Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARI’AH
2022
KATA PENGANTAR
Puji sykur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA”.
Tidak lupa juga kita ucapkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita hingga zaman sekarang.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Pendidikan Pancasila. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
pancasila sebagai dasar negara.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rizki Amalia Sholihah,
S.Hum., M.H Selaku dosen pengampu mata kuliah pendididkan pancasila. Ucapan
terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa, tanggal 1 Juni diperingati
sebagai hari lahirnya Pancasila. Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak
jaman nenek moyang sampai dewasa ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah
perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia. Kesepakatan bersama tersebut sifatnya luhur, tidak boleh diganti ataupun
diubah.
Oleh karena itu setiap orang boleh memberikan pengertian atau tafsiran menurut
pendapat sendiri. Secara objektif – ilmiah artinya karena pancasila adalah suatu
paham filsafat, suatu philoshofical way of thingking atau philoshophical system
sehingga uraian harus logis dan diterima oleh akal sehat.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1
BAB II PEMBAHASAN
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dipisahkan dari sejarah
perjuangan bangsa dan lebih jauh lagi, perkembangan peradaban manusia. Ia
merupakan produk sejarah bangsa yang terjajah, yang ingin melepaskan diri dari
belenggu penjajahan dalam mewujudkan negara yang merdeka. Selama beratus-ratus
tahun masyarakat Nusantara berjuang untuk menemukan jati diriya sebagai suatu
bangsa.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, hidup bersama dalam satu wilayah
Nusantara, bangsa Indonesia menemukan Pancasila, yang di dalamnya tersimpul ciri
khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh pendiri
negara kita dirumuskan dalam suatu rumusan sederhana namun mendalam, yaitu
rumusan Pancasila (lima dasar negara) yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa, dan
kemudian disepakati sebagai ideologi dasar negara.
Nilai-nilai budaya yang sudah ada di tengah masyarakat kemudian bertemu dan
menyatu dengan nilai-nilai agama. Bahkan, para penyebar ajaran Tuhan
menggunakan nilai-nilai budaya tersebut menjadi pintu masuk demi meyakinkan
mereka agar memeluk atau menganut agama tertentu yang sesuai dengan ajaran
ketuhanan
(religious value)2
2 Lemhannas RI. 2011. Buku Pedoman Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia, hlm. 29-30.
1
B. Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
3 Irwan Gresmi, S.Sos., M.Si dan Yun Hendri, SH, MH-Indonesia-Juli 2018
Buku Ajar Pendidikan Pancasila, hlm. 4-5.
C. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara
1
tersusun secara hirarkis- piramidal. Setiap sila (dasar/azas) memiliki hubungan
yang saling mengikat dan menjiwai satu dengan lainnya sedemikian rupa sehingga
tidak dapat dipisah pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya
pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena itu, pancasila pun harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-
pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dari pancasila
akan mengakibatkan
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang di- tentukan oleh
kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan, dan
suasana waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala
bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok,
5 Pidato yang disampaikan tanpa persiapan tertulis terlebih dahulu yang akhirnya disepakati
secara aklamasi oleh Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai (BPUPKI). Lihat, Ronto, Pancasila sebagai
Ideologi dan Dasar Negara, (Jakarta: PT. Balai Pustaka 2012)
6 Fokky Fuad Wasitaatmadja,Spiritualisme Pancasila(Jakarta : Prenadamedia group,2018),hlm 13
Portugis, Spanyol, Belanda, dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap
hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah ter- tentu
atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing,
namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hi- dup dalam kepribadiannya sendiri.
Bangsa Indonesia secara jelas da- pat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita
memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap
sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.7
7 Ibid
8
1
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan