Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

NEGARA INDONESIA

Dosen Pengampu : Dr. M. Shidqon Prabowo, S.H., M.H.

Disusun oleh :

Nama : Aji Sigit Wicaksono

NIM : 23105011044

Kelas : A1

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rida dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ Pancasila sebagai Ideologi
Negara Indonesia”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Penulis juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat dan
dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Semarang, 13 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
1. Pengertian Ideologi dan Hakekatnya ...................................................................................... 6
2. Fungi dari Ideologi .................................................................................................................... 6
3. Penggolongan Ideologi Negara ................................................................................................ 7
4. Ideologi yang Dianut Indonesia ............................................................................................... 8
5. Eksistensi Pancasila terhadap Ideologi lain............................................................................ 8
BAB III................................................................................................................................................... 9
PENUTUP.............................................................................................................................................. 9
1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 9
2. Saran .......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap negara di dunia memerlukan landasan yang dikenal dengan ideologi.
Karena ideologi merupakan landasan, gagasan, atau cita-cita bagi suatu negara.
Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila, Pancasila bukanlah ideologi nasional
suatu bagian atau wilayah tertentu, melainkan ideologi yang mencakup seluruh
wilayah.
Negara Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri dari beragam suku,
bangsa, adat istiadat, dan budaya. Tentu saja hal ini lebih sulit dibandingkan
mempersatukan bangsa-bangsa yang etnis, adat istiadat, dan budayanya serupa atau
relatif sama. Pancasila diperlukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Dasar negara merupakan petunjuk-petunjuk
yang mengatur penyelenggaraan konstitusi negara, yang mencakup berbagai aspek
kehidupan. Semua negara yang merdeka dan berdaulat mempunyai landasan nasional,
namun landasan nasional tersebut tentu berbeda-beda antara satu negara dengan
negara lainnya. Lahirnya konsep kebangsaan yang sangat bersejarah bagi bangsa
Indonesia.
Pancasila tentu saja dirumuskan sebagai falsafah bangsa, sebagai pedoman
perjuangan kemerdekaan, sebagai pemersatu dalam rangka hidup rukun bangsa, dan
sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Hal-hal penting juga kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita
sadari, namun banyak dari kita yang tidak mampu menerapkannya dan tidak mampu
memahami tujuan sebenarnya dari pendidikan kewarganegaraan dan dasar-dasar
negara kita. Beberapa orang tidak mengetahuinya kajian Pancasila itu penting.
Artinya, terbentuknya manusia seutuhnya yang mewujudkan kepribadian Pancasila
dan dapat menumbuhkan perkembangan masyarakat Pancasila.
Nilai-nilai inti dalam Pancasila merupakan nilai-nilai hakiki yang terangkum
dalam satu kesatuan yang utuh. Sifatnya yang terbuka menjadikan Pancasila sebagai
ideologi yang kuat namun fleksibel, mampu membangun kesetaraan status dan
menembus seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tentu saja menjadikan Pancasila benar-
benar sebagai ideologi tertinggi negara Indonesia. Indonesia adalah bangsa yang
bersatu dengan kekayaan budaya yang besar. Keberagaman budaya yang dimiliki
Indonesia menjadikannya negara dengan masyarakat yang memiliki kepribadian
berbeda-beda. Namun Pancasila tetap ada sebagai ideologi negara Indonesia dan
menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ideologi dan hakekatnya dalam konteks pembahasan Pancasila
sebagai ideologi negara?
2. Bagaimana fungsi ideologi dan bagaimana hal ini terkait dengan peran
Pancasila dalam membentuk landasan negara?
3. Bagaimana penggolongan ideologi negara, dan dimana Pancasila dapat
ditempatkan dalam kerangka tersebut?
4. Apa ideologi yang dianut oleh Indonesia, khususnya fokus pada peran
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?
5. Bagaimana eksistensi Pancasila berinteraksi atau berdampingan dengan
ideologi lain, dan bagaimana hal ini memengaruhi identitas negara Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ideologi dan hakekatnya dalam konteks pembahasan
Pancasila sebagai ideologi negara.
2. Mengetahui fungsi dari ideologi dan bagaimana hal ini terkait dengan peran
pancasila dalam membentuk landasan negara.
3. Mengetahui penggolongan ideologi negara, dan dimana Pancasila dapat
ditempatkan dalam kerangka tersebut.
4. Mengetahui ideologi yang dianut oleh Indonesia, khususnya fokus dalam
peran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
5. Mengetahui eksistensi Pancasila berinteraksi atau berdampingan dengan
ideologi, dan bagaimana hal ini memengaruhi identitas negara Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ideologi dan Hakekatnya


