
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia, sehingga dapat diartikan bahwa
pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology Negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia , sebagai dasar pemersaty, lambing persatuan dan
kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan Negara. Pancasila sebagai satu-satunya
ideology yang dianut bangsa Indonesia. Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa
dapat dipersatukan oleh pancasila. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai
ideology yang sakti. Siapapun coba menggulingkannya, akan berhadapan langsung
kepada
dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara Indonesia. Sebagai
dasar Negara republic Indonesia pancasila nilai-nilainya telah dimiliki oleh bangsa
Imdonesia sejak zaman dahulu. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat istiadat,
religious yang diimplemestasikan dalam kehidupan sehari-hari
Sejak lahirnya ketetapan MPR RI Nomor 11 / MPR / 1978, tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P-4), P-4 tersebut kemudianmenjadi satu
sumber
pokok materi pendidikan Pancasila. Diperkuat denganTap MPR RI Nomor 11/
MPR/1988
tentang GBHN. Dirjen Dikti, dalam rangkamenyempurnakan kurikulum inti Mata Kuliah
Dasar Umum (MKDU) menerbitkanSk, Nomor 25/DIKTI/KEP/1985. Dampak dari
beberapa kebijakan pemerintahtentang pelaksanaan penataran P-4, terdapat beberapa
perguruan tinggi terutama perguruan tinggi swasta yang tidak mampu menyelenggarakan
penataran P-4pola 100 jam sehingga tetap menyelenggarakan mata kuliah pendidikan
pancasila tanpa penataranP 4pola45selai .Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan yang
memperkokoh keberadaan dan penyempurnaan mata kuliah pendidikan pancasila, yaitu :
Jati diri bangsa Indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan
pandangan hidup. Tindak –tanduk serta perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala
telah tercermin dalam nilai-nilai pancasila. Untuk itu, pendiri republik Indonesia berusaha
merumuskan nilai-nilai luhur itu kedalam sebuah ideologi bernama pancasila.
Negara yang berpaham kedaulatan rakyat, yaitu Negara tidak biasa memaksakan
kehendaknya kepada rakyat karena rakyat adalah sumber dari kekuasaan Negara.
Sedangkan arah perumusan norma-norma hukum harus memberikan jaminan kemudahan
dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi rakyat.
Pancasila dapat diperuntukan kepada negara, masyarakat dan pribadi bangsa
Indonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum dan dasar negara
Republik Indonesia, sebagai social etis bangsa Indonesia dan sebagai pegangan moral
rakyat atau negara Republik Iindonesia. Lahirnya pancasila itu dalam penanaman pidato
Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu zumbi Tyoosakai” atau badan penyelidik usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan oleh sidangnya yang pertama pada
tanggal 28 s/d 1 Juni 1945 di Jakarta. Yang diucapkannya dalam sidang, dipimpin oleh
ketuanya Radjiman Wedyodiningrat. Dikenal di dalam pidato Ir. Soekarno pada tahun
1945 di Jakarta. Pancasila sebagai dasar negara asala mulanya itu dari pengambilan
pancasila, panca sama dengan lima dan sila sama dengan asas atau dasar, dan
didirikannnya Negara Indonesia. Dari kutipan diatas dapat diketahui arti pancasila itu
secara umum, dan anggapan pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dalam pembukaan
undang-undang dasar Republik Indonesia 1945 menurut presiden Ir. Soekarno.
Selanjutnya Prof. Dr. Soepomo pada tanggal 30 Mei 1945 mengemukakan teori- teori
Negara, yaitu:
1. Teori negara perseorangan (individualis)
2. Paham negara kelas
3. Paham negara integralistik.
Kemudian disusul oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang mengusulkan lima
dasar negara yang terdiri dari:
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan).
1.2 Pancasila dalam Era Kemerdekaan
Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima oleh Amerika
Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang. Sehari kemudian BPUPKI
berganti nama menjadi PPKI menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan
Indonesia. Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki yang membuat Jepang menyerah kepada
Amerika dan sekutunya. Peristiwa ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya. Untuk merealisasikan tekad tersebut, maka pada
tanggal 16 Agustus 1945 terjadi perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam
penyusunan teks proklamasi yang berlangsung singkat, mulai pukul 02.00-04.00 dini hari.
Teks proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad
Soebardjo di ruang makan Laksamana Tadashi Maeda tepatnya di jalan Imam Bonjol No 1.
Konsepnya sendiri ditulis oleh Ir. Soekarno. Sukarni (dari golongan muda) mengusulkan
agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas
nama bangsa Indonesia. Kemudian teks proklamasi Indonesia tersebut diketik oleh Sayuti
Melik. Isi Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 sesuai dengan semangat yang
tertuang dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945.
B. Saran
Dengan adanya makalah tentang Dinamika Pancasila dan tantangan Pancasila ini
diharapkan kepada seluruh mahasiswa ataupun para pembaca untuk lebih memperhatikan
dan memahami apa saja yang dibahas dalam materi ini. Selain daripada itu, penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan, karena penulis juga masih dalam tahap proses
pembelajaran. Penulis juga mengharapkan dengan adanya makalah ini, dapat menjadi
sumber yang membuka pola piker pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat
maupun tersurat.
Akhir kata “tiada manusia yang sempurna”, demikian pula dengan penulisan kalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat amat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak Pidana,
Deepublish , Yogyakarta, 2015
Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Pemerintah Daerah Di Dalam Melindungi
Hak Anak Di Indonesia , Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.
Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human
Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jumal Selat, Volume 4, Nomor 1, 2016.
Laurensius Arliman S, Kedudukan Ketetapan MPR Dalam Hierarki Peraturan
Perundang-Undangan Di Indonesia, Lex Jurnalica, Volume 13, Nomor 3, 2016.
Laurensius Arman S, Peranan Pers Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak
Berkelanjutan Di Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai, Volume 2, Nomor 2,
2017.
Laurensius Arliman S, Mewujudkan Penegakan Hokum Yang Baik Untuk
Mewujudkan
Indonesia Sebagai Negara Hokum, Jurnal Hokum Doctrinal, Volume 2, Nomor 2, 2017.