Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Zainal Abidin, SH,M.Si

Disusun oleh :

Agusmadya Ruza Riana (2206104030055)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN & KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM - BANDA ACEH

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kata ucapan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Alhamdulillah dengan kesehatan badan dan fikiran yang Allah titipkan,


penulis bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan dan
Kewarganegaraan, dibawah bimbingan dosen yang dihormati bapak Zainal Abidin,
SH,M.Si. makalah ini ditulis dengan sepenuh hati dan berusaha semaksimal mungkin
untuk mencapai hasil yang baik dan mudah dimengerti oleh pembaca.

Teriama kasih penulis ucapkan kepada orangtua kami yang selalu mendoakan
anak-anaknya agar mencari ilmu dan menjalani kehidupan dengan baik, terima kasih
juga kepada dosen-dosen yang telah memberikan ilmu sebanyak-banyaknya kepada
kami dengan hati yang iklas dan tulus. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 30 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................

1.1. Latar Belakang 4


1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................

2.1. Sejarah Pancasila........................................................................................................................


2.2. Nilai-nilai sila Pancasila.............................................................................................................
2.3. Fungsi Pancasila.........................................................................................................................

BAB III PENUTUP......................................................................................................................................

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................................

3.2 Saran. 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakikatnya juga merupakan


suatu system pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pnacasila merupakan
pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam
semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara tentang makna hidup serta
sebgai dasar bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
hidup dan kehidupan.

Pancasila telah menjadi suatu system cita-cita atau keyakinan-keyakinan (


belief system ) yang telah menyangkut praksis, karena dijadikan landasan bagi
cara hidup manusia atau suatu kelompok, masyarakat dalam berbagai bidang
kehidupan. Pancasila sebagai suatu objek pengetahuan pada hakikatnya meliputi
masalah sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan Pancasila.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah terbentuknya Pancasila?


2. Apa makna nilai-nilai dari setiap sila Pancasila?
3. Apa saja fungsi dari Pancasila?

1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui sejarah dari terbentuknya Pancasila.


2. Untuk mengetahui makna dari setiap nilai sila Pancasila.
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari Pancasila.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Pancasila

Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni yang ditandai oleh pidato yang
dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang
Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar
negara Indonesia.
Adapun sejarahnya berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik,
mereka kemudian berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan
kemerdekaan kepada Indonesia dan membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya
untuk mempersiapkan hal tersebut. Lembaga ini dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai.
Pada sidang pertamanya di tanggal 29 Mei 1945 yang diadakan di Gedung Chuo
Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), para anggota membahas mengenai tema dasar
negara.
Sidang berjalan sekitar hampir 5 hari, kemudian pada tanggal 1 Juni
1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia,
yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau
asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia,
yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau
Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila
kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang
Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai
membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir.
Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim,
Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad
Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat
disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada siding tersebut, disetujui
bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945
sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

5
2.2. Makna nilai-nilai sila Pancasila
Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu
system nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan
antara satu dengan lainnya namun kesemuannya itu tidak lain merupakan suatu
kesatuan yang sistematis.

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara yang
didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
yang Maha Esa. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, politik
negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara,
kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus


menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
beradab. Oleh karena itu, dalam kehidupan kenegaraan terutama dalam
peraturan perundang-undangan negara harus mewujudkan tercapainya tujuan
ketinggian harkat dan martabat manusia, terutama hak-hak kodrat manusia
sebagai hak dasar (hak asasi) harus dijamin dalam peraturan perundang-
undangan negara. Nilai kemanusiaan yang beradab adalah perwujudan nilai
kemanusiaan sebagai makhluk yang berbudaya bermoral dan beragama.

3. Persatuan Indonesia

Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah


sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk
individu dan makhluk social. Negara adalah suatu persekutuan hidup Bersama
di antara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa suku, ras,
kelompok, golongan, maupun kelompok agama. Oleh karena itu, perbedaan
adalah merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas
elemen-elemen yang membentuk negara.

6
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijkasanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

Nilai yang terkandung dalam sila keempat ini adalah bahwa hakikat
negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat adalah sekelompok manusia
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu dan bertujuan
mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara.
Rakyat adalah subjek pendukung pokok negara. Negara adalah dari oleh dan
untuk rakyat, oleh karena itu rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara.
Sehingga dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara
mutlak harus dilaksanakan dalam hidup negara.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan


negara dalam hidup Bersama. Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh
hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan
masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.
Dan sebagai dasar dalam pergaulan antar negara sesama bangsa didunia dan
prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup Bersama dalam suatu pergaulan
antar bangsa didunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi
setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup Bersama.

2.3. Fungsi Pancasila

Menurut buku Pancasila sebagai ideologi dan Dasar Negara, sebagai pedoman
bangsa Indonesia sendiri, Pancasila memiliki sembilan fungsi yang dapat digunakan
oleh masyarakat Indonesia. Berikut sembilan fungsi pancasila.

 Pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara


 Pancasila yang digunakan sebagai dasar negara
 Pancasila yang digunakan sebagai jiwa bangsa Indonesia
 Pancasila yang digunakan sebagai kepribadian bangsa Indonesia
 Pancasila yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

7
 Pancasila yang digunakan sebagai sumber segala hukum yang berlaku
maupun sumber tata tertib hukum di Republik Indonesia
 Pancasila yang digunakan sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
 Pancasila yang digunakan sebagai cita-cita serta tujuan bangsa Indonesia
 Pancasila yang digunakan sebagai falsafah hidup yang mempersatukan
bangsa

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan


sebuah ideologi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu
pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri
sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan
kekaryaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, sehingga
memperluas cakrawala dan menumbuhkan sikap demokratis dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

3.2. Saran

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Yang akan menjadi


rumusan atau pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Sehingga diharapkan sebagai penerus generasi bangsa kita
mampu menerapkan dan mengaktualisasikan semua sila-sila Pancasila dengan
baik. Karena bangsa Indonesia merupakan negara yang demokratis, yang
kedaulatannya berada ditangan rakyat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tarini, Ni Wayan Dewi. 2012. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta:


Trans Info Media.

Kaelan, dan Achmad Zubaidi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:


Paradigma.

10

Anda mungkin juga menyukai