Secara etimologis, atau dari segi asal kata, Lorens Bagus, dalam Kamus
Filsafat, mengemukakan bahwa istilah "ideologi" berasal dari bahasa Yunani "idea"
yang berarti "ide" atau "gagasan" dan "logos" yang berarti "studi tentang", "ilmu",
atau "pengetahuan tentang". Berdasarkan asal katanya tersebut, secara harfiah dan
sebagaimana digunakan dalam metafisika klasik, ideologi merupakan ilmu
pengetahuan tentang ide-ide, atau studi tentang asal-usul ide (Lorens, 2000)
Istilah "ideologi" adalah istilah yang memiliki sejarah panjang. Apabila
ditelusuri dari segi sejarah, istilah ide pertama kali dipakai dan dikemukakan oleh
seorang berkebangsaan Perancis, yaitu Destutt de Tracy pada tahun 1796. Seperti
halnya Leibnitz, de Tracy mempunyai cita-cita untuk membangun suatu sistem
pengetahuan. Apabila Leibniz menyebutkan impian-impiannya sebagai "one great
system of truth", yaitu tergabungnya segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmu,
maka de Tracy menyebutkan ideologie, yaitu science of ideas, suatu program yang
diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis."(Kaelan, 2013)
Pada dasarnya hakekat Ideologi adalah sebagai ide-ide atau pengertian dalam
suatu sistem, suatu perangkat yang menjadi suatu kesatuan, menjadi ideologi
mengenai manusia dan seluruh realitas. Dalam sejarah di Indonesia, ideologi
seringkali dianut karena manfaatnya, akan tetapi orang menganut dan mendukung
suatu ideologi pada dasarnya juga karena keyakinan bahwa ideologi itu benar. Ide-ide
atau pengertian itu merupakan. suatu sistem, suatu perangkat yang menjadi suatu
kesatuan, menjadi ideologi mengenai manusia dan seluruh realitas. Setiap ideologi
pada intinya pasti mempunyai citra manusia tertentu. Dengan kata lain, setiap ideologi
pasti mempunyai suatu citra dan gambaran manusia itu apa, dan bagaimana relasi-
relasinya dengan alam semesta dengan sesama manusia dan dengan Penciptanya.
Dikatakan mengenai manusia dan seluruh realitas, mengandung arti bahwa manusia
itu mempunyai posisi tertentu, mempunyai kedudukan, berarti mempunyai hubungan
atau relasi (Tilaar, 2003).
2. Fungi dari Ideologi
Soerjanto Poespowardojo (1992) lebih lanjut mengemukakan, bahwa Ideologi
mencerminkan cara berfikir masyarakat, namun juga membentuk masyarakat
menunju cita-cita. Dengan demikian terlihatlah bahwa ideologi bukan sekedar
pengatahuan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu
keyakinan. Ideologi adalah suatu pilihan yang jelas membawa komitmen untuk
mewujudkannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini
ideologinya sebagai ketentuan normatif yang harus ditaati dalam bermasyarakat. Ini
tentu saja berbeda dengan pandangan hidup, dimana pandangan hidup memberikan
orientasi secara global dan tidak bersifat eksplisit. Meskipun demikian dapat terjadi

