Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI HAKEKAT DAN


NORMA BANGSA

Oleh :
Dewa Ayu Made Dewi Supartiwi
Universitas Teknologi Indonesia
2023

i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami susun
sebagai salah satu tugas dalam memahami dan mengkaji Filsafat Pancasila sebagai
hakekat dan norma bangsa.
Filsafat Pancasila menjadi begitu penting dalam konteks kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Pancasila tidak sekadar menjadi dasar negara, tetapi juga
menjadi landasan moral dan etika yang mengikat seluruh rakyat Indonesia.
Dalam makalah ini, kami mencoba merangkai pemahaman tentang apa sebenarnya
Filsafat Pancasila, bagaimana ia menjadi hakekat dan norma bagi bangsa Indonesia,
serta bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga menguraikan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, serta relevansinya dalam menghadapi
berbagai tantangan zaman.
Makalah ini tidak terlepas dari berbagai bantuan dan dukungan. Kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan arahan
dan masukan berharga dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
Filsafat Pancasila sebagai hakekat dan norma bangsa, serta menjadi kontribusi kecil
dalam upaya memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di masa
yang akan datang.

Terima kasih

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................ 2
BAB II .......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 3
2.1 Makna Pancasila Sebagai Hakekat Bangsa ............................................................................. 3
2.2 Sejarah dan Perkembangan Pancasila Sebagai Konsep Dasar Negara .................................. 3
2.3 Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, dan bagaimana penerapannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara : .......................................................................................... 4
2.4 Hubungan antara Pancasila dan Norma Bangsa ..................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan: .............................................................................................................................. 6
3.2 Saran: ........................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai
fundamental yang menjadi landasan bagi negara Indonesia. Para ahli dan pemikir
Indonesia memiliki berbagai pandangan tentang makna Filsafat Pancasila. Beberapa
pandangan ini termasuk:
1. Ir. Soekarno: Presiden pertama Indonesia, Soekarno, berpendapat bahwa Filsafat
Pancasila adalah pandangan dunia yang mendasari dasar negara Pancasila. Ia
menghubungkan konsep ini dengan semangat kemerdekaan dan kebangsaan.
2. Prof. Dr. Ki Hajar Dewantara: Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik ternama,
mengaitkan Filsafat Pancasila dengan pendidikan sebagai sarana untuk membentuk
karakter dan moral bangsa yang berlandaskan Pancasila.
3. Prof. Dr. Muhammad Yamin: Salah seorang tokoh penyusun teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia, Muhammad Yamin, berfokus pada aspek historis Filsafat
Pancasila. Baginya, Pancasila adalah hasil refleksi dan pengalaman sejarah bangsa
Indonesia.
4. Prof. Dr. Soejono Soekanto: Soejono Soekanto, seorang sosiolog, menganggap
Filsafat Pancasila sebagai pemahaman tentang norma-norma dan nilai-nilai yang
membentuk masyarakat Indonesia. Ia menekankan pentingnya norma sosial dalam
Pancasila.
5. Dr. Nurcholish Madjid: Nurcholish Madjid, seorang cendekiawan Muslim,
berpendapat bahwa Filsafat Pancasila adalah upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai
keagamaan dan kemanusiaan dalam satu kesatuan yang kokoh sebagai landasan moral
bangsa.
Latar belakang Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan: Pancasila muncul sebagai hasil dari perjuangan
panjang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Selama masa
perjuangan tersebut, pemikiran tentang nilai-nilai yang akan membentuk negara
Indonesia mulai berkembang.
2. Persatuan Bangsa: Pancasila dirancang untuk menciptakan persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia yang beragam, dengan mengakui keberagaman budaya, agama, dan
suku bangsa. Ini menjadi penting untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan di dalam
negara yang heterogen.

1
3. Pemikiran Tokoh-Tokoh Nasional: Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta,
dan Ki Hajar Dewantara merupakan intelektual dan pemimpin yang turut berperan
dalam merumuskan Pancasila. Mereka memadukan pemikiran dari berbagai sumber,
termasuk budaya lokal, etika, dan nilai-nilai universal.
4. Ketegangan Agama dan Budaya: Indonesia memiliki beragam agama dan budaya,
yang pada saat tertentu dapat menimbulkan konflik. Pancasila menjadi landasan untuk
mengatasi ketegangan ini dengan menegaskan prinsip-prinsip toleransi dan persatuan.
5. Konsep Keadilan Sosial: Pancasila juga mencerminkan aspirasi untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan berkeadilan. Hal ini tercermin dalam sila kelima, "Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan makna sebenarnya dari Pancasila sebagai hakekat bangsa
Indonesia?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Pancasila sebagai konsep dasar negara
Indonesia?
3. Apa prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, dan bagaimana penerapannya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
4. Apa hubungan antara Pancasila dan Norma Bangsa ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna sebenarnya dari Pancasila sebagai hakekat bangsa Indonesia
2. Mengetahui sejarah dan perkembangan Pancasila sebagai konsep dasar negara
Indonesia
3. Mengetahui prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, dan bagaimana
penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4.Mengetahui serta mendalami hubungan antara Pancasila dan Norma Bangsa

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna Pancasila Sebagai Hakekat Bangsa


Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang mengandung lima prinsip pokok:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maknanya adalah
sebagai panduan nilai-nilai dasar dalam membentuk identitas dan karakter bangsa
Indonesia. Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, dan memiliki latar
belakang yang erat hubungannya dengan hakekat dan norma kehidupan masyarakat
Indonesia. Latar belakang Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hakekat Kebangsaan: Pancasila lahir sebagai hasil perjuangan bangsa Indonesia
dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan. Selama masa perjuangan tersebut,
masyarakat Indonesia merasakan hakekat nasionalisme, persatuan, dan keadilan sebagai
bagian dari perjuangan mereka.
2. Hakekat Agama: Pancasila mengakui keberagaman agama di Indonesia dan
menjamin kebebasan beragama. Ini mencerminkan hakekat toleransi dan keharmonisan
antaragama yang telah menjadi norma kehidupan masyarakat Indonesia selama
berabad-abad.
3. Hakekat Kemanusiaan: Pancasila menegaskan nilai-nilai kemanusiaan, termasuk hak
asasi manusia, keadilan sosial, dan perlindungan bagi semua warga negara. Ini
mencerminkan kepedulian terhadap hakekat martabat manusia.
4. Hakekat Demokrasi: Pancasila mendorong partisipasi rakyat dalam pembangunan
negara dan pengambilan keputusan politik. Ini mencerminkan hakekat demokrasi
sebagai cara hidup masyarakat Indonesia.
5. Hakekat Keadilan Sosial: Pancasila menekankan pentingnya distribusi yang adil dan
merata dari kekayaan dan sumber daya negara. Ini mencerminkan norma kehidupan
yang mengejar kesetaraan sosial dan keadilan.
Dengan demikian, Pancasila sangat terkait dengan hakekat dan norma kehidupan
masyarakat Indonesia, mencerminkan nilai-nilai dasar yang dipegang teguh oleh bangsa
ini dalam membangun negara yang adil, demokratis, dan berdasarkan keberagaman.
2.2 Sejarah dan Perkembangan Pancasila Sebagai Konsep Dasar Negara
Pancasila sebagai konsep dasar negara Indonesia pertama kali diungkapkan oleh
Soekarno dalam pidatonya pada tahun 1945, saat Indonesia merdeka. Konsep ini
kemudian diadopsi dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sejak itu, Pancasila

3
menjadi ideologi resmi dan dasar negara Indonesia.
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia. Ini mengalami sejarah perkembangan
yang panjang:
1. Awal Mula: Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Soekarno pada tahun 1945
sebagai landasan negara yang akan dibentuk. Pada masa itu, ia menyebutkan lima
asasnya: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
2. Perkembangan Selama Perjuangan Kemerdekaan: Pancasila menjadi pedoman
selama perjuangan kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme Belanda. Ini menjadi
semacam semangat perjuangan dan dasar persatuan.
3. Penyelarasan Konsep: Setelah kemerdekaan, terjadi penyelarasan konsep Pancasila.
Selama masa ini, pancasila mengalami beberapa perubahan kata-kata dan penambahan
penjelasan, tetapi lima asas intinya tetap sama.
4. Pembukaan UUD 1945: Pancasila diadopsi sebagai dasar negara dalam Pembukaan
UUD 1945, yang merupakan konstitusi Indonesia. Ini membuat Pancasila menjadi
landasan hukum negara.
5. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka: Pancasila diakui sebagai ideologi terbuka, yang
berarti dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan nilai-nilai universal.
6. Penggunaan dalam Pendidikan: Pancasila juga menjadi bagian integral dari
pendidikan di Indonesia, dimana setiap siswa diberikan pengajaran tentang nilai-nilai
Pancasila.
Pancasila tetap menjadi dasar ideologi negara Indonesia hingga saat ini, dan
melambangkan prinsip-prinsip dasar negara yang mencakup aspek-aspek keagamaan,
sosial, dan politik dalam kerangka persatuan dan keadilan.
2.3 Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, dan bagaimana penerapannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa: Pengakuan akan adanya Tuhan.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Menghormati martabat manusia dan
mewujudkan keadilan.
c. Persatuan Indonesia: Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan: Menerapkan demokrasi.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Menjamin kesejahteraan sosial.

