Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“PENDIDIKAN PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA”

Dosen Pengampu : 1. Edi Siswanto,M.Pd

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Septiana Sabila (2213053105)


2. Fara Adilia (2213053003)
3. Arif Rahman Hakim

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022/2023

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Pendidikan Pancasila Dalam Arus
Sejarah Bangsa Indonesia dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Metro, 9 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER
Kata Pengantar ............................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….5
2.1 Alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian Sejarah Bangsa Indonesia...….5
2.2 Konsep dan urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa..............................5
2.3 Sumber historis, sosiologis, politis Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia…………………………………………………………………........8
2.4 Membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam kajian
sejarah Bangsa Indonesia………………………………….…………………9
2.5 Esensi dan urgensi Pancasila dalam kajian sejarah Indonesia untuk masa depan
…………………………………………………………………………...……9

BAB III PENUTUP....................................................................................................10


3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 Daftar Pustaka…….…………………………………………………………10

BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1 LATAR BELAKANG
Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam segala
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan
perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam
Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara.
Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang
dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan
mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia
hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan
makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang
terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai tersebut
terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut. Indonesia hidup di
dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian Sejarah Bangsa Indonesia
2. Apa saja konsep dan urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa
3. Apa Sumber historis, sosiologis, politis tetang Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia
4. Bagaimana membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam
kajian sejarah Bangsa Indonesia
5. Bagaimana esensi dan urgensi Pancasila dalam kajian sejarah Indonesia untuk masa
depan
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian Sejarah Bangsa Indonesia
2. Mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa
3. Mengetahui Sumber historis, sosiologis, politis tetang Pancasila dalam Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia
4. Mengetahui Bagaimana membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pancasila
dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
5. Mengetahui esensi dan urgensi Pancasila dalam kajian sejarah Indonesia untuk masa
depan

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

4
2.1 Alasan diperlukan Pancasila dalam kajian Sejarah Bangsa Indonesia.

a. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai identitas nasional yaitu sebagai kepribadian bangsa yang dapat mendorong
bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya tetapi tidak melawan arus globalisasi,
melainkan bangsa menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan
dan juga peluang yang ada.

b. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila disebut juga sebagai kepribadian Bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah
laku serta amal perbuatan. Kepribadian itu mengacu pada sesuatu yang unik dan khas karena
tidak ada pribadi yang benar-benar sama. Setiap pribadi mencerminkan keadaan atau hal nya
sendiri

c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,kerakyatan, dan keadilan diyakini


kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh Bangsa Indosenia dan
menjadikan sebagai pedoman bermasyarakat. Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-
nilai pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan
bertindak.

d. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Pancasila

Setiap bangsa mempunyai jiwanya masing masing yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau
jiwa bangsa), Pancasila berperan sebagai nyawa,sumber,pandangan hidup dan ideology bangsa
serta aktivitas berpedoman pada Pancasila

e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Nilai – nilai isebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa yang disepakati oleh para pendiri
Indonesia. Kesepakatan para pendiri Negara tentang pancasila sebagai dasar Negara
merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.

2.2 Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa


3 Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan
4 Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara
5 (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis
6 berdirinya suatu negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan
7 nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung)
8 mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat
9 istiadat
10 Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan

5
11 Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara
12 (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis
13 berdirinya suatu negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan
14 nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung)
15 mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat
16 istiadat
17 Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan
18 Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara
19 (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis
20 berdirinya suatu negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan
21 nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung)
22 mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat
23 istiadat
24 Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan
25 Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara
26 (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis
27 berdirinya suatu negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan
28 nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung)
29 mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat
30 istiadat
31 Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan
32 Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara
33 (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis
34 berdirinya suatu negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan
35 nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung)
36 mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat
37 istiadat
38 Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan
39 Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara
40 (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis
41 berdirinya suatu negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan
42 nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung)
43 mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat
44 istiadat
Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Gronslag dan Weltanschauung.
Pancasila dikatakan seagai dasar filsafat negara karena mengandung unsur-unsur alasan
filosofis berdirinya suatu negara. Setiap produk hukum harus didasari nilai Pancasila.

1. Periode Pengumpulan pancasila (BPUPKI 29 Mei – 1 Juni 1945)

Dr. Radjiman wediodiningrat (ketua badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan


indonesia), pada tanggal 29 mei 1945, meminta untuk mengemukakan dasar (negara) indonesia
merdeka.

Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila),


di Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat. Sidang ini dipimpin oleh dr. Radjiman
Wedyodiningrat dengan 12 anggotanya. Pada hasil sidang BPUPKI pertama adalah perumusan
dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.

6
Rumusan dasar negara Indonesia datang dari tiga tokoh utama kemerdekaan, yaitu Mohammad
Yamin, Soekarno, dan Mr. Supomo.

 Mohammad Yamin merumuskan lima asas dasar negara, yaitu:

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Muh Yamin menguraikan tentang National staat (Negara kebangsaan ) dalam uraiannya
mencampuradukkan antara kemerdekaan dan kedaulatan negara.

Muh Yamin membahas tentang Tujuan Kemerdekaan dengan dasar kemanusiaan


(internasionalisme) . kemanusiaan merupakan dasar negara yang akan dibentuk.

Muh Yamin membahas ketuhanan yang diuraikan sebagai peradaban Indonesia mempunyai
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Muh Yamin membahas Kesejahteraan Rakyat yang berarti perubahan besar tentang
kesejahteraan mengenai kehidupan social ekonomi sehari sehari.