6
pandangan hidup menjadi Idiologi seperti halnya di Indonesia, Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia sekaligus sebagai Idiologi Negara (Soerjanto,
1992).
3. Penggolongan Ideologi Negara
Ideologi secara umum dapat diartikan sebagai ideologi terbuka dan ideologi
tertutup. Menurut Franz dalam bukunya disebutkan bahwa ideologi tertutup memiliki
arti bahwa ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan
dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak
boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi
dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan
berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan
apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial.
Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain.
Sedangkan ideologi terbuka merupakan penjabaran dari orientasi dasar. Adapun
tujuan dan norma-norma sosial politik selalu berlandaskan dengan nilai dan prinsip
moral yang ada dalam masyarakat. Tujuan dan cita-cita pada ideologi tentu bisa
tewujudkan dengan kesepakatan yang demokratis dari masyarakat. Hal ini tentu akan
menjadikan ideologi terbuka bersifat iklusif dan tidak totaliter yang dapat melgitimasi
kekuasaan kelompok orang. Ideologi terbuka tentu juga hanya dapat terlaksana
manakala terwujudnya sistem yang demokratis (Franz, 1992).
Macam-macam ideologi yang ada di berbagai dunia : Macam ideologi yang
pertama adalah ideologi kapitalisme. Ideologi kapitalisme merupakan ideologi yang
cukup dikenal di dunia. Ideologi kapitalisme sendiri ini dipopulerkan oleh seorang
bapak ilmu ekonomi dunia, yaitu Adam Smith. Macam ideologi di dunia selanjutnya
ideologi liberalisme. Ideologi ini menekankan kepada kebebasan golongan untuk
mengekspresikan keinginannya tanpa larangan dari pihak lain, seperti dari asal
katanya yaitu liberal yang berarti kebebasan. Macam ideologi berikutnya adalah
ideologi marxisme. Ideologi ini merupakan bentuk perlawanan Karl Marx terhadap
ketidakadilan sistem ideologi kapitalisme. Ideologi marxisme lahir berkat anggapan
ideologi kapitalisme yang dianggap sebagai kesalahan yang besar karena akan
semakin memperkaya pemilik modal dengan mengorbankan nasib kaum buruh yang
menyedihkan. Macam ideologi di dunia yang berikutnya adalah ideologi sosialisme.
Ideologi sosialisme dapat diidentikkan dengan ideologi komunisme. Hal ini karena
prinsip yang mendasar yaitu sama-sama akan mengutamakan segala kepemilikannya
secara bersama-sama dan tidak mengakui adanya kepemilikan individu. Ideologi ini
akan menitikberatkan kepada kedaulatan negara sebagai hal yang mutlak dan tidak
boleh diganggu oleh pihak mana pun. Macam ideologi di dunia berikutnya adalah
ideologi demokrasi. Ideologi inilah yang dianut pemerintah Indonesia sebagai sistem
pemerintahannya. Demokrasi terdiri dari dua buah kata, yaitu demos dan kratos.
Demos yang mana berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan. Macam ideologi yang
selanjutnya adalah ideologi feminisme. Ideologi tersebut merupakan ideologi yang
menitikberatkan kepada kesetaraan hak serta kewajiban bagi perempuan. Kesetaraan
tersebut meliputi hak ekonomi, politik, sosial, budaya, ruang pribadi, dan ruang
publik. Macam ideologi yang terakhir adalah ideologi anarkisme. Ideologi ini

7
menganggap bahwa negara merupakan sebuah gangguan dan tidak perlu ada.
Sebagian wilayah di Spanyol menganut ideologi tersebut (Anang, 2023).

4. Ideologi yang Dianut Indonesia


Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing
oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara. Indonesia sebagai negara
yang mempunyai dasar negara, yaitu Pancasila yang memiliki sebuah arti penting
untuk memiliki ideologi. Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri
kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula (Kerja,
1945).
Dalam Perwujudan Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti menjadi
cita-cita penyelenggaraan bernegara terwujud melalui Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Nomor 7 Tahun 2001, mengenai visi Indonesia masa depan
(Wahyuning, 2015). Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia, yaitu terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan, serta
menjunjung tinggi nilai keadilan (Anita & Siti, 2020). Diterimanya Pancasila oleh
berbagai golongan dan aliran pemikiran, maka mereka bersedia bersatu dalam negara
kebangsaan Indonesia. Dalam istilah politiknya, Pancasila merupakan kesepakatan
bersama dari masyarakat Indonesia yang plural. Ideologi Pancasila menjadi ideologi
yang khas, berbeda dengan ideologi lain (Latif, 2020).

5. Eksistensi Pancasila terhadap Ideologi lain

Ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah ideeologi Pancasila.


