Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

Dosen Pengampu: Ni Luh Ika Windayani, M. Pd

Oleh :
1. Komang Yenny Septiani (2311041037)
2. Ni Luh Yuli Agustini (2311041036)
3. Ni Ketut Ayu Parwatiningsih (2311041274)

PROGRAM STUDI PGPAUD


JURUSAN DHARMA ACARYA
STAHN MPU
KUTURAN SINGARAJA
2023
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya,
penulis dapat menyusun tugas makalah Pancasila guna memenuhi tugas mata kuliah
Pancasila. Makalah ini dibuat untuk membantu pembaca agar lebih mengetahui dan
memahami tentang Pancasila

Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, penulis menyadari bahwa


makalah ini masih mempunyai kelemahan sebagai kekurangannya. Karena itu, penulis
berharap agar pembaca berkenan menyampaikan kritik dan saran yang membangun. Dengan
segala pengharapan dan keterbukaan, penulis menyampaikan rasa terima kasih. Akhir kata,
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis, tapi juga
bagi para pembaca.

Om Santih Santih Santih Om.

Singaraja, 10 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara...........................................3
2.2 Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu..............................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansakerta, “Panca” yang artinya
adalah lima, dan “Syla” yang berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga
merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting
pada masa perjuangan kemerdekaan. Dalam pancasila, ada lima sila atau pedoman yang
perlu diketahui. Kelima prinsip yang ada dalam Pancasila tersebut kali pertama
dicetuskan oleh Presiden RI, Soekarno, pada 1 Juni 1945. Adapun lima prinsip yang
dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mempunyai arti bahwa
Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi segala peraturan hukum dan
perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia.
Hal itu berarti peraturan dan hukum yang berlaku harus bersumber pada Pancasila.
Baik yang tertulis (UUD) maupun yang tak tertulis (konvensi). Sebagai dasar negara,
secara hukum Pancasila memiliki kekuatan mengikat semua Warga negaranya. Pengertian
mengikat ialah bahwa ketentuan mengenai pembuatan segala peraturan dan hukum untuk
bersumber pada Pancasila bersifat wajib dan imperatif. Dengan kata lain, tidak boleh ada
satu pun peraturan atau hukum di Indonesia yang bertentangan dengan Pancasila. Dari
mempelajari bab ini, diharapkan para mahasiswa dapat mengetahui atau memahami
konsep, hakikat, dan pentingnya pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, atau
dasar filsafat negara Republik Indonesia dalam kehidupan bernegara. Kita sebagai
generasi muda seharusnya berpartisipasi atau berjuang untuk mewujudkan tujuan negara
berdasarkan pancasila. Agar partisipasi kita di masa yang akan datang efektif, maka perlu
perluasan dan pendalaman wawasan akademik mengenai dasar negara melalui mata
kuliah pendidikan pancasila.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara?
2. Bagaimana Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui dan memahami Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
2. Mengetahui dan memahami Pancasila sebagai dasar nilai dan pengembangan ilmu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara


Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan logos.
Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil
pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian
asal mula, juga hakikat buah pikir atau gagasan. Ideologi juga disebut a system of
ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan, lalu
melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana tujuan yang
ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat yang
menjadi sumbernya.
Berarti, dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya
mencakup nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Ideologi disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena ideologi sebenarnya
memiliki fungsi yang sangat penting untuk sebuah negara, dimana ideologi digunakan
sebagai sebuah hal yang memperkuat identitas sebuah masyarakat negara.
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat
Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam
kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di
kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam
kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan tentang moral. Oleh karena itu,
pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran penggunanya.
Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya adalah
berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada
nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa malu
dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan. Seperti
halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era
reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan
kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara ini yang harus
dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang berbeda-beda suku
bangsa ini.

3
Dengan Pancasila sebagai ideologi negara juga berperan dalam pembentukan
Undang-Undang Dasar Negara 1945. Selain itu, Pancasila juga berperan sebagai
pedoman dalam pembuatan Undang-Undang, baik itu pada tingkat daerah atau tingkat
nasional. Oleh sebab itu, dengan adanya Pancasila, maka setiap peraturan perundang-
undangan yang telah dibuat harus berdasarkan suara dari rakyat serta cerminan dari
bangsa Indonesia. Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar
maupun dasar yang kuat serta memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang
membedakannya dengan bangsa lain.

2.2 Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada
bebarapa jenis pemahaman. Salah satunya adalah bahwa setiap ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
memiliki arti bahwa kelima nilai dari Pancasila itu sendiri merupakan pedoman dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, sejalan dengan
perkembangan iptek di masa kini tidak dipungkiri selain dampak positif juga terdapat
dampak negatif. Pengaruh dari budaya luar dengan mudah masuk ke Indonesia
menyebabkan lunturnya budaya Indonesia itu sendiri dan juga dijumpai kasus-kasus
penyalahgunaan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu,
kedudukan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu penting dan alangkah
baiknya apabila meletakkan Pancasila sebagai etika pengembangan iptek. Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu memiliki kedudukan yang penting dan alangkah
baiknya apabila meletakkan Pancasila sebagai etika pengembangan iptek. Karena
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya yang harus menjadi sumber nilai,
kerangka berpikir, serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia. Pengembangan ilmu dan teknologi terlebih yang menyangkut
manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, meningkatkan kualitas hidup
manusia baik sekarang maupun di masa depan, membantu pemekaran komunitas
manusia baik secara local, nasional, maupun global, terbuka untuk masyarakat. Serta,
Ilmu dan teknologi hendaknya juga membantu penciptaan masyarakat yang semakin
lebih adil dalam kemunculannya dan perkembangannya.
1. Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Ilmu pengetahuan harus
tetap menjaga keseimbangan antara rasional dan irasional, keseimbangan antara

4
akal, rasa, dan kehendak. Sila pertama menempatkan manusia di alam semesta
bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam
semesta yang diolahnya. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dalam
mengamalkan komitmen etis ketuhanan ini, Pancasila harus didudukan secara
proporsional, bahwa ia bukanlah agam yang berpretensi mengatur sister
keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma dan identitas keagamaan dalam
ranah privat dan ranah komunitas agama masing-masing.
2. Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Nilai kemanusiaan
yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
masing-masing, dengan memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana
semestinya.
3. Nilai Persatuan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Nilai persatuan Indonesia
memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia akan rasa nasionalisme bangsa
Indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat
dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya diarahkan demi
kesejahteraan umum manusia termasuk di dalam nya kesejahteraan bangsa
Indonesia dan rasa nasionalismenya. Pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk mewujudkan negara persatuan itu diperkuat dengan budaya
gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan terus
mengembangkan pendidikan kewargaan dengan dilandasi prinsip-prinsip
kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non-diskriminatif.
4. Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu. Nilai kerakyatan
mendasari pengembangan ilmu pengetahuan dan secara demokratis, yang
artinya setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan tetapi juga harus saling menghormati dan menghargai
kebebasan orang lain. Ilmu pengetahuan yang telah teruji kebenarannya harus
dapat dipersembahkan untuk kepentingan masyarakat. Nilai kerakyatan juga
mensyaratkan adanya wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendalam
yang mengatasi ruang dan waktu tentang materi yang dimusyawarahkan.
5. Nilai Keadilan Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu. Berdasarkan nilai
keadilan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi
keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan manusia, yaitu keseimbangan dan

5
keadalian dalam hubungan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan
penciptanya, dan manusia dengan lingkungan di mana meraka berada.
Pengembangan ilmu pengetahuan yang berkeadilan harus dapat teraktualisasi
dalam pengelolaan kekayaan alam sebagai milik bersama bangsa Indonesia
untuk kemakmuran rakyat.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan. Seperti
halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era
reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan
kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara ini yang harus
dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang berbeda-beda suku
bangsa ini.
Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada
bebarapa jenis pemahaman. Salah satunya adalah bahwa setiap ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
memiliki arti bahwa kelima nilai dari Pancasila itu sendiri merupakan pedoman dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, adapun saran yang diajukan dalam penulisan
makalahini sebagai berikut:
1. Kepada penulis.
Penulis mengharapkan adanya pengkajian sejenis dengan pembahasan mendalam
lainnya seputar Pendidikan Pancasila.
2. Kepada Mahasiswa.
Mahasiswa diharapkan tidak hanya mengetahui dan mempelajari materi Pancasila,
tetapi juga mampu mengaplikasikan dan menghubungkan ilmu yang diperoleh
dalam kehidupan sehari-hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

Muzayin. 1992. Ideologi Pancasila (Bimbingan ke Arah Penghayatan dan Pengamalan bagi Remaja).
Jakarta: Golden Terayon Press.
Notonagoro. 1994. Pancasila Secara ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara.
Hatta, Mohammad. 1977. Pengertian Pancasila. Jakarta: Idayu Press.
Oetojo Oesman dan Alfian (Eds). 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: BP-7 Pusat.

Anda mungkin juga menyukai