pendekatan teori)
Oleh Kelompok IV
Mudirul Achmad Ponja (1511080089)
Reni Anggreini (1511080121)
Reni Nurbaiti (1511080122)
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Yang berjudul
”POLA PERILAKU”
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaian makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada teman – teman yang sudah memberi
kontribusi dan partisipasinya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
Latar belakang................................................................................................................ 1
Rumusan masalah........................................................................................................... 1
Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
Pengertan pola perilaku................................................................................................... 2
Macam-macam pola perilaku.......................................................................................... 4
Pendekatan teori perilaku............................................................................................... 7
BAB III
ANALISIS................................................................................................................... 10
Analisis......................................................................................................................... 10
BAB IV
PENUTUP.................................................................................................................. 12
Kesimpulan................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar
apabilam ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu,
social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti
orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki
yang satu diletakkan pada kaki yang lain.
Perilaku atau aktivitas manusia merupakan manifestasi kehidupan psikisnya. Perilaku
pada manusia itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau
rangsang yang mengenai individu. Perilaku atau aktivitas itu merupakan jawaban terhadap
stimulus yang mengenainya. Perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri
dan lingkungannya. Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu
bertingkahlaku.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang
berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya
perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar. Dengan membaca latar belakang diatas
maka makalah ini sangat menarik sebab membahas sesuatu sikap yang unik yaitu pola perilaku
sosial yang ada pada diri kita masing masing.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud perilaku manusia?
2. Sebutkan macam-macam perilaku manusia!
3. Bagaimana pendekatan teori perilaku?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perilaku
2. Mengetahui macam-macam pola perilaku
3. Mengetahui pendekatan teori perilaku
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk perilaku Individu
Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya.
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id,
ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-
bentuk perilaku manusia yang kompleks.
1. Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah
sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip
kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan
kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan segera atau
ketegangan. Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan
mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri
kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita
sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut
Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan
melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan
sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan
realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat
dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar,
prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk
memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas
beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau
meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses
menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu
yang tepat dan tempat.
3. Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah
aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita
peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan
pedoman untuk membuat penilaian.
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik
mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk
merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan
kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan
kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu
mengganggu.
Perilaku individu terdiri dari berbagai macam bentuk, tergantung dari aspek mana
dilihatnya, seperti perilaku termotivasi, perilaku tidak termotivasi, perilaku reflek, perilaku
otomatis, perilaku yang dipelajari, perilaku instingtif, dan sebagainya. Secara psikologi, bentuk-
bentuk perilaku individu yaitu berupa:
1) Perilaku sadar (yaitu perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan syaraf). Perilaku
sadar ini hanya sekitar 40% yang dialami oleh manusia.
2) Perilaku tidak sadar (perilaku yang sopan atau instingtif). Perilaku ini terjadi di ambang
sadar atau alam tidak sadar. Perilaku tidak sadar ini biasanya untuk menyimpan semua harapan,
keinginan, dan ketakutan manusia.
3) Perilaku tampak dan tidak tampak.
4) Perilaku sederhana dan kompleks.
5) Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.
Selain itu terdapat pula bentuk-bentuk perilaku dilihat dari jenis responnya, yaitu:
1) Perilaku pasif (respons internal)
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak dapat diamati secara
langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan yang nyata.Contoh : berpikir, berfantasi,
berangan-angan.
2) Perilaku aktif (respons eksternal)
Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat diamati langsung,
berupa tindakan nyata. Contoh: mengerjakan ulangan, membaca buku pelajaran.
BAB III
ANALISIS
Hakikat tugas konselor yaitu menyediakan sarana untuk mencapai sasaran klien dengan
membebaskan seseorang dari perilaku yang mengganggu kehidupan yang efektif sesuai dengan
nilai demokrasi tentang hak individu untuk bebas mengejar sasaran yang dikehendaki sepanjang
sasaran itu sesuai dengan kebaikan masyarakat secara umum
Perilaku adalah suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya. Dari batasan
dapat diuraikan bahwa reaksi dapat diuraikan bermacam-macam bentuk, yang pada
hakekatnya digolongkan menjadi 2, yaitu bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkret)
dan dalam bentuk aktif dengan tindakan nyata atau (konkret)
Perilaku adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan
predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan tindakan yang dilakukan makhluk
hidup. Perilaku adalah suatu aksi dan reaksi suatu organisme terhadap lingkungannya. Hal ini
berarti bahwa perilaku baru berwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
tanggapan yang disebut rangsangan. Dengan demikian suatu rangsangan tentu akan
menimbulkan perilaku tertentu.pula
Para psikolog mengemukakan bahwa perilaku terbentuk dari adanya interaksi antara
domain trikomponen sikap yakni interaktif antara komponen kognitif, afektif dan domain
konatif. Namun masih terdapat kekeliruan yang menganggap komponen konatif salah satu
komponen dalam trikomponent sikap sebagai perilaku (behaviour), sehingga perilaku
dianggap sebagai salah satu komponen sikap (aptitude).
