Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA

Dosen Pembimbing : Bpk. DIAN SUDARFI HENDRI M.si

Disusun oleh :

~ RiMA SRIYANTI

~ ZAINUL BARRY

KELAS C : ILMU HADIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU FAKULTAS

USHULUDDIN TAHUN PEMBELAJARAN 2021/1443 M


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia. Adapun maksud
dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari
bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami
memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Daftar isi

Judul.....................................................................................................................i

Kata Pengantar.....................................................................................................ii

Daftar isi...............................................................................................................iii Bab 1


Pendahuluan

A. Latar belakang masalah..................................................................................1

B. Rumusan masalah...........................................................................................1 Bab II


Pembahasan

A. Pengertian pancasila dan ideologi..................................................................2

B. Pengertian pancasila sebagai ideologi ………………………………...........2

C. Hubungan pancasila dengan ideologi ............................................................3

D. Makna pancasila sebagai ideologi..................................................................3

F. Fungsi pancasila sebagai ideologi ………......................................................4 Bab 3


Penutup

A. Kesimpulan.....................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki sebuah arti
penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-
ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia.
Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan
oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui
proses yang sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena
dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya
tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-
nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.

Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa
Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan
bangsa dan negara.

Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang kita kenal dengan
ideologi. Karena ideologi merupakan dasar atau cita-cita bangsa tersebut untuk semakin berkembang
dan maju. Presiden dalam memimpin bangsa Indonesia tidak bisa hanya dengan mengandalkan visi dan
misinya sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa. Oleh karena itu harus memiliki suatu dasar atau
landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan. Ideologi Indonesia adalan Pancasila. Pancasila bukan
hanya ideologi bagi sebagian atau daerah-daerah tertentu saja tetapi menyeluruh, terkadang perbedaan
pendapat dalam mengartikan dasar negara maka terjadilah pertikaian.
Indonesia yang terdiiri atas berbagai suku bangsa dapat dipersatukan oleh Pancasila. Itu sebabnya sering
kali Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun yang mencoba menghilangkan nya akan
berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pancasila sebagai ideologi?

2.Jelaskan makna Pancasila sebagai ideologi!


3. Jelaskan fungsi Pancasila sebagai ideologi!

4. Jelaskan nilai Pancasila sebagai ideologi!

5. Jelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya!

6.Sebutkan faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai ideologi!

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PANCASILA DAN IDEOLOGI

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata Sansekerta : panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima dasar ini tercantum pada alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan logos. Idea berarti ide,
gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa,
ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian asal mula, juga hakikat buah pikir atau gagasan. Ideologi
juga disebut a system of ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan, lalu
melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana tujuan yang ingin dicapai
disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat yang menjadi sumbernya.

Berarti dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya mencakup nilai-
nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ideologi disebut juga sebagai
identitas dari sebuah negara. Karena ideologi s okebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting untuk
sebuah negara, dimana ideologi digunakan sebagai sebuah hal yang memperkuat identitas sebuah
masyarakat negara.

B. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Pengertian Pancasila sebagai ‘ideologi negara’ adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas, pengertian Pancasila sebagai
ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia, yaitu terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan, serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir Pancasila harus dijadikan sebagai
pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila sebagai ideologi
negara juga bermakna menjadikan Pancasila sebagai visi atau cita-citanya. Ini tentunya berlaku untuk
pemerintah dan seluruh warga negara. Pengertian ini juga ada di dalam Ketetapan MPR No.XVIII Tahun
1998 Pasal 1, yang bunyinya:

" Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar
negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara. "

Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga tidak
hanya dijadikan slogan belaka. Pada Pasal 1 Ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara. Dari ketetapan MPR tersebut dapat diketahui bahwa di Indonesia kedudukan Pancasila
adalah sebagai ideologi negara, selain kedudukannya sebagai dasar negara. Dalam Ketetapan MPR
tersebut dinyatakan bahwa Pancasila perlu diamalkan dalam bentuk pelaksanaan yang konsisten dalam
kehidupan bernegara.

Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat Indonesia dalam
menentukan sikap dan tingkah laku mereka. Oleh karena itu pelaksanaannya juga harus berdasarkan
pada keyakinan dan kesadaran penggunanya. Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara
dilanggar, maka hukumannya adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak
berpedoman pada nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa
malu dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan. Seperti halnya
Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era reformasi. Berbagai pihak
dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan kumpulan gagasan yang disepakati bersama,
dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai
ideologi negara ini yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang
berbeda-beda suku bangsa ini.

Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan tujuan bersama bangsa indonesia yang
diimplementasikan dalam pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang
meratai material dan spritual berdasarkan pancasila dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia
yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan kedulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang
aman, tentram, tetib, dan dinamais serta dalam lingkungan kehidupan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tetib dan damai.

Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945 ini resmi ditetapkan sebagai dasar Negara Indonesia
dan masih terus digunakan hingga saat ini. Penerapannya berbeda sesuai dengan masa yang ada. Di
setiap masa, Pancasila mengalami perkembangan terutama dalam mengartikan Pancasila itu sendiri.
Dalam masa-masa tersebut, terdapat banyak hal yang belum relevan dalam penerapan nilai-nilai luhur
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Banyak penyimpangan yang terjadi.

Sejarah Perkembangan Ideologi Pancasila dari masa ke masa:

1. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde Lama

Pada masa orde lama, Pancasila masih dalam tahap dibangun untuk dijadikan keyakinan sekaligus ciri
khas bangsa Indonesia. Presiden Soekarno yang mengusung konsep Pancasila menyatakan meski berasal
dari mitologi yang belum jelas, tetap saja dapat membimbing masyarakat Indonesia menuju
kesejahteraan.

Pada masa ini perkembangan Pancasila dipengaruhi oleh berbagai kondisi dan situasi di dunia yang
masih dilanda kekacauan. Masa orde lama merupakan masa pencarian bentuk Pancasila terutama
pengaruhnya terhadap kehidupan bernegara.

2. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde baru

Pada masa ini gejolak politik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Dimulai dengan pecahnya peristiwa
G 30 S/PKI. Kemudian peristiwa dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun
1966. Walaupun pemerintahan orde baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara,
pelaksanaannya pada tahun-tahun berikutnya ternyata malah keluar dari jalur. Banyak dari kebijakan
pemerintah yang tidak sejalan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

3. Ideologi Pancasila Pada Masa Reformasi

Yang dimaksud reformasi adalah sebuah kegiatan menata ulang, memformat ulang, atau menata
kembali segala hal yang dianggap keluar jalur, dan dikondisikan agar kembali pada bentuk yang
sebenarnya, sesuai dengan tujuan asalnya. Reformasi bisa juga diartikan sebagai pembaruan untuk
menuju hal yang lebih baik lagi dan sesuai dengan harapan.

Adapun tujuan dilakukannya reformasi adalah sebagai berikut ini :

1. Untuk melakukan perubahan yang bertahap demi menemukan pembaruan nilai-nilai dalam
kehidupan bernegara. 2. Untuk
melakukan penataan terhadap seluruh struktur kenegaraan termasuk hukum dan
undang-undang yang menyimpang dari tujuan. 3.
Untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
juga pertahanan keamanan. 4. Meniadakan segala
kegiatan dan kebiasaan dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan reformasi, seperti KKN, kekuasaan
yang otoriter, penyimpangan dan penyelewengan lainnya.

Pada masa ini, Pancasila yang awalnya merupakan sumber dari nilai serta acuan kode etik bagi negera
beserta aparatnya, ternyata berubah dan dijadikan alat menghalalkan kegiatan politik di negara ini.
segala kegiatan politik mengatasnamakan Pancasila, padahal pada kenyataannya nilai-nilainya
bertentangan sama sekali. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara terancam tergusur. Apalagi
sekarang Pancasila mengusung ideologi yang sifatnya terbuka.