Ideologi Pancasila termasuk ke dalam ideologi terbuka, yang artinya pandangan hidup
yang dinamis, beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan dihasilkan dari
kesepakatan masyarakat. Ideologi Pancasila bukan ideologi tertutup yang mengekang
kehidupan suatu negara dengan norma yang tidak dapat diubah, Ideologi Pancasia
dapat berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman tetapi tetap
berpegang teguh pada asas-asas dan dasar suatu negara. Jika dibandingkan dengan
ideologi terbuka lainnya Ideologi Pancasila merupakan ideologi yang mengutamakan
kepentingan rakyat dan kekuasaan berada di tangan rakyat. Sedangkan ideologi lain
seperti sosialisme mengutamakan segala kepemilikannya secara bersama-sama dan
tidak mengakui adanya kepemilikan individu. Ideologi ini akan menitikberatkan
kepada kedaulatan negara sebagai hal yang mutlak dan tidak boleh diganggu oleh
pihak mana pun. Sedangkan ideologi Pancasila merupakan ideologi yang fleksibel dan
dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ideologi Pancasila memang tidak
mengusung tema kebebasan seperti ideologi liberalisme tetapi ideologi yang dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Tidak juga seperti ideologi komunis
yang tidak berdasarkan pada kepercayaan agama karena agama dianggap sebagai
candu. Ideologi Pancasila memberikan kebebasan tetapi tetap terpegang teguh pada
dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Setiap negara di dunia memerlukan landasan yang dikenal dengan ideologi.
Karena ideologi merupakan landasan, gagasan, atau cita-cita bagi suatu negara.
Ideologi adalah sebagai ide-ide atau pengertian dalam suatu sistem, suatu perangkat
yang menjadi suatu kesatuan, menjadi ideologi mengenai manusia dan seluruh
realitas. Dalam sejarah di Indonesia, ideologi seringkali dianut karena manfaatnya,
akan tetapi orang menganut dan mendukung suatu ideologi pada dasarnya juga karena
keyakinan bahwa ideologi itu benar. Ide-ide atau pengertian itu merupakan. suatu
sistem, suatu perangkat yang menjadi suatu kesatuan, menjadi ideologi mengenai
manusia dan seluruh realitas. Setiap ideologi pada intinya pasti mempunyai citra
manusia tertentu.
Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat, namun juga membentuk
masyarakat menunju cita-cita. Dengan demikian terlihatlah bahwa ideologi bukan
sekedar pengatahuan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi
suatu keyakinan. Ideologi adalah suatu pilihan yang jelas membawa komitmen untuk
mewujudkannya. Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila menjadi visi
atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,
yaitu terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan,
kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan, serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Ideologi Pancasila termasuk ke dalam ideologi terbuka, yang artinya
pandangan hidup yang dinamis, beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan
dihasilkan dari kesepakatan masyarakat. Ideologi Pancasila bukan ideologi tertutup
yang mengekang kehidupan suatu negara dengan norma yang tidak dapat diubah,
Ideologi Pancasia dapat berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman
tetapi tetap berpegang teguh pada asas-asas dan dasar suatu negara.

2. Saran
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita
yaitu Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan
kehidupan negara. Kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya dapat memaknai lebih
dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari baik secara langsung maupun tak langsung.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anita Trisiana, Mp., & Siti Supeni, M. 2020. PENDIDIKAN NILAI MORAL
BERBASIS PANCASILA
Bagus, Lorens. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Franz Magnis-Suseno. 1992. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Jakarta: Kanisius
H.A.R. Tilaar. 2003. Kekuasaan Pendidikan; Suatu Tinjauan dari Perspektif
Pendidikan, cet.1 Magelang: Indonesia Tera.
Kaelan. 2013. Negara Kebangsaan Pancasila: Historis, Kultural, Filosofis, Yuridis,
Dan Aktualisasinya. Yogyakarta: Paradigma.
Kerja, P. P. dengan P. (1945). Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. 2(1), 73-80
Latif Y. 2020. Reaktualisasi Pancasila. https://pusdik.mkri.id/materi/materi_197_
Reaktualisasi Pancasila (Yudi Latif).pdf M. Syamsudin, Munthoha, Kartini
Parmono, Muzhoffar Akhwan, B. R.
Pengertian, A., & Ideologi, H. (n.d.). BAB III IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA.
Poespowardojo, Soerjanto. 1992. Pembangunan nasional dalam perspektif budaya
sebuah pendekatan filsafat. Jakarta: Grasindo,
Wahyuning, S. 2015. Ideologi Pancasila. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada
Instalasi Rawat Jalan Di RSUD Kota Semarang, 3(1), 103-111.

10

Anda mungkin juga menyukai