Para psikolog telah membedakan perilaku dan sikap sebagai dua gejala yang dapat
berbeda satu sama lainnya. Lapiere ) telah meneliti dan menghasilkan poskulat variasi
independent, intitemen yang dijelaskan dengan konsep adalah bahwa sikap dan perilaku
merupakan dimensi dalam diri individu yang berdiri sendiri,terpisah.dan.berbeda.
Ada tiga asumsi yang saling berkaitan mengenai perilaku manusia. Pertama, perilaku itu
disebabkan; Kedua, perilaku itu digerakan; Ketiga, perilaku itu
ditujukan.pada.sasaran/tujuan”.
Dalam hal ini berarti proses perubahan perilaku mempunyai kesamaan untuk setiap
individu, yakni perilaku itu ada penyebabnya, dan terjadinya tidak dengan spontan, dan
mengarah kepada suatu sasaran baik secara ekslusif maupun inklusif.
“Perilaku pada dasarnya berorientasi tujuan (goal oriented)”. Dengan perkataan lain, perilaku
kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan
tertentu”.Pengaruh lingkungan dalam pembentukan perilaku adalah bentuk perilaku yang
berdasarkan hak dan kewajiban, kebebasan dan tanggung jawab baik pribadi maupun
kelompok masyarakat. Perilaku mendapat pengaruh yang kuat dari motif kepentingan yang
disadari dari dalam faktor intrinsik dan kondisi lingkungan dari luar / faktor ekstrinsik atau
exciting condition. Oleh karena itu perilaku terbentuk atas pengaruh pendirian, lingkungan
eksternal, keperntingan yang disadari, kepentingan responsif, ikut-ikutan atau yang tidak
disadari serta rekayasa dari.luar. perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusi terdiri dari beberapa faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku manusia,
bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal, dan Faktor
Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan,
berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan terencana,
kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan
perilaku refleks bersyarat.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda, dari
perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi social diantara manusia.Teori ± teori
diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka
juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk
menetap.Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa
nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan perilaku merupakan
pendekatan yang percaya bahwa jika menajer berfokus kepada karyawan bukan pada produksi
mekanistik, maka pekerjaan menjadi lebih puas dan dengan demikia, lebih produktif.
Konsep-konsep pendekatan teori perilaku antara lain: Pendekatan motivasi yang
menghasilkan komitmen,tidak dapat dianggap sebagai suatu proses teknik yang kaku, harus
sistematis dan sistemis, manajemen harus hati-hati, organisasi sebagai suatu keseluruhan yang
diterapkan sesuai dengan situasi bawahanya, manusia merupakan kunci utama yang menentukan
sukses atau gagalnya organisasi mencapai tujuanya, harus bisa dididik dan dilatih untuk
memahami dan menerapkan konsep-konsep manajemen, komitmen dapat ditingkatnya melalui
partisipasi dan keterlibatan pekerja, pengawasan harus dibangun dalam pengertian positif, bukan
mencari kesalahan tetapi mencengah kesalahan secara diri.
Tokoh-tokoh yang mendukung teori ini salah satunya adalah Maslow yang terkenal dengan
teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan perilaku manusia dalam kaitannya dengan motivasi
manusia.
Apabila terjadi bahwa individu tertentu merasaa bahwa kebutuhanya dapat terpenuhi dari
adanya kerja sama tersebut dari imbalan yang diperoleh dari organisasi, maka dia bersedia untuk
meneruskan kerjasama tersebut. Sebaliknya apabila seorang anggota merasa bahwa imbalan
yang diberikan oleh organisasi itu terlalu kecil dan tidak seimbang dengan besarnya sumbangan
yang diberikan kepada organisasi itu maka mereka akan menarik diri dari organisasi itu, dengan
demikian maka akan berakibat kerjasama itu tidak efektif lagi.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Usman Husain. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. PT.Bumi Aksara. Jakarta
Timur.
Gitosudarmo Indriyo. 1997. Prinsip dasar manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Sarwono, Solita. Beberapa konsep beserta aplikasinya, 1993.
Manra, I.B. Stategi penyuluhan kesehatan, jakarta:departemen kesehatan Ri, 1997.
Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu perilaku kesehatan, jakarta:Rineka cipta, 2010.
WEB
http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html
http://studycommunication.wordpress.com/2012/10/13/faktor-faktor-pengaruh-perilaku-manusia/
http://www.scribd.com/doc/77124166/Faktor-Yang-Mempengaruhi-Perilaku-Seseorang
https://yohanaratihep.wordpress.com/2013/02/22/makalah-konsep-perilaku/