Disusun oleh :
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kata ucapan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Teriama kasih penulis ucapkan kepada orangtua kami yang selalu mendoakan
anak-anaknya agar mencari ilmu dan menjalani kehidupan dengan baik, terima kasih
juga kepada dosen-dosen yang telah memberikan ilmu sebanyak-banyaknya kepada
kami dengan hati yang iklas dan tulus. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................................
3.2 Saran. 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni yang ditandai oleh pidato yang
dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang
Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar
negara Indonesia.
Adapun sejarahnya berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik,
mereka kemudian berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan
kemerdekaan kepada Indonesia dan membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya
untuk mempersiapkan hal tersebut. Lembaga ini dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai.
Pada sidang pertamanya di tanggal 29 Mei 1945 yang diadakan di Gedung Chuo
Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), para anggota membahas mengenai tema dasar
negara.
Sidang berjalan sekitar hampir 5 hari, kemudian pada tanggal 1 Juni
1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia,
yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau
asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia,
yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau
Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila
kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang
Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai
membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir.
Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim,
Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad
Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat
disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada siding tersebut, disetujui
bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945
sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
5
2.2. Makna nilai-nilai sila Pancasila
Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu
system nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan
antara satu dengan lainnya namun kesemuannya itu tidak lain merupakan suatu
kesatuan yang sistematis.
Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara yang
didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
yang Maha Esa. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, politik
negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara,
kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa.
3. Persatuan Indonesia
6
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijkasanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai yang terkandung dalam sila keempat ini adalah bahwa hakikat
negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat adalah sekelompok manusia
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu dan bertujuan
mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara.
Rakyat adalah subjek pendukung pokok negara. Negara adalah dari oleh dan
untuk rakyat, oleh karena itu rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara.
Sehingga dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara
mutlak harus dilaksanakan dalam hidup negara.
Menurut buku Pancasila sebagai ideologi dan Dasar Negara, sebagai pedoman
bangsa Indonesia sendiri, Pancasila memiliki sembilan fungsi yang dapat digunakan
oleh masyarakat Indonesia. Berikut sembilan fungsi pancasila.
7
Pancasila yang digunakan sebagai sumber segala hukum yang berlaku
maupun sumber tata tertib hukum di Republik Indonesia
Pancasila yang digunakan sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Pancasila yang digunakan sebagai cita-cita serta tujuan bangsa Indonesia
Pancasila yang digunakan sebagai falsafah hidup yang mempersatukan
bangsa
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10