4
Penerapannya melibatkan prinsip-prinsip ini dalam hukum, pemerintahan, dan
kebijakan sosial untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2.4 Hubungan antara Pancasila dan Norma Bangsa
Hubungan antara Pancasila dan Norma Bangsa adalah bahwa Pancasila adalah landasan
filosofis dan ideologis yang menginspirasi pembentukan norma-norma dan nilai-nilai
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Norma Bangsa mengacu pada
aturan dan nilai-nilai yang mengatur perilaku masyarakat dan pemerintah sesuai dengan
prinsip-prinsip Pancasila. Pancasila menjadi fondasi moral bagi pembentukan norma-
norma tersebut untuk mencapai tujuan keadilan sosial dan persatuan bangsa.
Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia yang memiliki lima prinsip dasar, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila berkaitan erat dengan norma-norma dalam masyarakat Indonesia karena
prinsip-prinsip ini mencerminkan nilai-nilai, norma-norma, dan pandangan tentang
keadilan, moral, dan tata nilai yang dijunjung tinggi dalam budaya dan sejarah
Indonesia. Pancasila menciptakan kerangka kerja bagi norma-norma sosial, politik, dan
moral yang membentuk dasar bagi perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat
Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila memberikan arah dan panduan moral bagi
masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

5
BAB III
PENUTUP
Pancasila sebagai filsafat, hakekat, dan norma bangsa Indonesia memiliki peran penting
dalam memandu kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut kesimpulan dan saran
terkait hal tersebut:
3.1 Kesimpulan:
- Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
- Sebagai filsafat, Pancasila mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia yang
mengutamakan nilai-nilai moral, sosial, dan keadilan.
- Sebagai hakekat, Pancasila merujuk pada identitas dan jati diri Indonesia yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar tersebut.
- Sebagai norma bangsa, Pancasila menjadi pedoman untuk menjaga persatuan,
keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
3.2 Saran:
- Penting untuk terus memperkuat pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia
terhadap Pancasila sebagai landasan negara. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan,
sosialisasi, dan pengembangan kurikulum yang memasukkan nilai-nilai Pancasila.
- Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus menjaga konsistensi dalam
menerapkan Pancasila dalam pembuatan kebijakan dan penegakan hukum.
- Masyarakat perlu aktif terlibat dalam proses pembangunan bangsa dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
- Keterbukaan terhadap keragaman budaya, agama, dan pandangan politik harus
dijunjung tinggi sambil tetap mempertahankan persatuan dalam kerangka Pancasila.
Pancasila bukan hanya dokumen resmi, tetapi juga landasan moral dan sosial yang harus
dihayati dan diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia untuk mencapai
masyarakat yang adil dan beradab sesuai dengan visi negara.

6
DAFTAR PUSTAKA
Soekarno. (1963). "Pancasila sebagai Ideologi Nasional". Pidato dalam Sidang Umum
MPR tanggal 1 Juni 1945. Jakarta: Departemen Penerangan.
Soeharto, H. M. (1987). "Pancasila sebagai Ideologi Nasional". Pidato dalam Sidang
Umum MPR tanggal 16 Agustus 1987. Jakarta: Departemen Penerangan.
Kartanegara, M. (2002). "Pancasila sebagai Ideologi Terbuka: Telaah terhadap
Pemikiran Soekarno". Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Harahap, F. M. (2009). "Pancasila: Filsafat, Nilai, dan Etika". Jakarta: Pustaka Jaya.
Supomo, S. (2009). "Pancasila sebagai Dasar Negara: Tinjauan Kritis". Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Notosusanto, N. (1992). "Pancasila sebagai Sistem Filsafat". Jakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai