Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

WAWASAN IDEOLOGI PANCASILA

Disusun Oleh:

Cyntia Yusefa (2230103162)

Dosen Pengampuh:

Rian Marta

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr, Wb.

Palembang, 1 September 2022

Cyntia Yusefa

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ..............................................................................................1


b. Rumusan Masalah .........................................................................................2
c. Tujuan Penelitian ...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi dan Pancasila .................................................................3


1. Pengertian Ideologi ..................................................................................3
2. Pengertian Pancasila ................................................................................3
3. Pengertian Ideologi Pancasila .................................................................4
B. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara ...................................................5
C. Penerapan Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara .........................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................8
B. Saran ..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Lahirnya era Reformasi pada tahun 1998 telah memberikan momentum
baru bagi bangsa Indonesia untuk meneguhkan demokrasi sebagai sistem politik
yang sesuai dengan realitas Indonesia yang majemuk. Era Reformasi juga
sekaligus menyadarkan bangsa Indonesia untuk secara sungguh-sungguh
mewujudkan cita-cita kemerdekaannya yang selama ini terabaikan akibat sistem
kekuasaan masa lalu yang sarat dengan praktik kenegaraan yang feodalistik.1
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia merdeka yang lahir tahun 1945,
adalah hasil perenungan dan pemikiran manusia Indonesia yang mendalam.
Dalam negara Pancasila, agama mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembangunan bangsa dan negara serta untuk melaksanakan dan mengamalkan
nilai-nilai luhur Pancasila itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar agama dapat
benar-benar menjiwai kehidupan bangsa, dihayati dan diamalkan oleh masyarakat
sebagai wujud dan pencerminan taqwa kepada Tuhan yang maha Esa.2
Dari berbagai data tersebut di atas menunjukkan bukti sejarah kepada kita,
bahwa memang asal mula atau tujuan bangsa Indonesia mengadakan atau
merumuskan Pancasila itu, adalah untuk dipergunakan sebagai Dasar Negara kita
Republik Indonesia. Serta sekaligus sebagai pernyataan jati diri bangsa Indonesia,
yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang
kehidupan yang baik yang memberikan watak, corak, dan ciri dari masyarakat
Indonesia. Corak dan watak itu adalah bangsa yang religius, menghormati bangsa
dan manusia lain, adanya persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide
tentang keadilan sosial. Nilai-nilai dasar itulah yang kemudian dirumuskan
sebagai nilai-nilai Pancsila.3

1
A. Ubaedillah, Pancasila, Demokrasi, & Pencegahan Korupsi, (Jakarta: Pranadamedia Group,
2016), hal 4.
2
M. Syamsudin dkk, Pendidikan Pancasila: Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman
dan keIndonesiaan, (Yogyakarta: Total Media, 2009), hal 6.
3
Alwi Kaderi, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, ( Banjarmasin: Antasari Press, 2015),
hal. 5

1
Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahas tema
Wawasan Ideologi Pancasila yang menurut penulis sangat penting untuk dikaji
dan di bahas secara intens.

b. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Ideologi Pancasila?
2. Bagaimana Makna Pancasila sebagai Ideologi Negara?
3. Bagaimana Penerapan Ideologi Pancasila?

c. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami Arti dasar dari Ideologi Pancasila
2. Untuk memahami Makna Pancasila sebagai Ideologi Negara
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Ideologi Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi dan Pancasila


1. Pengertian Ideologi
Secara etimologis Istilah ideologi berasal dari kata “idea”, yang
dapat diartikan sebagai “gagasan, konsep, pengertian dasar, dan
citacita”, serta “logos” yang berarti “ilmu”. Sedangkan kata “idea” itu
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “eidos”, yang berarti
bentuk. Disamping itu ada pula kata “Idein” yang berarti melihat.
Maka secara harfiah idiologi dapat diartikan dengan ilmu pengertian-
pengertian dasar, yang dalam keseharian “idea” disamakan artinya
dengan cita-cita. Yaitu cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai.
Sehingga cita-cita tersebut sekaligus menjadi dasar, menjadi
pandangan atau faham.4
Ideologi juga bisa diartikan sekelompok ide yang diajukan oleh
kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama
di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak
hanya sekadar pembentukan ide yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit
setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

2. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti
lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat

4
Kaelan, A. Zubaedi, Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Paradigma, 2010), Cet. 1, Hal.
30.

3
Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-Undang Dasar 1945.Meskipun terjadi perubahan kandungan
dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap
selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara
Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.5
Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca
yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar atau
pengaturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian
Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.

3. Pengertian Ideologi Pancasila


Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan
landasan, ide atau gagasan yang fundamental dalam proses
penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur bagaimana
suatu sistem itu menjalankan visi atau arah dari kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia. Artinya terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan serta nilai keadilan. Visi atau arah dari kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan

5
Notonegoro, Pancasila Dasar Falsafah Negara, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), hal. 16

4
yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga negara Indonesia
menjadikan Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. seluruh warga
negara Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar sistem
kenegaraan.
Hubungan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu menjadi cita-
cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi
atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang
ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang
ber-Keadilan.

B. Makna Pancasila sebagai Ideologi


Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Ideologi yang di dalamnya memuat cita-cita, ide-ide dasar, nilai-nilai,
simbol, doktrin, pedoman dan kerangka normatif tentang bagaimana
negara Indonesia akan diselenggarakan.
Penerapan nilai-nilai Pancasila diarahkan berjalan secara
manusiawi dan alamiah, serta tidak melalui proses indoktrinisasi
penerapan nilai-nilai dalam menghadapi era globalisasi dan permasalahan
bangsa, sehingga muncul kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.6
Diantara makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa sebagai berikut;
1. Sebagai cita-cita negara
Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa
nilai – nilai dalam Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau
cita – cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas
dapat diartikan bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi
Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan

6
Ali Imran, Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hal. 214

5
berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah
terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa,
berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat,
serta adil dan makmur.7
Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik
ada banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum
yang dilakukan secara langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-
empat.Dan juga, penetapan kebijakan – kebijakan yang lebih
mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi
atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.

2. Sebagai paham Integralistik Bangsa


Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai
integratif bangsa dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk
menyatukan perbedaan bangsa Indonesia.
Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara
memegang peran yang penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai
wujud nilai bersama yang menjadi pemecah konflik atau penyetara
kesenjangan.8

C. PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA


Pancasila disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
adalah karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari waktu
kewaktu dan secara tetap telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu konsekuensinya karena
Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia, maka Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dan digunakan sebagai
penunjuk arah bagi semua kegiatan, dan dalam semua bidang. Serta dalam
pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan norma-norma kehidupan,
7
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016), Hal.135.
8
Ali Imran, Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hal. 220

6
norma-norma agama, norma kesusilaan,, norma sopan santun, maupun
norma hukum yang berlaku.
Sebagai ideologi nasional Pancasila hakikatnya memuat gagasan
tentang bagaimana seharusnya bangsa Indonesia mengelola kehidupan
bernegaranya. Rumusan-rumusan dalam Pancasila memang tidak langsung
operasional. Oleh karena itu adalah kewajiban bangsa untuk selalu
melakukan penafsiran ulang terhadap Pancasila sesuai dengan
perkembangan zaman.9
Sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia, Pancasila
(Oesman,1992,144) dapat memainkan peran sebagai berikut:
a. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan
persatuan dan kesatuan.
b. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
c. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan
identitas bangsa.
d. Menyoroti kenyataan yang ada dan kritis terhadap upaya
perwujudan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila.

9
Irwan Gesmi, Yun Hendri, Pendidikan Pancasila, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2018),
hal. 28

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas, penulis dapat menyimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik.
2. Pancasila merupakan landasan, ide atau gagasan yang fundamental
dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara,
mengatur bagaimana suatu sistem itu menjalankan visi atau arah dari
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
3. Penerapan nilai-nilai Pancasila diarahkan berjalan secara manusiawi
dan alamiah, serta tidak melalui proses indoktrinisasi penerapan nilai-
nilai dalam menghadapi era globalisasi dan permasalahan bangsa,
sehingga muncul kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari

B. Saran
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi
negara kita yaitu Pancasila karena Pancasila merupakan gagasan dasar
yang berkenaan dengan kehidupan negara.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ubaedillah. 2016. Pancasila, Demokrasi, & Pencegahan Korupsi. Jakarta:


Pranadamedia Group.

Syamsudin, M. Dkk. 2009. Pendidikan Pancasila: Menempatkan Pancasila dalam


Konteks Keislaman dan Keindonesiaan. Yogyakarta: Total Media.

Kaderi Alwi. 2015. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Banjarmasin:


Antasari Press.

Kaelan dan A. Zubaedi. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:


Paradigma.

Notonegoro. 1988. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: Bina Aksara.

Imran Ali. 2018. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi. Depok: Rajawali


Pers.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2016. Pendidikan Pancasila


di Perguruan Tinggi. Jakarta: Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan.

Gesmi Irwan dan Yun Hendri. 2018. Pendidikan Pancasila. Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai