Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

DOSEN PENGAMPU: Ir. Marhaenus Johanis Rumondor M.Si

KELOMPOK 4:

1. ANDINI KHOIRIYAH
2. KAMILLAH HULLAH
3. FLORENSIA GRATIA MANOPO
4. AFINA RATMALIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, anugerah,
dan tuntunannya, dapat menyelesaikan penulisan makalah mengenai “Pancasila Sebagai
Ideologi Negara” secara tepat waktu. Makalah ini dapat penulis buat untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Bpk. Ir. Marhaenus Johanis Rumondor M.Si, selaku dosen pengampu
mata kuliah Pancasila dan penulis harap semoga makalah ini dapat diterima dengan baik.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bpk. Ir.
Marhaenus Johanis Rumondor M.Si, karena telah memberikan tugas ini. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik agar kedepannya bisa lebih
baik lagi.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................5

C. TUJUAN............................................................................................................................5

D. MANFAAT........................................................................................................................5

BAB II.......................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................................6

1. FUNGSI DAN PERAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.......................6

2. SIFAT DAN CIRI-CIRI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.......................7

3. TANTANGAN DAN ANCAMAN YANG MENGANCAM IDEOLOGI PANCASILA


BESERTA FAKTOR PENYEBABNYA................................................................................8

4. CARA MENGATASI TANTANGAN DAN ANCAMAN YANG MENGANCAM


PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA?..............................................................12

BAB III....................................................................................................................................14

PENUTUP...............................................................................................................................14

A. KESIMPULAN...............................................................................................................14

B. SARAN............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai macam-macam suku,
bangsa, adat istiadat, dan budaya. Tentu lebih sulit dibandingkan dengan mempersatukan
bangsa yang suku, adat istiadat maupun budayanya sejenis atau sama. Bangsa dan negara
yang ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara, sudah tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang
kokoh. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Untuk memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa maka diperlukan adanya Pancasila. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan berbudaya tinggi. Oleh sebab itu Pancasila diperlukan sebagai ideologi
negara.

Ideologi berasal dari kata ideos dan logos dalam bahasa Yunani. Ideos artinya ide, sedangkan
logos berarti ilmu pengetahuan. Ideologi adalah kumpulan gagasan, ide dan keyakinan yang
menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.

Ideologi menjadi kerangka penyelenggaraan negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Di


Indonesia, para pendiri bangsa telah sepakat menetapkan ideologi negara Indonesia adalah
Pancasila.

Secara umum, ideologi Pancasila berarti nilai-nilai luhur budaya dan religius bagi bangsa
Indonesia yang berdasarkan pada sila-sila Pancasila.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi tonggak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan negara. Nilai-nilai yang telah disepakati bersama
itu juga menjadi sarana menyatukan masyarakat dan dapat digunakan sebagai prosedur
penyelesaian konflik. Hal ini sesuai dengan gagasan para pendiri negara Indonesia terkait

4
pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang dapat menyatukan berbagai golongan
masyarakat secara konkret dalam kehidupan sehari-hari.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa fungsi dan peran pancasila sebagai ideologi dan pedoman bagi bangsa Indonesia?

2. Apa sifat dan ciri-ciri dari Pancasila sebagai ideologi negara?

3. Apa saja tantangan dan ancaman yang mengancam ideologi Pancasila beserta faktor
penyebabnya?

4. Bagaimana cara mengatasi tantangan dan ancaman yang mengancam Pancasila sebagai
ideologi negara ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dang menganalisis fungsi dan peran pancasila sebagai ideologi dan
pedoman bagi bangsa Indonesia?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis sifat dan ciri-ciri dari Pancasila sebagai ideologi
negara

3. Untuk mengetahui dan menganalisis tantangan dan ancaman terhadap ideologi Pancasila

4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi tantangan dan ancaman yang dapat
dilakukan rakyat dan pemerintah di Indonesia untuk menjaga Pancasila sebagai ideologi
negara.

D. MANFAAT
1. Manfaat praktis

Makalah yang kami buat diharapkan dapat memberi pemahaman dan pengetahuan mengenai
makna dan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.

2. Manfaat teoritis

5
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pemikiran bagi rakyat
Indonesia bagaimana fungsi dan peran ideologi negara sebagai pedoman bangsa Indonesia,
sifat dan ciri-ciri ideologi negara republik Indonesia, tantangan dan ancaman yang
mengancam Pancasila sebagai ideologi negara republik Indonesia, dan peran kita sebagai
rakyat Indonesia untuk mengatasi berbagai tantang dan ancaman untuk melindungi Pancasila
sebagai ideologi negara Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

1. FUNGSI DAN PERAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


a. Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat Indonesia
dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan
bermasyarakat serta bernegara.

Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan
tentang moral. Oleh karena itu, pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan
kesadaran penggunanya.

Dengan Pancasila sebagai ideologi negara juga berperan dalam pembentukan Undang-
Undang Dasar Negara 1945. Selain itu, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dalam
pembuatan Undang-Undang, baik itu pada tingkat daerah atau tingkat nasional. Oleh sebab
itu, dengan adanya Pancasila, maka setiap peraturan perundang-undangan yang telah dibuat
harus berdasarkan suara dari rakyat serta cerminan dari bangsa Indonesia.

b. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Bukan hanya perannya saja, Pancasila sebagai ideologi negara juga memiliki fungsi. Lalu,
apa saja fungsi Pancasila sebagai ideologi negara?

1. Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar bisa mengembangkan


sekaligus memelihara identitas bangsa Indoensia.

6
2. Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta bersikap kritis
terhadap berbagai macam usaha agar cita-cita bangsa yang ada di dalam Pancasila dapat
terwujud.

3. Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai tujuannya terutama yang
berkaitan dengan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.

4. Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa Indonesia agar menjadi satu
kesatuan, sehingga persatuan bangsa Indonesia tetap terus terjaga dan mengurangi terjadinya
konflik antar anggota masyarakat.

5. Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
bangsa Indonesia, sehingga kehidupan bermasyarakat dapat dijalani dengan harmonis.

2. SIFAT DAN CIRI-CIRI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


a. Pancasila sebagai ideologi negara adalah bersifat :

 Aktual, berarti sesuai dengan yang terjadi. Artinya meskipun Pancasila dirumuskan
pada masa sebelum kemerdekaan, nilai-nilainya menyesuaikan dengan perkembangan
yang sedang terjadi di masyarakat. Sebagai nilai dasar, Pancasila bersifat tetap
dan tidak berubah.
 Dinamis, berarti bergerak atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Artinya
nilai-nilai dasar Pancasila diintepretasikan sesuai dengan perkembangan zaman. Nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan tetap menjadi pegangan
hanya saja dengan itu, Indonesia bisa menerima nilai-nilai baru dari luar yang masuk.
 Antisipatif, artinya Pancasila mampu menjadi filter terhadap segala macam hal yang
masuk ke Indonesia. Baik itu, budaya, kebiasaan, adat, paham, maupun nilai-nilai
baru lainnya. Pancasila bersifat dinamis, jadi dia bisa berkembang menyesuaikan
kondisi faktual.
 Dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman, ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

7
b. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Didasarkan pada falsafah hidup masyarakat.


 Mengakui dan menghormati Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Menganut sistem pemerintahan demokrasi Pancasila.
 Hukum sebagai dasar dalam sistem pemerintahan dan kehidupan sehari-hari.
 Serta bersifat dinamis, terbuka, dan kreatif.

3. TANTANGAN DAN ANCAMAN YANG MENGANCAM IDEOLOGI PANCASILA


BESERTA FAKTOR PENYEBABNYA
A. Tantangan dan ancaman

1. Pengaruh Asing atau Globalisasi

Globalisasi dapat membawa masuk ide-ide, nilai-nilai, dan budaya dari luar yang
bertentangan dengan ideologi lokal atau nasional. Ini bisa mengancam stabilitas ideologi
yang ada dengan membawa perubahan yang tajam dalam pandangan masyarakat.

2. Persaingan Ideologis

Persaingan antara ideologi yang berbeda bisa mengancam keberlanjutan atau dominasi
sebuah ideologi. Persaingan ini dapat terjadi di tingkat nasional atau internasional dan bisa
berdampak pada pergeseran dalam dinamika sosial dan politik.

3. Perubahan Sosial dan Budaya

Perubahan dalam budaya dan struktur sosial suatu masyarakat dapat meruntuhkan nilai-nilai
yang mendukung ideologi tertentu. Ketika masyarakat mengalami perubahan secara drastis,
ideologi yang sudah mapan dapat dihadapkan pada tantangan besar.

4. Konflik Agama atau Etnis

8
Konflik berbasis agama atau etnis dapat mengancam stabilitas ideologi. Perbedaan
pandangan dalam hal agama atau etnis bisa memicu ketegangan yang dapat membawa
perubahan dalam ideologi yang ada.

5. Teknologi dan Media Sosial

Teknologi dan media sosial dapat memungkinkan penyebaran cepat ide-ide baru yang bisa
saja bertentangan dengan ideologi yang ada. Penyebaran informasi yang mudah dapat
memicu perubahan pandangan masyarakat.

6. Revolusi atau Pergolakan Sosial

Pergolakan sosial atau revolusi dapat mengubah tatanan politik dan sosial secara dramatis.
Ideologi yang diterapkan oleh rezim lama bisa mengalami penggantian atau perubahan
signifikan sebagai hasil dari perubahan politik yang drastis.

7. Ekonomi dan Kesenjangan Sosial

Ketidakpuasan akibat kesenjangan sosial atau ekonomi dapat membuka pintu bagi ideologi-
ideologi yang menawarkan solusi alternatif. Jika ideologi yang ada tidak mampu mengatasi
masalah-masalah tersebut, masyarakat mungkin akan mencari alternatif.

8. Radikalisasi dan Ekstremisme

Gerakan radikal atau ekstrem bisa muncul dan mengancam ideologi yang lebih moderat.
Kelompok ekstrem bisa mengambil alih narasi dan mencoba memperluas pengaruh mereka.

9. Ketidakpuasan Politik

Ketidakpuasan terhadap pemerintah atau sistem politik dapat mendorong masyarakat untuk
mencari ideologi yang berbeda sebagai solusi untuk masalah yang dihadapi.

9
B. Faktor Penyebab Ancaman Terhadap Ideologi

1. Perubahan Sosial

Perubahan dalam struktur sosial, nilai-nilai budaya, dan norma-norma masyarakat dapat
membawa perubahan dalam pandangan ideologis. Misalnya, perkembangan teknologi,
urbanisasi, dan migrasi dapat mengubah cara orang berinteraksi dan merasakan dunia,
sehingga berpotensi menggeser pandangan ideologis.

2. Perubahan Ekonomi

Ketidaksetaraan ekonomi, ketidakpuasan terhadap distribusi kekayaan, dan masalah ekonomi


lainnya dapat menciptakan ketegangan sosial. Ini bisa membuka pintu bagi ideologi alternatif
yang menawarkan solusi atas masalah-masalah ekonomi tersebut.

3. Krisis Politik

Ketidakstabilan politik, korupsi, dan kegagalan pemerintah dalam mengatasi masalah-


masalah mendasar dapat merongrong keyakinan dalam ideologi yang ada. Krisis politik dapat
mendorong masyarakat untuk mencari alternatif ideologis.

10
4. Globalisasi

Pertukaran informasi dan ide melalui globalisasi dapat membawa pandangan-pandangan dari
luar yang bertentangan dengan ideologi lokal atau nasional. Masyarakat yang lebih terbuka
terhadap dunia luar cenderung lebih terpapar terhadap berbagai pandangan.

5. Teknologi dan Media Sosial

Teknologi dan media sosial memungkinkan penyebaran ide-ide dengan cepat dan luas.
Informasi yang salah atau tendensius dapat mempengaruhi pandangan masyarakat dan
bahkan mengubah pandangan ideologis mereka.

6. Perubahan Generasi

Generasi yang lebih muda sering memiliki pandangan yang berbeda dari generasi
sebelumnya. Perubahan generasional dalam nilai-nilai dan pandangan dunia dapat mengarah
pada perubahan dalam dukungan terhadap ideologi tertentu.

7. Konflik Agama dan Etnis

Konflik berbasis agama atau etnis dapat mengubah dinamika sosial dan politik suatu
masyarakat. Konflik semacam itu dapat mengancam ideologi yang ada atau bahkan memicu
pencarian ideologi baru yang lebih sesuai dengan identitas agama atau etnis.

8. Pendidikan dan Literasi

Pendidikan dan literasi memiliki peran penting dalam membentuk pandangan dunia
seseorang. Masyarakat yang memiliki akses ke pendidikan yang baik cenderung lebih kritis
terhadap ideologi yang mereka anut.

11
9. Krisis Lingkungan

Masalah lingkungan yang mendalam, seperti perubahan iklim, dapat memicu perubahan
pandangan terhadap nilai-nilai dan tujuan ideologis. Krisis lingkungan bisa menggugah
masyarakat untuk mencari solusi alternatif.

10. Pengaruh Kelompok Ekstremis

Kelompok ekstremis atau militan dapat mengajukan pandangan yang radikal dan ekstrem,
yang bisa menggoda individu atau kelompok yang merasa frustrasi terhadap situasi yang ada

4. CARA MENGATASI TANTANGAN DAN ANCAMAN YANG MENGANCAM


PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
 Pendidikan dan Kesadaran

Meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip


ideologi yang ada dapat membantu memperkuat dukungan terhadap ideologi tersebut.
Melalui pendidikan, masyarakat dapat lebih memahami dasar-dasar ideologi dan mengatasi
informasi yang salah atau bias.

 Partisipasi Demokratis

Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokratis dapat memberikan platform
bagi berbagai pandangan untuk diungkapkan secara konstruktif. Ini membantu mencegah
krisis politik yang dapat mengancam ideologi.

 Adaptasi dan Inklusi

12
Ideologi yang bersifat kaku mungkin perlu beradaptasi dengan perubahan sosial, budaya, dan
ekonomi. Menyediakan ruang untuk inklusi dan menerima perubahan dapat mempertahankan
relevansi ideologi dalam berbagai situasi.

 Dialog dan Konsolidasi

Mendorong dialog terbuka dan konstruktif antara berbagai kelompok dalam masyarakat dapat
membantu meredakan ketegangan dan memfasilitasi pemahaman bersama. Konsolidasi nilai-
nilai yang mendasari ideologi juga penting untuk membangun konsensus.

 Pengembangan Kritis dan Keterampilan Berpikir

Mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dalam pendidikan dapat membantu


masyarakat memahami dan menilai argumen-argumen ideologis dengan lebihbaik. Ini
membantu menghindari penyebaran informasi yang tidak valid.

 Penanganan Ketidaksetaraan

Mengatasi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat membantu mengurangi frustrasi yang
mendorong masyarakat mencari alternatif ideologis. Kebijakan yang adil dan inklusif dapat
memperkuat dukungan terhadap ideologi yang ada.

 Pemberantasan Ekstremisme

Melawan ekstremisme dan radikalisasi dengan tegas adalah penting untuk mencegah ideologi
ekstrem mengambil alih narasi dan merusak kestabilan sosial.

 Pengawasan Media dan Informasi

13
Meningkatkan literasi media dan kritis dalam mengonsumsi informasi dari berbagai sumber
dapat membantu mencegah penyebaran pandangan yang salah atau ekstrim yang dapat
mengancam ideologi.

 Pengembangan Solusi Inovatif

Ideologi yang relevan perlu mampu menghadapi tantangan zaman. Mengembangkan solusi
inovatif untuk masalah-masalah yang muncul dapat membantu mempertahankan daya tarik
ideologi.

 Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia

Mempertahankan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam ideologi adalah penting untuk
memastikan bahwa ideologi tidak menjadi alat untuk menindas atau memarginalkan
kelompok tertentu.

 Keterbukaan terhadap Kritik

Menerima kritik konstruktif dan melakukan introspeksi terhadap kelemahan atau


ketidaksesuaian dalam ideologi dapat membantu memperkuatnya dalam jangka panjang.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi negara memiliki fungsi utama berupa menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara Indonesia. Pancasila banyak mendapat tantangan dan ancaman yang
mengancam ideologi Pancasila dsn datang dalam berbagai bentuk. Ideologi merupakan alat

14
yang paling ampuh untuk mrnciptakan negara Indonesia yang kokoh, bermartabat dan
berbudaya tinggi.

B. SARAN
Setiap warga negara hendaknya menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dengan penuh rasa tanggung jawab juga perlu lebih mendalami pemahaman dengan sila-sila
dan fungsinya agar tepat dalam pengamalannya. Dengan penerapan sila-sila Pancasila maka
dapat meminimalisir konflik perbedaan dan menyatukan bangsa Indonesia dalam kesatuan
yang utuh sehingga menggambarkan idebntitas suatu bangsa. Dengan demikian tujuan-tujuan
Pancasila dapat terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

 https://an-nur.ac.id/fungsi-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan-negara/
#:~:text=Fungsi%20Pancasila%20sebagai%20ideologi%20Negara,bangsa
%20Indonesia%20dalam%20melaksanakan
%20pembangunan.&text=pembentukan%20karakter%20bangsa
%20berdasarkan%20Pancasila

15
 https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/
 https://bnp.jambiprov.go.id/ideologi-pancasila-perbedaan-dengan-ideologi-
komunis/
 https://dosenppkn.com/sifat-ideologi-pancasila/
 https://fahum.umsu.ac.id/ancaman-terhadap-ideologi-contoh-faktor-penyebab-
dan-cara-mengatasi/

16

Anda mungkin juga menyukai