 Dr.Soepomo merumuskan lima asas dasar negara, yaitu:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial

 Pada 1 Juni 1945, Soekarno merumuskan lima sila, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Berkebudayaan)

Lima prinsip sebagai dasar negara tersebut kemudian oleh Soekarno diusulkan agar diberi
nama Pancasila atas saran salah seorang teman beliau ahli Bahasa. Kemudian kelima sila dapat
diperas menjadi “Tri Sila” yang meliputi:

(1) Sosio-nasionalisme yang merupakan sintesis dari Kebangsaan denga Peri Kemanusiaan
(2) Sosio – demokrasi yang merupakan sintesis dari Mufakat (demokrasi) dengan Kesejahteraan
social
(3) Ketuhanan

Dari rumusan tersebut, milik Soekarno paling diterima. Itulah sebabnya pada tanggal 1 Juni
1945 diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

7
Nah, itulah hasil sidang BPUPKI pertama pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, yaitu lahirnya
Pancasila sebagai acuan menyusun dasar negara Indonesia

2. Periode Perumusan Pancasila (BPUPKI 10-16 Juli 1945)

Hal terpenting yang dikemukakan dalam sidang BPUPKI kedua adalah disetujuinya naskah
awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta atau
Jakarta Charter. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan
Indonesia. Pada alinea keempat Piagam Jakarta terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Periode pengesahan Pancasila

Periode pengesahan Pancasila melalui beberapa peristiwa yaitu pembentukan PPKI, peristiwa
rengasdengklok, kemerdekaan RI dan sidang PPKI. Pada awalnya jepang yang kalah pada
perang pasifik menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan dibentuknya PPKI atas
usulan jepang. Setelah mendengar jepang kalah, golongan muda mendesak soekarno untuk
segera mengumumkan kemerdekaan, namun ditentang oleh golongan tua. Akhirnya terjadilah
peristiwa rengasdengklok yaitu penculikan soekrno dan hatta ke rengasdengklok, kemudian
disepakatilah tanggal 17 agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi
dirundingkanlah sebuah dasar negara sebagai pondasi Indonesia, maka disepakati Pancasila
sebagai dasar negara pada pembukaan UUD 1945 alinea ke 4

Rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan yang maha esa


2. Kemanusiaan yang adil dan berada
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.3.SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG PANCASILA DALAM


KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

a. Sumber Historis Pancasila

Nilai – nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang
dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Dalam encyclopedia of
Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada
kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada objek
sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan

b. Sumber Sosiologis Pancasila

8
Nilai –nilai pancasila secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu
hingga sekarang. Salah satu yang terdapat pada masyarakat zaman dahulu dan masyarakat saat
ini adalah nilai gotong royong.

c. Sumber Politis Pancasila

Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersumber dan digali dari local wisdom
(kebudayaan local),budaya dan pengalaman bangsa Indonesia termasuk pengalaman dalam
berhubungan dengan bangsa bangsa lain.

2.3.MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN


PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

a. Argumen Tentang Dinamika Pancasila dalam sejarah bangsa

Dinamika pancasila dalam sejarah Bangsa Indoneisa memperlihatkan adanya pasang surut dalam
pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Misalnya pada masa pemerintahan Presiden
Soekarno,terutama pada 1960 an Ideologi NASAKOM (Nasionalis Agama dan Komunisme)
lebih popular daripada pancasila. Puncak dari NASAKOM yaitu gerakan G30SPKI.

Pada zaman pemerintahan Soeharto Pancasila dijadikan pembenar kekuasaan melalui penataran
P4 sehingga pasca turunnya Soeharto ada kalangan yang mengidentikan Pancasila dengan P4
pada masa pemerintahan era revormasi ada kecenderungan panguasa tidak respek terhadap
Pancasila seolah-olah Pancasila ditinggalkan .

b. Argumen Tantangan Terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
meletakan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenernya sehingga nilai-nilai Pancasila
menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara.

Salah satu contohnya pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS dalam TAP
No.III/MPRS/1960 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup. Hal tersebut
bertentangan dengan pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa, ”Presiden dan
wakil presiden memangku jabatan selama lima (5) tahun, sesudahnya dapat dipilih kembali”.
Pasal ini menunjukkan bahwa pengangkatan presiden seharusnya dilakukan secara periodik dan
ada batas waktu lima tahun.

2.4 Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Indonesia Untuk Masa Depan

a. Esensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa

Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan Weltanschauung. Pancasila


dikatakan sebagai dasar filsafat negara (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-
unsur sebagai berikut:

 Alasan filosofis berdirinya suatu negara


 Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila.
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur gama,
budaya, dan adat istiadat.

9
b. Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

Survei KOMPAS pada 1 Juni 2008 yang menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang
pancasila merosot secara tajam:

 Tidak mampu menyebutkan sila-sila Pancasila secara baik dan benar secara lengkap
 Salah menyebutkan sila –sila Pancasila
 Pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain,
 Penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu
 Melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bebarapa hal
Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dan Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila
sebagai ideologi bangsa, tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan
digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi

10
Indonesia. Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan
dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-
pisah karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. saya
banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya

DAFTAR PUSTAKA

Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam Melindungi Hak
Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.

Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak Pidana, Deepublish,
Yogyakarta, 2015.

Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human Trafficking Di


Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor 1, 2016

Paradigma Pendidikan Pancasila, 2016

11
https://www.coursehero.com/file/p41fj2r1/C-Sumber-Historis-Sosiologis-Politis-
tentang-Pancasila-dalam-Kajian-Sejarah/

https://www.slideshare.net/syaifulahdanx/bab-ii-pancasila-dalam-arus-sejarah-bangsa-
indonesia?from_action=save

12

Anda mungkin juga menyukai