Disusun Oleh :
Adhitya Bagus Prakoso (1403620030)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
A. Kesimpulan ................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara di dunia membutuhkan landasan atau premis, yang kita sebut
ideologi. Karena ideologi merupakan landasan, ide, atau tujuan negara untuk
menjadi lebih maju dan berkembang. Dalam membimbing bangsa Indonesia,
presiden tidak dapat mengandalkan visi dan tujuannya sendiri untuk mencapai cita-
cita bangsa; Oleh karena itu, harus ada landasan atau landasan yang dapat dijadikan
tolak ukur. Pancasila adalah filosofi negara Indonesia; Pancasila bukanlah ideologi
negara untuk beberapa atau daerah tertentu, tetapi untuk seluruh negara. Ketika
orang tidak setuju tentang bagaimana menafsirkan dasar negara, konflik muncul.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila sebagai ideologi.
2. Jelaskan apa maknaPancasila sebagai ideologi.
3. Jelaskan fungsi Pancasila sebagai ideologi.
4. Jelaskan pentingnya Pancasila sebagai ideologi.
5. Sebutkan penyebab terpilihnya Pancasila sebagai ideologi.
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi.
2. Menjelaskan makna Pancasila sebagai ideologi.
3. Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai ideologi.
4. Menjelaskan arti penting Pancasila sebagai ideologi.
5. Mendeskripsikan penyebab terpilihnya Pancasila sebagai ideologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Menurut pendapat Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno
2
C. Hubungan Pancasila sebagai Ideologi
Hubungan Pancasila dengan ideologi nasionalisme Indonesia adalah nilai-
nilai ideologi Pancasila menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggara negara.
Dengan kata lain, visi atau arah hidup berbangsa dan bernegara Indonesia adalah
mewujudkan kehidupan yang berlandaskan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
3
4. Memelihara, memperkuat, dan mengintegrasikan seluruh rakyat Indonesia
menjadi satu kesatuan, menjaga persatuan bangsa Indonesia dan mengurangi
konflik antar anggota masyarakat.
5. Menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, agar kehidupan bermasyarakat dapat dinikmati secara harmonis.
Fungsi utama Pancasila sebagai ideologi negara, menurut beberapa
fungsinya, adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.
4
Kerusuhan politik Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Semua
berawal ketika pecahnya wabah G 30 S/PKI. Setelah itu, pada tahun 1966
dikeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Meski rezim Orde
Baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai doktrin negara,
implementasinya pada tahun-tahun berikutnya terbukti melenceng. Banyak
kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan keyakinan Pancasila.
Pada masa orde baru terdapat beberapa tindakan pemerintah yang
keluar dari nilai-nilai Pancasila, antara lain seperti berikut ini:
a. Kekuasaan presiden yang dilanggengkan hingga 32 tahun lamanya.
b. Adanya penafsiran sepihak Pancasila lewat program p4.
c. Ada penindasan terhadap gagasan atau hasil pemikiran secara
sepihak, hingga orang-orang takut mengeluarkan pendapatnya.
d. Ada penindasan dalam bentuk fisik seperti yang terjadi di Timor
Timur, Aceh, Irian Jaya, dan lainnya.
e. Adanya diskriminasi terhadap masyarakat non pribumi, juga
kelompok yang minoritas.
3. Ideologi Pancasila Pada Masa Reformasi
Reformasi didefinisikan sebagai tindakan yang melibatkan penataan ulang,
pemformatan ulang, atau penataan ulang apa pun yang diyakini keluar jalur dan
dikondisikan untuk kembali ke bentuk dan fungsi aslinya. Reformasi juga dapat
merujuk pada perubahan ke sesuatu yang lebih baik dan lebih sesuai dengan
harapan.
Ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan reformasi
atau upgrade, antara lain sebagai berikut:
Ada pengecualian tertentu.
Harus mengacu pada kerangka tertentu.
Reformasi harus mampu mengembalikan sistem ke dasar negara yang
demokratis; mereka harus menjadi yang terbaik; dan mereka harus didasarkan
pada Ketuhanan Yang Maha Esa dan menjamin persatuan nasional.
Adapun tujuan yang dilakukannya reformasi adalah sebagai berikut ini :
5
Menata seluruh struktur kenegaraan, termasuk peraturan perundang-undangan
yang menyimpang dari tujuan, guna menemukan pembaharuan nilai-nilai
dalam kehidupan bernegara.
Meningkatkan berbagai sektor kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
Menghapus dari masyarakat segala tindakan dan kebiasaan yang tidak sesuai
dengan reformasi, seperti KKN, otoritas diktator, penyimpangan, dan
penyelewengan lainnya.
Esensi reformasi adalah menjaga hal-hal yang telah ada sebelumnya dalam
kehidupan bernegara, kemudian memperbaiki kekurangan yang ada dan
mengembangkan reformasi untuk menjawab persoalan-persoalan yang akan
datang.
Pada masa ini, Pancasila yang awalnya merupakan sumber dari nilai serta
acuan kode etik bagi negera beserta aparatnya, ternyata berubah dan dijadikan
alat menghalalkan kegiatan politik di negara ini. segala kegiatan politik
mengatasnamakan Pancasila, padahal pada kenyataannya nilai-nilainya
bertentangan sama sekali.
Atas nama Pancasila, reformasi dilakukan di berbagai disiplin ilmu. Namun,
hal itu berdampak kecil pada situasi sosial ekonomi masyarakat. Kehadiran
globalisasi menambah kesulitan. Status Pancasila sebagai falsafah resmi negara
terancam.
Hal ini terutama benar hari ini bahwa Pancasila memiliki ideologi terbuka.
Pancasila sebagai falsafah negara telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pancasila masih dikonstruksi pada masa orde lama untuk menjadi keyakinan
dan ciri khas bangsa Indonesia. Padahal, dengan lembaga presiden seumur
hidup, Pancasila semata-mata digunakan sebagai senjata untuk
mempertahankan kekuasaan.
Di masa orde baru, Pancasila dijadikan dasar negara beserta Undang-Undang
Dasar 1945 oleh bangsa Indonesia. Tapi ternyata Pancasila kembali hanya
digunakan sebagai alat untuk melanggengkan otorisasi kekuasaan presiden
selama 32 tahun.
6
Masa reformasi yang seharusnya memberikan pengaruh positif dan baru bagi
masyarakat Indonesia, ternyata gagal. Masyarakat Indonesia diharapkan dapat
kembali mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Namun, kehidupan
kenegaraan rakyat di era reformasi justru semakin tersingkir dari prinsip-
prinsip tersebut.
Moral warga negara di negeri ini semakin terpuruk, akibat pengaruh
globalisasi. Korupsi dipraktikkan secara terbuka di negeri ini karena sudah
menjadi bagian dari budaya. Prinsip-prinsip Pancasila menjadi semakin
terputus dari praktik masyarakat.
Masa reformasi ini dimulai setelah masa jabatan Presiden Soeharto berakhir
pada 21 Mei 1998, dan tidak ada perubahan bentuk KKN yang dijanjikan saat
itu.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi negara sekaligus dasar negara dan pandangan
hidup. Pancasila merupakan gagasan fundamental dalam kehidupan bernegara
sebagai ideologi negara. Pancasila bukan sekedar konsep statis yang mendasari
berdirinya negara Indonesia; ia juga berfungsi sebagai cetak biru bagi masyarakat
ideal dan cita-cita mendasar yang harus dijunjung tinggi untuk mencapainya.
Pancasila membawa beberapa prinsip yang diturunkan dari realitas sosial
budaya bangsa Indonesia. Ideologi memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya
dari ideologi lain. Keesaan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha
Esa, yang menghasilkan iman dan cinta kepada-Nya. Dari perspektif realitas,
ideologi Pancasila membawa nilai-nilai yang mencerminkan realitas sosial budaya
bangsa Indonesia, dalam hal cita-cita untuk dapat meyakini terwujudnya
masyarakat yang dicita-citakan, dan dari perspektif fleksibilitas, nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya dapat digambarkan secara kontekstual sehingga selalu
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Perkembangan dan dinamika
masyarakat.
B. Saran
Sebagai orang Indonesia, kita harus selalu menjunjung tinggi ideologi
negara kita yaitu Pancasila, karena Pancasila adalah konsep dasar kehidupan
bernegara.
8
Daftar Pustaka