Pancasila sebagai ideologi negara mengalami berbagai perkembangan. Pada masa orde lama Pancasila
masih dalam tahap dibangun untuk dijadikan keyakinan dan ciri khas bangsa Indonesia. Padahal
kenyataannya Pancasila hanya digunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan dengan adanya
jabatan presiden seumur hidup.

Di masa orde baru, Pancasila dijadikan dasar negara beserta Undang-Undang Dasar 1945 oleh bangsa
Indonesia. Tapi ternyata Pancasila kembali hanya digunakan sebagai alat untuk melanggengkan otorisasi
kekuasaan presiden selama 32 tahun.

Dan selanjutnya pada era reformasi yang diharapkan membawa pengaruh baik dan baru pada
masyarakat Indonesia juga ternyata malah melenceng dari tujuannya. Masyarakat Indonesia diharapkan
dapat kembali mengamalkan nilai-nilai luhur dari Pancasila. Tapi kenyataannya di era reformasi
kehidupan bernegara masyarakat malah semakin jauh dari nilai-nilai tersebut.

Rakyat di negara ini mengalami pengikisan moral, terlebih lagi karena pengaruh globalisasi. Korupsi juga
dilakukan secara terang-terangan, seperti telah menjadi bagian dari budaya di negara ini saja. Nilai-nilai
dari Pancasila semakin jauh dari pengamalannya oleh masyarakat.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia seharusnya dijadikan acuan dalam kehidupan
sehari-hari. Walaupun arus globalisasi masuk ke negara ini sangat kencang, seharusnya Pancasila bisa
menjadi filternya. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap sila Pancasila harus dapat menjadi
penyaring bagi kebudayaan asing yang mencoba masuk.

Pancasila sebagai Ideologi dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu ideologi dalam arti luas dan
ideologi dalam arti sempit. Dalam arti luas, ideologi menunjuk sebagai pedoman hidup disemua segi
kehidupan, baik pribadi maupun umum. Sedangkan dalam arti sempit, menunjuk sebagai pedoman
hidup dalam bidang tertentu, misalnya sebagai ideologi negara.

Ideologi negara merupakan ideologi mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar negara yang ingin
diwujudkan melalui kehidupan negara itu. Pancasila adalah ideologi negara, yaitu gagasan fundamental
mengenai bagaimana hidup bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila sebagai ikatan
budaya (cultural bond) yang berkembang secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bukan
secara paksaan.

Pancasila sebagai sebuah ideologi terbuka memiliki tiga dimensi, yaitu:

1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang terkandungdalam ideologi itu secara riil berakar dan
hidup dalam masyarakatatau bangsanya, yaitu mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam
masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu
memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik.

3. Dimensi Fleksibilitas, atau dimensi pengembangan artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi
dan menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Hal ini bukan
berarti nilai dari Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain yang dapat menghilangkan jati diri
bangsa Indonesia. Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila dapat
dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman
dengan memperhaitkan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia, serta tidak keluar
dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia
tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan dalam ikatan NKRI.

Perwujudan Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti menjadi cita-cita penyelenggaraan bernegara
terwujud melalui Ketetapan MPR Nomor 7 Tahun 2001 mengenai Visi Indonesia Masa Depan. Dalam
Ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa Visi Indonesia Masa Depan terdiri atas tiga visi, yaitu:

1. Visi ideal, yaitu cita-cita luhur bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang
Dasar 1945 pada alinea kedua dan alinea keempat.

2. Visi antara, yaitu visi bangsa Indonesia yang berlaku sampai dengan tahun 2020.

3. Visi lima tahunan, yaitu sebagaimana dimaksudkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik Indonesia Pancasila
berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya
( cultural bond) yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara
paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan
masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.

Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos yang mendorong
dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal setiap elemen bangsa. Hal
tersebut bisas saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu:
Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang
merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan personal-personal di
dalamnya. Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai alat lalu lintas
menjadi etos yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi
maksimal setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisas saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat
lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian dan
prestasi. Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah
masyarakat, bangsa dan personal-personal di dalamnya. Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu
konsensus bersama sebagai alat lalu lintaskehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa konsensus
tersebut, masyarakat akan memberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah
disepakati. Ketika Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila
berperan sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga mengalami tantangan-
tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila mampu bertahan sebagai
ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David P. Apter dalam pemikirannya “The End of Idiology”.
Pancasila merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima butir
mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis
patriotis yang berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang
berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari ideologi negara lain, tetapi
mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila
sebagai ideologi tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para pendukungnya.
Pancasila selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai
dasarnya tetap dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan ideologi
Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.
Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta Pancasila sebagai ideologinya akan
tetap bertahan dan tidak goyah meskipun dihantam badai globalisasi dan modernisme.

C. HUBUNGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi
atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya
kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan
ber-Keadilan.

D. MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Pancasila tak hanya berkedudukan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai ideologi nasional bangsa
Indonesia. Pancasila ialah sebagai ideologi yang mempunyai makna sebagai berikut:

1. Sebagai cita-cita negara Ideologi


Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam Pancasila diimplementasikan
sebagai tujuan atau cita – cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan
bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah
terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung
tinggi persatuan, prikerakyatan, serta adil dan makmur. Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila
Pancasila diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan
makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di bidang politik.

2. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila itu menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara.

3. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila ini merupakan nilai yang disepakati secara bersama, oleh
karena itu menjadi satu di antara sarana di dalam pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

E. FUNGSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan persatuan 2.


Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuannya 3.
Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa Indonesia 4.
Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya upaya untuk mewujudkan citra-cita yang
terkandung di dalam pancasila. 5. Sebagai pedoman
bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan
dari bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan negara sebenarnya adalah wujud dari nilai-nilai kebudayaan milik bangsa
Indonesia yang kebenarannya diyakini. Ideologi Pancasila berasal dari kebiasaan masyarakat dari zaman
dahulu. Nilai-nilai Pancasila ini tumbuh dan berkembang dari masa ke masa. Itulah sebabnya bangsa
Indonesia sudah seharusnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, karena Pancasila
adalah cerminan kepribadian bangsa.

Pancasila memiliki tiga dimensi nilai yang masing-masing menunjukkan bahwa pancasila adalah ideologi
terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya pancasila mengadung nilai dasar yang selalu relevan
sepanjang zaman. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak mempunyai arah dan tujuan
yang jelas, dan memudahkan timbulnya kekacauan. Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara
mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara. Ketiga dimensi nilai tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang mutlak. Seperti yang sudah disampaikan
di awal kelima nilai dasar pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,

Musyawarah dan Keadilan Sosial diterima sebagai dalil mutlak yang bersumber dari nilai-nlai budaya
masyarakat Indonesia sendiri.

2. Nilai Instrumen adalah pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar. Pelaksanaan tersebut dapat berwujud
norma sosial atau norma hukum yang terkristalisasi ke dalam lembaga-lembaga sosial. Kedudukan nilai
instrumen lebih rendah ketimbang nilai dasar, namun tanpanya nilai dasar tidak bisa secara kongkret
diejawantahkan. Ini

3. Nilai Praktis adalah nilai yang tampak pada pola perilaku keseharian. Nilai praktis menunjukkan
apakah nilai dasar dan nilai instrumental benar-benar hidup dalam masyarakat atau tidak. Sebagai
contoh ketika seseorang berpidato tentang pancasila tetapi perilakunya korup, sesungguhnya pancasila
tidak hidup dalam jiwanya.

Ideologi pancasila bukanlah merupakan suatu “doktrin” belaka yang bersifat tertutup yang
merupakan norma-norma beku, melainkan disamping memiliki idealisme, pancasila juga bersifat nyata
dan reformatif yang mampu melakukan perubahan.

BAB III

PENUTUP

C. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi negara. Sebagai
ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan
negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi berdirinya negara Indonesia akan
tetapi pancasila membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta
prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya.Pancasila membawakan nilai-nilai
tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan
tertentu yang membedakannya dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya
Tuhan Yang Maha Esa,yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang
mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu memberikan
keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan, dan dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang
ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan
dinamika dan perkembangan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai